Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROSES MANUFAKTUR

OLEH:
IKBARUL ZIKRI (71200914045)

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
Pengerolan (Rolling)
A. Pengertian
Rolling atau pengerolan adalah proses pengurangan ketebalan atau proses
pembentukan pada benda kerja yang panjang. Proses rolling dilakukan dengan satu set
rol yang berputar dan menekan benda kerja supaya terjadi perubahan
bentuk. Rolling pertama kali dikembangkan pada tahun 1500-an.
Rolling dilakukan dalam dua tahap. Pertama dilakukan pada suhu yang tinggi
atau disebut hot rolling. Hot rolling dilakukan untuk mengurangi dimensi bahan baku
(ingot) secara besar-besaran. Setelah hot rolling selanjutnya dilakukan cold rolling, yaitu
pengerolan pada suhu ruang. Pada cold rolling pengurangan dimensi tidak dilakukan
secara besar-besaran karena proses ini memerlukan tenaga yang sangat besar. Cold
rolling dilaksanakan sebagai finishing untuk mencapai dimensi yang sesuai,
memperhalus permukaan benda kerja, dan meningkatkan sifat mekanis benda kerja.
Pada proses manufaktur modern, rolling biasanya diawali dengan proses
pengecoran kontinu. Kombinasi antara pengecoran kontinu dan rolling bisa
meningkatkan produktivitas. Di samping itu, kombinasi ini juga dapat mengurangi
ongkos produksi.

B. Tahapan Proses Rolling


1. Hot Rolling
Hot rolling merupakan tahap awal dari proses pengerolan material. Hot
rolling dilakukan di atas suhu rekristalisasi. Material yang akan dirol biasanya
berupa ingot atau logam hasil penuangan (pengecoran). Material tuang memiliki
struktur yang kasar dan butir-butirnya tidak seragam. Karena struktur di dalamnya kasar
dan tidak seragam, material tuang memiliki sifat yang getas dan ada kemungkinan
memiliki lubang kecil (pori-pori). Dengan dilakukannya proses hot rolling, struktur
material tuang dapat dikonversi menjadi struktur material tempa (wrought
structure). Wrought structure memiliki butir-butir yang lebih halus dan rapi. Kondisi butir
tersebut menjadikan material bersifat lebih ductile. Di samping itu, proses hot
rolling juga dapat menutup lubang-lubang kecil di dalam material.
Setiap material memiliki suhu pengerolan panas yang berbeda-beda. Pada
aluminium paduan, suhu yang digunakan sekitar 450 °C. Baja paduan menggunakan
suhu pengerolan sekitar 1250 °C. Sedangkan material tahan panas menggunakan suhu
pengerolan hingga 1650 °C.
Pengerolan panas atau hot rolling awal menghasilkan beberapa produk yang
disebut sebagai bloom, slab, dan billet. Bloom biasanya memiliki penampang persegi
dengan sisi paling tidak sebesar 150 mm. Slab biasanya memiliki penampang persegi
panjang. Sedangkan billet memiliki penampang persegi namun berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan bloom. Bloom dapat diproses lebih lanjut dengan proses
pengerolan bentuk, sehingga menghasilkan bentuk-bentuk struktur seperti I-beam dan
rel kereta. Slab dapat dirol menjadi plat dan lembaran material. Billet dirol dengan
proses pengerolan bentuk menjadi batang persegi dan batang lingkaran.
2. Cold Rolling
Cold rolling atau pengerolan dingin merupakan proses akhir dari rangkaian
proses pengerolan. Cold rolling dilakukan pada suhu ruang. Karena dilakukan pada
suhu ruang, cold rolling memerlukan energi yang besar (karena material dengan suhu
ruang memiliki kekuatan yang lebih besar) dan akan menghasilkan produk dengan
sifat anisotropic.
Cold rolling bisa dibilang merupakan tahap finishing. Proses pengerolan ini
menghasilkan permukaan akhir yang lebih baik. Selain itu, cold rolling juga
menghasilkan produk dengan dimensi yang lebih baik dan menghasilkan produk
dengan kekuatan serta kekerasan yang lebih tinggi.

C. Jenis-jenis Pengerolan Logam


Secara kinematika, pengerolan diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pertama
disebut pengerolan longitudinal, kedua pengerolan transversal, dan pengerolan oblique.
D. Bentuk-bentuk Benda Kerja yang dikerjakan dengan Rolling
Proses rolling dapat digunakan untuk membentuk:
 Sheet.
 Pelat.
 Strip.
 Pipa.
 Bar.
 Rod.
 Kawat.

E. Jenis Material yang Mampu dikerjakan dengan Rolling


Material yang dapat dikerjakan dengan rolling antara lain:
 Logam ferro.
 Logam non ferro.
 Logam paduan.
 Plastik.
 Serbuk logam.
 Keramik.
 Hot glass.
F. Material Rol (Komponen Pengerol)
Karakter dasar material yang dibutuhkan untuk membuat rol yakni memiliki
kekuatan tinggi dan ketahanan aus yang tinggi. Material yang biasa digunakan untuk
membuat rol antara lain: besi tuang, baja tuang, dan baja tempa. Rol dengan diameter
kecil biasanya menggunakan material tungsten carbide. Rol untuk cold
rolling umumnya memiliki permukaan yang halus. Pada beberapa aplikasi khusus, rol-
rol tersebut juga harus dipoles.

