Anda di halaman 1dari 104

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setelah disahkannya Undang-Undang (UU) ASN, Aparatur Negara
memiliki kekuatan dan kemampuan profesional kelas dunia berintegrasi
tinggi non parsial dalam melaksanakan tugas, berbudaya kerja tinggi non
parsial, dan kesejahteraan tinggi, serta dipercaya publik dengan dukungan
SDM.
Perbaikan sistem birokrasi Pegawai Negeri Sipil di Indonesia pada
umumnya dan Provinsi Jawa Timur pada khususnya perlu segera
dilakukan. Mengingat tuntutan zaman sekarang mulai bergeser. PNS
sebagai pelayan masyarakat perlu dibekali ilmu dan wawasan. Wawasan
nilai-nilai dasar profesi PNS meliputi wawasan: Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi. Dalam rangka
upaya untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme Pegawai Negeri
Sipil di Indonesia yang mengacu pada UU No 5 Tahun 2014. Oleh karena
itu perlu diadakannya diklat mengenai wawasan tersebut secara bertahap.
PNS sebagai abdi negara yang melayani masyarakat. Melayani dengan
profesional berdasar kompetensi yang dimiliki.
Pendidikan dan latihan prajabatan untuk CPNS sangat diperlukan
karena dengan pendidikan dan latihan CPNS akan mendapatkan ilmu
tentang nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu, Anti Korupsi yang akan diaplikasikan dalam kegiatan
sehari-hari di tempat tugas. Mengacu pada UU PERKALAN No 39 Tahun
2014 tentang diklat prajabatan. PNS yang professional dan berkompeten
dalam menjalankan tugas sangat dibutuhkan untuk dapat melayani
masyarakat.
Diawali dengan pendidikan dan latihan untuk CPNS yang belum
lama bekerja di instansi terkait supaya mampu menanamkan nilai-nilai
2

dasar profesi PNS dalam kegiatan harian. Berdasar ilmu yang dimiliki
dapat meningkatkan kinerja dalam melayani masyarakat. Sehingga
terwujud birokrasi yang handal dan dapat diandalkan untuk mendukung
sistem pemerintahan Indonesia.

1.2 Tujuan dan sasaran


Tujuan menyusun Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar Profesi PNS antara
lain
1. Mengaplikasikan nilai dasar profesi PNS dalam kegiatan sehari-hari
sesuai dengan SKP atau perintah atasan langsung.
2. Mengetahui nilai dasar masing-masing kegiatan.
3. Mengetahui teknik aktualisasi yang akan diaplikasikan dalam kegiatan.
4. Mengetahui manfaat dari aktualisasi nilai dasar.
5. Mengetahui dampak yang ditimbulkan jika rancangan aktualisasi tidak
berjalan dengan baik.

1.3 Ruang Lingkup


Kegiatan-kegiatan yang dilakukan mengacu pada uraian tugas tenaga
kesehatan dalam hal ini seorang dokter Puskesmas Binangun di
kecamatan Binangun dinas Kesehatan kabupaten Blitar Provinsi Jawa
Timur.
3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 VISI PUSKESMAS
Terwujudnya masyarakat Binangun yang sehat, berkualitas, mandiri dan
sejahtera menuju tercapainya Indonesia Sehat.

2.2 MISI PUSKESMAS


1. Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan dasar secara
preventif, kuratif dan edukatif
2. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat sesuai dengan
kewenangan dan standar operasional proesedur
3. Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat dalam
pembangunan kesehatan demi terwujudnya masyarakat yang sehat,
peduli, mandiri dan tanggap terhadap permasalahan kesehatan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan
masyarakat serta lingkungan untuk mendorong kemandirian
masyarakat berperilaku hidup bersih dan sehat.
5. Mendukung demi tercapainya indonesia sehat.
4

BAB III
LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR
PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS

3.1 KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN


Di tempat tugas yaitu Puskesmas Binangun di kecamatan Binangun dinas
Kesehatan kabupaten Blitar Provinsi Jawa Timur. saya melaksanakan tugas
sebagai guru mata pelajaran Penjaskes. Berdasarkan Sasaran Kinerja Pegawai
(SKP) / Penugasan Khusus dari Pimpinan / Kegiatan Inisiatif yang disetujui oleh
pimpinan, jenis kegiatan (pekerjaan) yang saya lakukan sebagai berikut:
1. Melakukan pelayanan kepada pasien UGD (unit Gawat Darurat)
2. Membuat rekam medik pasien rawat jalan dan rawat inap
3. Melakukan pemeriksaan dan pengobatan di posyandu lansia
4. Melakukan penyuluhan kesehatan kepada Masyarakat
5. Mengumpulkan data mengenai W2
6. Melakukan kegiatan Home Visite
7. Melakukan pelayanan di balai pengobatan
8. Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan Tingkat Dua
9. Membuat surat keterangan dokter dan surat keterangan sehat.
10. Melakukan visite pada pasien rawat inap

3.2 NILAI-NILAI DASAR YANG AKAN DIPERGUNAKAN DAN


MELANDASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, setiap kegiatan saya lakukan dengan
dilandasi nilai-nilai dasar sebagai berikut:
1. Akuntabilitas
2. Nasionalisme
3. Etika Publik
4. Komitmen Mutu
5. Anti Korupsi
5

3.3 TEKNIK-TEKNIK YANG DIPILIH DALAM


MENGAKTUALISASIKAN NILAI DASAR ASN
Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar tersebut saya gunakan teknik
sebagai berikut:
1. Akuntabilitas dengan menggunakan teknik “PASOPATI” - Nasionalisme
dengan menggunakan teknik keadilan sosial.
2. Akuntabilitas dengan menggunakan teknik “KARLISA" - Komitmen
Mutu dengan menggunakan teknik “Case Report”
3. Akuntabilitas dengan menggunkan teknik “DOKAR” - Anti korupsi
dengan menggunakan teknik kejujuran
4. Etika publik dengan menggunakan teknik “IBU PERI” - Akuntabilitas
dengan menggunakan teknik “Sharing”
5. Akuntabilitas dengan menggunakan teknik “DALUIS” dan “MATA
ELANG” - Komitmen mutu dengan teknik “2K”
6. Anti korupsi dengan menggunakan teknik “pilih dan tolak” - etika publik
dengan menggunkan teknik “kunjung dan periksa”
7. Nasionalisme dengan mengunakan teknik “adil dan tepat” - anti korupsi
dengan menggunakan teknik “urut dan tolak”
8. Komitmen mutu dengan teknik “RUPAWAN” - Nasionalisme dengan
menggunakan teknik “musyawarah”
9. Etika publik dengan menggunakan teknik “cermat dan sopan” - Anti
korupsi dengan menggunakan teknik “anti-Suap”
10. Komitmen mutu dengan menggunakan teknik “SOAP”
6

3.4 PROSES DAN KUALITAS PELAKSANAAN KEGIATAN


Dengan dilandasi nilai dasar dan teknik aktualisasi, maka proses pelaksanaan
kegiatannya sebagai berikut:
1. Menyusun rencana kegiatan
2. Koordinasi dengan Kepala Puskesmas sekaligus mentor
3. Konsultasi berkelanjutan dengan coach
4. Menyusun jadwal kegiatan
5. Pelaporan kegiatan secara tertulis
6. Evaluasi dan perbaikan laporan kegiatan
7. Penyusunan laporan aktualisasi nilai dasar
7

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI DASAR
PROFESI CPNS DI TEMPAT PENUGASAN
8

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR


PROFESI CPNS DI TEMPAT PENUGASAN

Nama peserta : dr. Faruq Akbar Al Rosyad


Nomer daftar hadir : 28
Unit kerja/ instansi : Dinas kesehatan kabupaten Blitar, Puskesmas Binangun

A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN(Formulir : 1)


No Kegiatan Nilai dasar Uraian pelaksanaan kegiatan
1 2 3 4
1 Melakukan Akuntabilitas 1. sebagai tenaga medis kita
pelayanan kepada -Tanggung wajib bertanggung jawab
pasien UGD (unit jawab terhadap keselamatan pasien dan
Gawat Darurat) -kepercayaan menangani pasien yang
mengalami kejadian awat darurat
dengan baik.
2. sebagai tenaga medis kita juga
harus memberikan pengertian
dan menjelaskan kondisi serta
tindakan apa saja yang akan kita
lakukan untuk mendapatkan
kepercayaan pasien.
Nasionalisme 1. tidak membeda-bedakan
-sila ke-5 pelayanan berdasarkan jenis
keadilan sosial kelamin, status ekonomi
bagi seluruh maupun tingkat sosial, semua
rakyat pasien diperlakukan dengan
indonesia sama dan adil sebagai sesama
warga bangsa.

2 Membuat rekam Akuntabilitas 1. membuat rekam medis adalah


medik pasien rawat -Tanggung merupakan salah satu bentuk
9

jalan dan rawat inap jawab tanggung jawab dokter dalam


hubungannya dengan undang-
undang yang berlaku dan bersifat
sangat rahasia.
2. dengan membuat rekam
medis, akan membuat posisi
seorang tenaga medis menjadi
aman jika suatu saat di masa
depan terjadi sesuatu hal yang
tak diinginkan, kita mempunyai
bukti dokumen tertulis yang ada
di rekam medis yang dapat
membuktikan seorang dokter
menyalahi prosedur atau tidak.

Komitmen 3. seorang dokter dapat


Mutu meningkatkan kembali ilmu
-meningkatkan pengetahuannya dan belajar atau
mutu secara mereview kembali terapi
berkelanjutan maupun tindakan yang telah dia
lakukan melalui rekam medis
pasien yang pernah dia tangani.
Kemudian mencari tahu
perkembangan ilmu kedokteran
terbaru untuk dibandingkan
dengan tindakan maupun terapi
yang pernah dilakukan.

3 Melakukan Nasionalisme 1. sebagai seorang PNS yang


pemeriksaan dan - Keikhlasan. bergerak di bidang medis, kita
10

pengobatan di - Pengabdian mempunyai tanggung jawab


posyandu lansia akan kesehatan masyarakat.
2. melayani masyarakat kurang
mampu dengan hati yang ikhlas
tanpa megharapkan pamrih dari
mereka.
3. Dengan melakukan kegiatan
pengobatan di posyandu maka
itu adalah merupakan salah satu
bentuk pengabdian seorang
dokter maupun seorang PNS
terhadap bangsa dan negara
khususnya terhadap masyarakat
lanjut usia.
Anti korupsi 1. secara jujur melakukan
- jujur kegiatan pengobatan di
posyandu lansia tanpa
memungut biaya.

