Anda di halaman 1dari 8

TUGAS ULASAN BUKU

“GARIS WAKTU”

Disusun untuk memenuhi tugas mandiri


Dosen pengampu : Nurul Khaerani Abduh, S.Pd.,M.Pd.
Mata kuliah : Bahasa Indonesia

Disusun Oleh:

Nama : Anisa Jasman


Nim : 2004020019
Kelas : PBS 1A

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALOPO
TAHUN AKADEMIK
2020/2021

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan hidayah-Nya

saya dapat menyelesaikan resensi dari buku yang berjudul “Garis Waktu” tepat waktu.

Resensi ini bertujuan untuk memenuhi tugas oleh dosen pengampu mata kuliah Bahasa

Indonesia Ibu Nurul Khaerani Abduh, S.Pd.,M.Pd.

Resensi ini dibuat berdasarkan isi buku “Garis Waktu” serta kelebihan dan kekurangan

yang terdapat pada buku tersebut. Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu

mata kuliah Bahasa Indonesia atas bimbingannya sehingga resensi ini dapat terselesaikan

tepat pada waktunya.

Saya berharap resensi ini dapat memberi manfaat dan menambah wawasan bagi

pembaca. Saya memohon maklum jika resensi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun dari pembaca.

Lamasi, 8 Januari 2021

Anisa Jasman
BAB I
IDENTITAS BUKU

Judul buku : Garis waktu


Penulis : Fiersa Besari
Penerbit : Mediakita
Tahun terbit : 2016
Halaman : IV + 212 halaman
BAB II
ISI BUKU

Pada sebuah garis waktu yang merangkak maju, akan ada saatnya kau bertemu dengan

satu orang yang mengubah hidupmu untuk selamanya. Kemudian, satu orang tersebut akan

menjadi bagian terbesar dalam agendamu. Dan hatimu takkan memberikan pilihan apa pun

kecuali jatuh cinta, biarpun logika terus berkata bahwa risiko dari jatuh cinta adalah

terjerembap di dasar nestapa.

Buku “Garis Waktu” ini bercerita tentang kisah kasmaran tokoh aku dan kamu yang

dimulai dari masa perkenalan, kasmaran, patah hati hingga pengikhlasan. Kronologi cerita ini

dijabarkan dalam 49 bagian dimana pada masing-masing bagiannya terdiri dari tiga hingga

empat halaman, pada tiap bagian diselipkan gambar yang mengilustrasikan cerita

Pada bagian pertama dibuka terdapat ringkasan perjalanan perasaan aku sebelum dan

setelah bertemu kamu. Selain berkisah aku, kamu dan dia pada buku “Garis Waktu” ini juga

terselip kisah tentang keluarga, cita-cita dan harapan. Pesan yang disampaikan dapat

menyentuh hati sang pembaca, terlebih pada bagian “AKAR (Oktober Tahun Kedua)”

yang mengisahkan tentang kerinduan aku pada orang tuanya terutama pada ibu.

“Lantas, apakah satu kata mahaindah yang boleh mengawali semuanya? Bagiku selalu 'Ibu'.

(Halaman 92)

Garis waktu berjumlah 49 surat yang berisikan segala pertanyaan, kegelisahan,

kemarahan, dan perasaan “aku” pada seorang perempuan yang telah membuatnya jatuh hati

sekaligus patah hati. Dari 49 surat tersebut ada tiga yang sangat saya suka yaitu:

1. Mei Tahun pertama “Sesuatu yang tumbuh diam-diam”


2. Juni tahun pertama “Tak perlu meminta mereka untuk mengerti” dan

3. September tahun kedua “Sesuatu yang tertinggal”.

Secara keseluruhan ada 3 bab besar dalam garis waktu yaitu pertemuan dengan seseorang

yang mengubah hidup, terluka, kehilangan, serta keinginan untuk kembali ke kenangan

tertentu.

“Untuk menjadi jujur, itulah yang sulit. Setidaknya, jujur kepada diri sendiri; melakukan hal-

hal yang memang diinginkan oleh hati nurani, meski harus dihina oleh orang lain.”

(Halaman. 27)

“Di hidup kita yang cuma satu kali ini, apa perlu membuang waktu dengan mengurusi yang

tidak perlu, menghakimi yang kita tidak tahu, dan memusuhi hal yang tidak kita mengerti?”

