BLOK 5.2
SKENARIO 1
Vesikolhitiasis et cause infeksi
Disusun oleh:
Kelompok …
(NIM)
FGHIJ (NIM)
… (…)
… (…)
Tutor:
…
MINGGU I
SKENARIO 1: ……
SKENARIO
....
…
…
…
…
…
…
…
…
…
…
1. Anatomi Sistem GU
2. DEFINISI
Vesikolithiasis merupakan batu yang terdapat pada kandung kemih yang terdiri
atas substans yang membentuk kristal seperti kalisum oksalat, fosfat kalisum,
asam urat dan magnesium. Batu dapat menyebabkan obstruksi, infeksi atau edema
pada saluran perkemihan
3. ETIOLOGI
Bakteri
Virus
Imunosupresi
Diabetes mellitus
Faktor lainHubungan seksual
Sistitis bulan madu: jenis ISK bagian bawah yang terjadi pada wanita setelah
melakukan hubungan seksual untuk pertama kalinya atau setelah periode
pantang yang lama.
Penggunaan diafragma dan spermisidaInfeksi saluran kemih terkait kateter
(CAUTI)
Disebabkan oleh pemasangan kateter urin
Penyebab paling umum dari infeksi saluran kemih nosocomia
4. Epidemiologi
Di Indonesia, masalah batu saluran kemih masih menduduki kasus tersering di antara
seluruh kasus urologi. Belum terdapat data angka prevalensi batu sa- luran kemih
nasional di Indonesia. Di beberapa negara di dunia berkisar antara 1-20%. Laki-laki
lebih sering terjadi dibandingkan perempuan yaitu 3:1 dengan puncak insiden terjadi
pada usia 40-50 tahun.Sumber :jurnal.paduan penataklasanaan klinis unair
5. Faktor risiko
Faktor umum
6. Patofisiologi
7. Manifestasi klinis
8. Pemeriksaan penunjang
pemeriksaan darah : menilai hemoglobin,leukosit,elektrolit,ureum,dan kreatinin
urinalisis : eritosuria,leukosituria,bakteriuria,pH urine dan kultur urine
Pencitraan rutin.
Pemeriksaan IVP dikontraindikasikan pada pasien dengam alergi kontras media,
konsentrasi kreatinin serum >2 mg/dl , konsumsi metformin,dan myelomatosis
foto polos abdomen :menentukan apakah batu raiolusen dan radioopak-
ultrasonography: kalsifikasi dalam traktus urinarius serta adanya
dilatasi,biasanya pilihan pertama untuk ibu hamil dan anak
IVP: menilai fungsi ginjal dan drainase sistem pengumpulan dan kalsifikasi
dalam traktus urinarius
ct urografi nonkontras: kalsifikasi pada traktus urinarius, merupakan
pemeriksaan baku emas.
9. Diagnosis banding
Hematuria
nyeri kolik
infeksi saluran kemih
Sistitis
kolik saluran cerna
kolik mepedu
10. .komplikasi
Obstruksi
Infeksi
Gangguan fungsi ginjal
11. Tatalaksana
Penatalakasanaan medis
Tindakan untuk batu kandung kemih adalah dengan memecahkan batu
secara litotripsi
Pengobatan medis yang efektif berpotensi hanya untuk penghancuran batu
asam urat. Kalium sitrat (Polycitra K, Urocit K) 60 mEq/d adalah
pengobatan pilihan. Intervensi bedah. Saat, ini terdapat tiga pendekatan
bedah berbeda yang digunakan untuk mengatasi batu kandung kemih tidak
seperti pentalaksanaan pada klien dengan batuureter atau batu ginjal,
intervensi ESWL pada batu kandung kemih menunjukan dampak terapi yang
rendah, tetapi pada beberapa studi menunjukan bahwa intervensi ESWL
masih dipertimbangkan untuk pengobatan batu kendung kemih
Cystolitholapaxy Transurethral
Cystolitholapaxy Suprapubik Perkutan
Cystolitholapaxy Suprapubik Terbuka
Pada dasarnya penatalaksaan secara farmakologis meliputi dua aspek:
a) Menghilangkan rasa nyeri/kolik yang timbul akibat adanya batu.
b) Menangani batu yang terbentuk, yaitu dengan meluruhkan batu dan juga
mencegah terbentuknya batu lebih lanjut (atau dapat juga sebagai
pencegahan/prolifilaksis)
Pasien dengan dehidrasi harus tetap mendapat asupan cairan yang adekuat.
Tatalaksana untuk kolik ureter adalah analgesik, yang
dapat dicapai dengan pemberian opioid (morfinsulfat) atau NSAID/obat
antiinflamasi nonsteroid (ketorolak) dan obat antimuntah (metoklopramid).
Non Steroid Anti Inflammation Drugs (NSAID) dan parasetamol dengan
memperhatikan dosis dan efek samping obat merupakan obat pilihan
pertama pada pasien dengan nyeri kolik akut dan memiliki efikasi lebih baik
dibandingkan opioid. Obat golongan NSAID yang dapat diberikan antara
lain diklofenak, indometasin, atau ibuprofen. Pada pasien dengan batu ureter
yang diharapkan dapat keluar secara spontan, maka pemberian NSAID baik
tablet maupun supositoria (seperti natriumdiklofenak 100-150 mg/hari
selama 3-10 hari) dapat membantu mengurangiinflamasi dan risiko nyeri
berulang.
12. Prognosis
sebagian besar batu kandung kemih keluar dengan sendirinya atau dapat diangkat.
Mereka tidak menyebabkan kerusakan permanen pada kandung kemih. Mereka
mungkin kembali jika penyebabnya tidak diperbaiki.Jika tidak diobati, batu dapat
menyebabkan ISK berulang. Ini juga dapat menyebabkan kerusakan permanen pada
kandung kemih atau ginjal.
13. Aik
DAFTAR PUSTAKA
…