4 Melakukan Etika publik 1. memberikan penyuluhan


penyuluhan - menghargai mengenai permasalahan
kesehatan kepada komunikasi, kesehatan yang sering terjadi di
Masyarakat konsultasi dan lingkungan masyarakat dengan
kerjasama membangun komunikasi efektif
dan saling bekerja sama antara
masyarakat dan tenaga kesehatan
untuk mengatasi permasalahan
kesehatan tersebut.
2. melakukan kegiatan
pemyuluhan dengan
penyampaian yang sesuai
11

dengan kondisi kesehatan


masyarakat yang terjadi dengan
ramah dan santun untuk
meingkatkan hubungan kepada
masyarakat.
Akuntabilitas 1. dengan dilakukannya
- Kejelasan penyuluhan kesehatan kepada
- Pengetahuan masyarakat maka akan
meningkatkan rasa kepercayaan
masyarakat terhadap puskesmas.
2. dengan diadakannya
penyuluhan kesehatan kita juga
dapat menjelaskan akan arti
pentingnya menjaga kesehatan
diri sendiri dan lingkungan serta
tugas dan fungsi puskesmas
dalam pelayanan kesehatan.
3. Meningkatkan pengetahuan
masyarakat umum tentang
sebuah penyakit dan bagaimana
cara mengatasinya bahkan
mencegah agar terhindar dari
penyakit tersebut.

5 Mengumpulkan data Akuntabilitas 1. mengumpulkan dan mengisi


mengenai W2 - Kejujuran laporan mengenai data-data
- ketelitian penyakit dengan jujur apa
- disiplin adanya dan teliti agar nantinya
datanya dapat dipertanggung
jawabkan.
2. disiplin atau tepat waktu
12

dalam mengumpulkan data-data


agar tidak terlalu menumpuk di
belakang.
Komitmen 1. berusaha bekerja
mutu mengumpulkan data dengan
- kerjasama efektif dan efisien dan
bekerjasama dengan petugas
kesehatan di wilayah agar
mampu menghasilkan kualitas
data yang bagus.

6. Melakukan kegiatan Antikorupsi 1. Melakukan kegiatan


Home Visite - kerja keras mengunjungi rumah warga atau
- adil pasien terutama yang menderita
- jujur penyakit kronis. Kunjungan
dilakukan dengan adil , kerja
keras sesuai dengan tanggung
jawab sebagai seorang tenaga
medis. Kegiatan ini juga
dilakukan dengan jujur tanpa
memungut biaya dari warga
yang dikunjungi.
Etika pulik 1. Menjalankan tugas dengan
-profesional tetap mempertahankan
dan netral profesionalisme dan bersikap
-sopan dan netral dalam memilih rumah
santun yang akan dikunjungi. Bersikap
sopan dan santun ketika bertamu
ke rumah seseorang.
13

7. Melakukan Nasionalisme 1. Masyarakat mendapatkan


pelayanan di balai -sila ke 5 pelayanan yang adil tanpa
pengobatan keadilan sosial dibedakan suku, agama, dan
status sosial.

Antikorupsi 1. Menggunakan tarif sesuai


-jujur dan adil peraturan yaitu masyarakat
yang memiliki kartu BPJS
mendapatkan pelayanan
secara gratis tanpa dipungut
biaya dan semua pasien baik
BPJS maupun umum
diperlakukan dan diberikan
pelayanan yang adil.
8. Merujuk pasien ke Komitmen 1. untuk menjaga kepuasan
fasilitas kesehatan mutu pelanggan atau dalam hal ini
Tingkat Dua -kepuasan pasien maka untuk penyakit
pelanggan dan yang tidak bisa diobati di tingkat
rationalitas puskesmas, perlu dilakukan
rujukan ke tingkat selanjutnya
atau ke rumah sakit untuk
mendapatkan pengobatan tingkat
spesialis
2. secara rasional dan
keilmupengetahuaan merujuk
pasien yang benar-benar
membutuhkan pengobatan
tingkat spesialis.
Nasionalisme 1. tidak memaksakan pasien
-sila ke 4 tidak untuk dirujuk namun tetap
memaksakan memberikan informasi yang
kehendak dan jelas dan lengkap beserta
14

komunikasi resikonya lalu berdiskusi dengan


untuk pasien dan keluarga untuk
mencapai mencapai kata mufakat tanpa ada
mufakat pemaksaan kehendak
9 Membuat surat Anti korupsi 1. membuat surat keterangan
keterangan dokter -jujur dan hati- dokter atau surat sakit dan
atau surat hati membuat surat keterangan sehat
keterangan sehat. dengan jujur dan apa adanya
sesuai dengan kondisi pasien
saat itu serta dilakukan dengan
hati-hati agar tidak disalahkan
gunakan oleh pasien.
Etika publik 1. menentukan kondisi kesehatan
-membuat pasien secara profesional dan
keputusan berdasarkan ilmu pengetahuan
berdasarkan dan keahlian sebagai seorang
keahlian dokter.

10. Melakukan visite Komitmen 1. Melakukan visite atau


pada pasien rawat mutu mengunjungi dan memeriksa
inap -efektif dan serta memfollow up pasien yang
efisien dirawat inap di puskesmas.
Mengunakan pilihan terapi yang
efektif dan efisien agar pasien
merasakan kepuasan dari
pelayanan yang telah diberikan.
15

B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR(Formulir : 2)


Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai
No Nilai Dasar dan
Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan
. Teknik Aktualisasi
Perwujudan Visi Organisasi
1 2 3
1 Akuntabilitas dengan Ketika melakukan sebuah pelayanan kegawat
menggunakan teknik daruratan maka saya akan melaksanakan segala
“PASOPATI” tindakan dengan teknik “PASOPATI”, yaitu patuh
standar operasional prosedur dengan teliti dan hati-
Nasionalisme dengan hati. Sehingga kesalahan pada tindakan bisa
menggunakan teknik dimimalisir dengan begitu akan meningkatkan
keadilan sosial. kepercayaan pasien.
16

Kegiatannya:
 Dengan menerapkan teknik keadilan sosial ,
kami Menerima semua pasien yang datang
ke UGD tanpa pandang bulu dengan
menggunakan teknik keadilan sosial tanpa
membeda-bedakan status sosial maupun
ekonomi pasien
 Melakukan pemeriksaan dan tindakan
berdasarkan standar operasioal prosedur
agar terhindar dari kesalahan.
Manfaat:
Bagi pasien:
 kualitas pelayanan kesehatan terjamin
karena segala tindakan sudah berdasarkan
SOP.
Bagi puskesmas:
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat
kepada puskesmas.
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
Dampak :
 Jika hal ini tidak dilakukan maka kualitas
pelayanan kesahatan akan turun dan
dikhawatirkan akan mudah terkena masalah
hukum apabila segala tindakan tidak
dilakukan sesuai dengan SOP.

2 Akuntabilitas dengan Dalam melaksanakan setiap tindakan maupun


menggunakan teknik penatalaksanaan dokter kepada pasiennya,maka
“KARLISA” diwajibkan akan ada nya rekam medis. Dengan
menggunakan teknik “KARLISA “atau “kerjakan
17

Komitmen Mutu apa yang kamu tulis dan Tulis yang kamu
dengan menggunakan kerjakan” maka itu adalah sebuah bentuk tanggung
teknik “Case Report” jawab seorang dokter dan dapat menjadi alat
pengaman bagi seorang tenaga medis ketika terjadi
sesuatu yang tidak diinginkan. Sebuah rekam
medis juga dapat berfungsi sebagai alat
pembelajaran apalagi jika kasus pasien tersebut
menarik maka dapat didiskusikan melalui teknik
“case Report” yaitu dengan mengadakan diskusi
mengenai laporan kasus dengan tetap merahasiakan
identitas pasien tersebut, Kemudian mencari tahu
perkembangan ilmu kedokteran terbaru untuk
dibandingkan dengan tindakan maupun terapi yang
pernah dilakukan.

kegiatan:
a. Menulis kondisi, hasil pemeriksaan
pasien, diagnosa serta terapi ke dalam
rekam medis.
b. Menyimpan rekam medis pasien dengan
sebaik-baiknya
c. Apabila ada kasus yang menarik maka
rekam medis itu bisa kita gunakan sebagai
media pembelajaran melalui “case report”
atau laporan kasus untuk dapat
didiskusikan antar tenaga kesehatan.
Manfaat:
Bagi puskesmas:
 Sebagai alat pengaman bagi tenaga medis
puskesmas jika terjadi sesuatu yang tidak
kita inginkan
18

 Sebagai media pembelajaran jika sewaktu-


waktu kita butuhkan yang nantinya akan
dapat meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan menjadi lebih baik,
Bagi pasien :
 Pencegahan akan ada nya kemungkinan
malpraktek
Dampak:
 Apabila kegiatan penulisan rekam medis
tidak dilakukan maka akan sangat
berpengaruh terhadap pasien yang akan
melakukan kontrol berobat dan tidak akan
ada peningkatan mutu pelayanan kesehatan.
3 Nasionalisme dengan Saya menggunakan teknik DOKAR, “dokter untuk
menggunkan teknik Rakyat” dengan mengedepankan nilai pengabdian,
“DOKAR”. keikhlasan dan tanggung jawab dalam
Melaksanakan tugasnya mengatasi masalah
Anti korupsi dengan kesehatan di masyarakat dalam hal ini masyarakat
menggunakan teknik lanjut usia.
kejujuran Pasien juga tidak ditarik bayaran dan kami harus
jujur dalam memberikan terapi maupun
pengobatan.

Kegiatan:
a. Mengumpulkan warga terutama warga
masyarakat yang sudah berusia lanjut ke
tempat yang disepakati
b. Memeriksa dan mengobati serta
memberikan konsultasi kepada para peserta
posyandu lansia
19

Manfaat:
Bagi masyarakat:
 Meningkatkan kualitas kesehatan
masyarakat terutama kaum lansia
Bagi puskesmas:
 Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat
kepada Puskesmas sebagai pengayom
kesehatan masyarakat di lingkungan tempat
tinggal mereka.
Dampak:
 Apabila tidak diadakan pemeriksaan dan
pengobatan gratis di posyandu lansia maka
nanti masyarakat akan malas datang lagi dan
taraf kesehatan dan kepercayaan masyarakat
bisa menurun.