(Halaman. 100)

Garis waktu membawa kita menyelami proses sekaligus masa-masa di mana Aku dan

Kau menjadi kita. Juga Aku dan Kau yang akhirnya memilih haluan berbeda. Pembaca diajak

untuk menyaksikan Aku yang sedang bermonolog. Melihat Aku yang menanti-nanti pesan

dari Kau, harapannya telah pupus, penuh kegalauan, penuh dengan kekaguman pada Kau,

masih mengagumi meski tak bisa memiliki, memendam perasaannya, menjadi tempat

pelarian, berterus terang soal perasaannya, dan akhirnya mengalami sebuah pengkhianatan.

“Karena entah kau sejauh langit, atau sedekat langit-langit, bagiku kau bintang yang aku puja

setengah mati.” (Halaman. 17)

“Cinta terpendam adalah bahasa keheningan dengan hati yang saling menggenggam.”

(Halaman. 40)

Penulis mampu mengaduk-aduk perasaan pembaca lewat kalimat-kalimat yang

diuntainya. Seolah ia begitu mengerti dan memahami pembaca. Kalimat-kalimat yang


ditulisnya terasa hidup dan sangat mewakili seseorang baik sedang jatuh cinta, galau, patah

hati, tersakiti karena dikhianati, maupun mampu bangkit dari hal-hal pahit yang menimpanya.

Meski kita tahu hal-hal yang dialami Aku pasti pernah pula dialami orang lain,

cara setiap orang untuk bangkit dan menyembuhkan lukanya tidaklah sama. Lewat Garis

Waktu pembaca bisa mengambil pelajaran dari pengalaman dan apa yang disampaikan Aku.

Membaca Garis Waktu bisa membuat pembaca bernostalgia ke masa lalu dan terbawa

perasaan, atau bahkan mungkin ke masa sekarang bagi yang sedang jatuh cinta, sedang

mengharapkan si dia menaruh perasaan yang sama, sedang terluka karena ditolak atau

dikhianati, atau sedang memendam perasaan pada seseorang.

Untuk saya sendiri ada 3 kutipan yang menarik perhatian:

“Tak perlu kekinian, karena kekinian akan alay pada masanya” Hal 28

“Aku ingin kau rindukan. Aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi lalu aku

bertingkah tak peduli, biar kau tau rasanya jadi aku” Hal 56

“Pelajari sebelum berasumsi, dengarkan sebelum memaki, mengerti sebelum menghakimi,

rasakan sebelum menyakiti, perjuangkan sebelum pergi” 133

Penulis buku ini mampu membawa pembaca ke dalam perasaan dimana tokoh “aku”

menguraikan perasaan-perasaannya pada “kamu” dalam bentuk surat dari April tahun

pertama sampai Maret tahun kelima. Dari awal berjumpa bagaimana cara dia memendam

perasaan, saling tatap, hingga tak lagi saling menetapkan dan akhirnya berpisah setelah

bersama.
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. Kelebihan Buku.
1. Satu bab terdiri dari tiga hingga empat halaman sehingga pembaca tidak
mudah bosan
2. Bahasa yang digunakan tidak terlalu berat
3. Pemilihan cerita sesuai dengan kehidupan sehari-hari
4. Banyak kutipan-kutipan indah yang menyentuh hati
5. Terselip makna-makna akan renungan kehidupan

B. Kekurangan Buku
1. Terdapat beberapa kata yang butuh pemahaman tinggi seperti konstelasi,
stagnansi dan sebagainya
2. Konflik cerita tergolong standar.
3. Sampul buku yang kurang menarik minat.

BAB IV

REKOMENDASI

Rekomendasi saya bagi teman-teman yaitu jika kalian berada dalam kisah cinta yang
rumit kalian dapat membaca buku garis waktu ini karna mempunyai banyak kisah tentang
percintaan, keluarga maupun cita-cita sehingga setiap kata-kata yang ditulis penulis kita
dapat mengambil pelajaran dan pengalaman dari cerita ini. Dan untuk yang menyukai
keindahan kata-kata, buku Garis Waktu ini bisa menjadi salah satu rekomendasi untuk
menambah perbendaharaan kata. Banyak kutipan yang nyentrik namun masuk akal. Namun,
bagi teman-teman yang menyukai konflik atau mencari sisi sastra dari sebuah buku, maka
buku ini kurang tepat dijadikan sebagai referensi.

Anda mungkin juga menyukai