Anda di halaman 1dari 42

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam sistem pembelajaran Diklat Prajabatan Pola Baru sesuai dengan peraturan
kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 39 Tahun 2014 tentang pedoman
penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan prajabatan calon PNS, diklat prajabatan ada dua
tahap pembelajaran yaitu internalisasi dan aktualisasi. Dalam tahap internalisasi calon PNS
dibekali dengan nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas PNS secara
profesional.
Setiap peserta Diklat Prajabatan dituntut untuk nilai-nilai dasar profesi PNS yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi (ANEKA).
Melalui proses aktualisasi ini, setiap atau beberapa nilai dasar ini akan melandasi pelaksanaan
setiap kegiatan peserta Diklat Prajabatan di tempat tugas ataupun di tempat magang. Dengan
proses aktualisasi ini, nilai-nilai dasar tersebut akan terwujud dan memberi makna terhadap
kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh peserta Diklat Prajabatan.
Untuk mewujudkan kelima nilai dasar profesi PNS tersebut, maka disusunlah
rancangan aktualisasi ini untuk memenuhi tugas prajabatan dengan mengaktualisasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS dalam melaksanakan tugas di tempat kerja.

B. TUJUAN

Untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS di tempat tugas, membuat


laporan serta dapat mempresentasikan hasil aktualisasi nilai dasar sehingga akan
diterapkan setiap kali melaksanakan tugas

C. RUANG LINGKUP

Ruang lingkup aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS ini merupakan tempat kerja
masing-masing peserta Diklat Prajabatan. Dalam hal ini adalah Puskesmas Doko Kabupaten
Blitar.

1
D. VISI DAN MISI PUSKESMAS DOKO

1. Visi Puskesmas
Terwujudnya masyarakat Doko yang sehat, mandiri dan sejahtera menuju tercapainya
Indonesia sehat
2. Misi Puskesmas
1) Mendorong kemandirian masyarakat Doko untuk hidup sehat.
2) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
3) Memelihara dan meningkatkan pelayanan kesehatan.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat serta
lingkungan.
5) Pemberdayaan masyarakat melalui Desa Siaga.

E. TUGAS DAN FUNGSI DOKTER


1. Fungsi
Membantu Kepala Puskesmas dalam melaksanakan Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) di wilayah kerja Puskesmas Doko
Kabupaten Blitar.

2. Tugas
1) Melakukan pemeriksaan dan pengobatan serta konsultasi medis pada pasien di
Puskesmas
2) Memberikan pelayanan rujukan medis serta surat-surat yang berhubungan dengan
hasil pemeriksaan kesehatan
3) Bertanggung jawab dan melaporkan kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
kepada Kepala Puskesmas.
4) Bersama dengan Kepala Puskesmas melaksanakan fungsi manajemen Puskesmas
5) Membina pengelolaan yang berkaitan dengan obat-obatan
6) Melaksanakan UKM di posyandu balita, lansia dan kelompok masyarakat
7) Membantu menyusun laporan tahunan, profil kesehatan puskesmas.
2
8) Berperan serta dan bertanggung jawab dalam program 5 bebas (bebas asap rokok,
bebas sampah, bebas air tergenang,, bebas semak, bebas debu
9) Berkoordinasi lintas program dan lintas sektor serta menghadiri pertemuan-pertemuan
kedinasan yang diperintahkan atasan
10) Mengikuti seminar profesi atau kursus atau pelatihan dalam rangka peningkatan mutu
SDM.
11) Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan atasan sesuai ketentuan perundangan yang
berlaku.

F. SASARAN KERJA PEGAWAI

1. Melakukan pelayanan medik umum rawat jalan tingkat pertama


2. Melakukan pelayanan spesialistik rawat jalan tingkat pertama
3. Melakukan tindakan khusus tingkat sederhana oleh dokter umum
4. Melakukan tindakan khusus tingkat sedang oleh dokter umum
5. Melakukan tindakan spesialistik tingkat sederhana
6. Melakukan tindakan darurat medik/pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K)
7. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap
8. Melakukan pemulihan fisik tingkat sederhana
9. Melakukan pemeliharaan kesehatan ibu
10. Melakukan pemeliharaan kesehatan bayi dan balita
11. Melakukan pemeliharaan kesehatan anak
12. Melakukan pelayanan keluarga berencana
13. Melakukan pelayanan imunisasi
14. Melakukan penyuluhan medic
15. Membuat catatan medik rawat jalan
16. Membuat catatan medik rawat inap
17. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam
18. Menguji kesehatan individu
19. Melakukan visum et repertum tingkat sederhana
20. Mengikuti seminar/lokakarya sebagai peserta

3
G. RENCANA KEGIATAN YANG AKAN DILAKUKAN DITEMPAT KERJA

1. Mendokumentasikan rekam medis pasien

2. Membuat surat rujukan ke fasilitas tingkat lanjut atau dokter spesialis.


3. Melakukan pemeriksaan pasien rawat jalan non spesialistik di poli umum
4. Melakukan pemeriksaan dan penanganan pasien gawat darurat di IGD Puskesmas
Doko
5. Melakukan penyuluh an tentang penyakit diabetes kepada penduduk lansia.
6. Melakukan visite (pemeriksaan) pasien rawat inap
7. Melakukan tindakan Pemasangan infus
8. Mencuci tangan dengan baik dan benar.
9. Membuat surat keterangan sehat dokter
10. Melakukan injeksi IM pada pasien di puskesmas doko

4
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR
PROFESI PNS DI TEMPAT TUGAS / MAGANG

A. Nilai-Nilai Dasar Profesi PNS dan Indikator-Indikatornya


Pegawai Negeri Sipil memiliki peranan yang sangat penting dalam memberikan
pelayanan publik. Untuk mendukung peranan tersebut diperlukan peningkatan kualitas dan
profesional kinerjanya. Ada lima nilai dasar yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kualitas Pegawai Negeri Sipil yang meliputi akuntabilitas, nasionalisme, etika publik,
komitmen mutu, dan anti korupsi. Masing-masing nilai dasar mempunyai indikator.
Berikut nilai dasar yang akan saya gunakan dalam aktualisasi rencana kegiatan:

NO. NILAI DASAR SUB NILAI DASAR


1 2 3

a. Kepatuhan
b. Tanggung Jawab
c. Profesional
1. Akuntabilitas d. Ketepatan
e. Kejelasan
f. Konsistensi
g. Transparansi
a. Non diskriminatif
b. Kerja sama
2. Nasionalisme c. Adil
d. Kemanusiaan
e. Pengamalan sila sila Pancasila
a. Komunikatif
b. Sopan
c. Keramahan
3. Etika Publik
d. Disiplin
e. Persamaan Derajat
f. Nilai-nila moral
4. Komitmen Mutu a. Peningkatan Mutu
b. Efektifitas
5
c. Efisiensi
d. Kreativitas
e. Tidak Boros
a. Jujur
b. Peduli
c. Mandiri
d. Disiplin
5. Anti Korupsi e. Tanggung jawab
f. Kerja Keras
g. Sederhana
h. Berani
i. Adil

Untuk penerapan rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar PNS bserta teknik yang
digunakan dalam aktualisasi kegiatan, dapat dilihat pada Formulir 1 : Keterkaitan Nilai Dasar
Dengan Kegiatan dan Formulir 2 : Teknik Aktualisasi Nilai Dasar.