4 Etika publik dengan Dalam melakukan penyuluhan kesehatan kepada


menggunakan teknik masyarakat saya awalnya harus meningkatkan
“IBU PERI” kepercayaan masyarakat kepada saya dengan
menggunakan teknik “IBU PERI” (ikatan,
Akuntabilitas dengan bersama,Undang, Pendekatan, Rapi dan Indah).
menggunakan teknik
“Sharing” Kegiatan:
a. kita menjalin ikatan yang kuat dengan
masyarakat agar menciptakan kebersamaan
b. lalu mengundang mereka ke kegitan
penyuluhan, sekaligus sebagai upaya
pendekatan.
c. Kemudian tempat penyuluhan tersebut
haruslah rapi dan indah agar menciptakan
kesan yang bagus bagi para masyarakat
20

yang ikut kegiatan penyuluhan tersebut.


d. Pada saat penyuluhan haruslah memberikan
penyuluhan dengan informasi yang jelas
dan menggunakan teknik “sharing” atau
berbagi pengetahuan dan ilmu tentang
kesehatan guna menciptakan masyarakat
yang sadar akan pentingnya kesehatan.

Manfaat :
Bagi puskesmas:
 dengan dilakukannya penyuluhan kesehatan
kepada masyarakat maka akan
meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat
terhadap puskesmas.
 dengan diadakannya penyuluhan kesehatan
kita juga dapat menjelaskan akan arti
pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri
dan lingkungan serta tugas dan fungsi
puskesmas dalam pelayanan kesehatan.
Bagi masyarakat :
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat
umum tentang sebuah penyakit dan
bagaimana cara mengatasinya bahkan
mencegah agar terhindar dari penyakit
tersebut.
Dampak :
 Apabila tidak diadakan penyuluhan
kesehatan kepada masyarakat maka
nantinya tidak akan tumbuh kesadaran dari
masyarakat itu sendiri mengenai
permasalahan kesehatan yang sedang
21

terjadi.
5 Akuntabilitas dengan Mengumpulkan dan mengolah data dengan
menggunakan teknik menggunakan nilai kejujuran, ketelitian dan
“DALUIS” dan disiplin serta berusaha mengajak rekan sesama
“MATA ELANG” petugas kesehatan terutama yang bertugas di
wilayah untuk dapat saling berkomunikasi dan
Komitmen mutu bekerja sama dalam pengumpulan data.
dengan teknik “2K”
Kegiatan:
a. Menggunakan teknik “2K” yaitu
komunikasi dan kerja sama. Membentuk
ikatan antara puskesmas induk dan petugas
kesehatan di wilayah agar terjalin
komunikasi yang bagus bisa dengan
menggunkan teknologi komunikasi yang
semakin pesat untuk digunakan sebagai
bentuk kerja sama antar petugas kesahatan.
b. Dalam pengumpulan data dari wilayah-
wilayah desa maka agar tercipta kejujuran
dan disiplin saya menggunakan teknik
“DALUIS” (Data datang Langsung Tulis)
agar tidak tercipta kesempatan untuk
manipulasi data dan pemasukan data tidak
menumpuk di belakang sehingga
diharapkan mampu terkumpul dengan tepat
waktu.
c. Kemudian agar data yang dimasukkan tidak
salah, maka saya harus teliti dengan
menggunakan teknik “MATA ELANG”
(membaca data dengan mengulang) atau
dengan kata lain setiap selesai memasukkan
22

data maka saya akan kembali mengulang


membaca data yang saya masukkan apakah
sesuai dengan data yang saya terima.

Manfaat:
Bagi puskesmas:
 Data yang terkumpul dapat menjadi lebih
cepat, efektif dan efisien
 Keterlambatan pengumpulan data bisa
dihindari dan kemungkinan adanya
manipulasi data bisa dihilangkan.
Bagi masyarakat:
 Dengan adanya laporan penyakit yang telah
berhasil dikumpulkan maka dapat diketahui
pula pola perkembangan penyakit di
wilayah desa binangun sehingga jika ada
kejadian wabah atau semacamnya dapat
segera diantisipasi.
Dampak:
 Apabila dalam pengumpulan data tidak
menggunakan nilai dasar ini mapun teknik
ini maka pengumpulan data bisa menemui
banyak kendala dan meskipun data
terkumpul namun datanya tidak sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya maka akan
menyebabkan masalah kesehatan yang sulit
untuk diantisipasi.

6 Anti korupsi dengan Kegiatan mengunjungi rumah pasien adalah salah


menggunakan teknik bentuk kepedulian puskesmas dan tenaga medis
“pilih dan tolak” terhadap kesehatan masyarakat. Dengan
23

menggunkan teknik “Pilih, kunjung, periksa dan


etika publik dengan tolak” maka diharapkan kegiatan ini tetap
menggunkan teknik mengedepankan nilai sopan dan santun namun
“kunjung dan periksa” tetap bersikap profesional dan anti korupsi.

kegiatan:
a. PILIH : Memilih atau membuat daftar
warga yang rumahnya akan dikunjungi
diprioritaskan adalah warga yang penyakit
kronis yang berat seperti kanker atau stroke
berat.
b. KUNJUNG : Berkunjung ke rumah pasien
dengan sopan dan ramah dan bertanya
tentang perkembangan kondisi kesehatan
pasien.
c. PERIKSA : Melakukan pemeriksaan
sederhana dan menentukan langkah yang
akan diambil selanjutnya.
d. TOLAK : Tidak memungut biaya
sepeserpun dan menolak segala macam
bentuk gratifikasi

Manfaat:
Bagi masyarakat:
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
terutama para penderita penyakit kronis
yang belum tersentuh oleh pelayanan
kesehatan.
Bagi puskesmas :
 Meningkatkan kepercayaan dan hubungan
antara masyarakat dan tenaga kesehatan.
24

 Menunjukkan kepedulian puskesmas


kepada masalah kesehatan masyarakat.
Dampak :
 apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan atau
kurang benar dalam pelaksanaannya maka
akan timbul rasa kurang percaya
masyarakat terhadap puskesmas sebagai
penyelenggara layanan kesehatan. Apalagi
jika dalam pelaksanaannya tidak menganut
anti korupsi, maka masyarakat malah hanya
akan menganggap bahwa ini adalah
kegiatan puskesmas dalam mencari untung
semata.
7 Nasionalisme dengan Dalam melakukan pelayanan kesehatan di balai
mengunakan teknik pengobatan itu adalah merupakan salah satu wujud
“adil dan tepat”. dari usaha kesehatan perseorangan yang ada di
progam kerja Puskesmas. Pasien di balai
pengobatan atau rawat jalan diperlakukan secara
adil sesuai dengan pancasila sila ke-5 dan harus
anti korupsi dengan dilakukan dengan jujur. Penerapannya adalah
menggunakan teknik dengan menggunakan teknik sebagai berikut:
“urut dan tolak”
Kegiatan :
a. URUT : Memanggil pasien sesuai dengan
nomer urut, pasien yang datang terlebih dahulu
maka itulah yang dilayani pertama kali.
b. ADIL : Tidak membeda-bedakan pasien
berdasarkan status sosial, ras, status ekonomi
maupun agama. Semua diperlakukan dan
dilayani dengan adil
c. TEPAT : Melakukan anamnesa, pemeriksaan
25

fisik dan pemberian resep sesuai dengan


kebutuhan dan harus tepat diagnosa dan tepat
obat.
d. TOLAK : Tidak memungut biaya sepeserpun
dari pasien BPJS dan menolak segala macam
bentuk gratifikasi.

Manfaat:
Bagi masarakat:
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat
dengan biaya yang sangat minim bahkan
masyarakat kurang mampu masih dapat
menikmati pelayanan kesehatan di
puskesmas.
Bagi Puskesmas:
 Meningkatkan hubungan antara masyarakat
dan puskesmas sebagai pelayanan
kesehatan yang paling dekat dengan
masyarakat.
 Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang terjangkau yang bisa dinikmati oleh
segala lapisan masyarakat.
Dampak :
 Apabila dalam prakteknya pelayanan di
balai pengobatan pasien dibeda-bedakan
dan ditarik uang yang tidak semestinya
maka akan menimbulkan rasa
ketidakpuasan dari masyarakat terutama
masyarakat kurang mampu yang
mengharapkan pelayanan kesehatan yang
terjangkau.
26

8 Komitmen mutu Puskesmas adalah merupakan fasilitas kesehatan


dengan teknik tingkat pertama yang apabila seorang pasien tidak
“RUPAWAN” bisa ditangani di puskesmas maka harus dilakukan
tindakan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat dua
Nasionalisme dengan dalam hal ini rumah sakit. Dalam pelaksanaannya
menggunakan teknik terkait dengan komitmen mutu dan nasionalisme
“musyawarah” maka saya akan menggunakan teknik
“RUPAWAN” Atau “Rujuk apabila gawat dan
dibutuhkan”, dengan kata lain untuk merujuk
pasien harus berdasarkan kondisi kesehatan pasien
tersebut dan harus pula disetujui atau disepakati
oleh pasien atau keluarga pasien melalui
musyawarah antara dokter, pasien dan atau
keluarga pasien.

kegiatan:
a. Memutuskan seorang pasien dirujuk atau
tidak berdasarkan keilmupengetahuanan
dan rasional.
b. Berbicara kepada pasien atau keluarga
pasien dan diberikan waktu untuk berpikir
atau berdiskusi mengenai perlu tidaknya
tindakan rujukan.
c. Setuju dirujuk atau tidak harus
didokumentasikan melalui inform consent.
Manfaat :
Bagi puskesmas :
 Menjaga mutu atau nama baik puskesmas
karena menyesuaikan tindakan medis sesuai
dengan kemampuan
 Mengutamakan kesehatan dan keselamatan
27

pasien dengan merujuk pasien ke pelayanan


kesehatan tingkat selanjutnya untuk
mendapatkan pelayanan spesialistik
Bagi pasien :
 Mendapatkan pengobatan dan penanganan
yang lebih baik sehingga angka harapan
hidupnya juga diharapkan akan semakin
menigkat.
 Memberikan kesempatan kepada pasien
atau keluarga untuk saling berdiskusi dan
berpikir matang agar keputusan untuk
merujuk tidak disesali di kemudian hari.
Dampak :
 Apabila pasien langsung dirujuk tanpa
adanya kesepakatan maupun infromasi
yang jelas dikhawatirkan akan terjadi
kesalahpahaman di mana puskesmas
dianggap menelantarkan pasien.

