Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

METODOLOGI PENELITIAN

OLEH:
ANGGUN N. A BR. SIRAIT (71200914020)

TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
A. PENGERTIAN TEORI

Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variabel-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.

Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada bidang-bidang pengetahuan yang


berbeda pula tergantung pada metodologi dan konteks diskusi. Secara umum, teori
merupakan analisis hubungan antara fakta yang satu dengan fakta yang lain pada
sekumpulan fakta-fakta. Selain itu, berbeda dengan teorema, pernyataan teori
umumnya hanya diterima secara "sementara" dan bukan merupakan pernyataan akhir
yang konklusif. Hal ini mengindikasikan bahwa teori berasal dari penarikan kesimpulan
yang memiliki potensi kesalahan, berbeda dengan penarikan kesimpulan pada
pembuktian matematika.

Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial.
Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan
abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang
dunia sosial. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti
kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di
antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari
ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah
teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara
keseluruhan adalah sebuah ideologi.

Dalam ilmu pengetahuan, teori dalam ilmu pengetahuan berarti model atau


kerangka pikiran yang menjelaskan fenomena alami atau fenomena sosial tertentu.
Teori dirumuskan, dikembangkan, dan dievaluasi menurut metode ilmiah. Teori juga
merupakan suatu hipotesis yang telah terbukti kebenarannya. Manusia membangun
teori untuk menjelaskan, meramalkan, dan menguasai fenomena tertentu (misalnya,
benda-benda mati, kejadian-kejadian di alam, atau tingkah laku hewan). Sering kali,
teori dipandang sebagai suatu model atas kenyataan (misalnya: apabila kucing
mengeong berarti minta makan). Sebuah teori membentuk generalisasi atas banyak
pengamatan dan terdiri atas kumpulan ide yang koheren dan saling berkaitan.

Istilah teoritis dapat digunakan untuk menjelaskan sesuatu yang diramalkan oleh


suatu teori namun belum pernah terpengamatan. Sebagai contoh, sampai dengan akhir-
akhir ini, lubang hitam dikategorikan sebagai teoritis karena diramalkan menurut
teori relativitas umum tetapi belum pernah teramati di alam. Terdapat miskonsepsi
yang menyatakan apabila sebuah teori ilmiah telah mendapatkan cukup bukti dan telah
teruji oleh para peneliti lain tingkatannya akan menjadi hukum ilmiah. Hal ini tidaklah
benar karena definisi hukum ilmiah dan teori ilmiah itu berbeda. Teori akan tetap
menjadi teori, dan hukum akan tetap menjadi hokum.

Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya. Elemen ini
berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di dalam teori
tersebut. Elemen pertama yaitu konsep. Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan
dengan symbol atau kata.  Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan definisi.Dalam ilmu alam
konsep dapat diekspresikan dengan simbol-simbol seperti, ”∞” = tak terhingga, ”m”=
Massa, dan lainnya. Akan tetapi, kebanyakan di dalam ilmu sosial konsep ini lebih
diekspresikan dengan kata-kata tidak melalui simbol-simbol. Menurut Neuman kata-
kata juga merupakan simbol karena bahasa itu sendiri adalah simbol. Karena
mempelajari konsep dan teori seperti mempelajari bahasa. Konsep selalu ada di mana
pun dan selalu kita gunakan. Misalnya kita membicarakan tentang pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu konsep, ia merupakan ide abstrak yang hanya di dalam
pikiran kita saja.

Elemen kedua yaitu Scope. Dalam teori seperti yang dijelaskan di atas memiliki
konsep. Konsep ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat konkret. Teori
dengan konsep-konsep yang abstrak dapat diaplikasikan terhadap fenomena sosial
yang lebih luas, dibanding dengan teori yang memiliki konsep-konsep yang konkret.
Contohnya, teori yang diungkapkan oleh Lord Acton ”kekuasaan cenderung
dikorupsikan”. Dalam hal ini kekuasaan dan korupsi ada pada lingkup yang abstrak.
Kemudian kekuasaan ini dalam lingkup konkret sepeti presiden, raja, jabatan ketua
RT,dll. Dan korupsi dalam lingkup konkret seperti korupsi uang. .

Elemen ketiga adalah relationship. Teori merupakan sebuah relasi dari konsep-
konsep atau secara lebih jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep
berhubungan. Hubungan ini seperti pernyataan sebab-akibat (causal statement) atau
proposisi. Proposisi adalah sebuah pernyataan teoritis yang memperincikan hubungan
antara dua atau lebih variable, memberitahu kita bagaimana variasi dalam satu konsep
dipertangggung jawabkan oleh variasi dalam konsep yang lain. Ketika seorang peneliti
melakukan tes empiris atau mengevaluasi sebuah hubungan itu, maka hal ini disebut
sebuah hipotesis. Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme sebab akibat,
atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat adalah sebuah
pernyataan bagaimana sesuatu bekerja.

