Anda di halaman 1dari 20

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Data Jembatan


Jembatan Handil Lunuk adalah jembatan bertipe pile slab bentang 25 m dan
lebar 7,2 m dengan pondasi square pile 350 x 350 mm sedalam 36 m. Jembatan
Handil Lunuk merupakan jembatan pengganti karena jembatan sebelumnya
merupakan jembatan dengan struktur kayu yang sudah mengalami pelapukan
cukup lama sehingga tidak memadai untuk digunakan. Berikut adalah data-data
jembatan Handil Lunuk yang digunakan dalam Tugas Akhir :

Tabel 4.1 Data Jembatan

Data Jembatan Notasi Nilai Satuan


Panjang Jembatan L 25 m
Lebar Jembatan b 7,2 m
Tebal Lantai Slab ts 30 cm
Tebal Lapis Aspal HRS – WC ta 3 cm
Jarak Antar Segmen s 5 m
Data Material Notasi Nilai Satuan
Mutu Beton Fc 30 Mpa
Baja Tulangan Polos Fy 240 Mpa
Baja Tulangan Ulit Fy 390 Mpa
Asumsi Data Berat Jenis Notasi Nilai Satuan
Berat Beton Bertulang Wc 24 kN/m3
Berat Aspal Wa 22 kN/m3
Berat Air Ww 9,8 kN/m3

34
Gambar 4.1 Memanjang Jembatan

4.2 Analisis Beban Jembatan


4.2.1. Beban sendiri (Faktor beban ultimit KMS = 1,3)
 Beban lantai slab
ditinjau slab lantai selebar b = 2,6 m
tebal slab lantai ts = 0,3 m
berat lantai: b * ts * Wc = 21,6 kN/m
 Beban balok
Ditinjau lebar balok b = 2,6 m
Tinggi t = 0,45 m
lebar atas d1 = 2 m
lebar bawah d2 = 0,8 m
(d 1+d 2)
berat balok : * t * b * Wc = 39,312 kN
2

0.45

0.6 0.8 0.6

Gambar 4.2 Balok Jembatan

4.2.2. Beban mati tambahan (Faktor beban ultimit KMA = 2)


 Beban aspal HRS - WC
tebal ta = 0,03 m

35
Berat aspal: b * ta * Wa = 1,716 kN/m
4.2.3. Beban lajur D (Faktor beban ultimit KTB = 1,8)
 Beban terbagi rata
L < 30 m maka q = 9 kN/m
Karena ditinjau selebar 2,6 meter, maka bebannya menjadi :
q = 9 kN/m * 2,6 m = 23,4 kN

 Beban titik
P = 49 kN/m * b
= 49 kN/m * 2,6 m
= 127,4 kN

4.2.4. Beban lajur T (Faktor beban ultimit KTT = 1,8)


Jembatan Handil Lunuk bukanlah jalan provinsi sehingga untuk
pembebanan truk dapat diambil menjadi :
Beban T x 60% = 500 kN x 60%
= 300 kN

Gambar 4.3 Pembebanan Truk

36
4.2.5. Beban angin (Faktor beban ultimit KEW = 1,2)
Menurut RSNI T-02-2005 beban angin tidak berlaku untuk jembatan yang
besar atau penting, seperti yang ditentukan oleh Instansi yang berwenang.
Letak jembatan juga jauh dari pantai sehingga akibat pengaruh beban angin tidak
terlalu direspon oleh jembatan.