9 Etika publik dengan Dalam pembuatan surat keterangan dokter dan


menggunakan teknik surat sehat maka perlu dilakukan dengan jeli dan
“cermat dan sopan” hati-hati serta isi keputusan surat keterangan dokter
harus dilakukan sesuai dengan keahlian dalam hal
Anti korupsi dengan ini dokter. Dengan mengedepankan nilai kejujuran
menggunakan teknik dan kehati-hatian maka saya menggunakan teknik
“anti-Suap” cermat-sopan yang berarti memeriksa secara
keseluruhan dari atas hingga bawah namun tetap
mengedepankan etika publik..

Kegiatan:
a. Memeriksa pasien dengan cermat dan sopan
28

atau memeriksa secara keseluruhan, dan


membuat diagnosa dengan hati-hati.
b. Membuat surat keterangan sakit sesuai
dengan kondisi pasien yang sebenarnya
c. Membuat surat keterangan sehat sesuai
dengan kondisi yang sebenarnya.
d. Menolak segala macam bentuk suap
maupun permintaan pasien yang mengaku
dirinya sakit maupun sehat padahal kondisi
sebenarnya tidak demikian.
Manfaat:
Bagi puskesmas:
 Menghindari adanya tuntutan hukum
terhadap pihak pemberi pelayanan
kesehatan yang mengeluarkan surat
keterangan dokter apabila ada pasien yang
menyalahgunakan surat keterangan dokter
tersebut.
Bagi pasien :
 Para pasien yang ingin membuat surat
keterangan sakit palsu karena beralasan
ingin bolos kerja akan berpikir dua kali
untuk melakukannya.
Dampak :
 Apabila saya sebagai dokter tidak tegas dan
dan mau menerima suap untuk membuatkan
surat sakit maka akan semakin tumbuh
berkembang budaya korupsi di lingkungan
masyarakat ini.
10. Komitmen mutu Visite pasien adalah kegiatan rutin yang harus
dengan menggunakan dilakukan saya sebagai seorang dokter dalam
29

teknik “SOAP” menangani pasien yang telah di rawat di bangsal


maupun di kamar kelas 1. Melakukan kegiatan
visite pasien di ruang rawat inap agar efektif dan
efisien maka saya menggunakan teknik SOAP.

Kegiatan :
a. S : Subyek yaitu menanyakan segala
keluhan pada hari itu apakah sakitnya sudah
membaik apa malah semakin bertambah. Di
sinilah kita berusaha menggali tentang
pasien dan penyakitnya sehingga pasien
merasa sangat diperhatikan.
b. O: Obyek yaitu melakukan pemeriksaan
fisik secara holistik atau keseluruhan dari
ujung kepala sampai ujung kaki. Dilakukan
dengan gentle dan cermat.
c. A: Assesment yaitu membuat penilaian
kondisi pasien yang diwakilkan dengan
diagnosa.
d. P: Planning yaitu rencana tindakan terapi
pasien selanjutnya berdasarkan pada poin-
poin di atas.
e. Dengan digabungkan semuanya di atas
maka diharapkan dapat menentukan
indikator tepat pemeriksaan, tepat diagnosa
dan tepat obat untuk kesembuhan pasien.
Semua hal di atas juga dituangkan dalam
rekam medis.
Manfaat:
Bagi puskesmas :
30

 Dengan SOAP diharapkan mampu tercapai


pengobatan yang efektif dan efisien
 Digunakan sebagai standart follow up
pasien sehingga kita bisa mengetahui
perkembangan kondisi pasien ketika di
rawat inap.
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di
puskesmas khususnya di bagian rawat inap.
Bagi pasien :
 Merasa diperhatikan dan mendapat
penanganan dan pengobatan yang tepat.
 Mendapatkan terapi yang sesuai dengan
kondisi keungan dengan tetap
mengedepankan kualitas pelayanan
kesehatan.
Dampak:
 Apabila pasien tidak merasa diperhatikan ,
keluhan pasien tidak disembuhkan dan
kondisi pasien tidak di follow up maka akan
membuat pasien merasa dirugikan dan tidak
akan mau kembali lagi menjalani rawat
inap di puskesmas.

Mengetahui/menyetujui, Peserta Diklat Prajabatan


Widyaswara Pengampu Mata diklat

( Drs.ANANG TRIONO,MM ) ( dr. FARUQ AKBAR AL R. )


NIP.19590308 198503 1 019 NIP. 19880803 201502 1001
31

LAPORAN HASIL AKTUALISASI


NILAI DASAR
PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS
32

LAPORAN HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR


PROFESI CPNS DI TEMPAT PENUGASAN

Nama peserta : dr. Faruq Akbar Al Rosyad


Nomer daftar hadir : 28
Unit kerja/ instansi : Dinas kesehatan kabupaten Blitar, Puskesmas Binangun

A. Kegiatan aktualisasi dan lampiran kegiatan (formulir : 5)

Kegiatan 1 Melakukan pelayanan kepada pasien UGD (unit


Gawat Darurat)
Tanggal 13 – 22 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto kegiatan
SOP penanganan luka bersih minimal
Berita acara
sebagai tenaga medis kita wajib bertanggung jawab terhadap keselamatan
pasien dan menangani pasien yang mengalami kejadian awat darurat dengan
baik. sebagai tenaga medis kita juga harus memberikan pengertian dan
menjelaskan kondisi serta tindakan apa saja yang akan kita lakukan untuk
mendapatkan kepercayaan pasien. Kita tidak boleh membeda-bedakan
pelayanan berdasarkan jenis kelamin, status ekonomi maupun tingkat sosial,
semua pasien diperlakukan dengan sama dan adil sebagai sesama warga bangsa.

Ketika melakukan sebuah pelayanan kegawat daruratan maka saya akan


melaksanakan segala tindakan dengan teknik “PASOPATI”, yaitu patuh standar
operasional prosedur dengan teliti dan hati-hati. Sehingga kesalahan pada
tindakan bisa dimimalisir dengan begitu akan meningkatkan kepercayaan
33

pasien.

Kegiatannya:
 Dengan menerapkan teknik keadilan sosial , kami Menerima semua
pasien yang datang ke UGD tanpa pandang bulu dengan menggunakan
teknik keadilan sosial tanpa membeda-bedakan status sosial maupun
ekonomi pasien
 Melakukan pemeriksaan dan tindakan berdasarkan standar operasioal
prosedur agar terhindar dari kesalahan.

Manfaat:
Bagi pasien:
 kualitas pelayanan kesehatan terjamin karena segala tindakan sudah
berdasarkan SOP.
 Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan bisa meningkat.
Bagi puskesmas:
 Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada puskesmas.
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat

Dampak :
 Jika hal ini tidak dilakukan maka kualitas dan kepuasan pasien terhadap
pelayanan kesehatan akan turun dan dikhawatirkan akan mudah terkena
masalah hukum apabila segala tindakan tidak dilakukan sesuai dengan
SOP.
34

Lampiran 1
Melakukan pelayanan kepada pasien UGD (unit Gawat Darurat)
No Foto kegiatan keterangan
1 Melayani pasien
yang datang ke
UGD tanpa
memandang
SARA, status
sosial dan
ekonomi.

2 Mempersiapkan
alat dan bahan
sebelum tindakan
dilakukan
35

3 Melakukan
tindakan atau
penatalaksanaan
pada pasien
sesuai dengan
Standar pelayanan
Prosedur.

4 Memberikan dan
menjelaskan
mengenai kondisi
dan tindakan yang
akan dilakukan
kepada keluarga
pasien sekaligus
untuk meminta
persetujuan
tindakan yang
akan dilakukan.

4 Memberikan
pelayanan yang
terbaik untuk
kesembuhan dan
kepuasan pasien.
36

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


PERAWATAN LUKA BERSIH MINIMAL
No. Dokumen No. Revisi Tgl terbit Halaman
PROTAP-SOP UPM 02 8-4-2014 1/2
RI UGD.-14
Dibuat oleh, Disetujui oleh,

DINAS KESEHATAN
KABUPATEN BLITAR
drg. Desi Nur Ariana
PUSKESMAS Nurwahyudi S,Kep.Ns Kepala Puskesmas Binangun
BINANGUN

Membersihkan luka tanpa disertai adanya purulent dengan teknik


Pengertian
septik dan aseptik.

