Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR ILMU-ILMU PERTANIAN


Dinamika Lingkungan Strategi Nasional dan Global

Dosen Pengampu:
I Dewa Putu Singarsa, S.P., M.Si
197809182008011011

Disusun oleh:
Kelompok 14

Ida Bagus Kade Adi Putra (2106581029)

I Gede Made Widya Pustaka Jaya (2106581030)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2021
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena
atas berkat dan anugerah-Nya serta menyertai penulis sehingga dapat menyusun
dan menyelesaikan makalah dengan judul “Dinamika Lingkungan Strategi
Nasional dan Global” dengan tepat pada waktunya. Tugas makalah ini bertujuan
untuk memenuhi nilai penugasan kelompok mata kuliah Pengantar Ilmu-Ilmu
Pertanian

Dalam proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan


arahan, bimbingan, dukungan serta bantuan baik moril maupun materil dari
berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak I Dewa Putu Singarsa, S.P., M.Si. Selaku dosen pengampu mata
kuliah pengantar ilmu-ilmu pertanian yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam penyusunan makalah ini
2. Terima kasih penulis ucapkan kepada orang tua tercinta yang telah
memberikan dukungan dan bantuan moril maupun materil dan juga selalu
memberikan semangat dan motivasi.
3. Teman-teman mahasiswa program studi S-1 arsitektur lanskap angakatan
2021 dan kepada semua pihak yang telah memberikan dorongan dalam
menyelesaikan makalah ini.

Dengan keterbatasan pengetahuan, penulis menyadari bahwa makalah ini


masih jauh dari kata kesempurnaan. Untuk itu penulis berharap adanya saran dan
masukan dari berbagai pihak untuk menyempurnakan makalah ini.

Om Santhi, Santhi, Santhi, Om.

Tabanan, 9 Desember 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan ....................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
2.1 Definisi dan Konsep Lingkungan Strategis Nasional dan Global ............ 3
2.2 Kontribusi dan Redefinisi Peran Sektor Pertanian ................................... 3
2.3 Konteks Dinamika Pembangunan Pertanian Nasional dan Global .......... 5
2.4 Kebijakan Pemerintah Terhadap Wawasan Lingkungan Strategis
Nasional dan Global ............................................................................................ 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................. 10
3.2 Saran ....................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan strategis dapat diartikan sebagai situasi internal dan eksternal suatu
negara baik yang statis maupun dinamis yang mempengaruhi pencapaian tujuan
yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan, perlu diperhatikan
perkembangan dari lingkungan yang strategis yang mencakup lingkungan regional,
nasional, sub-global, hingga global. Dalam hal ini, kita tidak boleh terpaku pada
dinamika lingkungan strategis nasional saja, namun juga dinamika lingkungan
strategis dalam lingkup global.

Dinamika lingkungan strategis internasional selalu membawa implikasi baik


positif maupun negatif pada sisi lain secara bersamaan, yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan nasional. Implikasi positif
membawa manfaat dalam mendukung cita-cita, tujuan nasional dan kepentingan
nasional, sedangkan implikasi negatif menyebabkan meningkatkan potensi
ancaman bagi kelangsungan hidup negara. Disamping itu, kecenderungan
lingkungan strategis semakin sulit diperkirakan karena ketidakteraturan dan
ketidakstabilan semakin menjadi corak dominan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut yang telah dijelaskan diatas, terdapat
rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu sebagai berikut.

1.2.1 Apa definisi dan konsep lingkungan strategis nasional dan global?
1.2.2 Apa kontribusi dan redefinisi peran sektor pertanian?
1.2.3 Bagaimana konteks dinamika pembangunan pertanian nasional dan
global?
1.2.4 Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap wawasan lingkungan strategis
nasional dan global?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut yang telah dipaparkan diatas, terdapat
tujuan khusus yaitu sebagai berikut.

