Anda di halaman 1dari 15

eJournal Administrasi Bisnis, 2015, 3 (4): 858-872

ISSN 2355-5408 , ejournal.adbisnis.fisip-unmul.ac.id


© Copyright 2015

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP


KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE SAMSUNG
(Studi Kasus Pada Mahasiswa Administrasi Bisnis
Universitas Mulawarman)
Muhammad Jauharul Mawahib 1

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh variabel bauran pemasaran ( produk, harga, tempet dan promosi),
baik secara simultan maupun parsial, terhadap keputusan pembelian
smartphone Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas
Mulawarman, serta untuk mengetahui variabel bauran pemasaran mana yang
paling berpengaruh. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa
Administrasi Bisnis pada angkatan 2012, 2013 dan 2014 yang masih aktif pada
bulan april 2015. Sampel penelitian ini berjumlah 100 responden. Dengan
teknik sampling accidental sampling. Metode pengumpulan data menggunakan
kuesioner. Teknik yang analisis yang digunakan adalah regresi linear
berganda. Hasil analisis diperoleh persamaan regresi Y= -2,951+0,320
X1+0,156 X2+0,211 X3+0,260X4. Berdasarkan analisis dan pembahasan ,
disarankan agar perusahaan untuk tetap selalu melakukan pengembangan
inovasi produk yang lebih beragam yang sesuai dengan kebutuhan konsumen,
serta melakukan inovasi-inovasi baru dalam hal promosi dengan selalu
menginformasikannya.

Kata Kunci : Produk, Harga, Tempat, Promosi dan Keputusan Pembelian.

Pendahuluan
Kebutuhan akan alat komunikasi seperti telepon seluler (handphone)
atau smartphone sendiri selalu mengalami peningkatan dari tahun ketahun
terutama untuk jenis-jenis handphone atau smartphone dengan merek-merek
tertentu. Hal ini dikarenakan pola konsumsi konsumen pada saat ini yang selalu
menginginkan sebuah kemudahan dalam komunikasi yang dapat mendukung
kegiatan mereka sehari-hari baik dalam pekerjaan maupun hal yang lainnya.
Oleh karena itu, pilihan konsumen untuk menggunakan handphone atau
smartphone saat ini sangat tinggi seperti salah satunya kenaikan penjualan pada
handphone atau smartphone Samsung.

1
Mahasiswa Program S1 Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
Universitas Mulawarman. Email: mjm.mawahib@gmail.com
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

Berdasarkan data terbaru dari DRAMeXchange yang dikutip dari


www.selular.co.id, sebuah divisi dari firma analisis pasar TrendForce,
pengiriman smartphone terus meningkat di seluruh dunia pada kuartal pertama
di tahun 2013, dengan total pengapalan mencapai 216.4 juta unit secara global
(9.4% pertumbuhan QoQ). Dari perhitungan tersebut, Samsung kembali
mempertahankan pangsa pasar global hampir 30 persen, atau setara dengan
menyumbang 65 juta unit smartphone dari keseluruhan. Produk-produk dari
lini Galaxy besutan vendor asal Korea Selatan itu memang begitu digandrungi
oleh masyarakat.
Hasil riset Yahoo! dan Mindshare terkait penggunaan smartphone di
Indonesia yang dikutip melalui www.the-marketeers.com, disebutkan bahwa
terdapat 41,3 juta orang Indonesia yang menggunakan smartphone. Segmen
anak muda masih menjadi basis kuat perangkat pintar ini. Sebanyak 39%, atau
yang terbesar dalam survei, penggunanya adalah anak muda di kisaran usia 16
sampai 21 tahun. Diungkapkan oleh Yahoo! bahwa hal tersebut wajar
mengingat anak muda adalah segmen yang amat adaptif terhadap teknologi
baru. Pasar smartphone ini di Indonesia dikuasai oleh mereka yang berusia
belum mencapai 30 tahun.
Salah satu kelompok pengguna smartphone adalah mahasiswa. Dilihat
dari kalangan mahasiswa sendiri pola konsumsi mereka biasanya disesuaikan
dengan kebutuhannya sehari-hari baik dari pergaulan atau dari kebutuhan yang
mendukung kegiatan mereka sebagai seorang mahasiswa. Kemudian dilihat
dari lingkungan ekonominya seorang mahasiswa rata-rata belum memiliki
penghasilan sendiri, namun masih mengandalkan uang saku ataupun dari
pemberian orang tua.
Obyek penelitian ini adalah mahasiswa program studi Administrasi
Bisnis Universitas Mulawarman. Hasil penelitian ini pendahuluan yang
dilakukan pada bulan april 2015, pengguna smartphone Samsung dikalangan
mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas Mulawarman telah banyak
digumakan kalangan mahasiswa yang menjadi trendseter untuk produk
smartphone khusus yang bermerk Samsung.