A. KETERKAITAN NILAI DASAR DENGAN KEGIATAN (Formulir : 1)


No KEGIATAN NILAI DASAR URAIAN PELAKSANAAN
KEGIATAN

1 Mendokumentasikan Akuntabilitas 1. Mendokumentasikan rekam medis


rekam medis pasien merupakan wujud tanggung jawab
Etika Publik seorang dokter dalam pelayanan
Komitmen kesehatan. Rekam medis ini sangat
Mutu penting dan dapat digunakan untuk
mengetahui riwayat penyakit
pasien, riwayat pengobatan pasien
serta sebagai bahan evaluasi
perkembangan kesehatan pasien.
Rekam medis juga sebagai
pelindung hukum tenaga medis jika
di kemudian hari ada resiko medis
yang tidak diinginkan yang dibawa
ke pengadilan.
2. Dalam mendokumentasikan rekam
medis harus disusun secara jelas,
serta terstruktur. Untuk dapat
mendokumentasikan rekam medis
secara jelas dan terstruktur maka

6
dapat digunakan teknik SOAP.
Rekam medis yang jelas, benar dan
terstruktur akan mempermudah
dokter dalam melakukan evaluasi
mengenai perkembangan kesehatan
pasien serta hasil yang dituliskan
dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya
3. Dalam mendokumentasikan rekam
medis ini akan saya lakukan secara
jujur yaitu menuliskan data-data,
baik subjektif maupun objektif
sesuai hasil pemeriksaan
4. Dalam penulisan rekam medis saya
akan menjaga kerahasiaan
pasien.
5. Dengan teknik SOAP maka rekam
medis yang dihasilkan akan lebih
berkualitas, sistematis, teliti dan
lebih bermutu sehingga dapat
meningkatkan kualitas pelayanan
pasien.
2 Membuat surat Akuntabilitas 1. Kegiatan Membuat surat rujukan
rujukan ke fasilitas ke fasilitas tingkat lanjut atau
tingkat lanjut atau Nasionalisme dokter spesialis , merupakan
dokter spesialis. bentuk tanggungjawab dokter
dalam rangka memberikan
pelayanan yang terbaik untuk
kesembuhan pasien. Saya akan
membuat surat rujukan medis
sesuai dengan indikasi bahwa
pasien memang tidak dapat
dilayani di fasilitas kesehatan
tingkat pertama dan harus di rujuk
agar mendapat penangan lebih baik
dan komprehensif.
2. Dalam pembuatan surat rujukan ke
fasilitas kesehatan tingkat
lanjutan/dokter spesialis saya akan
mejelaskan dengan secara rinci
dan jelas mengenai penyakit
pasien, kompliaksi yang mungkin

7
timbul dari penyakit pasien serta
mengapa perlu dilakukan rujukan
ke dokter spesilais / rumah sakit.
Saya juga akan menjelaskan bahwa
sesuai konsil kedokteran Indonesia
hanya ada 144 penyakit yang dapat
ditangani di puskesmas, diluar itu
harus dirujuk ke fasilitas tingkat
lanjutan/dokter spesialis.
3. Dalam membuat surat rujukan ke
dokter spesialis harus dibuat
secara tepat, baik tepat diagnose,
tepat rumah sakit mana yang dituju
serta tepat ke dokter spesialis mana
yang akan dituju.
4. Dalam membuat surat rujukan saya
tidak akan membeda medakan
dalam membuatkan surat
rujukan,baik pasien BPJS,pasien
umum, kaya dan miskin
3 Melakukan Nasionalisme Dalam melakukan pemeriksaan pasien
pemeriksaan pasien rawat jalan non spesialistik di poli
rawat jalan non umum yang terdiri dari berbagai lapis
spesialistik di poli masyarakat, berbagai agama, suku,ras,
umum kaya dan miskin, saya tidak akan
membedakan bedakan dalam
melakukan pemeriksaan pasien rawat
jalan. Semua pasien akan
mendapatkan pelayana yang sama dan
terbaik

Etika Publik Dalam melakukan pemeriksaan pasien


rawat jalan di poli umum saya akan
bersikap sopan, santun serta
menggunakan bahasa yang ber etika.

Akuntabilitas Melakukan pemeriksaan pasien rawat


jalan di poli umum merupakan wujud
tanggung jawab serta tugas seorang
dokter. Dalam melakukan
pemeriksaan pasien rawat jalan di poli
akan saya lakukan secara professional
sesuai standart kompetensi yang saya
8
miliki

4 Melakukan Nasionalisme Dalam Melakukan pemeriksaan dan


pemeriksaan dan penanganan pasien gawat darurat di
penanganan pasien Komitmen Mutu IGD puskesmas doko, saya tidak akan
gawat darurat di IGD Etika Publik membeda bedakan dalam memberikan
Puskesmas Doko pelayanan. Ketika pasien datang dan
memerlukan tindakan segera di IGD
maka saya akan segera melakukan
tindakan ke pasien tanpa melihat
apakah pasien kaya, miskin, beda
suku, beda agama laki-laki ataupun
perempuan tetapi melakukan
pemeriksaan berdasar kriteria
kegawatan pasien.

Komitmen Dalam melakukan pemeriksaan dan


Mutu penanganan pasien gawat darurat di
IGD saya akan melakukan dengan
efektif dan efisien agar pasien dapat
ditangani terselamatkan.

Etika Publik Dalam melakukan pemeriksaan dan


penanganan pasien gawat darurat di
IGD saya akan memulai dengan
senyum, salam, sapa sopan dan santun
untuk membentuk hubungan yang
baik dengan pasien dan keluarga
pasien

Melakukan pemeriksaan dan


penanganan pasien gawat darurat di
IGD merupakan wujud
tanggungjawab dan fungsi sebagai
doker umum. Melakukan penanganan
yang tepat dan secara professional
adalah tanggungjawab seorang dokter
sebagi pemimpin tim di dalam tim
IGD.

9
Akuntabilitas

5 Melakukan penyuluh Etika Publik 1. Seiring berkembangnya zaman,


an tentang penyakit pola perkembangan penyakit sudah
diabetes kepada berubah dari penyakit infeksi
penduduk lansia. menjadi penyakit metabolik seperti
diabetes. Untuk memberikan
pengetahuan masyarakat mengenai
diabetes saya akan melakukan
kegiatan berupa penyuluhan
tentang penyakit diabetes kepada
penduduk lansia dengan
memperhatikan nilai dan norma
yang berlaku dimasyarakat berupa
sopan santun, ramah,
menghargai pendapat serta
menghormati orang lain agar
pelaksanaan penyuluhan dapat
terlaksana dengan baik dan lancar.

Akuntabilitas Melakukan penyuluh an tentang


penyakit diabetes kepada penduduk
lansia merupakan wujud tanggung
jawab dokter dalam mewujudkan
kesehatan lansia serta menurunkan
komplikasi penyakit akibat diabetes.
Dalam memberikan penyuluhan,
materi yang diberikan harus jelas,
mudah dipahami serta dalam
menggunakan istilah medis
diusahakan menggunakan bahasa
masyarakat awam

Nasionalisme Dalam memberikan penyuluhan saya


tidak akan membeda bedakan antara
pasien kaya,miskin, beda agama dan
beda suku. Selain itu saya kan akan
selalu memotivasi para lansia untuk
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa
untuk selalu diberi kesehatan

6 Melakukan visite Etika Publik 1. Dalam Melakukan visite


(pemeriksaan) pasien (pemeriksaan) pasien rawat
10
rawat inap inap, saya akan memberikan
pelayanan publik dengan
penuh keramahan, sopan dan
santun dalam rangka menjalin
hubungan yang baik kepada
pasien dan keluarga pasien.
2. Dalam melakukan visite pasien
saya akan memberikan waktu
serta keilmuan saya kepada
pasien agar pasien dapat
berkonsultasi tentang
penyakitnya, mengutarakan
keinginannya, menyampaikan
keluhannya dan saya akan
selalu menghormati pendapat
maupun saran yang
disampaikan oleh pasien
maupun keluarga pasien
kepada saya.
Akuntabilitas Melakukan visite pasien merupakan
bentuk tanggungjawab serta tugas
seorang dokter dalam pelayanan
kesehatan dipuskesmas.