B. PENGERTIAN TEORI MENURUT BEBERAPA PARA AHLI


Berikut beberapa definisi dan pengertian teori menurut para ahli yang telah
diterjemahkan secara umum.
 Teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita
menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi – JONATHAN H.
TURNER.
 Teori adalah seperangkat ide, konstruk atau variabel, definisi, dan proposisi yang
memberikan gambaran suatu fenomena atau peristiwa secara sistematik dengan
cara menentukan hubungan antar-variabel – Creswell
 Teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan
konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena – LITTLE
JOHN & KAREN FOSS
 Teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang
mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena – KERLINGER
 Teori adalah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan mengenai suatu
peristiwa atau kejadian – NAZIR
 Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi, dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai
fenomena dengan menentukan hubungan antar variabel, dengan maksud
menjelaskan fenomena alamiah – John W Creswell
 Teori adalah suatu pernyataan yang isinya menyebabkan atau
mengkarakteristikkan beberapa fenomena – STEVENS
 Teori adalah suatu deskripsi fenomena tertentu, suatu penjelasan tentang
hubungan antar fenomena atau ramalan tentang sebab akibat satu fenomena pada
fenomena yang lain – FAWCETT
 Teori terdiri dari generalisasi yang dimaksudkan untuk menjelaskan dan
memprediksi sebuah fenomena – TRAVERS
 Teori merupakan suatu kumpulan konsep, definisi, proposisi, dan variable yang
berkaitan satu sama lain secara sistematis dan telah digeneralisasikan , sehingga
dapat menjelaskan dan memprediksi suatu fenomena (fakta-fakta) tertentu
– EMORY – COOPER
 Teori adalah hipotesis (dugaan sementara) yang belum terbukti atau spekulasi
tentang kenyataan yang belum diketahui secara pasti – CALVIN S. HALL &
GARDNER LINZEY
 Teori adalah sekumpulan konsep yang ketika dijelaskan memiliki hubungan dan
dapat diamati dalam dunia nyata – KING
 Teori adalah seperangkat asumsi dan kesimpulan logis yang mengaitkan
seperangkat variabel satu sama lain. Teori akan menghasilkan ramalan-ramalan
yang dapat dibandingkan dengan pola-pola yang diamati- MANNING
 Teori adalah jaringan untuk menangkap apa yang kita sebut sebagai “dunia”. Teori
membantu kita memahami kenyataan – Karl Popper
 Teori adalah proses pengembangan ide-ide yang akan membantu kita menjelaskan
bagaimana dan mengapa sebuah kejadian dapat terjadi – Jonathan H. Turner
 Teori adalah proses sistematik dalam merumuskan dan mengorganisasi ide
menjadi sebuah fenomena tertentu yang dapat dipahami – William Doherty
 A theory is a systematic set of generalized statements about a particular segment of
reality – Mike Bal (1985).
 A theory is a group of logically organized laws or relationships that constitute
explainnation in a discipline – Heinan (1985).
  Theory is a simply an idea about why people are the way they are and act the way
they act– Davis (2000)
C. MANFAAT TEORI
Manfaat dari teori adalah sebagai berikut:
1. Menjelaskan hubungan sesuatu yang diteliti dengan hal lainnya.
2. Hakikat dan makna dari sesuatu yang diteliti.
3. Landasan untuk menyusun hipotesis penelitian.
4. Dasar untuk menyusun instrument penelitian.
5. Acuan untuk membahas hasil penelitian.

D. FUNGSI TEORI
Sementara itu fungsi teori dalam penelitian kualitatif ialah untuk memperkuat
penelitian sebagai human instrument, sehingga peneliti memiliki skill untuk menggali
dan penelitian secara lengkap, mendalam serta mampu melakukan konstruksi
temuanya kedalam tema dan hipotesis. Karena itu dalam penelitian kualitatif peneliti
mencari teori untuk menjelaskan data penelitian yang diperoleh.