Kerangka Dasar Teori


Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk terus menerus mencapai tujuan pemasaran dipasar sasaran
(Kotler, 2004: 18). Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005: 48)
mengemukakan konsep bauran pemasaran tradisional (traditional marketing

859
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

mix) terdiri dari 4P, yaitu produk (produc), harga (price), tempat (place), dan
promosi (promotion).
Produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa
ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli pasar. Menurut Kotler & Armstrong (2001: 346)
Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Selain itu produk dapat pula
didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen
melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan
dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan
pelayanan. Dharmmesta dan Irawan (2001 : 241). Harga adalah sesuatu yang
merupakan permasalahan dalam dunai usaha, karena itu penetapan harga harus
mmperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Tempat adalah berbagai kegiatan perusahaan untuk membuat produk yang
dihasilkan/dijual terjangkau dan tersedia bagi pasar sasaran. Tempat meliputi
unsur-unsur saluran distribusi, cakupan (coverage), lokasi, pergudangan,
transportasi
Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk
mendorong permintaan. Pengertian promosi Menurut Bell dalam Basu Swasta
dan Irawan (1990:349) semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan
untuk mendorong permintaan.
Keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan
pembeli dimana konsumen benar- benar membeli. Pengembilan keputusan
merupakan kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan
dan mempergunakan barang yang ditawarkan (Kotler & Armstrong, 2001:226)

Metode Penelitian
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Konsep Variabel Indikator
Produk (X1) Produk adalah segala sesuatu yang dapat 1. Memliki merk yang
ditawarkan ke dalam pasar untuk diperhatikan, baik dan bergengsi
dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat 2. Kualitas produk yang
memuaskan suatu keinginan atau suatu kebutuhan. baik.
Produk dalam penelitian ini adalah smartphone 3. Variasi produk yang
Samsung beragam

860
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

Harga (X2) Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa 1. Harga bersaing
barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk 2. Harga sebanding
mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang dengan kualitas
beserta pelayanannya, yang dalam penelitian ini produk
adalah harga yang ditawarkan untuk 3. Memiliki variasi harga
memperolehsmartphoneSamsung yang beragam
Distribusi Distribusi adalah suatu kelompok perantara yang 1. Lokasi penjualan
(X3) menyalurkan produk kepada pembeli. mudah ditemukan
2. Lokasi service yang
mudah ditemukan
3. Galeri khusus
penjualan smartphone
Samsung yang menarik
Promosi (X4) Promosi adalah bagian kegiatan yang dilakukan 1. Format iklan yang
oleh perusahaan untuk mengonsumsikan dan menarik
mempromosikan kelebihan-kelebihan produknya 2. Promosi penjualan
kepada pasar sasaran. dalm berbagai event
3. Informasi yang
menarik dan lengkap
tentang produk
Keputusan Keputusan Pembelian merupakan suatu proses 1. Kebutuhan akan
Pembelian (Y) penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif produk
sesuai dengan kepentingan-kepentingan tertentu 2. Pencarian informasi
dengan menetapkan suatu pilihan yang dianggap 3. Evaluasi Alternatif
paling menguntungkan.. 4. Pengambilan
Keputusan
5. Cukup puas setelah
menggunakan produk

Sumber : Data primer diolah


Pada peneliatian ini populasi yang diambil adalah mahasiswa
administrasi bisnis pada angkatan tahun 2012, 2013 dan 2014 yang masih aktif
pada bulan april 2015. Di dalam menentukan ukuran sampel peneliti
menggunakan rumus slovin yaitu :

861
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

= 99,7

Dimana n: jumlah sampel N: jumlah populasi e: batas toleransi


kesalahan (error tolerance). Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan
rumus slovin tersebut, maka diketahui besar sampel yang diperlukan adalah 99
responden atau dibulatkan menjadi 100 responden dari total 276 mahasiswa
Administrasi Bisnis yang menggunakan smartphone Samsung.
Alat ukur Variabel
Variabel yang akan diukur dijabarkan kedalam indikator setelah itu
dijadikan titik tolak dalam penyusunan kuisioner. Adapun pengukurn
menggunakan skala likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai
berikut :
a. Sangat tidak Setuju dengan Skor 1
b. Tidak Setuju dengan Skor 2
c. Netral 3
d. Setuju dengan Skor 4
e. Sangat Setuju dengan Skor 5
Survey ini mwnggunkan skala likert dengan jumlah bobot tertinggi
ditiap pertanyaan adalah 5 dan bobot terendah adalah 1 dengan jumlah
responden 100 maka :

