METODOLOGI PENELITIAN
OLEH:
ANGGUN N. A BR. SIRAIT (71200914020)
TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
A. PENGERTIAN TEORI
Teori adalah serangkaian bagian atau variabel, definisi dan dalil yang saling
berhubungan yang menghadirkan sebuah pandangan sistematis mengenai fenomena
dengan menentukan hubungan antarvariabel, dengan maksud menjelaskan fenomena
alamiah. Labovitz dan Hagedorn mendefinisikan teori sebagai ide pemikiran “pemikiran
teoritis” yang mereka definisikan sebagai “menentukan” bagaimana dan mengapa
variabel-variabel dan pernyataan hubungan dapat saling berhubungan.
Sedangkan secara lebih spesifik di dalam ilmu sosial, terdapat pula teori sosial.
Neuman mendefiniskan teori sosial adalah sebagai sebuah sistem dari keterkaitan
abstraksi atau ide-ide yang meringkas dan mengorganisasikan pengetahuan tentang
dunia sosial. Perlu diketahui bahwa teori berbeda dengan idiologi, seorang peneliti
kadang-kadang bias dalam membedakan teori dan ideologi. Terdapat kesamaan di
antara kedunya, tetapi jelas mereka berbeda. Teori dapat merupakan bagian dari
ideologi, tetapi ideologi bukan teori. Contohnya adalah Aleniasi manusia adalah sebuah
teori yang diungkapakan oleh Karl Marx, tetapi Marxis atau Komunisme secara
keseluruhan adalah sebuah ideologi.
Di dalam sebuah teori terdapat beberapa elemen yang mengikutinya. Elemen ini
berfungsi untuk mempersatukan variabel-variabel yang terdapat di dalam teori
tersebut. Elemen pertama yaitu konsep. Konsep adalah sebuah ide yang diekspresikan
dengan symbol atau kata. Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan definisi.Dalam ilmu alam
konsep dapat diekspresikan dengan simbol-simbol seperti, ”∞” = tak terhingga, ”m”=
Massa, dan lainnya. Akan tetapi, kebanyakan di dalam ilmu sosial konsep ini lebih
diekspresikan dengan kata-kata tidak melalui simbol-simbol. Menurut Neuman kata-
kata juga merupakan simbol karena bahasa itu sendiri adalah simbol. Karena
mempelajari konsep dan teori seperti mempelajari bahasa. Konsep selalu ada di mana
pun dan selalu kita gunakan. Misalnya kita membicarakan tentang pendidikan.
Pendidikan merupakan suatu konsep, ia merupakan ide abstrak yang hanya di dalam
pikiran kita saja.
Elemen kedua yaitu Scope. Dalam teori seperti yang dijelaskan di atas memiliki
konsep. Konsep ini ada yang bersifat abstrak dan ada juga yang bersifat konkret. Teori
dengan konsep-konsep yang abstrak dapat diaplikasikan terhadap fenomena sosial
yang lebih luas, dibanding dengan teori yang memiliki konsep-konsep yang konkret.
Contohnya, teori yang diungkapkan oleh Lord Acton ”kekuasaan cenderung
dikorupsikan”. Dalam hal ini kekuasaan dan korupsi ada pada lingkup yang abstrak.
Kemudian kekuasaan ini dalam lingkup konkret sepeti presiden, raja, jabatan ketua
RT,dll. Dan korupsi dalam lingkup konkret seperti korupsi uang. .
Elemen ketiga adalah relationship. Teori merupakan sebuah relasi dari konsep-
konsep atau secara lebih jelasnya teori merupakan bagaimana konsep-konsep
berhubungan. Hubungan ini seperti pernyataan sebab-akibat (causal statement) atau
proposisi. Proposisi adalah sebuah pernyataan teoritis yang memperincikan hubungan
antara dua atau lebih variable, memberitahu kita bagaimana variasi dalam satu konsep
dipertangggung jawabkan oleh variasi dalam konsep yang lain. Ketika seorang peneliti
melakukan tes empiris atau mengevaluasi sebuah hubungan itu, maka hal ini disebut
sebuah hipotesis. Sebuah teori sosial juga terdiri dari sebuah mekanisme sebab akibat,
atau alasan dari sebuah hubungan, sedangkan mekanisme sebab akibat adalah sebuah
pernyataan bagaimana sesuatu bekerja.
D. FUNGSI TEORI
Sementara itu fungsi teori dalam penelitian kualitatif ialah untuk memperkuat
penelitian sebagai human instrument, sehingga peneliti memiliki skill untuk menggali
dan penelitian secara lengkap, mendalam serta mampu melakukan konstruksi
temuanya kedalam tema dan hipotesis. Karena itu dalam penelitian kualitatif peneliti
mencari teori untuk menjelaskan data penelitian yang diperoleh.
E. KEGUNAAN TEORI
Secara umum, teori didefinisikan sebagai seperangkat konsep, asumsi, dan
generalisasi, digunakan untuk menjelaskan suatu gejala atau fenomena tertentu.
Dengan demikian, teori memiliki tiga fungsi dalam penelitian ilmiah,
yaitu explanation, prediction, dan control atau pengendalian terhadap suatu gejala.
Dalam konteks ilmiah, suatu teori berguna untuk:
1. Memperjelas dan mempertajam ruang lingkup variabel.
2. Memprediksi dan memandu untuk menemukan fakta untuk kemudian
dipakai guna mermuskan hipotesis dan menyusun instrumen penelitian.
Mengapa? Sebab pada dasarnya, hipotesis merupakan pernyataan yang
bersifat prediktif, bukan deskriptif.
3. Mengontrol, membahas hasil penelitian, untuk kemudian dipakai dalam
memberikan saran.
Berdasarkan proses penelitian, dalam penelitian kuantitatif, teori memiliki
fungsi untuk memperjelas persoalan, menyusun hipotesis, menyusun instrumen dan
pembahasan hasil analisis data. Penelitian dengan paradigma kuantitatif sebetulnya
ialah mencari data untuk dibandingkan dengan teori.
F. PENGERTIAN KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka memuat uraian tentang kajian literatur yang mendasari gagasan
untuk menyelesaikan masalah. Kajian ini juga mendukung proses pencarian teori.
M. PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka merupakan daftar yang berisi semua buku atau tulisan ilmiah yang
menjadi rujukan dalam melakukan penelitian. Maksudnya begini, jika kalian ingin
menulis karya ilmiah yang bisa berupa, artikel, makalah, atau presentasi, kalian harus
membuat daftar pustaka atau mudahnya kalian itu harus mencantumkan sumber
rujukan penelitian kalian. Jika membuat tulisan ilmiah tapi sumber rujukannya (daftar
pustaka) salah atau bahkan tidak ada, maka tulisan ilmiah tersebut dikatakan tidak
dapat dipercaya alias hoaks.