E. KEGUNAAN TEORI
Secara umum, teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan
generalisasi, digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu.
Dengan demikian, teori memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah,
yaitu explanation, prediction, dan control atau pengendalian terhadap suatu gejala.
Dalam konteks ilmiah, suatu teori berguna untuk:
1. Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel.
2. Memprediksi dan memandu untuk menemukan fakta untuk kemudian
dipakai guna mermuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian.
Mengapa? Sebab pada dasarnya, hipotesis merupakan pernyataan yang
bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3.   Mengontrol, membahas hasil penelitian, untuk kemudian dipakai dalam
memberikan saran.
Berdasarkan proses penelitian, dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki
fungsi untuk memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan
pembahasan hasil analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif sebetulnya
ialah mencari data untuk dibandingkan dengan teori.
F. PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka memuat uraian tentang kajian literatur yang mendasari gagasan
untuk menyelesaikan masalah. Kajian ini juga mendukung proses pencarian teori.

G. PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA MENURUT BEBERAPA AHLI


Adapun pengertian kajian pustaka menurut ahli,yaitu:
1. Menurut Nyoman Kutha Ratna (2010: 276), memiliki tiga pengertian yang
berbeda. Kajian pustaka adalah seluruh bahan bacaan yang mungkin pernah
dibaca dan dianalisis, baik yang sudah dipublikasikan maupun sebagai koleksi
pribadi. Kajian pustaka sering dikaitkan dengan kerangka teori atau landasan
teori, yaitu teori-teori yang digunakan untuk menganalisis objek penelitian. Oleh
sebab itu, sebagian peneliti menggabungkan kajian pustaka dengan kerangka
teori. Kajian pustaka adalah bahan-bahan bacaan yang secara khusus berkaitan
dengan objek penelitian yang sedang dikaji.
2. Menurut Pohan (2007:42) kegiatan ini (penyusunan kajian pustaka) bertujuan
mengumpulkan data dan informasi ilmiah, berupa teori-teori, metode, atau
pendekatan yang pernah berkembang dan telah di dokumentasikan dalam
bentuk buku, jurnal, naskah, catatan, rekaman sejarah, dokumen-dokumen, dan
lain-lain yang terdapat di perpustakaan. Selain itu, kajian ini dilakukan dengan
tujuan menghindarkan terjadinya pengulangan, peniruan, plagiat, termasuk
suaplagiat.

H. FUNGSI KAJIAN PUSTAKA


Fungsi Kajian Pustaka antara lain:
1. Sebagai solusi Dengan adanya kajian pustaka maka kerangka berpikir menjadi
jelas sehingga solusi dari permasalahan ditemukan berdasarkan hasil
pengkajian-pengkajian dari berbagai literatur tersebut.
2. Landasan Pengembangan Instrumen Setelah menemukan solusi berupa teori
selanjutnya disusunlah indikator-indikator berdasarkan solusi tersebut.
Indikator yang disusun inilah yang kemudian dijadikan intrumen dalam
penelitian.
3. Membuat/menentukan kriteria Terkait dengan penelitian evaluasi, dalam
membuat atau menentukan kriteria dengan dimulai pembentukan pernyataan
terlebih dahulu. Kriteria yang dimaksud seperti keberhasilan/kegagalan, saran
bagi program tersebut, diidentifikasi, kemudian dibuatlah kesimpulan susuaikah
dengan teori atau tidak.
4. Memverifikasi hasil penelitian pada manfaat memverifikasi hasil penelitian ini
dimaksudkan sebagai perbandingan hasil penelitian yang telah kita lakukan
dengan penelitian sebelumnya sehingga diperolehlah kesimpulan-kesimpulan
yang menjadi hasil dari verifikasi tersebut.

I. MANFAAT KAJIAN PUSTAKA


Ada empat manfaat dari kajian pustaka yaitu:
1. Dapat menghindarkan peneliti dari terjadinya peniruan, plagiasi, dan penipuan
dalam berbagai bentuknya
2. Sebagai tanggung jawab moral, kejujuran bagi seorang ilmuwan untuk
menghargai pendapat orang lain.
3. Menunjukkkan bahwa masalah yang diteliti memang kaya makna sehingga layak
untuk dibicarakan kembali
4. Menjelaskan bahwa penelitian yang dilakukan memang berbeda, sekaligus
menunjukkan bahwa dalam penelitian yang sedang dilakukan akan ditunjukkan
hal-hal baru yang berbeda dengan penelitian lain.
5. Pada penelitian kuantitatif Kajian Pustaka berfungsi sebagai pengetahuan awal
atau dasar teori yang digunakan dalam mengkonstruk variabel yang ada dalam
penelitian.