Skor tertinggi : 100 x 5 = 500


Skor Terendah : 100 x 1 = 100
Range Skor :5

Range :
100 – 180 = Sangat Tidak Setuju, 181 – 260 = Tidak Setuju, 261 – 340 = Netral
341 – 420 = Setuju, 421 – 500 = Sangat Setuju
Analisis Regresi Linier Berganda
Persamaan Regresi
Dalam melakukan pengujian hipotesis yang diajukan maka diperlukan
anlisis untuk membuktikan hipotesis yang diajukan. Adapun alat analisis yang
yaitu analisis regresi linear berganda untuk mengetahui besarnya pengaruh dari
perubahan suatu variabel lainnya yang ada hubungannya. Dimana dinyatakan
dalam suatu persamaan sebagai berikut :
Koefisien Korelasi (R)
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui kuatnya hubunbgan

862
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) Rangkuti (2003:1680). Untuk
dapat memberikan penafsiran terhadap koefisien korelasi yang ditemukan
tersebut besar atau kecil, maka dapat berpedoman pada ketentuan dapat dilihat
pada tabel sebagai berikut ;
Koefisien Determinasi (R2)
Perhitungan determinasi parsial digunakan untuk mengukur besarnya
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Uji F (Uji Serentak)
Pengujian serentak adalah untuk mengetahui apakah koefisien regresi
variabel bebas secara bersama – sama mempunyai pengaruh atau tidak terhadap
variabel tidak bebas. Untuk memperoleh hasil uji f ini, maka digunakan rumus
sebagai berikut :

Keterangan : R2: koefisien korelasi , n : jumlah anggota sample,k: jumlah


variabel independen
Kriteria Pengujian :
Dengan menggunakan level of significance = 0,05 dn dk = n-k-1.
Apabila nilai Sig F.hitung > Sig F.penelitian maka H0 ditolak dan Ha diterima.
Apabila nilai Sig F.hitung < Sig F.penelitian maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Uji t (Secara Parsial)
Setelah menguji apakah variabel bebas secara bersama- sama memiliki
pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas, maka selanjutnya menguji
variabel satu persatu. Apabila variabel bebas memiliki pengaruh terhadap
variabel tidak bebas, maka selanjutnya dapat dijelaskan variabel mana diantara
variabel tersebut yang dominan berpengaruh variabel tidak bebas. Pengujian
secara parsial digunakan untuk menguji apakah setiap koefisien regresi variabel
bebas mempunyai pengaruh atau tidak terhadap variabel tidak bebas
Pengujian Variabel Yang Paling Berpengaruh
Dalam penelitian ini, pengujian dominasi variabel bebas terhadap
variabel terikat dilakukan dengan melihat pada koefisien regresi baku, nilai
koefisien regresi baku yang paling tinggi menunjukkan variabel paling
berpengaruh terhadap variabel terikat.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


Uji Validitas
Hasil uji validitas dengan teknik korelasi Prodoct Moment menggunakan
alat bantu software SPSS 20, diperoleh hasil pada tabel

863
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

Ikhtisar Hasil Uji Validitas


N0 Item P-value Alpha Kesimpulan
1. Produk (X1)
X1a 0.000 0,05 Valid
X1b 0.000 0,05 Valid
X1c 0.000 0,05 Valid

2. Harga (X2)
X2a 0.000 0,05 Valid
X2b 0.000 0,05 Valid
X2c 0.000 0,05 Valid
3. Tempat (X3)
X3a 0.000 0,05 Valid
X3b 0.000 0,05 Valid
X3c 0.000 0,05 Valid
4. Promosi (X4)
X4a 0.000 0,05 Valid
X4b 0.000 0,05 Valid
X4c 0.000 0,05 Valid
Keputusan Pembelian
5.
(Y)
Ya 0.000 0,05 Valid
Yb 0.000 0,05 Valid
Yc 0.000 0,05 Valid
Yd 0.000 0,05 Valid
Ye 0.000 0,05 Valid
Sumber : Data diolah
Berdasarkan tabel hasil uji validitas menunjukkan bahwa dari setiap item
pertanyaan diperoleh p-value = 0,000 < α = 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa semua data yang digunakan valid.
Uji Realibilitas
Hasil uji reliabilitas variabel dengan metode Alpha Cronbach dengan alat
bantu software SPSS 20 , hasil yang diperoleh pada tabel
Tabel Ikhtisar Hasil Uji Rebialitas