1
1.3.1 Apa definisi dan konsep lingkungan strategis nasional dan global?
1.3.2 Apa kontribusi dan redefinisi peran sektor pertanian?
1.3.3 Bagaimana konteks dinamika pembangunan pertanian nasional dan
global?
1.3.4 Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap wawasan lingkungan strategis
nasional dan global?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi dan Konsep Lingkungan Strategis Nasional dan Global


Secara teori, lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang
statis (Trigatra) maupun dinamis (Pancagatra) yang memberikan pengaruh pada
pencapaikan tujuan nasional. Aspek Trigatra, merupakan aspek alamiah yaitu posisi
dan lokasi geografi negara, keadaan dan kekayaan alam, keadaan dan kemampuan
penduduk. Sementara aspek Pancagatra merupakan aspek sosial kemasyarakatan/
Ipoleksosbudhankam, yaitu Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan
Pertahanan Keamanan.

Suatu negara atau bangsa tidak dapat terlepas atau menolak keberadaan
lingkungan strategisnya. Lingkungan strategis akan secara otomatis ada dan
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan lingkungan strategis ini
dapat disebabkan oleh perkembangan teknologi dan informasi, adanya
kesepakatan-kesepakatan antar wilayah/negara, adanya invasi ataupun intervensi
terhadap suatu wilayah, bencana alam, ekplorasi dan eksploitasi sumber daya,
pergeseran ideologi, dan masih banyak lagi.

Dinamika lingkungan strategis internasional selalu membawa implikasi baik


positif maupun negatif pada sisi lain secara bersamaan, yang secara langsung
maupun tidak langsung mempengaruhi perkembangan nasional. Implikasi positif
membawa manfaat dalam mendukung cita-cita, tujuan nasional dan kepentingan
nasional, sedangkan implikasi negatif menyebabkan meningkatkan potensi
ancaman bagi kelangsungan hidup negara. Kecenderungan lingkungan strategis
semakin sulit diperkirakan karena ketidakteraturan dan ketidakstabilan semakin
menjadi corak dominan.

2.2 Kontribusi dan Redefinisi Peran Sektor Pertanian


Di beberapa negara berkembang (termasuk Indonesia), kontribusi multifungsi
sektor pertanian dalam beberapa tahun mendatang akan tetap memegang peranan
sentral. Pertanian merupakan subsektor yang berperan penting dalam perekonomian
nasional melalui kontribusi dalam pendapatan nasional, penyediaan lapangan kerja,
penerimaan ekspor, dan penerimaan pajak. Dalam perkembangannya, subsektor ini

3
tidak terlepas dari berbagai dinamika lingkungan nasional dan global. Perubahan
strategis nasional dan global tersebut mengisyaratkan bahwa pembangunan
perkebunan harus mengikuti dinamika lingkungan pertanian. Fokus kegiatan
penelitian dan pengembangan perkebunan harus mampu memecahkan masalah-
masalah yang dihadapi perkebunan selain mampu menjawab tantangan-tantangan
globalisasi. Selain itu, kontribusi multi-fungsi pertanian mencakup beberapa
dimensi penting sebagai berikut :

1. Pertanian sebagai sumber pertumbuhan ekonomi nasional dan kawasan


2. Pertanian sebagai instrumen pengentasan kemiskinan
3. Pertanian sebagai sumber peluang kesempatan berusaha dan bekerja
4. Pertanian sebagai sumber keragaman hayati dan pelestarian lingkungan bagi
masyarakat secara holistik
5. Pertanian sebagai sumber ketahanan pangan nasional, regional, dan global

Sub sektor pertanian mempunyai peran yang cukup strategis dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui perannya secara ekonomis, ekologis,
dan sosial budaya dalam pembangunan nasional. Secara ekonomi, pertanian
berfungsi meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat serta
penguatan struktur ekonomi wilayah dan nasional melalui sumbangannya terhadap
pendapatan petani, wilayah, maupun devisa negara. Secara ekologi berfungsi
meningkatkan konservasi tanah dan air, penyerap karbon, penyedia oksigen, dan
penyangga kawasan lindung yang melindung sumberdaya alam dan lingkungan
hidup. Secara sosial budaya berfungsi sebagai perekat dan pemersatu bangsa, serta
sebagai penyedia lapangan kerja.