1. Mencegah terjadinya infeksi


Tujuan
2. Mempercepat proses penyembuhan luka
Alat Steril:
1. Bak instrumen
2. Pinset anatomi 1 buah
3. Pinset chirurgie 1 buah
4. Sarung tangan 1 pasang
5. Korentang dalam tempatnya
Alat Tidak Steril:
1. Skort
Alat & Bahan 2. Bengkok
3. Sarung tangan tidak steril
4. Tempat sampah
5. Plester
6. Gunting perband
Obat / Bahan:
1. Antiseptik (NaCl 0,9% dan Betadine)
2. Tulle
3. Kasa steril dan Kasa verband
37

Persiapan lingkungan
1. Atur lingkungan dengan nyaman dan aman
2. Persiapkan alat-alat dan dekatkan
Standar Prosedur
Persiapan penderita
Operasional
1. Perkenalkan diri
2. Jelaskan maksud dan tujuan
3. Atur penderita secara nyaman

Pelaksanaan
1. Dekatkan alat-alat
2. Cuci Tangan
3. Gunakan skort
4. Gunakan sarung tangan tidak steril
5. Basahi balutan luka dengan cairan isotonik NaCl 0,9%
6. Buka luka perlahan-lahan, jika terjadi perlengketan pada luka
basahi kembali dengan cairan isotonik
7. Buang kassa kotor pada tempatnya
Standar Prosedur 8. Lepas sarung tangan kotor ganti dengan sarung tangan steril
Operasional
9. Kaji keadaan luka
10. Bersihkan luka dengan cairan isotonik
11. Keringkan luka dengan kassa
12. Beri tulle tutup luka dengan kassa
13. Rapikan tempat tidur dan lingkungan pasien
14. Cuci alat, rapikan dan simpan pada tempatnya
15. Cuci tangan petugas
16. Konsultasi tentang keperluan obat ke dokter
17. Catat tindakan dan kondisi luka pada catatan keperawatan

1. UGD
Unit terkait
2. Rawat Inap
38
39

Kegiatan 2 Membuat rekam medik pasien rawat jalan dan


rawat inap.
Tanggal 13 – 22 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto kegiatan.
Rekam medis rawat jalan
Rekam medis rawat inap
Berita acara
membuat rekam medis adalah merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
dokter dalam hubungannya dengan undang-undang yang berlaku dan bersifat
sangat rahasia. Dengan membuat rekam medis, akan membuat posisi seorang
tenaga medis menjadi aman jika suatu saat di masa depan terjadi sesuatu hal
yang tak diinginkan, kita mempunyai bukti dokumen tertulis yang ada di rekam
medis yang dapat membuktikan seorang dokter menyalahi prosedur atau tidak.
Seorang dokter dan tenaga kesehatan lainnya dapat meningkatkan kembali ilmu
pengetahuannya dan belajar atau mereview kembali terapi maupun tindakan
yang telah dia lakukan melalui rekam medis pasien yang pernah dia tangani.
Kemudian mencari tahu perkembangan ilmu kedokteran terbaru untuk
dibandingkan dengan tindakan maupun terapi yang pernah dilakukan.

Dalam melaksanakan setiap tindakan maupun penatalaksanaan dokter kepada


pasiennya,maka diwajibkan akan ada nya rekam medis. Dengan menggunakan
teknik “KARLISA “atau “kerjakan apa yang kamu tulis dan Tulis yang kamu
kerjakan” maka itu adalah sebuah bentuk tanggung jawab seorang dokter dan
dapat menjadi alat pengaman bagi seorang tenaga medis ketika terjadi sesuatu
yang tidak diinginkan. Sebuah rekam medis juga dapat berfungsi sebagai alat
pembelajaran apalagi jika kasus pasien tersebut menarik maka dapat
didiskusikan melalui teknik “case Report” yaitu dengan mengadakan diskusi
mengenai laporan kasus dengan tetap merahasiakan identitas pasien tersebut,
Kemudian mencari tahu perkembangan ilmu kedokteran terbaru untuk
dibandingkan dengan tindakan maupun terapi yang pernah dilakukan.

kegiatan:
40

d. Menulis kondisi, hasil pemeriksaan pasien, diagnosa serta terapi ke


dalam rekam medis.
e. Menyimpan rekam medis pasien dengan sebaik-baiknya di rak
dokumen khusus untuk rekam medis.
f. Apabila ada kasus yang menarik maka rekam medis itu bisa kita
gunakan sebagai media pembelajaran melalui “case report” atau
laporan kasus untuk dapat didiskusikan antar tenaga kesehatan.

Manfaat:
Bagi puskesmas:
 Sebagai alat pengaman bagi tenaga medis puskesmas jika terjadi sesuatu
yang tidak kita inginkan
 Sebagai media pembelajaran jika sewaktu-waktu kita butuhkan yang
nantinya akan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
menjadi lebih baik,
Bagi pasien :
 Bukti tertulis akan perkembangan kondisi kesehatan pasien.

Dampak:
Apabila kegiatan penulisan rekam medis tidak dilakukan maka tidak akan ada
bukti tertulis mengenai kondisi kesehatan pasien yang tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap pasien yang akan melakukan kontrol berobat dan tidak
akan ada peningkatan mutu pelayanan kesehatan.

Lampiran 2
Membuat rekam medik pasien rawat jalan dan rawat inap.
41

No Foto kegiatan keterangan


1 Setelah
memeriksa dan
memberikan
terapi, saya harus
menulis apa yang
saya kerjakan ke
dalam rekam
medis.

2 Memberikan
instruksi kepada
paramedis dan
memberikan
tindakan,
tatalaksana
maupun langkah
selanjutnya sesuai
dengan apa yang
telah ditulis di
rekam medis.

3 Menyimpan
rekam medik
sesuai dengan
nomor agar nanti
bisa diambil
secepat mungkin
apabila
diperlukan.
42

4 Dengan
menggunakan
rekam medis,
dokter dan tenaga
kesehatan yang
lainnya dapat
berdiskusi
mengenai
tatalaksana pada
pasien dan
mencari tahu info
terbaru mengenai
penatalaksaan
sebuah penyakit
dengan tujuan
meningkatkan
mutu pelayanan.
43
44
45
46

Kegiatan 3 Melakukan pemeriksaan dan pengobatan di posyandu


47

lansia.
Tanggal 15 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto kegiatan
Daftar hadir pasien Lansia
Surat Tugas
Berita acara
Sebagai seorang PNS yang bergerak di bidang medis, kita mempunyai tanggung
jawab akan kesehatan masyarakat. Hal ini sala satunya diwujudkan dengan
melayani masyarakat kurang mampu dengan hati yang ikhlas tanpa
megharapkan pamrih dari mereka. Dengan melakukan kegiatan pengobatan di
posyandu maka itu adalah merupakan salah satu bentuk pengabdian seorang
dokter maupun seorang PNS terhadap bangsa dan negara khususnya terhadap
masyarakat lanjut usia. Secara jujur melakukan kegiatan pengobatan di
posyandu lansia tanpa memungut biaya.

Saya menggunakan teknik DOKAR, “dokter untuk Rakyat” dengan


mengedepankan nilai pengabdian, keikhlasan dan tanggung jawab dalam
Melaksanakan tugasnya mengatasi masalah kesehatan di masyarakat dalam hal
ini masyarakat lanjut usia.
Pasien juga tidak ditarik bayaran dan kami harus jujur dalam memberikan terapi
maupun pengobatan.

Kegiatan:
c. Mengumpulkan warga terutama warga masyarakat yang sudah berusia
lanjut ke tempat yang disepakati
d. Memeriksa dan mengobati serta memberikan konsultasi kepada para
peserta posyandu lansia

Manfaat:
Bagi masyarakat:
 Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat terutama kaum lansia
Bagi puskesmas:
48

 Meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat kepada Puskesmas sebagai


pengayom kesehatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka.
 Menurunkan angka resiko kesakitan pada lansia.

Dampak:
 Apabila tidak diadakan pemeriksaan dan pengobatan gratis di posyandu
lansia maka nanti masyarakat akan malas datang lagi dan taraf kesehatan
dan kepercayaan masyarakat bisa menurun.

Lampiran 3
Melakukan pemeriksaan dan pengobatan di posyandu lansia.
49

No Foto kegiatan keterangan

1 Dengan dibantu oleh


kader lansia,
mengumpulkan
warga terutama yang
sudah berusia lanjut
ke tempat posyandu
yang telah disepakati
sebelumnya.

2 memberikan
pemeriksaan serta
pengobatan gratis
kepada warga lansia
tanpa memungut
biaya.

3 Memberikan
konsultasi dan
edukasi kepada
pasien warga lansia
mengenai
penyakitnya dan
menyarankan untuk
sering kontrol dan
memeriksakan
dirinya ke
Puskesmas.
50

Kegiatan 4 Melakukan penyuluhan kesehatan kepada Masyarakat


Tanggal 15 Agustus 2015
51

Daftar Lampiran Foto Kegiatan


Daftar hadir peserta penyuluhan
Materi penyuluhan kesehatan anak balita
Materi penyuluhan penyakit cacingan
Surat tugas
Berita acara
memberikan penyuluhan mengenai permasalahan kesehatan yang sering terjadi
di lingkungan masyarakat dengan membangun komunikasi efektif dan saling
bekerja sama antara masyarakat dan tenaga kesehatan untuk mengatasi
permasalahan kesehatan tersebut. Melakukan kegiatan pemyuluhan dengan
penyampaian yang sesuai dengan kondisi kesehatan masyarakat yang terjadi
dengan ramah dan santun untuk meingkatkan hubungan kepada masyarakat.
Dengan dilakukannya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat maka akan
meningkatkan rasa kepercayaan masyarakat terhadap puskesmas. Dengan
diadakannya penyuluhan kesehatan kita juga dapat menjelaskan akan arti
pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan serta tugas dan
fungsi puskesmas dalam pelayanan kesehatan. Tujuannya adalah meningkatkan
pengetahuan masyarakat umum tentang sebuah penyakit dan bagaimana cara
mengatasinya bahkan mencegah agar terhindar dari penyakit tersebut.

Dalam melakukan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat saya awalnya


harus meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada saya dengan
menggunakan teknik “IBU PERI” (ikatan, bersama,Undang, Pendekatan, Rapi
dan Indah).

Kegiatan:
e. kita menjalin ikatan yang kuat dengan masyarakat agar menciptakan
kebersamaan
f. lalu mengundang mereka ke kegitan penyuluhan, sekaligus sebagai
upaya pendekatan.
g. Kemudian tempat penyuluhan tersebut haruslah rapi dan indah agar
52

menciptakan kesan yang bagus bagi para masyarakat yang ikut kegiatan
penyuluhan tersebut.
h. Pada saat penyuluhan haruslah memberikan penyuluhan dengan
informasi yang jelas dan menggunakan teknik “sharing” atau berbagi
pengetahuan dan ilmu tentang kesehatan guna menciptakan masyarakat
yang sadar akan pentingnya kesehatan.

Manfaat :
Bagi puskesmas:
 dengan dilakukannya penyuluhan kesehatan kepada masyarakat maka
akan meningkatkan kesadaran dan mengubah perilaku masyarakat
dalam hal kesehatan.
 dengan diadakannya penyuluhan kesehatan kita juga dapat menjelaskan
akan arti pentingnya menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan
serta tugas dan fungsi puskesmas dalam pelayanan kesehatan.
Bagi masyarakat :
 Meningkatkan pengetahuan masyarakat umum tentang sebuah penyakit
dan bagaimana cara mengatasinya bahkan mencegah agar terhindar dari
penyakit tersebut dengan perilaku hidup bersih dan sehat.