Nasionalisme Dalam melakukan pemeriksaan/visite


pasien rawat inap saya tidak akan
membeda bedakan status pasien
apakah kaya,miskin, beda agama, dan
ras.

7 Mencuci tangan Komitmen Melakukan tindakan cuci tangan


dengan baik dan mutu dengan baik dan benar merupakan
benar. wujud tanggung jawab dalam rangka
meningkatkan budaya kerja yang
berorientasi mutu.

1. Saya akan selalu melakukan cuci


tangan yang baik dan benar sebagai
bentuk tanggungjawab kepada diri
saya sendiri dan pasien.
2. Dalam melakukan kegiatan mencuci
tangan ini, akan saya lakukan secara
secara efektif dan efisien sesuai

11
dengan Standart Operasional
Prosedur dalam mencuci tangan.
Dengan mencuci tangan secara tepat
baik tepat waktu dan tepat cara
diharapkan penyebaran penyakit dari
dihindarkan baik dari pasien ke tenaga
kesehatan, dari tenaga kesehatan ke
pasien atau dari pasien ke pasien.

8 Melakukan tindakan Komitmen 1. Dalam melakukan tindakan


Pemasangan infus mutu pemasangan infus akan saya
lakukan secara efektif dan
efisien.
2. Saya akan memasang infus
pasien sesuai
standar`operasional prosedur,
serta dengan teliti dan hati hati
agar pemasangan infus dapat
dikerjakan dalam sekali
penusukan. Dengan dapat
melakukan pemasangan infus
dengan sekali penusukan maka
kita dapat melakukan
penghematan cost peralatan
infus yang di gunakan.

Akuntabilitas Melakukan tindakan Pemasangan


infuse merupakan wujud dan
tanggung jawab seorang dokter

12
dalam memberikan pelayanan fasilitas
kesehatan seperti puskesmas baik di
rawat inap maupun di IGD.
Pemasangan infuse harus dilakukan
secara professional agar
mendapatkan hasil yang baik dan
benar. Tindakan pemasangan infuse
adalah suatu tindakan memberikan
cairan kedalam tubuh manusia.

Nasionalisme Dalam melakukan tindakan


pemasangan infuse saya tidak akan
membedakan apakah pasien adalah
pasien BPJS ataukah pasien Umum
serta tidak membedakan apakah
pasien kaya atau miskin

Etika public Sebelum melakukan tindakan


pemasangan infus saya akan
melakukan perkenalan terlebih dahulu
kemudaian menjelaskan tahapan
pemasangan infuse dengan sopan dan
santun agar pasien memahami akan
tindakan yang akan dilakukan dan
pasien merasa nyaman

9 Membuat surat Antikorupsi 1. Kegiatan membuat surat


keterangan sehat keterangan sehat dokter,
dokter merupakan wujud dari
tanggungjawab seorang dokter.
Saya akan membuat surat
keterangan sehat dokter sesuai data
obyektif dan pemeriksaan fisik.
Memberikan data yang sesuai
dengan data-data obyektif dan
pemeriksaaan.
2. Dalam pembuatan surat keterangan
dokter, saya akan menerapkan
kejujuran. Jika ada konflik
kepentingan dengan pasien, di
mana pasien meminta untuk
dibuatkan surat keterangan sehat
13
yang tidak sesuai dengan hasil
pemeriksaan dan data-data
obyektif, dengan memberikan
gratifikasi untuk merubah data
maka saya akan menolak dan saya
akan memilih menggunakan data
hasil pemeriksaan dan data
obyektif untuk landasan dalam
pembuatan surat keterangan sehat
dokter.

Akuntabilitas Membuat surat keterangan sehat


dokter merupakan wujud
tanggungjawab dari profesi dokter.
Surat keterangan sehat harus dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran
dan ke valid an isinya.

10 Melakukan injeksi Antikorupsi Pada saat melakukan injeksi IM pada


IM(intramuskuler) pasien IM di puskesmas doko, saya
pada pasien di akan bersikap jujur dengan
puskesmas doko menggunakan tarif pembiayaan sesuai
tarif retribusi perda yang berlaku dan
tidak akan melakukan tindakan
pemerasan serta perbuatan curang
seperti menarik biaya lebih tinggi dari
tarif retribusi perda.

Komitmen Dalam melakukan injeksi IM akan


Mutu saya lakukan dengan efektif dan
efisien. Untuk dapat dilakukan secara
efektif dan efisien serta berorientasi
mutu maka saya akan melakukan
injeksi IM sesuai dengan SOP

Etika Publik Sebelum melakukan tindakan injeksi


IM saya akan menjelaskan tahapan-
tahapan injeksi dengan jelas, sopan
dan santun agar pasien memahami
akan tindakan yang akan dilakukan
dan pasien merasa nyaman

14
B. TEKNIK AKTUALISASI NILAI DASAR (Formulir : 2)

No Nilai Dasar dan Uraian Penggunaan Teknik Aktualisasi Nilai


15
Dasar dan Manfaatnya Bagi Pihak Lain dan
. Teknik Aktualisasi
Perwujudan Visi Organisasi
1 2 3
1 Akuntabilitas Dalam kegiatan mendokumentasikan rekam medis
Teknik Kejelasan dan pasien, saya akan menggunakan teknik Kejelasan,
Tanggungjawab, tanggungjawab, dan bertindak jujur agar rekam medis
Bertindak jujur yang di dapat dapat sistematis, jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan hasilnya.
Langkah-langkah kegiatan :
Dalam pembuatan rekam medis ini saya akan
menggunakan metode SOAP (subjektif, Objektif,
Assesment, Planing) ini diawali dengan
mendokumentasikan data subjektif pasien berupa
keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit
dahulu serta riwayat penyakit serupa. Kemudian
dilanjutkan dengan mendokumentasikan data objektif
yang didapat dari pemeriksaan tekanan darah, nadi,
suhu serta pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki.
Setelah mengumpulkan data subjektif dan data
objektif kemudian melakukan assessment berupa
diagnosis tentang penyakit pasien. Dalam melakukan
assesemnet penyakit pasien, saya menganalisis dari
data data subjektif dan objektif pasien untuk
mendapatkan hasil rekam medis yang valid, tepat
serta sesuai dengan data hasil pemeriksaan. Setelah
indentifikasi pasien kemudian saya dokumentasikan
plan berupa rencana tatalaksan untuk pasien

Manfaat :

1. Bagi Pasien
Dengan teknik SOAP diharapkan data yang
ditulis di rekam medis merupakan data yang
valid, tepat, jelas, sesuai kondisi pasien, dan
dapat digunakan untuk memonitor riwayat dan
perkembangan kesehatan pasien
2. Bagi Dokter/ tenaga kesehatan yang lain
Perlindungan hukum dokter dan tenaga
kesehatan yang lain.

Dampak :

16
Jika Hal ini tidak dilakukan maka rekam medis yang
dihasilkan tidak akan jelas, dan kebenaran rekam
medis yang dihasilkan tidak dapat
dipertanggungjawabkan.