Redefinisi peran sektor pertanian dalam konteks ekonomi global membutuhkan


sedikitnya enam program aksi kebijakan strategis pembangunan pertanian, yaitu:

1. Inisiasi sumber pertumbuhan baru sektor pertanian dengan


mempertimbangkan dinamika pasar modern dan teknologi frontir
bioteknologi dan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Penekanan pada pertumbuhan inklusif dan berkualitas dalam pembangunan
pertanian dengan mempertimbangkan kemanfaatan yang sebesar-besarnya
bagi pengentasan kemiskinan.

4
3. Penekanan tinggi pada aspek keberlanjutan pada pembangunan pertanian
dan sebagai wahana pelestarian sumberdaya dan lingkungan hidup
4. Eliminasi risiko dalam pengembangan pertanian dan kerawanan pangan
bagi penduduk perdesaan.
5. Penciptaan lingkungan politik yang kondusif dalam reformasi kebijakan dan
investasi sektor pertanian yang lebih baik
6. Menggalang kerjasama global dalam mendukung agenda regional dan
global penelitian/pengembangan pertanian untuk pembangunan.

2.3 Konteks Dinamika Pembangunan Pertanian Nasional dan Global


Sesuai dengan redefinisi peran dan program aksi pembangunan pertanian ke
depan, sedikitnya ada enam konteks dinamika lingkungan strategis regional dan
global yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut :

A. Harapan dan tantangan pengembangan bahan bakar nabati.


Pengembangan bahan baku nabati secara nrmatif berperan positif
dalam penyediaan bahan bakar terbarukan dan memiliki prospek pasar baru
bagi bagi negara produsen potensial. Namun perlu disadari bahwa
pengembangannya juga melekat resiko yang mencakup ketidaklayakan
ekenomi dalam pengembangannya dan sebagian besar memiliki resiko
sosial dan lingkungan yang cukup tinggi.
B. Mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dalam pembangunan
pertanian.
Perubahan iklim global, tanpa penanganan yang serius akan
berdampak semakin besar terhadap kegagalan panen dan pengembangan
pertanian. Dampak negative yang secara disproporsional lebih besar akan
dirasakan oleh kelompok miskin (negara dan masyarakat), karena mereka
lebih tergantung pada sektor pertanian, kemampuan adaptasi rendah karena
keterbatasan penguasaan sumber daya.
C. Harmonisasi dan sinergi pembangunan pertanian dan lingkungan.
Pembangunan pertanian dan kelestarian lingkungan merupakan dua
aspek yang tidak dapat dipisahkan. Pertanian memegang peranan dominan
dalam pelestarian lingkungan, sementara itu pertanian pengguna utama
sumberdaya alam sehingga potensial dapat beresiko terhadap kerusakan

5
lingkungan. Beberapa dukungan kebijakan terkait dengan pengembangan
pertanian berkeanjutan yang perlu dipertimbangkan salah satunya yaitu:
penerapan regulasi dan sistem insentif bagi pelaku dan implementasi
pertanian berkelanjutan, seperti insentif investasi, reward finansial, sistem
sertifikasi pertanian ramah lingkungan.
D. Dimensi dan pengarus-utamaan gender dalam pembangunan pertanian.
Dalam perspektif pertumbuhan dan pemerataan pembangunan
pertanian dan pedesaan, aspek pengarusutamaan gender memegang peranan
penting. Pengabaian dimensi pengarusutamaan gender dalam pembangunan
pertanian akan menimbulkan konsekuensi yang serius terkait dengan
kehilangan produksi dan pendapatan rumah tangga pertanian, dan tingginya
tingkat kemiskinan, malnutrisi dan rawan pangan karena tidak adanya
panduan kebijakan yang berbasis gender. Kebijakan strategis dan program
pengarusutamaan gender dalam mendorong optimalisasi dan percepatan
pembangunan dan pertumbuhan pertanian yang perlu dipertimbangkan
diantaranya adalah kesetaraan gender, akses pasar dan pelayanan public
(teknologi, kredit, penyuluhan), pendidikan dan pelatihan untuk akses
kesempatan kerja bagi tenaga kerja wanita, eliminasi regulasi diskriminatif
yang menghambat peran wanita dan promosi peran wanita dalam organisasi
public dan swasta sektor pertanian.
E. Pembangunan pertanian dan pengentasan kemiskinan.
Posisi dan peran pertanian dan pedesaan pada tingkat regional dan
global dalam pengentasan kemiskinan pada dasa warsa mendatang akan
tetap memegang peran strategis. Pemantapan dan peningkatan pertumbuhan
sektor pertanian akan berkontribusi nyata dalam pengurangan jumlah
penduduk miskin. Dinyatakan bahwa pertumbuhan sektor pertanian dua
kali lebih efektif dalam penurunan penduduk miskin bila dibandingkan
dengan pertumbuhan diluar sektor pertanian. Kebijakan pendukung dalam
memantapkan dampak pro-kelompok miskin dari pertumbuhan sektor
pertanian sebagai berikut: fokus pada peningkatan daya saing dan
keberlanjutan usahatani skala rumah tangga (smallholder farming), melalui
pengembangan inovasi teknologi dan kelembagaan serta pemberdayaan