4.3 Analisis Kedalaman Tiang Terjepit


Tiang beton square pile
Dimensi = 0,35 x 0,35 m
Mutu beton = K-500 * 0,083
= 40 Mpa
Jarak muka tanah ke tanah asli e = 8,2 m
nh untuk tanah lempung lunak terkonsolidasi normal nh = 350 – 700 kN/ m3
diambil nh = 500 kN/ m3

b h3
E beton = 4700 √ Fc I=
12
0,35 x 0,353
= 4700 √ 40 =
12
= 29.725 Mpa = 0,00125 m4
= 29.725.000 kN/m2

EI 5 29.725 .000 0,00125


T=
√ √
5

nh
=
500
= √5 74,313
= 2,367 m

Zf = 1,8 T maka Le = zf + e
= 1,8 x 2,367 = 4,26 + 8,2
= 4,26 m = 12,46 m

37
4.4 Skema Pembebanan “D’ dan “T”
4.4.1 Skema D-1

Gambar 4.4 Skema D-1

4.4.2 Skema D-2

Gambar 4.5 Skema D-2

4.4.3 Skema D-3

38
Gambar 4.6 Skema D-3
4.4.4 Skema D-4

Gambar 4.7 Skema D-4

4.4.5 Skema T-1

Gambar 4.8 Skema T-1

39
4.4.6 Skema T-2

Gambar 4.9 Skema T-2

4.4.7 Skema T-3

Gambar 4.10 Skema T-3

40
4.5 Momen Skema Pembebanan dari SAP 2000

4.5.1 Momen Skema D-1

Gambar 4.11 Momen Skema D-1

4.5.2 Momen Skema D-2

Gambar 4.12 Momen Skema D-2

41
4.5.3 Momen Skema D-3

Gambar 4.13 Momen Skema D-3

4.5.4 Momen Skema D-4

Gambar 4.14 Momen Skema D-4

42
4.5.5 Momen Skema T-1

Gambar 4.15 Momen Skema T-1

4.5.6 Momen Skema T-2

Gambar 4.16 Momen Skema T-2

43
4.5.7 Momen Skema T-3

Gambar 4.17 Momen Skema T-3

44
4.6 Hasil As Perlu Tulangan dari SAP 2000

4.6.1 Penulangan Induk Eksterior

Gambar 4.18 Tulangan Induk Eksterior


Hasil As perlu penulangan lapangan yang didapat dari SAP2000 yaitu :
 Negatif = 1681 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m2 maka As
perlu menjadi = 1681 / 2,6 = 646,54 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 300 (As = 1267,1 mm2).
 Positif = 5907 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m2 maka As
perlu menjadi = 5907 / 2,6 = 2271,92 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 150 (As = 2534,2 mm2).

Hasil As perlu penulangan tumpuan yang didapat dari SAP2000 yaitu :


 Negatif = 5317 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m2 maka As
perlu menjadi = 5317 / 2,6 = 2045 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 150 (As = 2534,2 mm2).
 Positif = 2564 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m 2 maka As
perlu menjadi = 2564 / 2,6 = 986,15 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 300 (As = 1267,1 mm2).

45
4.6.2 Tulangan Induk Interior

Gambar 4.19 Tulangan Induk Interior

Hasil As perlu penulangan lapangan yang didapat dari SAP2000 yaitu :


 Negatif = 2030 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m2 maka As
perlu menjadi = 2030 / 2,6 = 780,77 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 300 (As = 1267,1 mm2).
 Positif = 5131 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m2 maka As
perlu menjadi = 5131 / 2,6 = 1973,46 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 150 (As = 2534,2 mm2).

Hasil As perlu penulangan tumpuan yang didapat dari SAP2000 yaitu :


 Negatif = 5319 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m2 maka As
perlu menjadi = 5319 / 2,6 = 2045,77 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 150 (As = 2534,2 mm2).
 Positif = 2566 mm2 , karena perhitungan pelat ditinjau selebar 1 m 2 maka As
perlu menjadi = 2566 / 2,6 = 986,92 mm2.
Dari tabel 2.13 didapat tulangan D22 – 300 (As = 1267,1 mm2).