J. TUJUAN KAJIAN PUSTAKA


Secara lebih rinci tujuan kajian pustaka, dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Menentukan dan membatasi permasalahan penelitian
2. Meletakkan penelitian pada perspektif sejarah dan asosiasoinal.
3. Menghindari replikasi yang tidak disengaja dan tidak perlu. Replikasi yang tidak
sengaja terhadap penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti perlu dihindari
karena hanya merupakan pemborosan.
4. Menghubungkan penemuan dengan pengatahuan yang ada dan ususlan untuk
penelitian lebih lanjut.
K. PENGERTIAN KERANGKA BERFIKIR MENURUT BEBERAPA PARA AHLI
1. Polancik
Menurut Polancik (2009) kerangka berfikir diartikan sebagai diagram yang
berperan sebagai alur logika sistematika tema yang akan ditulis. Polancik
menempatkan hal ini untuk kepentingan penelitian. Dimana kerangka berpikir
tersebut dibuat berdasarkan pertanyaan penelitian. pertanyaan itulah yang
menggambarkan himpunan, konsep atau mempresentasikan hubungan antara
beberapa konsep. 
2. Sugiyono
Berbeda dengan pendapat Sugiyono, yang mendefinisikan kerangka berpikir
sebagai model konseptual yang dimanfaatkan sebagai teori yang ada kaitannya
dengan beberapa faktor yang diidentifikasi sebagai masalah penting. Konteks
yang dimaksud untuk kerangka penelitian. 
Dalam menjalankan sebuah penelitian yang membutuhkan kerangka berpikir,
alangkah lebih baiknya jika hal tersebut mampu menjelaskan secara teoritis.
Sekaligus juga bisa menjelaskan hubungan antara variable yang diangkat. Jadi
peneliti bisa menjelaskan hubungan antara variable independen & variable
dependent. 
3. Sapto Haryoko 
Kerangka berpikir menurut Sapto Haryoko adalah sebuah penelitian yang akan
meneliti dua variable atau lebih. Jika peneliti akan membahas satu variable atau
lebih secara mandiri, maka peneliti hanya bisa mengemukakan deskripsi teoritik
dari masing-masing variable, atau bisa juga mengemukakan argumentasi
terhadap variasi besaran variable yang diteliti.

L. FUNGSI KERANGKA BERFIKIR


Kerangka berpikir memiliki manfaat yang banyak. Diantaranya membantu
peneliti untuk menempatkan penelitian dalam konteks yang lebih luas. Selain itu hal
ini juga membantu peneliti dalam menguji rumusan masalah.  Padahal kita tahu,
rumusan masalah tidak dapat diuji jika peneliti tidak tahu arah penelitiannya
kemana. Setidaknya hal ini menjawab masalah tersebut. Sehingga peneliti lebih
mudah dalam menguji rumusan masalah yang sudah diambil secara masuk akal. 
Manfaat yang terakhir adalah memudahkan peneliti menemukan konsep. Tentu saja
konsep yang dimaksud adalah konsep yang digunakan untuk masalah penelitian yang
akan dilaksanakan di lapangan.
Barangkali Anda masih bingung, sebenarnya kerangka pemikiran berbentuk
apa sih? Sebenarnya dilihat dari bentuknya, berisi teori pokok yang nantinya
digunakan untuk penelitian. Membantu pula dalam memilih atau menentukan model. 
Bahkan, kerangka pemikiran bisa juga berisi tentang hasil penelitian sejenis yang
pernah dilakukan oleh orang lain. Bedanya, peneliti dan penelitiannya bertanggung
jawab untuk melihat apa saja aspek yang belum tuntas ditelaah dari penelitian-
penelitian sebelumnya.

 
M. PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang
menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya begini, jika kalian ingin
menulis karya ilmiah yang bisa berupa, artikel, makalah, atau presentasi, kalian harus
membuat daftar pustaka atau mudahnya kalian itu harus mencantumkan sumber
rujukan penelitian kalian. Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar
pustaka) salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak
dapat dipercaya alias hoaks.

N. MANFAAT DAFTAR PUSTAKA


Manfaat daftar pustaka antara lain:
1. Sebagai sumber penulisan
2. Sebagai rujukan yang bisa digunakan untuk karya tulis lainnya
3. Bahan yang dapat ditelusuri kembali
4. Mengetahui sumber dengan jelas

O. FUNGSI DAFTAR PUSTAKA


Fungsi daftar pustaka antara lain:
1. Guna dapat menghargai serta memberikan penghargaan pada penulis sumber
informasi, sehingga karya ilmiah tersebut dapat diselesaikan dengan baik.
2. Untuk dapat menunjukan bahwa tulisan dan juga informasi dalam karya ilmiah
bukan merupakan hasil dari pemikiran penulis sendiri, namun dari hasil pemikiran
orang lain juga yang turut dimasukan ke dalamnya.
3. Agar memberikan sumber informasi yang ditulisnya supaya pada nantinya dapat
ditelusuri oleh para pembaca jika ingin mengetahui informasi maupun teori
tersebut secara lebih lengkap.

P. TUJUAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA


Adapun tujuan dari penulisan daftar pustaka sendiri ternyata sangat kompleks.
Berikut detail penjelasannya: 
1. Menghindari Tindakan Plagiat atau Penjiplakan 
Tujuan dan juga manfaat pertama dari penyusunan daftar pustaka adalah untuk
menghindari tindakan plagiat atau menjiplak. Sebab ada kalanya penulis akan
mengutip opini, hasil penelitian, dan sebagainya dari buku atau tulisan lain. 
Jika masih utuh struktur kalimatnya, maka ketika dicek dengan tools  plagiat
nantinya akan terdeteksi plagiat. Inilah yang kemudian menurunkan kualitas dari
tulisan yang disusun.  Akan berbahaya jika tetap dilakukan saat menyusun buku,
jurnal ilmiah, dan tulisan apapun. Sebab bisa menyebabkan pelakunya
tersandung kasus hukum, oleh sebab itu perlu memahami  penulisan daftar
pustaka untuk menghindari resiko tersebut. 
2. Sebagai Bentuk Menghargai Penulis Lain 
Menulis secara lengkap kutipan dan opini dari penulis di dalam buku lain ke
dalam buku yang sedang disusun. Pada dasarnya kamu sedang menghargai opini
dan kutipan dari penulis sebelumnya tersebut. 
Apalagi jika mencantumkan kredit atau sumber pada akhir penulisan kutipan dan
opini yang diambil tadi. Sehingga pembaca bisa mengetahui asal kutipan dan
opini. Jika salah satu pembacanya adalah penulis opini dan kutipan, maka dirinya
akan merasa sangat dihargai. 
Hal ini juga akan berlaku ketika hasil tulisan yang dibuat kemudian dijadikan
referensi penulis lain. Ketika nama dan judul buku yang kamu tulis dicantumkan
sebagai kredit, dijamin kamu juga akan merasa sangat dihargai. 
Membudayakan sikap saling menghargai sesama penulis adalah akhlak mulia.
Sehingga memahami penulisan daftar pustaka sesuai ketentuan menjadi bagian
untuk melestarikan budaya baik tersebut. 

3. Membantu Pembaca Mendapat Informasi Kutipan dengan Lengkap 


Daftar pustaka adalah rincian judul, pengarang, penerbit, dan lain-lain yang
kutipannya dimasukan ke dalam isi tulisan. Saat kutipan ini ditambahkan maka
penulis akan menuliskan pula kredit.
Penulisan kredit ini singkat, biasanya hanya nama depan penulis dan tahun
terbit. Ketika pembaca tulisan tersebut mengecek kreditnya maka bisa langsung
mengecek detailnya di daftar pustaka yang sudah disusun. 
Kemungkinan, ketika pembaca membutuhkan informasi lebih dari kutipan
tersebut maka akan mencari buku yang tercantum dalam daftar pustaka.
Sehingga penulisan daftar pustaka bertujuan membantu pembaca mendapat
informasi kredit tadi dengan lebih lengkap.
4. Informasi Sumber Penyusunan Tulisan 
Selain dalam bentuk kutipan, buku yang menjadi referensi penulis dan kemudian
dicantumkan dalam daftar pustaka. Juga menjadi informasi tambahan mengenai
referensi mana saja yang sudah dibaca penulis sebelum menyelesaikan
tulisannya. 
Hal ini tentunya akan melibatkan judul dan nama penulis lain yang tentu akan
memberi manfaat bagi pembaca. Sekaligus bagi penulis itu sendiri, dimana buku
yang dicantumkan pada saat penulisan daftar pustaka dilakukan adalah bacaan
yang berkualitas dan cocok dijadikan referensi. 
5. Media untuk Daftar Rujukan Penulis Lain 
Penyusunan dari daftar pustaka juga bisa membantu pembaca untuk
mendapatkan referensi bacaan berkualitas lain. Sehingga penulis yang
mencantumkan referensi sumber bacaan dalam penulisan sebuah karya, sama
artinya ikut memperkenalkan dan mempromosikan karya tersebut.  Bisa jadi
nantinya akan dibutuhkan pula oleh pembaca, misalnya saat berencana
menyusun tulisan yang masih berhubungan dengan isi dari referensi tersebut.
Atau ketika melakukan penelitian lanjutan dari referensi yang dicantumkan saat
penulisan daftar pustaka. 

Anda mungkin juga menyukai