Dampak :
Apabila tidak diadakan penyuluhan kesehatan kepada masyarakat maka
nantinya tidak akan tumbuh kesadaran dan perubahan perilaku dari masyarakat
itu sendiri mengenai permasalahan kesehatan yang sedang terjadi.

Lampiran 4
Melakukan penyuluhan kesehatan kepada Masyarakat
No Foto kegiatan keterangan
53

1 Menentukan
sasaran dan
mengumpulkan
warga yang akan
diberikan
penyuluhan
kesehatan, dalam
hal ini adalah ibu-
ibu yang
mempunyai anak
balita.

2 Beramah tamah
dan membentuk
ikatan terlebih
dahulu dengan
masyarakat yang
akan diberikan
penyuluhan
sembari
menunggu semua
berkumpul.

3 Memberikan
penyuluhan
mengenai
kesehatan dan
tanya jawab
dalam hal ini
mengenai
kesehatan balita
dan penyakit
cacingan.
54
55
56
57
58

Kegiatan 5 Mengumpulkan data mengenai W2


Tanggal 18-19 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
59

Hasil pengumpulan data W2 (laporan wabah mingguan)


Berita acara
mengumpulkan dan mengisi laporan mengenai data-data penyakit dengan jujur
apa adanya dan teliti agar nantinya datanya dapat dipertanggung jawabkan.
Berusaha untuk disiplin atau tepat waktu dalam mengumpulkan data-data agar
tidak terlalu menumpuk di belakang. Saya juga berusaha bekerja
mengumpulkan data dengan efektif dan efisien dan bekerjasama dengan petugas
kesehatan di wilayah agar mampu menghasilkan kualitas data yang bagus.

Mengumpulkan dan mengolah data dengan menggunakan nilai kejujuran,


ketelitian dan disiplin serta berusaha mengajak rekan sesama petugas kesehatan
terutama yang bertugas di wilayah untuk dapat saling berkomunikasi dan
bekerja sama dalam pengumpulan data.

Kegiatan:
d. Menggunakan teknik “2K” yaitu komunikasi dan kerja sama.
Membentuk ikatan antara puskesmas induk dan petugas kesehatan di
wilayah agar terjalin komunikasi yang bagus bisa dengan menggunkan
teknologi komunikasi yang semakin pesat untuk digunakan sebagai
bentuk kerja sama antar petugas kesahatan.
e. Dalam pengumpulan data dari wilayah-wilayah desa maka agar tercipta
kejujuran dan disiplin saya menggunakan teknik “DALUIS” (Data
datang Langsung Tulis) agar tidak tercipta kesempatan untuk manipulasi
data dan pemasukan data tidak menumpuk di belakang sehingga
diharapkan mampu terkumpul dengan tepat waktu.
f. Kemudian agar data yang dimasukkan tidak salah, maka saya harus teliti
dengan menggunakan teknik “MATA ELANG” (membaca data
dengan mengulang) atau dengan kata lain setiap selesai memasukkan
data maka saya akan kembali mengulang membaca data yang saya
masukkan apakah sesuai dengan data yang saya terima.
60

Manfaat:
Bagi puskesmas:
 Data yang terkumpul dapat menjadi lebih cepat, efektif dan efisien
 Keterlambatan pengumpulan data bisa dihindari dan kemungkinan
adanya manipulasi data bisa dihilangkan.
Bagi masyarakat:
 Dengan adanya laporan penyakit yang telah berhasil dikumpulkan maka
dapat diketahui pula pola perkembangan penyakit di wilayah desa
binangun sehingga jika ada kejadian wabah atau semacamnya dapat
segera diantisipasi.

Dampak:
 Apabila dalam pengumpulan data tidak menggunakan nilai dasar ini
mapun teknik ini maka pengumpulan data bisa menemui banyak kendala
dan meskipun data terkumpul namun datanya tidak sesuai dengan
kondisi yang sebenarnya maka akan menyebabkan masalah kesehatan
yang sulit untuk diantisipasi.

Lampiran 5
Mengumpulkan data mengenai W2
No Foto kegiatan keterangan
1 Berkoordinasi dan
61

bekerjasama dengan
petugas kesehatan di
wilayah dalam
pengumpulan data
penyakit yang akan
dimasukkan di W2.

2 Dengan menggunakan
perkembangan
teknologi atau
memanfaatkan sms
dan media sosial
untuk berkomunikasi
sekaligus mengirim
data melalui gadget
dengan petugas
kesehatan di wilayah.

3 Screenshot salah satu


sms dari bidan
wilayah yang berisi
tentang pelaporan data
penyakit yang terjadi
di wilayahnya.

4 Begitu data datang,


untuk meminimalisir
kesalahan, data
langsung ditulis dan
tidak lupa untuk
kembali dilakukan
pengecekan mengenai
62

data yang masuk dan


data yang ditulis
dengan cermat dan
teliti.
63
64

Kegiatan 6 Melakukan kegiatan Home Visite


65

Tanggal 21 Agustus 2015


Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Surat tugas
Berita acara
Melakukan kegiatan mengunjungi rumah warga atau pasien terutama yang
menderita penyakit kronis. Kunjungan dilakukan dengan adil , kerja keras
sesuai dengan tanggung jawab sebagai seorang tenaga medis. Kegiatan ini juga
dilakukan dengan jujur tanpa memungut biaya dari warga yang dikunjungi.
Menjalankan tugas dengan tetap mempertahankan profesionalisme dan bersikap
netral dalam memilih rumah yang akan dikunjungi. Bersikap sopan dan santun
ketika bertamu ke rumah seseorang.
Kegiatan mengunjungi rumah pasien adalah salah bentuk kepedulian puskesmas
dan tenaga medis terhadap kesehatan masyarakat. Dengan menggunkan teknik
“Pilih, kunjung, periksa dan tolak” maka diharapkan kegiatan ini tetap
mengedepankan nilai sopan dan santun namun tetap bersikap profesional dan
anti korupsi.

kegiatan:
e. PILIH : Memilih atau membuat daftar warga yang rumahnya akan
dikunjungi diprioritaskan adalah warga yang penyakit kronis yang berat
seperti kanker atau stroke berat.
f. KUNJUNG : Berkunjung ke rumah pasien dengan sopan dan ramah dan
bertanya tentang perkembangan kondisi kesehatan pasien.
g. PERIKSA : Melakukan pemeriksaan sederhana dan menentukan
langkah yang akan diambil selanjutnya.
h. TOLAK : Tidak memungut biaya sepeserpun dan menolak segala
macam bentuk gratifikasi

Manfaat:
66

Bagi masyarakat:
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat terutama para penderita
penyakit kronis yang belum tersentuh oleh pelayanan kesehatan.
Bagi puskesmas :
 Meningkatkan kepercayaan dan hubungan antara masyarakat dan tenaga
kesehatan.
 Menunjukkan kepedulian puskesmas kepada masalah kesehatan
masyarakat.

Dampak :
apabila kegiatan ini tidak dilaksanakan atau kurang benar dalam
pelaksanaannya maka akan timbul rasa kurang percaya masyarakat terhadap
puskesmas sebagai penyelenggara layanan kesehatan. Apalagi jika dalam
pelaksanaannya tidak menganut anti korupsi, maka masyarakat malah hanya
akan menganggap bahwa ini adalah kegiatan puskesmas dalam mencari untung
semata.

Lampiran 6
Melakukan kegiatan Home Visite
67

No Foto kegiatan keterangan


1 Memilih rumah untuk
dikunjugi dalam hal ini
adalah mbak Sami,
penderita kanker kepala
yang baru saja menjalani
operasi yang tinggal
sendirian di sebuah gubuk
yang terletak di belakang
ladang milik tetangganya.

2 Bertamu dengan sopan dan


ramah lalu bertanya
mengenai kabar dan
perkembangan kondisi
pasien.

3 Melakukan pemeriksaan
dan memberikan
tatalaksana sederhana
kepada pasien lalu
menyarakan kepada pasien
untuk melanjutkan kontrol
penyakitnya ke puskesmas.
68

4 Menyemangati pasien
dalam menghadapi cobaan
hidup yang begitu keras
dan menolak pemberian
segala macam pemberian
dari pasien.

5 Dengan dilakukannya
home visite maka dapat
meningkatkan hubungan
antara puskesmas dan
masyarakat sehungga
secara tidak langsung akan
meningkatkan rasa
kepercyaan masyarakat
terhadap puskesmas.
69
70
71

Kegiatan 7 Melakukan pelayanan di balai pengobatan


Tanggal 13-22 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Resep obat rawat jalan
Berita acara
Salah satu fungsi Puskesmas adalah memberikan pelayanan kesehatan dalam
hal ini adalah usaha kesehatan perseoramgam yang salah wujudnya adalah
berupa pelayanan di balai pengobatan yang merupakan pengobatan rawat jalan
di fasilitas kesehatan tingkat satu. Masyarakat mendapatkan pelayanan yang
adil tanpa dibedakan suku, agama, dan status sosial. Kami sebagai penyedia
layanan publik menggunakan tarif sesuai peraturan yaitu masyarakat yang
memiliki kartu BPJS mendapatkan pelayanan secara gratis tanpa dipungut biaya
dan semua pasien baik BPJS maupun umum diperlakukan dan diberikan
pelayanan yang adil.

Dalam melakukan pelayanan kesehatan di balai pengobatan itu adalah


merupakan salah satu wujud dari usaha kesehatan perseorangan yang ada di
progam kerja Puskesmas. Pasien di balai pengobatan atau rawat jalan
diperlakukan secara adil sesuai dengan pancasila sila ke-5 dan harus dilakukan
dengan jujur. Penerapannya adalah dengan menggunakan teknik sebagai
berikut:

Kegiatan :
e. URUT : Memanggil pasien sesuai dengan nomer urut, pasien yang datang
terlebih dahulu maka itulah yang dilayani pertama kali.
f. ADIL : Tidak membeda-bedakan pasien berdasarkan status sosial, ras,
status ekonomi maupun agama. Semua diperlakukan dan dilayani dengan
adil
g. TEPAT : Melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemberian resep
sesuai dengan kebutuhan dan harus tepat diagnosa dan tepat obat.
h. TOLAK : Tidak memungut biaya sepeserpun dari pasien BPJS dan
menolak segala macam bentuk gratifikasi.
72

Manfaat:
Bagi masarakat:
 Meningkatkan taraf kesehatan masyarakat dengan biaya terjangkau
bahkan masyarakat kurang mampu masih dapat menikmati pelayanan
kesehatan di puskesmas tanpa dipungut biaya.