46
4.6.3 Tulangan Geser

Gambar 4.20 Tulangan Geser


 Dalam lebar 2,6 meter didapat As = 2,344 mm²/mm
As dengan panjang 5 m = 2,344 mm²/mm x 5000 mm = 11.720 mm²
Digunakan asumsi tulangan Ø10 mm (As = 78,5 mm²) dan diambil jarak s =
300 mm, maka dalam lebar 2,6 meter didapat jumlah tulangan =

2600 mm
=8 buah dan luas tulangannya = 78,5 mm² x 8 = 628 mm².
300 mm
 Jika ditinjau dalam panjang 5 m, maka didapat jumlah tulangan dari luas

11.720 mm ² 5000 mm
tulangan = =18 buah dan jaraknya =277,77 mm 300 mm.
628 mm ² 18
Maka tulangan yang digunakan yaitu tulangan Ø10 – 300.

4.6.4 Tulangan Susut


Tabel 4.2 Tulangan Susut
Mutu Baja (Fy) As Susut
≤ BJTD – 30 0,002 * b * h
BJTD – 40 0,0018 * b * h
≥ BJTD – 40 400
0,0018 * b * h ( )
fy
Tetapi dalam segala hal tidak boleh kurang dari 0,0014 * b * h
 Ditinjau dalam 1 meter : b = 1000 mm dan h = 300 mm

47
0,002 x b x h 0,002 x 1000 x 300
 As susut = = =300 mm2
2 2
Dilihat dari tabel 2.13 tulangan yang digunakan yaitu D12 – 300 (As = 377
mm²).

4.7 Hasil Perhitungan Tiang Sandaran (Railing)

 Beban tiang railing


Jarak antar tiang railing L=2m
Beban hoorizontal pada railing H1 = 0,75 kN/m
Gaya horizontal pada railing Htp = H1 . L = 1,5 kN
Lengan terhadap sisi bawah tiang railing y = 0,8 m
Momen pada tiang railing Mtp = Htp . y = 1,2 kNm
Faktor beban ultimit Ktp = 2
Momen ultimit rencana Mu = Ktp . Mtp = 2,4 kNm
Gaya geser ultimit rencana Vu = Ktp . Htp = 3,0 kN

 Pembesian tiang railing


Kuat tekan beton Fc’ = 20 Mpa
Tegangan leleh baja Fy = 240 Mpa
Tebal tiang railing h = 150 mm
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton d’ = 35 mm
Modulus elastis baja Es = 200.000
Faktor distribusi tegangan beton β1 = 0,85
ρb = β1 . 0,85 . Fc’/Fy . 600/(600+Fy) = 0,043
Rmax = 0,75 . ρb . Fy . [1-1/2 . 0,75 . ρb . Fy / (0,85 . Fc’)] = 5,983
Faktor reduksi kekuatan lentur ϕ = 0,8
Faktor reduksi kekuatan geser ϕ = 0,6
Momen rencana ultimit Mu = 2,4 kNm
Tebal efektif tiang railing d = h – d’ = 115 mm
Lebar tiang railing b = 150 mm
Momen nominal rencana Mn = Mu / ϕ = 3 kNm

48
Faktor tahanan momen Rn = Mn . 10-6 / (b . d2) = 1,512
Rn < Rmax (Ok)

Rasio tulangan yang diperlukan


ρ = 0,85 . Fc’ / Fy . (1 - √ 1−2 . Rn/0,85 . Fc = 0,00665
Rasio tulangan minimum ρ min = 1,4 / Fy = 0,00583
Rasio tulangan yang digunakan ρ = 0,00665
Luas tulangan yang diperlukan As = ρ . b . d = 114,713 mm2
Diameter tulangan yang digunakan D13
Jumlah tulangan yang diperlukan n = As / (Phi / 4 . D2) = 0,843
Maka digunakan tulangan 2 D 13