Etika Publik Dalam membuat rekam medis kita akan mengetahui


Dengan teknik menjaga secara detail penyakit penyakit yang dihadapi pasien.
rahasia pasien Penyakit pasien yang diderita pasien bisa berupa
penyakit berbahaya, penyakit yang dianggap tabu
oleh masyarakat atau yang menular. Saya akan
menggunakan menjaga rahasia data pasien dalam
mengelola rekam medis.
Manfaat :
Pasien terjaga rahasianya dan privasinya tentang
penyakitnya.
Dampaknya :
Jika hal ini tidak dilakukan maka rahasia tentang
penyakit pasien bisa diketahui publik dan jika
penyakitnya merupakan penyakit yang “memalukan”
maka dapat melukai perasaan dan kehormatan pasien.
Komitmen Mutu Dalam membuat rekam medis ini agar didapatkan
Teknik berorientasi rekam medis yang valid, sistematis, berkualitas dan
mutu bermutu sehingga mampu meningkatkan kualitas
pelayanan di puskesmas maka saya akan
menggunakan metode SOAP (subjektif, Objektif,
Assesment, Planing).
Langkah-Langkah Kegiatan :

Dalam pembuatan rekam medis ini saya akan


menggunakan metode SOAP (subjektif, Objektif,
Assesment, Planing) ini diawali dengan
mendokumentasikan data subjektif pasien berupa
keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit
dahulu serta riwayat penyakit serupa. Kemudian
dilanjutkan dengan mendokumentasikan data objektif
yang didapat dari pemeriksaan tekanan darah, nadi,
suhu serta pemeriksaan fisik dari kepala sampai kaki.
Setelah mengumpulkan data subjektif dan data
objektif kemudian melakukan assessment berupa
diagnosis tentang penyakit pasien. Dalam melakukan
assesemnet penyakit pasien, saya menganalisis dari
data data subjektif dan objektif pasien untuk
mendapatkan hasil rekam medis yang valid, tepat
17
serta sesuai dengan data hasil pemeriksaan. Setelah
indentifikasi pasien kemudian saya dokumentasikan
plan berupa rencana tatalaksan untuk pasien.

Manfaat
Bagi pasien
Dengan rekam medis yang disusun secara sistematis,
terinci, dan berkualitas maka akan mempermudah
dalam penelusuran penyakit pasien
Bagi tenaga kesehatan :
Sebagai perlindungan hukum jika terdapat tuntutan
hukum

Dampak :
Jika hal ini tidak dilakukan maka dapat
memperlambat dalam pelayanan di puskesmas serta
pihak puskesmas tidak memiliki landasan hukum jika
terjadi masalah hokum
2 Akuntabilitas Dalam melakukan kegiatan membuat surat rujukan ke
fasilitas tingkat lanjut atau dokter spesialis saya akan
Teknik tanggungjawab menggunakan teknik kejujuran dalam membuat surat
dan integritas rujukan ke fasilitas tingkat lanjut atau dokter spesilis.

Langkah-Langkah Kegiatan :

Saya akan membuat surat rujukan dengan penuh


tanggung jawab, teliti dan valid sesuai dengan
indikasi medis bahwa pasien memang membutuhkan
rujukan ke fasilitas kesehatan tingkat lanjutan/
spesialis berdasar data baik data subjektif dari pasien
maupun data objektif pasien. Saya akan menulis
dalam surat rujukan sesuai dengan hasil yang
sebenarnya, yang saya dapatkan dari pemeriksaan

Saya akan menggunakan teknik tanggungjawab dan


integritas dimana untuk fasilitas kesehatan pertama
ada sekitar 144 penyakit yang dapat ditangani di
puskesmas dan diluar ke 144 penyakit itu harus
dilakukan rujukan sesuai pedoman yang dikeluarkan
oleh KKI.

Manfaat:

1. Bagi Pasien

18
Pasien mendapat rujukan sesuai dengan
penyakit yang di derita
2. Meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam
pelayanan dipuskesmas.

Dampak :

Jika dalam pembuatan surat rujukan membuat surat


rujukan ke fasilitas tingkat lanjut atau dokter spesialis
tidak dilakukan dengan penuh tanggung jawab, tidak
teliti serta tidak jelas maka proses rujukan akan
terganggu

Nasionalisme Dalam membuat surat rujukan saya tidak akan


Teknik non membeda medakan dalam membuatkan surat rujukan.
diskriminatif Baik pasien BPJS,pasien umum, kaya dan miskin
akan mendapatkan pelayanan yang sama sesuai
dengan indiksi medis.

Manfaat

1. Bagi pasien
Bagi pasien, pelayanan yang sama bagi semua
pasien akan memberikan rasa persamaan
dalam memperoleh pelayanan, meningkatkan
kepuasan terhadap pelayanan puskesmas
2. Bagi Puskesmas
Bagi puskesmas akan meningkatkan
kepercayaan masayarakt kepada puskesmas
sebagai ujung tombak kesehatan di Indonesia
3. Wilayah kerja puskesmas
Bagi Wilayah kerja puskesmas maka akan
dapat menciptakan kondisi yang kondusif,
aman serta hubungan yang baik antara
masyarakat dan tenaga kesehatan di
puskesmas doko.

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka akan menciptakan


hubungan yang tidak baik antara masyarakat dan
tenaga kesehatan, menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan puskesmas.

3 Nasionalisme Dengan menggunakan teknik non diskriminatif maka

19
Teknik Non saya akan memperlakukan semua pasien non
diskriminatif spesialistik yang datang ke poli umum dengan sama.

Langkah-Langkah Kegiatan :

Dalam memberikan pelayanan pasien, . saya tidak


akan membeda bedakan pasien apakah pasien itu
kaya, miskin, beda agama, suku berbeda, maupun
suku berbeda, semua akan mendapat pelayanan yang
sama.

Memberikan pelayana tanpa membeda bedakan itu


sangat penting baik bagi pasien, bagi puskesmas serta
di seluruh wilayah kerja puskesmas.

Manfaat :

Bagi pasien :

Bagi pasien, pelayanan yang sama bagi


semua pasien akan memberikan rasa
persamaan dalam memperoleh pelayanan,
meningkatkan kepuasan terhadap
pelayanan puskesmas

Bagi Puskesmas

Bagi puskesmas akan meningkatkan


kepercayaan masayarakt kepada
puskesmas sebagai ujung tombak
kesehatan di Indonesia

Wilayah kerja puskesmas

Bagi Wilayah kerja puskesmas maka akan


dapat menciptakan kondisi yang kondusif,
aman serta hubungan yang baik antara
masyarakat dan tenaga kesehatan di
puskesmas doko.

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka akan menciptakan


hubungan yang tidak baik antara masyarakat dan
tenaga kesehatan, menurunkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan puskesmas dan

20
menurunkan kualitas pelayanan dipuskesmas.

Etika Publik Dalam melakukan pemeriksaan pasien rawat jalan di


Teknik “5S” (senyum, poli umum saya akan menggunakan teknik 5S yaitu
salam, sapa, sopan dan senyum, salam, sapa dan sopan santun. Sebelum
santun) mengawali pemeriksaan saya akan memperkenalkan
diri serta menanyakan identitas pasien dengan bahasa
yang sopan dan santun. Dalam berkomunikasi
menggali penyakit pasien saya akan menghormati dan
menghargai pendapat yang disampaikan oleh pasien

Manfaat :

Pasien memperoleh pelayanan yang ramah sehingga


terjalin hubungan yang baik antara pasien dan dokter

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka hubungan pasien


dan dokter tidak akan baik dan lancar sehingga proses
pengobatan bisa terhambat.

Akuntabilitas Melakukan pemeriksaan pasien rawat jalan di poli


umum saya akan menggunakan teknik bertindak
Teknik bertidak
professional. Dalam melakukan pemeriksaan pasien
professional
rawat jalan di poli akan saya lakukan secara
professional sesuai standart kompetensi yang saya
miliki sebagai seorang dokter. Dalam melakukan
pelayanan dan pemeriksaan pasien rawat jala akan
saya lakukan dengan penuh tanggungjawab. Dalam
memberikan pelayanan saya akan memberikan
penjelasan tentang penyakitnya, gejala penyakitnya
dan rencana terapi dengan jelas.