No Variabel Penelitian Cronbach Alpha Keterangan

1. Produk (X1) 0,599 Reliabel


2. Harga (X2) 0,45 Reliabel
3. Tempat (X3) 0,65 Reliabel
4. Promosi (X4) 0,64 Reliabel
5. Keputusan Konsumen (Y) 0,808 Reliabel
Sumber : Data diolah

864
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

Berdasarkan tabel hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa koefisien


Cronbach Alpha yang cukup besar, sehingga data yang digunakan dalam
penelitian ini layak untuk digunakan.
Uji Normalitas
Hasil uji Normalitas dengan metode grafik Normal P-P Plot dengan
alat bantu software SPSS 20 menghasilkan grafik normal probability Plot.
Grafik normal Probability plot menunjukkan bahwa data menyebar di
sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, sehingga memenuhi
asumsi kenormalan.
Uji Multikolinearitas
Hasil uji multokolinearitas dengan metode Variance Inflation Factor
(VIF) dan tolerence mennggunakan alat bantu sotware sPSS 20
semua variabel yang digunakan < VIF = 0,10 sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas pada model regresi sehingga
memenuhi uji asumsi multikolinearitas.
Uji Heteroskedastisitas
Hasil uji heteroskedastisitas dengan melihat pola titik-titik pada
scatterplot regresi dengan menggunakan alat bantu software SPSS 20. Dari
grafik scatterplot dapat dilihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta titik-titik
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada smbu y, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas sehingga memenuhi syarat asumsi.
Uji Autokotelasi
Hasil uji autokorelasi dengan metode Durbin Waston Test (DW)
menggunakan alat bantu SPSS 20.
Tabel
Ikhtisar Hasil Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Adjusted R Std. Error of Durbin-
Square Square the Estimate Watson
1 ,665a ,443 ,419 2,663 2,223

a. Predictors: (Constant), X4, X1, X2, X3


b. Dependent Variable: Y
Sumber : Data diolah
Dari tabel dapat dilihat nilai DW = 2,223, untuk nilai DU = 1,625 dan
DL = 1,441 atau dl  d  du sehingga dapat diputuskan berada pada daerah
keragu-raguan sehingga tidak memiliki kesimpulan.
Persamaan Regresi
Y= -2,915 + 0,320 X1 + 0,156 X2 + 0,211 X3 + 0,260 X4

865
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

1) b1= 0,320 menunjukkan bahwa variable produk berpengaruh positif terhadap


keputusan pembelian, yang berarti setiap kenaikan satu satuan variable
produk akan menaikan keputusan pembelian sebesar 0,320 dengan
mengasumsikan variable yang lain konstan.
2) b2= 0,156 menunjukkan bahwa variabel harga berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian, yaitu meningkat sebesar 0,156 untuk setiap
penambahan satu tanggapan responden mengenai variable harga.
3) b3 = 0,211 menunjukkan bahwa variabel tempat berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian , yaitu meningkat sebesar 0,211 untuk
setiap penambahan satu tanggapan responden mengenai variable tempat.
4) b4 = 0,260 menunjukkan bahwa variabel promosi berpengaruh positih
terhadap keputusan pembelian, yaitu meningkat sebesar 0,260 untuk setiap
penambahan satu tanggapan responden mengenai variabel promosi.
Berdasarkan hasil persamaan regresi di atas maka dapat diketahui bahwa
variabel bebas yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembalian dalam
memilih produk smartphone Samsung adalah variabel produk. Hal ini dapat
dilihat melalui hasil koefisien regresi yakni sebesar 0,320 yang menunjukan
nilai koefisien regresi yang terbesar jika dibandingkan dengan nilai koefisien
regresi dari variabel lainnya.
Koefisien Korelasi Berganda
Dari hasil yang didapatkan nilai koefisien korelasi sebesar 0,665 atau
66,5% yang berarti tingkat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung pada tingkat hubungan
yang kuat
Dan Koefisien Determinasi (R2)
Nilai adjusted R sebesar 0,419 yang artinya bahwa kontribusi bauran
pemasaran terhadap keputusan membeli smartphone Samsung pada mahasiswa
administrasi bisnis universitas mulawarman sebesar 41,9% dan sisanya yaitu
100% - 41,9%= 58,1% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
Uji Simultan (Uji F)
Berdasarkan perhitungan diperoleh hasil signifikansi F.hitung0,000 < Sig
F.penelitian 0,05 dengan demikian menunjukan bahwa faktor-faktor yang terdiri
dari produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4) secara bersama-
sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian,
sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis yang disampaikan sebelumnya
terbukti yaitu produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama
memounyai pengaruh dansignifikan terhadap keputusan membeli smartphone
Samsung pada mahasiswa administrasi bisnis universitas mulawarman .
Uji T (Uji parsial)