6
organisasi petani produsen; pengembangan inovasi teknologi kelembagaan
dengan sasaran perbaikan akses terhadap sumberdaya produktif dan pasar
produk serta peningkatan produktivitas pertanian.
F. Perspektif dan implikasi krisis pangan dan finansial global terhadap
pertanian dan kemiskinan
Krisis ekonomi global berdampak terhadap ketahanan pangan,
khususnya ketersediaan dan akses pangan penduduk miskin, sehingga akan
memperluas dan memperparah tingkat kemiskinan. Strategi peningkatan
produksi pangan di negara berkembang perlu mempertimbangkan eksistensi
dan peran rumah tangga petani skala kecil, yang populasinya tidak kurang
dari 500 juta rumah tangga atau sekitar 1,5 miliar penduduk tergantung pada
usahatani marginal.
1) Dalam perspektif pertumbuhan dan pemerataan, kebijakan strategis
pengembangan pertanian skala kecil mencakup tiga aspek penting
yaitu:
2) Pemantapan stabilitas makro ekonomi dan anggaran pembangunan
pertanian dan infrastruktur pedesaan.
3) Mendorong pengembangan usahatani berbasis pasar dan perbaikan
sistem pemasaran produk pertanian untuk mencapai pasar yang lebih
tinggi
4) Pengembangan inovasi kelembagaan untuk menjamin ketersediaan
dan akses input serta pelayanan usahatani bagi kepentingan petani
skala kecil.

2.4 Kebijakan Pemerintah Terhadap Wawasan Lingkungan Strategis


Nasional dan Global
A. Lingkungan strategi nasional
Sebagai negara yang memiliki beragam suku dan budaya, bibit-bibit
perpecahan dapat berkembang kapanpun. Oleh karenanya, menjadi
keharusan bagi pemerintah untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan
untuk mencegah munculnya kesempatan bagi kelompok-kelompok tertentu
untuk mengeksploitasi keadaannya.

7
Dari sisi ekonomi, pemerintah harus terus meningkatkan
kemampuan dunia usaha lokal untuk berkompetisi dan mengambil peran
lebih besar untuk memanfaatkan pasar domestik. Gerakan kewirausahaan
dan stimulus terhadap pengusaha daerah dan pengusaha muda yang tengah
dilakukan perlu lebih diintensifkan.
Pengembangan sumber daya manusia harus menjadi perhatian
pokok, baik dari segi pendidikan, kesehatan, maupun keterampilan.
Pengembangan sumber daya manusia diperlukan karena pembangunan
ekonomi secara massif tentu memerlukan dukungan sumber daya manusia
yang cakap dan andal.
B. Lingkungan strategi global
Di tingkat global, prakarsa dan peran Indonesia menjadi bukti
pengaruh yang dimainkan, yang menjadi modal dalam penyelenggaraan
diplomasi pada forum internasional. Modal ini merupakan hasil kerja keras
menjawab tantangan ke depan, yakni menempatkan posisi Indonesia secara
tepat atas isu-isu global dengan memanfaatkan posisi strategis Indonesia
secara maksimal bagi kepentingan nasional. Peran Indonesia juga diarahkan
untuk menjadi part of the solution bagi penyelesaian masalah global.
Mengingat potensi empat jenis konflik pada masa lima tahun mendatang,
yakni perang proxy antarnegara besar, konflik pencarian aturan main dalam
fora internasional, konfik di wilayah perbatasan, dan konflik penggunaan
sumber daya alam, Indonesia sangat rentan terseret dalam ketidakpastian
relasi antarnegara.
Demi kokohnya peran Indonesia yang sebenarnya punya komitmen
sangat mendalam untuk menjadi bagian dari solusi problem-problem dunia,
para diplomat Indonesia, di kementerian atau instansi manapun, perlu fokus
pada pencapaian kepentingan nasional yang akan menciptakan soliditas
pondasi ekonomi Indonesia, menciptakan daya gentar sekaligus daya Tarik
terhadap Indonesia, mempromosikan dan mengembangkan inisiatif dan
karya anak bangsa, mengembangkan kegiatan yang memperkuat
penggunaan soft-power, meyakinkan dunia bahwa pemerintah Indonesia
mampu, punya kredibilitas dan reputasi positif di mata masyarakatnya,

