Elemen
Di dalam sebuah teori terdapat beberapa
elemen yang mengikutinya. Elemen ini
berfungsi untuk mempersatukan variabel-
variabel yang terdapat di dalam teori
tersebut. Elemen pertama yaitu konsep.
Konsep adalah sebuah ide yang
diekspresikan dengan symbol atau kata.[5]
Konsep dibagi dua yaitu, simbol dan
definisi.Dalam ilmu alam konsep dapat
diekspresikan dengan simbol-simbol seperti,
”∞” = tak terhingga, ”m”= Massa, dan
lainnya. Akan tetapi, kebanyakan di dalam
ilmu sosial konsep ini lebih diekspresikan
dengan kata-kata tidak melalui simbol-
simbol. Menurut Neuman kata-kata juga
merupakan simbol karena bahasa itu sendiri
adalah simbol. Karena mempelajari konsep
dan teori seperti mempelajari bahasa.
Konsep selalu ada di mana pun dan selalu
kita gunakan.[6] Misalnya kita membicarakan
tentang pendidikan. Pendidikan merupakan
suatu konsep, ia merupakan ide abstrak yang
hanya di dalam pikiran kita saja.
Elemen kedua yaitu Scope.[7] Dalam teori
seperti yang dijelaskan di atas memiliki
konsep. Konsep ini ada yang bersifat abstrak
dan ada juga yang bersifat konkret. Teori
dengan konsep-konsep yang abstrak dapat
diaplikasikan terhadap fenomena sosial
yang lebih luas, dibanding dengan teori yang
memiliki konsep-konsep yang konkret.
Contohnya, teori yang diungkapkan oleh
Lord Acton ”kekuasaan cenderung
dikorupsikan”. Dalam hal ini kekuasaan dan
korupsi ada pada lingkup yang abstrak.
Kemudian kekuasaan ini dalam lingkup
konkret sepeti presiden, raja, jabatan ketua
RT,dll. Dan korupsi dalam lingkup konkret
seperti korupsi uang. .[8]
Elemen ketiga adalah relationship. Teori
merupakan sebuah relasi dari konsep-
konsep atau secara lebih jelasnya teori
merupakan bagaimana konsep-konsep
berhubungan. Hubungan ini seperti
pernyataan sebab-akibat (causal statement)
atau proposisi. Proposisi adalah sebuah
pernyataan teoritis yang memperincikan
hubungan antara dua atau lebih variable,
memberitahu kita bagaimana variasi dalam
satu konsep dipertangggung jawabkan oleh
variasi dalam konsep yang lain. Ketika
seorang peneliti melakukan tes empiris atau
mengevaluasi sebuah hubungan itu, maka
hal ini disebut sebuah hipotesis. Sebuah
teori sosial juga terdiri dari sebuah
mekanisme sebab akibat, atau alasan dari
sebuah hubungan, sedangkan mekanisme
sebab akibat adalah sebuah pernyataan
bagaimana sesuatu bekerja.[9]
Daftar teori
Referensi
1. John W Creswell, Research Design:
Qualitative & Quantitative Approach,
(London: Sage, 1993) hal 120
2. Merriam-Webster.com (http://www.merriam-
webster.com/dictionary/theory) Merriam-
Webster Dictionary
3. W.L Neuman, Social Research Methods:
Qualitative & Quantitative Approach,
(London: Sage, 2003) hal. 42
4. http://www.evolution.mbdojo.com/theory.ht
ml
5. W.L Neuman, Ibid., hal 44
6. W.L Neuman, Ibid.,hal 45
7. W.L Neuman, Ibid.,hal 47
8. John W Creswell, Ibid., hal. 122
9. W.L Neuman, Ibid., hal 50