Manfaat :

Pasien memperoleh informasi yang jelas mengenai

21
penyakitnya, gejala penyakitnya dan rencana terapi
tentang penyakitnya.

Dampak:

Pasien tidak memperoleh informasi yang jelas


mengenai penyakitnya, gejala penyakitnya dan
rencana terapi tentang penyakitnya.

4 Nasionalisme Dalam Melakukan pemeriksaan dan penanganan


Teknik keadilan pasien gawat darurat di IGD puskesmas doko saya
akan menggunakan teknik “ keadilan”.

Langkah-Langkah Kegiatan :

Dalam penanganan pasien di IGD puskesmas doko


saya tidak akan membedakan bedakan dalam
penangan pasien, tanpa melihat apakah pasien kaya,
miskin, beda suku, beda agama laki-laki ataupun
perempuan tetapi melakukan pemeriksaan berdasar
kriteria kegawatan pasien.

Kriteria kegawatanan untuk dapat mendapat terapi


prioritas di IGD diurutkan dari warna merah, kuning
serta hijan.

1. Warna merah berarti pasien mendapat


prioritas pertama dalam pelayanan. Pasien
dalam kondisi gawat darurat dan harus
diutamakan
2. Warna kuning yaitu keadaan darurat tetapi
tidak gawat. Jadi masih bisa menunggu untuk
mendapat pelayanan
3. Warna hijau yaitu tidak gawat dan tidak
darurat.

Dengan tanpa membeda bedakan dalam memberikan


pelayanan tetapi memberikan pelayanan berdasar
kegawatan maka hal ini kan memberikan manfaat
kepada :

22
1. Pasien
Pasien yang kondisi gawat darurat akan
diutamakan dalam penanganan sehingga
peluang terselamatkan semakin besar
2. Bagi puskesmas
Meningkatkan kualitas pelayanan puskesmas.

Dampak :

Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka akan


berdampak tingkat morbiditas pasien semakin
meningkat, menurunnya kualitas pelayanan
puskesmas serta menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap puskesmas.

Komitmen Mutu Dalam melakukan pemeriksaan dan penanganan


pasien gawat darurat di IGD saya akan melakukan
Teknik Efektif dan dengan efektif dan efisien agar pasien dapat
Efisien ditangani dengan baik sehingga dapat terselamatkan.
Agar dapat melakukan pemeriksaan dan penanganan
pasien secara efektif dan efisien makan akan saya
gunakan metode ABC yaitu dengan mengecek
Airway, Breathing dan circulation. Pasien pasien
dengan gangguan airway, breathing dan circulation
yang mengancam nyawa maka perlu dilakukan
penanganan yang pertama.

Manfaat
Pasien dengan gawat darurat dapat ditangani lebih
dahulu sehingga dapat terselamatkan
Dampak :

Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka akan


berdampak tingkat morbiditas pasien semakin
meningkat, menurunnya kualitas pelayanan
puskesmas serta menurunnya kepercayaan
masyarakat terhadap puskesmas.

Etika Publik Sebelum melakukan pemeriksaan dan penanganan


pasien gawat darurat di IGD saya akan memulai
Dengan teknik 5 S dengan senyum, salam, sapa sopan dan santun untuk
(senyum, salam, sapa membentuk hubungan yang baik dengan pasien dan
sopan dan santun)
23
keluarga pasien.
Manfaat :
Dapat terbentuk hubungan yang baik dengan pasien
dan keluarga pasien sehingga penanganan pasien bisa
lebih lancar dan saling memahami

Dampak :
Jika tidak dilakukan maka tindakan kegawatan tidak
akan berjalan lancar dan penuh kecurigaan antara
tenaga kesehatan dan pasien serta keluarga pasien.

Akuntabilitas Dalam Melakukan pemeriksaan dan penanganan


pasien gawat darurat di IGD puskesmas doko saya
Teknik bertindak akan melakukan secara professional serta
profesional bertanggungjawab. Saya akan melakukan
pemeriksaan dan penanganan secara professional
sesuai dengan kompetensi yang saya miliki sebagai
seorang dokter.
Manfaaf :
Pasien mendapat pelayanan secara professional dari
tenaga kesehatan sehingga pelayanan yang diberikan
dapat dipertanggungjawabkan.

Dampak
Jika dalam melakukan pemeriksaan tidak secara
professional dan bertanggungjawab maka dapat
menurunkan kualitas pelayanan.

5 Etika publik Dalam melakukan penyuluhan tentang penyakit


Teknik “5 S” diabetes kepada penduduk lansia saya akan
menggunakan teknik 5 S (senyum, salam, sapa, sopan
dan santun)

Langkah-langkah kegiatan :

1. Melakukan ceramah atau pemberian materi


penyuluhan tentang penyakit diabetes dengan
bahasa yang sopan dan santun.
2. Melakukan kegiatan penyuluhan dengan
santai serta diselingi humor dalam rangka
mencairkan suasana agar materi menjadi
mudah diterima
3. Mengenali permasalahan yang sedang
dihadapi oleh penduduk lansia, keluhan-
24
keluhan yang dirasakan, factor yang
memperingan keluhan serta factor yang
memperberat keluhan
4. Melakukan tanya jawab setelah materi selesai
di berikan. Dalam tanya jawab saya akan
menghargai serta menghormati setiap
pertanyaan atau pendapat yang disampaikan
oleh lansia

Manfaat kegiatan :

1. Bagi penduduk lansia dan dokter


Proses penyuluhan dapat berjalan kondusif
dan lancar karena sudah terjalin hubungan
yang baik antara penduduk lansia dan dokter.
2. Bagi puskesmas
Mendukung visi misi puskesmas dalam rangka
memberikan pelayanan terbaik kepada
masyarakat

Dampak :

Jika kegiatan ini tidak dilakukan maka kegiatan


penyuluhan tidak akan dapat berjalan dengan
kondusif dan lancar.

Akuntabilitas Dalam melakukan penyuluhan tentang penyakit


diabetes kepada penduduk lansia saya akan
Teknik kejelasan dan menggunakan teknik kejelasan. Dengan teknik ini
kebenaran dalam melakukan penyuluhan saya akan berdiskusi
serta Tanya jawab kepada penduduk lansia mengenai
diabetes sehingga para lansia memahami dengan jelas
dan benar tentang apa itu diabetes, gejala diabetes,
pengobatan diabetes dan komplikasi diabtes.

Manfaat :

Bagi lansia

Penduduk lansia mengetahui secara jelas tentang


diabetes

25
Bagi puskesmas

Menurunkan angka komplikasi akibat diabetes

Dampak :
meningkatnya penderita diabtes serta pasien dengan
komplikasi akibat diabetes

Nasionalisme Dalam melakukan penyuluhan tentang penyakit


diabetes kepada penduduk lansia saya akan
Teknik non menggunakan teknik non diskriminatif dan
diskriminatif dan pengalaman sila 1 (Ketuhanan Yang Maha Esa).
pengalaman sila 1 Dalam memberikan penyuluhan saya tidak akan
membeda bedakan antara pasien kaya,miskin, beda
agama dan beda suku. Penyakit-penyakit yang
diderita oleh para lansia mayoritas adalah penyakit
metabolik akibat bertambahnya usia, maka saya akan
memotivasi pasien agar selalu berdoa kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar selalu diberi kesehatan

Manfaat :

Setiap lansia mendapat materi penyuluhan yang sama

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka akan menciptakan


hubungan yang tidak baik antara para lansia serta
masyarakt dengan tenaga kesehatan,

6 Etika Publik Dengan menggunakan Teknik konsultasi, pelayanan


publik dengan sopan dan santun maka komunikasi
Teknik konsultasi, antara dokter dan pasien dapat berlangsung 2 arah
pelayanan publik sehingga dapat menimbulkan kepuasan antara kedua
dengan sopan dan belah pihak.
santun
Langkah-langkah kegiatan :

1. Dokter memperkenalkan diri kepada pasien,


senyum, menyapa, salam, sopan dan santun
serta menunjukan keramahan dalam
berkomunikasi.
2. Dokter kemudian memberikan kesempatan ke
pasien untuk menyampaikan keluhan yang

26
dirasakan, sejak kapan keluhan dirasakan,
faktor yang memperberat keluhan dan factor-
faktor yang memperingan keluhan.
3. Dokter menjawab pertanyaan pasien dengan
penuh kesabaran, menghormati dan
menghargai pendapat yang disampaikan
oleh pasien.