8
bahwa pemerintah Indonesia punya strategi dan komitmen dengan tahapan-
tahapan prioritas yang jelas, dan bahwa Indonesia punya desain realistis
untuk pengembangan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan peka
terhadap perkembangan zaman.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Lingkungan strategis adalah situasi internal dan eksternal baik yang statis
(Trigatra) maupun dinamis (Pancagatra) yang memberikan pengaruh pada
pencapaikan tujuan nasional. Lingkungan strategis akan secara otomatis ada dan
berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Perubahan lingkungan strategis ini
dapat disebabkan oleh perkembangan teknologi dan informasi. Kontribusi
multifungsi sektor pertanian dalam beberapa tahun mendatang akan tetap
memegang peranan sentral. Pertanian merupakan subsektor yang berperan penting
dalam perekonomian nasional melalui kontribusi dalam pendapatan nasional,
penyediaan lapangan kerja, penerimaan ekspor, dan penerimaan pajak. Sub sektor
pertanian mempunyai peran yang cukup strategis dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat Indonesia melalui perannya secara ekonomis, ekologis, dan sosial
budaya dalam pembangunan nasional. Konteks dinamika pembangunan pertanian
nasional dan global perlu adanya pertimbangan yaitu dengan: pengembangan bahan
bakar nabati; mitigasi dan adaptasi terhadap perubahan iklim dalam pembangunan
pertanian; harmonisasi dan sinergi pembangunan pertanian dan lingkungan;
dimensi dan pengarusutamaan gender dalam pembangunan pertanian;
pembangunan pertanian dan pengentasan kemiskinan; perspektif dan implikasi
krisis pangan dan finansial global terhadap pertanian.

3.2 Saran
Penulis berharap pemuda harus menjadi bagian yang dipertimbangkan serta tak
terpisahkan dalam proses-proses pembangunan pertanian. Pemuda harus mampu
menjadi pewaris masa depan bangsa, pemegang tongkat estafet pembangunan
pertanian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Kementrian Pertanian, 2016. Rencana Strategis 2015-2019. 1 penyunting. Bogor:


Pusat Penelitian dan Pengembangan Perekebunan.
Rusastra, I. W., 2012. Perspektif Global Penelitian Untuk Pembangunan: Antisipasi
Lingkungan Strategis dan Agenda R&D Pertanian. Forum Penelitian Agro
Ekonomi, 30(1), pp. 50-51.
Tim Penyusun RTRWK, 2015. Dinamika Lingkungan Strategis: Fakta dan
Analisis. Pohuwato: RTRW Kabupaten Pohuwato, pp. 1-2.

Sumber Website:
Pertahanan, D. J. (2008, Januari). Perkembangan Lingkungan Strategis. Retrieved
from kemhan.go.id: https://www.kemhan.go.id/strahan/wp-
content/uploads/migrasi/Produk/perkembangan-lingkungan-strategis.pdf
diakses pada tanggal 9 Desember 2021
Wahyudini, S. (n.d.). STRATEGI PEMUDA dan LINGKUNGAN. Retrieved from
academia.edu:
https://www.academia.edu/24002122/PEMUDA_dan_LINGKUNGAN_S
TRATEGIS diakses pada tanggal 9 Desember 2021

11

Anda mungkin juga menyukai