Bagi Puskesmas:
 Meningkatkan hubungan antara masyarakat dan puskesmas sebagai
pelayanan kesehatan yang paling dekat dengan masyarakat.
 Menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang terjangkau yang bisa
dinikmati oleh segala lapisan masyarakat.

Dampak :
Apabila dalam prakteknya pelayanan di balai pengobatan pasien dibeda-
bedakan dan ditarik uang yang tidak semestinya maka akan menimbulkan rasa
ketidakpuasan dari masyarakat terutama masyarakat kurang mampu yang
mengharapkan pelayanan kesehatan yang terjangkau.

Lampiran 7
73

Melakukan pelayanan di balai pengobatan


No Foto kegiatan keterangan
1 Memanggil nama
pasien
berdasarkan
urutan antrian dan
memperlakukan
semua pasien
dengan standar
pelayanan yang
sama.

2 Melakukan
anamnesa dan
pemeriksaan yang
tepat kepada
pasien dengan
sopan dan ramah.
74

3
Memberikan
penanganan yang
tepat kepada
pasien.

4 Menolak segala
macam bentuk
gratifikasi dari
pasien dan selalu
berusaha
memberikan
pelayanan yang
maksimal demi
kepuasan pasien.
75
76
77

Kegiatan 8 Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan Tingkat Dua


Tanggal 19 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Surat rujukan pasien
Berita acara
Untuk menjaga kepuasan pelanggan atau dalam hal ini pasien maka untuk
penyakit yang tidak bisa diobati di tingkat puskesmas, perlu dilakukan rujukan
ke tingkat selanjutnya atau ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan
tingkat spesialis secara rasional dan keilmupengetahuaan merujuk pasien yang
benar-benar membutuhkan pengobatan tingkat spesialis.
Kami juga tidak memaksakan pasien untuk dirujuk namun tetap memberikan
informasi yang jelas dan lengkap beserta resikonya lalu berdiskusi dengan
pasien dan keluarga untuk mencapai kata mufakat tanpa ada pemaksaan
kehendak

Puskesmas adalah merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang apabila


seorang pasien tidak bisa ditangani di puskesmas maka harus dilakukan
tindakan rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat dua dalam hal ini rumah sakit.
Dalam pelaksanaannya terkait dengan komitmen mutu dan nasionalisme maka
saya akan menggunakan teknik “RUPAWAN” Atau “Rujuk apabila gawat dan
dibutuhkan”, dengan kata lain untuk merujuk pasien harus berdasarkan kondisi
kesehatan pasien tersebut dan harus pula disetujui atau disepakati oleh pasien
atau keluarga pasien melalui musyawarah antara dokter, pasien dan atau
keluarga pasien.

kegiatan:
d. Memutuskan seorang pasien dirujuk atau tidak berdasarkan
keilmupengetahuanan dan rasional.
e. Berbicara kepada pasien atau keluarga pasien dan diberikan waktu untuk
berpikir atau berdiskusi mengenai perlu tidaknya tindakan rujukan.
f. Setuju dirujuk atau tidak harus didokumentasikan melalui inform
78

consent.
Manfaat :
Bagi puskesmas :
 Menjaga mutu atau nama baik puskesmas karena menyesuaikan tindakan
medis sesuai dengan kemampuan
 Mengutamakan kesehatan dan keselamatan pasien dengan merujuk
pasien ke pelayanan kesehatan tingkat selanjutnya untuk mendapatkan
pelayanan spesialistik

Bagi pasien :
 Mendapatkan pengobatan dan penanganan yang lebih baik sehingga
 angka harapan hidupnya juga diharapkan akan semakin menigkat.
 Memberikan kesempatan kepada pasien atau keluarga untuk saling
berdiskusi dan berpikir matang agar keputusan untuk merujuk tidak
disesali di kemudian hari.

Dampak :
 Apabila pasien langsung dirujuk tanpa adanya kesepakatan maupun
infromasi yang jelas dikhawatirkan akan terjadi kesalahpahaman di
mana puskesmas dianggap menelantarkan pasien.

Lampiran 8
79

Merujuk pasien ke fasilitas kesehatan Tingkat Dua


No Foto kegiatan keterangan
1 Memeriksa pasien
dengan teliti dan
hati-hati
kemudian
memutuskan
apakah perlu
dirujuk atau tidak
berdasarkan ilmu
kedokteran.

2 Membuat surat
keterangan
rujukan menuju
fasilitas kesehatan
tingkat dua dalam
hal ini RSUD
Wlingi Kabupaten
Blitar.

3 Surat rujukan
menuju RSUD
Ngudi waluyo
Wlingi pasien
dengan penyakit
jantung yang
memerlukan
penanganan
spesialis.
80
81

Kegiatan 9 Membuat surat keterangan dokter atau surat keterangan


82

sehat.
Tanggal 13 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Surat Sehat
Berita acara
Salah satu puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat di desa
dengan memberikan pelayanan berupa pembuat surat keterangan dokter. Dalam
membuat surat keterangan dokter atau surat sakit dan membuat surat keterangan
sehat dengan jujur dan apa adanya sesuai dengan kondisi pasien saat itu serta
dilakukan dengan hati-hati agar tidak disalahkan gunakan oleh pasien. Saya
juga harus menentukan kondisi kesehatan pasien secara profesional dan
berdasarkan ilmu pengetahuan dan keahlian sebagai seorang dokter.

Dalam pembuatan surat keterangan dokter dan surat sehat maka perlu dilakukan
dengan jeli dan hati-hati serta isi keputusan surat keterangan dokter harus
dilakukan sesuai dengan keahlian dalam hal ini dokter. Dengan mengedepankan
nilai kejujuran dan kehati-hatian maka saya menggunakan teknik cermat-sopan
yang berarti memeriksa secara keseluruhan dari atas hingga bawah namun tetap
mengedepankan etika publik..

Kegiatan:
e. Memeriksa pasien dengan cermat dan sopan atau memeriksa secara
keseluruhan, dan membuat diagnosa dengan hati-hati.
f. Membuat surat keterangan sakit sesuai dengan kondisi pasien yang
sebenarnya
g. Membuat surat keterangan sehat sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya.
h. Menolak segala macam bentuk suap maupun permintaan pasien yang
mengaku dirinya sakit maupun sehat padahal kondisi sebenarnya tidak
demikian.

Manfaat:
83

Bagi puskesmas:
 Menghindari adanya tuntutan hukum terhadap pihak pemberi pelayanan
kesehatan yang mengeluarkan surat keterangan dokter apabila ada
pasien yang menyalahgunakan surat keterangan dokter tersebut.
Bagi pasien :
 Para pasien yang ingin membuat surat keterangan sehat palsu karena
suatu alasan akan berpikir dua kali untuk melakukannya.

Dampak :
Apabila saya sebagai dokter tidak tegas dan dan mau menerima suap untuk
membuatkan surat sakit maka akan semakin tumbuh berkembang budaya
korupsi di lingkungan masyarakat ini.

Lampiran 9
Membuat surat keterangan dokter atau surat keterangan sehat.
No Foto kegiatan keterangan
84

1 Menerima pasien
dan bertanya
mengenai
keperluan tujuan
pembuatan surat
keterangan dokter
yang ingin dibuat
oleh pasien.

2 Menimbang berat
badan dan tinggi
badan pasien
dengan cermat
dan teliti.
85

3 Melakukan
pemeriksaan
dengan teliti dan
hati-hati.

4 Surat keterangan
dokter yang
menyatakan
pasien sehat telah
berhasil dibuat
berdasarkan
pemeriksaan yang
telah dilakukan.
86
87
88

Kegiatan 10 Melakukan visite pada pasien rawat inap


Tanggal 13-22 Agustus 2015
Daftar Lampiran Foto Kegiatan
Pengantar pasien rawat inap
Resume medik pasien rawat inap
Berita acara
Melakukan visite atau mengunjungi dan memeriksa serta memfollow up pasien
yang dirawat inap di puskesmas adalah sebuah kewajiban bagi seorang dokter.
Mengunakan pilihan terapi yang efektif dan efisien agar pasien merasakan
kepuasan dari pelayanan yang telah diberikan.

Visite pasien adalah kegiatan rutin yang harus dilakukan saya sebagai seorang
dokter dalam menangani pasien yang telah di rawat di bangsal maupun di kamar
kelas 1. Melakukan kegiatan visite pasien di ruang rawat inap agar efektif dan
efisien maka saya menggunakan teknik SOAP.

Kegiatan :
f. S : Subyek yaitu menanyakan segala keluhan pada hari itu apakah
sakitnya sudah membaik apa malah semakin bertambah. Di sinilah kita
berusaha menggali tentang pasien dan penyakitnya sehingga pasien
merasa sangat diperhatikan.
g. O: Obyek yaitu melakukan pemeriksaan fisik secara holistik atau
keseluruhan dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dilakukan dengan
gentle dan cermat.
h. A: Assesment yaitu membuat penilaian kondisi pasien yang diwakilkan
dengan diagnosa.
i. P: Planning yaitu rencana tindakan terapi pasien selanjutnya berdasarkan
pada poin-poin di atas.
j. Dengan digabungkan semuanya di atas maka diharapkan dapat
menentukan indikator tepat pemeriksaan, tepat diagnosa dan tepat obat
untuk kesembuhan pasien. Semua hal di atas juga dituangkan dalam
rekam medis dan resume medik ketika pasien sudah diperbolehkan
89

pulang.

Manfaat:
Bagi puskesmas :
 Dengan SOAP diharapkan mampu tercapai pengobatan yang efektif dan
efisien
 Digunakan sebagai standart follow up pasien sehingga kita bisa
mengetahui perkembangan kondisi pasien ketika di rawat inap.
 Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas khususnya di
bagian rawat inap.
Bagi pasien :
 Merasa diperhatikan dan mendapat penanganan dan pengobatan yang
tepat.
 Mendapatkan terapi yang sesuai dengan kondisi keungan dengan tetap
mengedepankan kualitas pelayanan kesehatan.