Manfaat kegiatan :
Bagi pasien
1. Terjalin hubungan komunikasi yang baik
antara dokter dan pasien
2. Pasien merasa dihargai dan dihormati
3. Kepuasan pelayanan meningkat
Bagi puskesmas
1. Meningkatkan kepercayaan masyarakat
terhadap pelayanan puskesmas
Dampak :
Akan menurunkan kualitas pelayanan puskesmas
yang pada akhirnya menurunkan kepercayaan
masyarakat pada puskesmas.
Akuntabilitas Melakukan visite pasien merupakan bentuk
tanggungjawab seorang dokter dalam pelayanan
Teknik profesionalitas kesehatan dipuskesmas. Dalam melakukan
pemeriksaan/visite pasien ranap inap akan saya
lakukan secara professional sesuai dengan
kompetesnsi yang saya miliki

Manfaat :

Pasien memperoleh pelayanan yang bertanggung


jawab dari tenaga kesehatan

Dampak :

Jika pelayanan kesehatan tidak dilakukan dengan


penuh tanggungjawab maka hasil yang didapat oleh
pasien pun tidak akan bisa maksimal dan tingkat
kesembuhan pasien dapat menurun

Nasionalisme Dalam melakukan visite pasien rawat inap saya tidak


akan membeda bedakan antara pasien umum dan
Teknik persamaan pasien BPJS. Selain itu saya juga tidak akan
membeda bedakan antara pasien kaya,miskin, beda

27
agama dan beda suku.

Manfaat :

Pasien mendapat pelayanan yang sama

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka hubungan antara


pasien dan dokter menjadi tidak baik bahkan
hubungan antara masyarakat dan puskesmas juga
tidak akan kondusif.

7 Komitmen mutu Melakukan tindakan cuci tangan dengan baik dan


benar merupakan wujud tanggung jawab seorang
Teknik Efektif dan dokter dalam rangka meningkatkan budaya kerja yang
Efisien berorientasi mutu. Untuk dapat melakukan cuci
tangan yang efektif, efisien dan berorientasi mutu
maka saya akan melakukan cuci tangan sesuai SOP

Langkah-Langkah Kegiatan :

Untuk dapat melaksanakan cuci tengan secara efektif


dan efisien maka harus dilakukan sesuai SOP serta
melakukan kegiatan cuci tangan secara rutin tangan
pada waktu yang tepat) yaitu yaitu sebelum
memegang pasien, sebelum melakukan tindakan
aseptic, sesudah kontak dengan pasien, sesudah
terkena cairan tubuh pasien, sesudah kontak dengan
lingkungan pasien.
Untuk dapat melakukan cuci tangan secara efektif dan
efisien maka saya akan melakukannya sesuai SOP,
yaitu
1. Cuci tangan di bawah air mengalir, tuang
sabun di telapak tangan, gosok rata
2. Gosok telapak tangan kanan diatas punggung
tangan tangan kiri dan sebaliknya
3. Kaitkan telapak dengan telapak, dan jari
dengan jari
4. Letakkan punggung jari tangan pada telapak
satunya dan saling mengunci
5. Jempol tangan kanan diputar memutar oleh
telapak kiri dan sebaliknya
6. Jari kiri menguncup, sehingga ujung – ujung
kuku berkumpul pada telapak tangan kanan
28
dan gosok memutar, begitu juga sebaliknya
Manfaat :
1. Bagi Pasien
Dengan teknik ini dimaksudkan agar
mencuci tangan yang baik dan benar akan
mampu meminimalkan penyebaran kuman /
infeksi dari satu pasien ke pasien yang lain,
dari tenaga kesehatan ke pasien atau dari
pasien ke tenaga kesehatan sehingga
bermanfaat bagi kesehatan baik pasien
maupun tenaga keseahtan.
2. Bagi Puskesmas
Hal ini akan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan puskesmas yang bermutu, aman,
serta pelayanan yang berkualitas yang sesuai
dengan visi organisasi/puskesmas.

Dampak :
Jika tidak dilakukan cuci tangan yang baik dan benar
maka akan meningkatkan penyebaran infeksi
dilingkungan kerja yang pada akhirnya dapat
berakibat rendahnya pelayanan mutu dipuskesmas.
8 Komitmen mutu Untuk dapat melakukan tindakan pemasangan infus
secara efektif, efisien, menampilkan kinerja tanpa
Teknik efektif, efisien cacat dan tanpa pemborosan dalam rangka
dan berfikir kreatif” mengkatkan kualitas pelayanan mutu dipuskesmas
maka dapat dilaksanakan menggunakan teknik yaitu
Teknik Teknik efektif, efisien dan berfikir kreatif”

Langkah-Langkah Kegiatan :
Dengan teknik efektif dan efisien saya akan
melakukan pemasangan infuse sesuai dengan SOP
yaitu
1. Menjelaskan prosedur yang akan dilakukan
kepada pasien dan keluarga pasien
2. Melakukan cuci tangan dengan baik benar
3. Hubungkan cairan dan infuse set dengan
memasukan ke bagian karet atau akses selang
ke botol infuse
4. Isi cairan ke dalam set infuse dengan menekan
ruang tetesan hingga terisi sebagian dan buka
klem selang hingga cairan memenuhi selang

29
dan udara selang keluar
5. Lakukan pembendungan dengan tornikuet
(karet pembendung) 10-12 cm di atas tempat
penusukan dan anjurkan pasien untuk
menggenggam dengan gerakan sirkuler (bila
sadar)
6. Gunakan sarung tangan steril
7. Disinfeksi daerah yang akan ditusuk dengan
kapas alcohol
8. Lakukan penusukan pada vena dengan
meletakan ibu jari dibagian bawah vena dan
posisi abocath mengarah ke atas
9. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum
(abocath/surflo) maka tarik keluar bagian
dalam (jarum) sambil meneruskan tusukan ke
dalam vena.
10. Setelah jarum infuse bagian dalam dilespaskan
atau dikeluarkan, tahan bagian atas vena
dengan menekan menggunakan jari tangan
agar darah tidak keluar. Kemudian bagian
infus dihubungkan atau disambungkan dengan
slang infuse
11. Buka pengatur tetesan dan atur kecepatan
sesuai dengan dosis yang diberikan
12. Lakukan fiksasi dengan kassa steril
13. Tulisakan tanggal dan waktu pemasangan
infuse serta catat ukuran jarum
14. Lepaskan sarung tangan dan cuci tangan.

Selain itu dalam melakukan tindakan pemasangan


infuse yang sesuai dengan SOP diatas saya juga akan
menggunakan teknik “berfikir kreatif” yaitu
pemasangan infuse harus dilakukan dengan hati hati
dan teliti ketika memilih jenis pembuluh darah yang
akan dilakukan penusukan yaitu pembuluh darah
lurus, tidak dipersendian dan terletak dipermukaan
kulit.