G. Pelumasan Pada Proses Pengerolan Logam


Pada hot rolling biasanya tidak menggunakan pelumasan. Hot
rolling menggunakan larutan berbasis air untuk mendinginkan rol dan memecah kerak
pada benda kerja. Pada logam non ferro biasanya diberi tambahan minyak, emulsion,
dan fatty acid. Sedangkan pada cold rolling biasanya menggunakan campuran minyak
dan air, atau pelumas dengan kekentalan rendah seperti paraffin, fatty oil,
dan emulsion.

H. Tujuan Proses Rolling


Tujuan dari proses rolling adalah sebagai berikut:
 Mengurangi ukuran penampang benda kerja.
 Memperoleh bentuk yang diinginkan.
 Memperhalus ukuran butir benda kerja (struktur butir lebih halus).
 Mengurangi kegetasan benda kerja (benda kerja awal biasanya
berupa ingot hasil pengecoran yang bersifat getas).
 Menghilangkan lubang-lubang kecil di dalam benda kerja (pada proses
pengecoran biasanya ada gas yang terjebak di dalam benda kerja dan
menyebabkan lubang-lubang kecil).
 Meningkatkan kekuatan benda kerja.
 Meningkatkan kekerasan benda kerja.
 Memperhalus permukaan benda kerja.
I. Jenis-Jenis Mesin Rolling
1. Mesin Roll Dua Tingkat
Mesin rolling dua tingkat dapat mereduksi luas penampang dalam berbagai
ukuran dan dapat diatur kemampuanya sesuai dengan ukuran batangan dan laju
reduksi. Mesin roll dua tingkat ini mempunyai diameter sekitar 0,6 – 1,4 m. Roll ini dapat
bekerja secara bolak-balik (reversing) atau searah (nonreversing). Roll yang searah
selalu berputar pada arah yang sama dan benda kerja selalu dimasukkan dari sisi yang
sama. Roll yang bekerja bolak-balik arah putar roll dapat dibalik, sehingga benda kerja
dimasukkan dari sisi yang lain.
1. Lembaran benda kerja bergerak antara roll kemudian dihentikan
2. Pada interval tertentu benda kerja diputar 90O agar penampang univorm dan
butirbutir benda kerja merata.
3. Arah roll dibalik, benda kerja dimasukkan dari sisi yang lain.

Keuntungan:
1. Dapat mereduksi luas penampang dalam berbagai ukuran.
2. Dapat diatur kemampuanya sesuai dengan ukuran batangan dan laju reduksi.
Kelemahan:
1. Pada setiap pembalikan siklus pembalikan gaya kelembaman arus diatasi.
2. Ukuran panjang terbatas.

2. Mesin roll tingkat empat


Rol ini menggunakan dua rol dengan diameter lebih kecil yang bersentuhan
langsung dengan benda kerja dan dua rol pendukung untuk menahan rol yang
berdiameter lebih kecil. Biasa digunakan untuk lembaran yang lebar.

3. Mesin roll kluster


Menggunakan empat rol pendukung dengan dua rol yang langsung berhubungan
langsung dengan benda kerja dimana diameternya lebih kecil dibandingkan mesin rol
tingkat empat. Penggunaanya sama dengan mesin ol tingkat empat.
4. Mesin roll tandem
Rol ini menggunakan beberapa pasang rol, sehingga dapat dioperasikan secara
kontinu sampai dicapai ketebalan produk yang diinginkan.

J. Variasi Pengerolan
1. Shape Rolling
Shape rolling atau dikenal juga dengan profile rolling merupakan proses
pembentukan material dimana benda kerja dilewatkan pada roll untuk mendapatkan
bentuk profil tetap yang diinginkan. Produk dari shape rolling bisa berupa profil I, profil
H, profil T, profil U, rel kereta api.

2. Roll Forging
Roll forging merupakan sebuah proses dimana sebuah benda kerja berupa
lingkaran ataupun plat dikurangi ketebalannya sehingga panjangnya bertambah. Roll
forging menggunakan 2 buah roll silinder ataupun roll semisilinder yang setiap rollnya
mempunyai satu atau lebih alur bentuknya.

3. Skew Rolling
Skew rolling adalah sebuah proses pembentukan logam yang menggunakan dua
buah roll yg berputar berlawanan yang di desain khusus dan berputar terus menerus.
Skew rolling ini digunakan untuk membuat bola logam dari benda kerja.

4. Thread rolling
Thread rolling merupakan salah satu proses yang digunakan untuk pembuatan
ulir.

5. Ring rolling
Pada proses pengerolan cincin, satu roll ditempatkan melalui lubang dari cincin
yang tebal dan roll kedua menekan dari luar. Sejalan dengan penjepitan roll dan
berputar, ketebalan dinding cincin direduksi dan diameter ring bertambah besar. Roll
yang dibentuk dapat dipakai untuk memproduksi berbagai profil penampang yang
berbeda. Hasilnya cincin tanpa sambungan untuk roket, turbin, pesawat terbang, jalur
perpipaan, dan ketel tekanan.

Anda mungkin juga menyukai