Dampak:
Apabila pasien tidak merasa diperhatikan , keluhan pasien tidak disembuhkan
dan kondisi pasien tidak di follow up maka akan membuat pasien merasa
dirugikan dan tidak akan mau kembali lagi menjalani rawat inap di puskesmas.

Lampiran 10
Melakukan visite pada pasien rawat inap
90

No Foto kegiatan keterangan


1 Melakukan
anamnesa
mengenai keluhan
dan
perkembangan
kesehatan pasien
serta memeriksa
langsung kondisi
pasien rawat inap.

2 Menuliskan hasil
pemeriksaan di
rekam medis
beserta diagnosa
dan memutuskan
penanganan
selanjutnya yang
akan diberikan.

3 Dengan
memberikan
perhatian dan
komukasi yang
baik serta
pelayanan yang
bermutu maka
akan tercipta
hubungan saling
percaya antara
dokter dan pasien
yang secara
langsung
meningkatkan
kepuasan pasien.
91
92
93

BAB IV
PENUTUP
94

1.1 KESIMPULAN
Di dalam melaksanakan aktualisasi selama hampir 14 hari, semuanya telah
terlaksana dengan baik. Dari hasil aktualisasi nilai – nilai dasar ASN banyak
manfaat yang bisa kita ambil sebagai pedoman dalam pelaksaaan kinerja kita
kedepannya agar menjadi lebih baik, antara lain :
1. Penerapan nilai – nilai dasar ASN sangatlah penting di setiap Instansi kita
masing – masing.
2. Nilai dasar ASN saat diterapkan dalam rutinitas tugas jabatan akan
mengarahkan kita selalu bekerja dalam koridor yang telah ditetapkan.
3. Dengan menerapkan nilai dasar ASN di setiap kegiatan, akan
meningkatkan kinerja kita dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat.
4. Nilai – nilai dasar profesi sangatlah berperan penting, terutama dalam
memberikan pelayanan publik. Hal ini harus diterapkan semaksimal
mungkin agar terbentuk system yang baik.
5. Dengan penerapan nilai dasar ASN, maka kita akan menjadi ASN yang
profesional di unit kerja kita atau ASN yang ber-ANEKA.

1.2 SARAN
Di dalam penyusunan laopran aktualisasi ini, penyusun menyadari masih
banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, saran yang
membangun sangatlah penting untuk kita, agar dalam pelaksaan atau aktualisasi
nilai dasar ASN bisa terlaksana secara optimal. Dengan adanya laporan aktualisasi
ini, diharapkan bisa menjadikan pedoman, terutama untuk diri penyusun pribadi
untuk menjadi Aparatur Sipil Negara yang ber- Akuntabilitas, berjiwa
Nasionalisme, mempuyai etika publik yang baik, mumpunyai komitmen mutu
pada unit kerjanya serta memiliki jiwa Anti Korupsi dalam melaksanakan
tanggung jawabnya sebagai seorang dokter.
95

FORMULIR PENGENDALIAN
MENTOR
96
97

FORMULIR PENGENDALIAN
COACH
98

Formulir Pengendalian oleh Coach


(FORMULIR 4)
Nama Peserta : dr. Faruq Akbar Al Rosyad
Instansi : Puskesmas Binangun, Dinas Kesehatan
Kabupaten Blitar
Tempat Aktualisasi : Puskesmas Binangun dan Wilayah kerja
Puskemas Binangun
(Telpon/SMS
No Tgl Kegiatan Output
/Email/Dll)
1 22 -8 - 2015 Mengirim data mendapat Dikirim lewat
laporan seminar bimbingan dan email
aktualisasi nilai-nilai saran dalam
dasar PNS di tempat penyusunan
kerja laporan aktualisasi

COACH,

Drs. ANANG TRIONO, MM


NIP. 19590308 198503 1 019
99

RENCANA AKSI AKTUALISASI

RENCANA AKSI AKTUALISASI NILAI DASAR


Nama peserta : dr. Faruq Akbar Al Rosyad
Nomer daftar hadir : 28
Unit kerja/ instansi : Dinas kesehatan kabupaten Blitar, Puskesmas Binangun
100

Rencana aksi (Formulir: 6)


No
Nilai Dasar Kegiatan Teknik
.

1  Akuntabilitas Melakukan Dengan menggunakan teknik


Tanggung jawab pelayanan “PASOPATI”. Dalam kegiatan
dan kepercayaan kepada pasien ini saya akan selalu senantiasa
UGD (unit patuh dan menjalani segala
gawat darurat) tindakan sesuai dengan standart
operasional pelayanan.

2  Nasionalisme Melakukan Dalam pelaksanaannya saya


Keadilan sosial pelayanan akan menggunakan teknik
bagi seluruh kepada pasien keadilan sosial. Dimana saya
rakyat indonesia UGD (unit tidak akan membeda-bedakan
gawat darurat) pasien dan memperlakukan
mereka dengan adil sebagai
sesama warga bangsa.
3  Akuntabilitas Membuat rekam Dengan Menggunakan Teknik
Tanggung jawab medik pasien “KARLISA” , kerjakan apa
rawat jalan dan yang kamu tulis dan tulis apa
rawat inap. yang kamu kerjakan sesuai
dengan tanggung jawab sebagai
seorang dokter.
4  Komitmen mutu Membuat rekam Dengan menggunakan Teknik
Meningkatkan medik pasien “case report” saya akan
mutu secara rawat jalan dan meningkatkan pengetahuan saya
berkelanjutan rawat inap. dan teman sejawat saya dalam
bekerja aga dapat meningkatkan
mutu pelayanan kesehatan yang
saya lakukan di puskesmas.
5  Nasionalisme Melakukan Dengan menggunakan teknik
101

Keikhlasan dan pemeriksaan dan “DOKAR”, dokter untuk rakyat


pengabdian pengobatan di maka saya meningkatkan rasa
posyandu lansia ikhlas dalam melakukan
kewajiban saya sebagai abdi
negara dan abdi masyarakat.
6  Antikorupsi Melakukan Dengan teknik jujur maka saya
Jujur pemeriksaan dan akan senantiasa menerapkan
pengobatan di nilai kejujuran dan anti korupsi
posyandu lansia dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
7  Etika publik Melakukan Dalam kegiatan ini saya akan
Menghargai penyuluhuan menggunakan teknik “IBU
komunikasi, kesehatan PERI”. Dimana saya akan
konsultasi dan kepada meningkatkan ikatan antrara
kerja sama. masyarakat puskesmas dan masyarakat serta
membuat masyarakat nyaman
untuk datang ke acara
penyuluhan
8  Akuntabilitas Melakukan Dengan menggunakan teknik
Kejelasan dan penyuluhuan sharing maka saya membagi
pengetahuan kesehatan ilmu saya sebagai seorang
kepada tenaga kesehatan dengan bahasa
masyarakat yang mudah dimengerti untuk
meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang kesehatan.

9  Akuntabilitas Mengumpulkan Dalam pelaksanaannya saya


Kejujuran, data mengenai akan menggunakan teknik
ketelitian dan W2 “DALUIS dan MATA
disiplin ELANG”. Mengerjakan laporan
begitu data datang dan teliti
dalam mngerjakan.
102

10  Komitmen mutu Mengumpulkan Dalam kegiatan ini saya akan


Kerja sama data mengenai menggunakan teknik “K2”.
W2 Berkomunikasi dan bekerja
sama dengan petugas kesehatan
dalam penyusunan laporan W2.
11  Anti korupsi Melakukan Dalam kegiatan ini saya akan
Kerja keras, adil kegiatan home menggunakan teknik “pilih dan
dan jujur visite tolak”. Memilih sesuai dengan
kriteria dan menolak segala
macam bentuk gratifikasi.

12  Etika publik Melakukan Dengan Teknik kunjung dan


Profesional dan kegiatan home periksa, memeriksa pasien
netral serta visite dengan sopam dan memeriksa
sopan santun pasien tetap dengan
profesionalisme yang tinggi.

13  Nasionalisme Melakukan Dengan menggunakan teknik


Sila ke-5 keadilan pelayanan di “adil dan tepat” saya akan
sosial balai memperlakukan pasien semua
pengobatan dengan adil dan tepat
penanganan
14  Anti korupsi Melakukan Dalam kegiatan ini saya akan
Jujur dan adil pelayanan di menggunakan teknik “urut dan
balai tolak” , memanggil pasien
pengobatan sesuai dengan uruttan antrian
dan menolak segala macam
bentuk gratifikasi.
15  Komitmen mutu Merujuk pasien Dalam kegiatan ini saya akan
Kepuasan ke fasilitas menggunakan teknik
pelanggan dan kesehatan “RUPAWAN” . yaitu merujuk
rasionalitas tingkat dua pasien apabila gawat dan benar-
103

benar diperlukan untuk menjaga


kepuasan pelanggan dan sesuai
rasionalitas.
16  Nasionalisme Merujuk pasien kegiatan ini saya menggunakan
Sila ke4 tidak ke fasilitas teknik Musyawarah.
memaksakan kesehatan Memberikan kesempatan kepada
kehendak dan tingkat dua pasien dan keluarga dalam
komunikasi untuk keputusannya mengenai rujukan
mencapai pasien ke faskes tingkat dua
mufakat tanpa memaksakan kehendak.

17  Anti korupsi Membuat surat Dengan teknik anti suap , maka


Jujur dan hati- keterangan saya akan menolak segala
hati dokter atau surat macam bentuk suap dari pasien
keterangan sehat yang menginginkan hasil
keterangan dokter sesuai
keinginannya.
18 Etika publik Membuat surat Dalam kegiatan ini saya akan
Membuat keterangan menggunakan teknik “cermat
keputusan dokter atau surat dan sopan”. Cermat
berdasarkan keterangan sehat menentukan kondisi pasien dan
keahlian sopan dalam memeriksa pasien.
Serta membuat keputusan
berdasarkan keahlian.
19  Komitmen mutu Melakukan Dengan menggunakan teknik
Efektif dan visite pada “SOAP” , maka saya akan
efisien pasien rawat memperhatikan betul akan
inap. perkembangan kondisi pasien
sesuai dengan bidang keilmuan
saya sebagai seorang dokter.
104

Surabaya, 26 Agustus 2015


Peserta Diklat Prajabatan,

dr. FARUQ AKBAR AL ROSYAD


NIP !9880803 201502 1 001
NDH A-28

Anda mungkin juga menyukai