Manfaat :
1. Bagi Pasien
Pasien bisa lebih kooperatif dan pemasangan
dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
30
Selain itu hanya dalam sekali penusukan
dalam pemasangan infuse sehingga bisa lebih
menghemat biaya bagi pasien juga
meningkatkan
2. Bagi Puskesmas
Kepuasan pasien terhadap pelayanan
puskesmas doko. Kepuasan pasien ini
berimplikasi terhadap meningkatnya
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan
puskesmas yang berkualitas dan bermutu.
Dengan meningkatnya kepercayaan
masyarakat terhadap kualitas pelayanan
puskesmas maka hal ini akan mendukung visi
dan misi puskesmas.
Dampak :
Jika dalam pemasangan infuse tidak dilakukan efektif
dan efisien maka akan meningkatkan biaya kesehatan,
membuat pasien tidak nyaman dan menurunkan
kualitas pelayanan dipuskesmas.

Akuntabilitas Melakukan tindakan Pemasangan infuse merupakan


wujud dan tanggung jawab seorang dokter dalam
Teknik memberikan pelayanan fasilitas kesehatan seperti
bertanggungjawab dan puskesmas baik di rawat inap maupun di IGD.
bertindak profesional Pemasangan infuse harus dilakukan secara
professional agar mendapatkan hasil yang baik dan
benar.

Manfaat :

Pasien memdapat pelayanan yang dapat


dipertanggungjawabkan kualitasnya

Dampak :

Jika pelayanan kesehatan tidak dilakukan dengan


penuh tanggungjawab maka hasil yang didapat oleh
pasien pun tidak akan bisa maksimal dan tingkat
keberhasilan pemasangan infus pasienpun dapat
menurun

31
Nasionalisme Dalam melakukan tindakan pemasangan infuse saya
Teknik non tidak akan membedakan apakah pasien adalah pasien
diskriminasi BPJS ataukah pasien Umum serta tidak membedakan
apakah pasien kaya atau miskin

Etika public Sebelum melakukan tindakan pemasangan infus saya


akan melakukan perkenalan terlebih dahulu(dengan
Teknik 5S senyum sapa dan salam) kemudaian menjelaskan
(senyum,sapa tahapan pemasangan infuse dengan sopan dan
salam,sopan dan santun agar pasien memahami akan tindakan yang
santun) akan dilakukan dan pasien merasa nyaman

Manfaat :

Terciptanya hubungan yang baik antara dokter dan


pasien

Pasien merasa nyaman ketika akan dilakukan


pemasangan infus

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka akan menghambat


dalam tindakan pemasangan infuse karena tidak
adanya hubungan dan pemahaman antara pasien dan
dokter.

9 Antikorupsi Dalam kegiatan pembuatan surat keterangan sehat


Teknik Integritas dokter saya akan menggunakan teknik integritas
untuk mendapatkan data-data yang valid tentang
kondisi pasien yang sebenarnya.

Langkah-Langkah Kegiatan :
Langkah-langkah saya ambil adalah dengan
melakukan tanya jawab kepada pasien tentang
keluhan, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan
penunjang (jika dibutuhkan).

Dengan teknik ini dimana Jika ada konflik


32
kepentingan dengan pasien, di mana pasien meminta
untuk dibuatkan surat keterangan sehat yang tidak
sesuai dengan hasil pemeriksaan dan data-data
obyektif, dengan memberikan gratifikasi untuk
merubah data maka saya akan menolak dan saya akan
memilih menggunakan data hasil pemeriksaan dan
data obyektif untuk landasan dalam pembuatan surat
keterangan sehat dokter. Saya akan selalu
meningkatkan kualitas integritas saya.
Dengan ini maka akan dapat dihasilkan surat
keterangan sehat dokter sesuai dengan hasil yang
sebenarnya sehingga pasien dapat menggunakan surat
keterangan sehat untuk kepentingan pribadi sesuai
peruntukannya tanpa merugikan pihak lain.

Manfaat :

1. Bagi pasien
Memperoleh surat keterangan sehat yang
valid, benar dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga dapat digunakan sesuai keperluan
2. Instansi lain
Tidak dirugikan karena surat kesehatan yang
dibuat dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka surat keterangan


sehat yang dibuat dokter dapat merugikan isntansi
lain yang menggunakan informasi pada surat
keterangan sehat dokter. Selain itu, jika hal ini tidak
dilakukan maka akan menurunkan kepercayaan
msayarakat dan isntansi lain terhadap pelayanan
puskesmas

Akuntabilitas Dalam membuat surat keterangan sehat dokter akan


saya buat dengan jelas, teliti sehingga kebenaran
Teknik Kebenaran dari Surat keterangan sehat harus dapat
dipertanggungjawabkan kebenaran dan ke valid an
isinya.

33
Manfaat :

1. Bagi pasien
Memperoleh surat keterangan sehat yang
valid, benar dan dapat dipertanggungjawabkan
sehingga dapat digunakan sesuai keperluan
2. Instansi lain
Tidak dirugikan karena surat kesehatan yang
dibuat dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya.

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka surat keterangan


sehat yang dibuat dokter dapat merugikan isntansi
lain yang menggunakan informasi pada surat
keterangan sehat dokter. Selain itu, jika hal ini tidak
dilakukan maka akan menurunkan kepercayaan
msayarakat dan isntansi lain terhadap pelayanan
puskesmas

10 Antikorupsi Dalam melakukan injeksi IM(intaramuskuler) pada


Teknik “ Kejujuran” pasien di puskesmas doko saya akan menggunakan
teknik “kejujuran” dalam melakukan tarif biaya
injeksi IM.

Langkah-Langkah Kegiatan :

Saya akan bersikap jujur dalam melakukan penarikan


tarif sesuai perda yang berlaku dan tidak akan
melakukan pemerasan serta penggelapan dengan cara
menaikan tarif biaya injeksi diatas tarif perda untuk
kepentingan pribadi. Saya juga tidak akan melakukan
tarif biaya/gratis pada pasien peserta BPJSK.

Manfaat

1. Bagi pasien
Pasien akan membayar sesuai perda sehingga
pasien tidak dirugikan
2. Bagi Puskesmas
Dengan akan meningkatkan kepercayaan
masyarakat terhadap pelayanan puskesmas

34
doko.

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka akan meningkatkan


biaya pelayanan dipuskesmas doko dan menurunkan
kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di
puskesmas doko.

Komitmen Mutu Dalam melakukan injeksi IM akan saya lakukan


dengan efektif dan efisien. Untuk dapat dilakukan
Teknik Efektif, Efisien secara efektif dan efisien serta berorientasi mutu
dan Berorientasi mutu maka saya akan melakukan injeksi IM sesuai dengan
SOP injeksi IM yaitu

1. Mencuci tangan
2.  Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Ambil obat dan masukkan ke dalam spuit
sesuai dengan dosisnya. Setelah itu letakkan
dalam bak injeksi.
4.  Periksa tempat yang akan dilakukan
penyuntikan (perhatikan lokasi penyuntikan)
5. Desinfekasi dengan kapas alkohol pada tempat
yang akan dilakukan injeksi.