4.8 Panjang Pemutusan Tulangan

Gambar 4.21 Pemutusan Penulangan Eksterior

49
Gambar 4.22 Pemutusan Penulangan Interior

4.9 Perhitungan Berat Total Besi Tulangan Pelat


Berdasarkan gambar desain ulang yang terlampir pada Lampiran 4. maka didapat
berat total besi tulangan yaitu :
Tabel 4.3 Berat Total Besi Tulangan
Tulangan Berat (kg) Panjang (m) Jumlah (Btg) Total
L1 D22 - 300 Eksterior 2.985 3.625 x 2 23 497.75
L2 D22 - 150 Eksterior 2.985 3.625 x 2 51 1103.70
L1 D22 - 300 Interior 2.985 2.25 x 3 23 463.42
L2 D22 - 150 Interior 2.985 2.25 x 3 51 1027.59
L3 D12 - 300 0.888 7.2 41 x 5 1310.69
L4 D22 - 150 Eksterior 2.985 1.90 x 2 27 306.26
L5 D22 - 300 Eksterior 2.985 1.90 x 2 47 533.12
L4 D22 - 150 Interior 2.985 3.8 x 4 27 1225.04
L5 D22 - 300 Interior 2.985 3.8 x 4 47 2132.48
L6 Ø 10 - 300 0.62 0.24 225 x 5 167.40
S1 D16 - 300 1.578 7.31 24 x 5 1384.22
S2 Ø 10 - 300 0.62 3.33 24 x 5 247.75
S3 Ø 10 - 300 0.62 2.19 48 x 5 325.87
Berat Total (kg)       10725.30
Beton Pelat Lantai (m³) 0.3 7.2 25 54.00
Beton Balok (m³) 0.63 7.2 5 22.68
Volume Total Beton (m³)       76.68
Berat Tulangan per 139.87 <
Volume Beton (kg/m³)       200 OK

Keterangan Rumus :

50
 Berat Besi = ¼ Phi D2 . Bj Baja
 Beton Pelat Lantai = p x l x t
 Beton Balok = Luas Balok x Panjang Balok x Jumlah Balok

51
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penulisan Tugas Akhir (TA) dengan judul Desain Ulang
Perhitungan Penulangan Pelat Pile Slab Handil Lunuk (Studi Kasus : Peningkatan
Ruas Jalan Anjir Serapat KM. 1 – Sare Pulau – Pulau Kupang – Lupak MYC)
maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Dari hasil rekayasa struktur pelat menggunakan aplikasi SAP 2000 maka
didapat tulangan yang digunakan yaitu :
a. Tulangan Induk Eksterior :
- Tulangan Lapangan : Positif D22 – 150
Negatif D22 – 300
- Tulangan Tumpuan : Positif D22 – 300
Negatif D22 – 150
b. Tulangan Induk Interior :
- Tulangan Lapangan : Positif D22 – 150
Negatif D22 – 300
- Tulangan Tumpuan : Positif D22 – 300
Negatif D22 – 150
c. Tulangan Geser Ø10 – 300
d. Tulangan Susut D12 – 300

2. Didapat berat volume dan berat besi tulangan :


a. Volume beton = 76,68 m³
b. Berat total seluruh besi tulangan = 10725.30 kg
c. Perbandingan berat total besi dengan volume beton = 139.87 kg/m³

52
5.2 Saran

Dari hasil penulisan Tugas Akhir (TA) dengan judul Desain Ulang
Perhitungan Penulangan Pelat Pile Slab Handil Lunuk (Studi Kasus : Peningkatan
Ruas Jalan dan Jembatan Anjir Serapat KM. 1 – Sare Pulau – Pulau Kupang –
Lupak MYC). Maka dapat diberikan saran yaitu :

1. Lebih memperhatikan baja tulangan serta jarak yang digunakan.


2. Lebih memperhatikan pembebanan pada jembatan.
3. Diperlukan ketelitian dalam mendesain suatu konstruksi bangunan agar
didapatkan hasil yang aman dan hasil tersebut dipergunakan untuk keperluan
selanjutnya.

53

Anda mungkin juga menyukai