Lakukan penyuntikan:
1. Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan
cara anjurkan pasien untuk berbaring telentang
dengan lutut sedikit fleksi.
2. Pada ventrogluteal dengan cara anjurkan
pasien untuk miring, tengkurap atau
telentang dengan lutut atau panggul miring
dengan tempat yang diinjeksi fleksi. Area ini
paling banyak dipilih untuk injeksi muscular
karena pada area ini tidak terdapat pembuluh
darah dan saraf besar.
3. Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara
anjurkan pasien untuk duduk atau berbaring
mendatar lengan atas fleksi.
4. Penusukan dengan posisi jarum tegak lurus.
5. Setelah jarum masuk lakukan inspirasi
spuit,bila tidak ada darah yang tertarik dalam
spuit maka tekanlah spuit hingga obat masuk
secara berlahan-lahanhingga habis.
35
6. Setelsh selesai tarik spuit dan tekan sambil
dimasase penyuntikan dengan kapas
alcohol,kemudian spuit yang telah di gunakan
letakkan dalam bengkok.
7. Catat reaksi pemberian jumlah dosis dan
waktu pemberian
8. Cuci tangan

Manfaat :
1. Bagi Pasien
Pasien mendapatkan injeksi yang aman/steril
dan eningkatkan kepuasan pasien
2. Bagi puskesmas
Meningkatkan kualitas pemberian obat via IM
Dampak :
Jika tidak dilakukan secara efektif dan efisien yang
sesuai protap maka akan bisa menyebabkan terjadinya
infeksi sekunder pada tempat injeksi yang pada
akhirnya menurunkan mutu pelayanan.

2.
Etika Publik Sebelum melakukan tindakan injeksi IM saya akan
menjelaskan tahapan-tahapan injeksi dengan jelas,
Teknik 5S sopan dan santun menggunakan teknik 5S yaitu
senyum, sapa, salam dan sopan santun agar pasien
memahami akan tindakan yang akan dilakuka serta
terjalin hubungan yang baik antara pasien dan dokter.

Manfaat :

Terciptanya hubungan yang baik antara dokter dan


pasien

Pasien merasa nyaman ketika akan dilakukan


tindakan injeksi IM

Dampak :

Jika hal ini tidak dilakukan maka akan menghambat


dalam tindakan karena tidak adanya hubungan dan
pemahaman antara pasien dan dokter.

36
Mengetahui / Menyetujui, Surabaya, Agustus 2015
Widyaiswara Pengampu Mata Diklat Peserta Diklat Prajabatan

Ir RUBI SANTOSO, MT TAUFIK ALI ZAEN, dr


NIP: 19861009 201502 1 002
NIP. 195809101999103 1 005

Jabatan : Widayaiswara Madya

BAB III
RENCANA AKSI

A. JADWAL IMPLEMENTASI KEGIATAN

37
NO. TANGGAL URAIAN KEGIATAN KETERANGAN
IMPLEMENTASI
Mendokumentasikan rekam medis pasien
1. 18-19 Agustus 2015
Membuat surat rujukan ke fasilitas tingkat
2. 18 s/d 21 Agustus 2015
lanjut atau dokter spesialis.

Melakukan pemeriksaan pasien rawat jalan


3. 19 Agustus 2015
non spesialistik di poli umum

Melakukan pemeriksaan dan penanganan


4. 18 s/d 21 Agustus 2015
pasien gawat darurat di IGD Puskesmas
Doko

Melakukan penyuluh an tentang penyakit


5. 18-24 Agustus 2015
diabetes kepada penduduk lansia.

Melakukan visite (pemeriksaan) pasien


6. 20 Agustus 2015
rawat inap

Mencuci tangan dengan baik dan benar.


7. 13 Agustus 2015

Melakukan tindakan Pemasangan infus


8. 13-24 Agustus 2015

Membuat surat keterangan sehat dokter


9. 14-18 Agustus 2015

Melakukan injeksi IM(intramuskuler) pada


10. 13 s/d 22 Agustus 2015
pasien di puskesmas doko

B. JADWAL KONSULTASI DENGAN MENTOR

N HARI / TANGGAL URAIAN KEGIATAN OUTPUT PARAF


O MENTOR

38
1. Mendokumentasikan rekam
18-19 Agustus 2015
medis pasien

2. Membuat surat rujukan ke


18 s/d 21 Agustus 2015
fasilitas tingkat lanjut atau
dokter spesialis.

3. Melakukan pemeriksaan
19 Agustus 2015
pasien rawat jalan non
spesialistik di poli umum

4. Melakukan pemeriksaan dan


18 s/d 21 Agustus 2015
penanganan pasien gawat
darurat di IGD Puskesmas
Doko

5. Melakukan penyuluh an
18-24 Agustus 2015
tentang penyakit diabetes
kepada penduduk lansia.

6. Melakukan visite
20 Agustus 2015
(pemeriksaan) pasien rawat
inap.

7. Mencuci tangan dengan baik


13 Agustus 2015
dan benar.

8. Melakukan tindakan
13-24 Agustus 2015
Pemasangan infus

9. Membuat surat keterangan


13-24 Agustus 2015
sehat dokter

10. Melakukan injeksi


13 s/d 24 Agustus 2015
IM(intramuskuler) pada
pasien di puskesmas doko

C. JADWAL KONSULTASI DENGAN COACH

39
N TANGGAL URAIAN KEGIATAN OUTPUT COACH
O
1. 14 s/d 24 Agustus 2015 Konsultasi penulisan laporan Telp / SMS/
WA/ Email
2. 14 s/d 24 Agustus 2015 Konsultasi penulisan laporan Telp / SMS/
WA/ Email
3. 14 s/d 24 Agustus 2015 Konsultasi penulisan laporan Telp / SMS/
WA/ Email
4. 14 s/d 24 Agustus 2015 Konsultasi penulisan laporan Telp / SMS/
WA/ Email
5. 14 s/d 24 Agustus 2015 Konsultasi penulisan laporan Telp / SMS/
WA/ Email

BAB IV
PENUTUP

1.1 Kesimpulan

40
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka dapat disimpulkan sebagi berikut :
1. Sebagai seoarang PNS, hendaknya dalam melakukan sebuah tindakan didasari oleh nilai
nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,dan Antikorupsi.
2. Kegiatan yang harus dilaksanakan untuk aktualisasi nilai-nilai dasar ASN diantaranya
merancang aktualisasi nilai dasar profesi PNS, mempresentasikan rancangan aktualisasi,
mengaktualisasikan nilai dasar di tempat tugas, melaporkan pelaksanaan nilai dasar.
3. Rencana aktualisasi ada 10 kegiatan namun rencana tersebut bersifat fleksibel dalam arti
jenis kegiatan maupun tanggal pelaksanaan rencana aktualisasi dapat berkurang dan
bertambah tergantung kondisi dan situasi yang ada di Puskesmas Doko Kabupaten Blitar.
4. Kadang kala tidak semua kegiatan yang kita lakukan mengandung semua nilai dasar
profesi PNS.

1.2 Saran
Kegiatan Prajab menggunakan pola baru mempunyai tujuan yang bagus, namun dalam
pelaksanaannya belum dapat dirasakan secara maksimal karena penerapan ANEKA dengan
cara aktualisasi pada pekerjaan sehari hari seperti pada pekerjaan dokter kadang kala sulit
untuk diterapkan. Tetapi meskipun begitu sebagian besar kegiatan dibidang kesehatan hamper
selalu memuat ANEKA. Sehingga pelatihan pelatihan ANEKA sebaiknya tidak hanya
dilakukan sewaktu prajab tetapi juga menjadi sebuah program rutin.

1.3 Rencana Antisipasi Menghadapi Kendala Aktualisasi


Berikut ini merupakan Rencana Antisipasi Menghadapi Kendala Aktualisasi, sebagai
berikut :
1. Jika dalam aktualisasi kegiatan di tempat kerja tidak sesuai dengan rencana jadwal
implementasi aktualisasi, maka saya akan melakukannya di hari lain.
2. Jika kegiatan dalam rancangan aktualisasi tidak dapat dilaksanakan / diaktualisasikan di
tempat kerja / magang maka, saya akan menggantinya dengan kegiatan lainnya sesuai
dengan perintah dan arahan dari atasan.

41
42

Anda mungkin juga menyukai