866
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

1). Variabel Product (X1)


Nilai signifikansi thitung untuk variabel produk (X1) adalah sebesar
0,000 < 0,05 sehingga variabel product (X1) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
2) Variabel Price (X2)
Nilai signifikansi thitung untuk variabel price (X2) adalah sebesar 0,076
> 0,05 sehingga variabel price (X2) tidak berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
3) Variabel place (X3)
Nilai signifikansi thitung untuk variabel place (X3) adalah sebesar 0,020 >
0,05 sehingga variabel plice (X3) tidak berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian (Y).
1) Variabel promotion (X4)
Nilai signifikansi thitung untuk variabel promotion (X4) adalah sebesar
0,003 < 0,05 sehingga variabel promotion (X4) berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y).
2) Variabel yang paling berpengaruh
Dari seluruh hasil penelitian secara signifikan dan parsial diketahui
variabel yang memiliki pengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian
smartphone Samsung adalah variable produk.
Dapat dilihat bahwa nilai standart koefisienbeta tertinggi yakni
variabel produk (X1) sebesar 0,320 yang berari bahwa variabel produk secara
signifikan dan parsial yang pengaruhnya paling tinggi terhadap keputusan
pembelian smartphone Samsung pada mahasiswa administrasi bisnis
universitas mulawarman.
Pembahasan
Pengaruh variabel produk, harga, tempat dan promosi secara bersama-sama
terhadap keputusan pembelian
Secara umum hasil analisis deskiptif menunjukkan bahwa tanggapan
responden terhadap variabel-variabel penelitian ini secara umum sudah baik.
Dari hasil analisis diperoleh bahwa variabel independen yang terdiri dari
produk (X1), harga (X2), tempat (X3), dan promosi (X4) secara bersama-sama
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
smartphone Samsung.
Hal ini sejalan pula dengan pengertian marketing mix yang
dikemukankan oleh Dharmmesta dan Handoko (2000 : 124) yaitu marketing

867
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat varibel produk,
struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi.
Produk smartphone Samsung ditawarkan pada konsumen untuk dibeli
dan digunakan manfaatnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen dengan harga yang terjangkau dan bersaing, sehingga dapat menarik
minat konsumen untuk membeli, dan ditambah dengan adanya promosi yang
dilakukan diberbagai media dan event-event yang diselanggarakn, menambah
informasi bagi konsumen untuk mengetahui lebih tentang smartphone
Samsung. Tidak hanya itu iklan yang dilakukan menggunakan bintang yang
terkenal sehingga konsumen akan mengingat iklan tersebut dan tertarik untuk
membeli. Setelah informasi mengenai samrtphone Samsung telah tersebar luas
di masyarakat, tugas perusahaan ialah melakukan distribusi dan memasarkan
produk disetiap tempat di Indonesia tak terkecuali di Samarinda, hal ini agar
konsumen dapat dengan mudah mendapat atau membeli smartphone Samsung,
sehingga dapat dijelaskan dan sesuai dengan hasil analisis bahwa keempat
variabel bauran pemasaran berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian konsumen.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Masitah (2013)
dan Syafrudin Noer (2014) dimana diperoleh hasil yang sama yaitu bauran
pemasaran yang terdiri dari poduk, harga, tempat dan promosi secara bersama-
sama berpengaruh signigfikan terhadap keputusan pembelian smartphone
Samsung.
Pengaruh variabel secara parsial terhadap keputusan pembelian
Pengaruh produk (X1), harga (X2), tempat (X3) dan promosi (X4)
secara parsial terhadap keputusan pembelian (Y) smartphone Samsung, di
peroleh hasil bahwa hanya variabel produk (X1) dan promosi (X4) yang secara
parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone
Samsung, sedengkan variabel harga (X2) dan tempat (X3) secara parsial tidak
berpengaruh.
Pengaruh variabel produk secara parsial terhadap keputusan pembelian
Pengaruh produk terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung.
Berdasarkan indikator produk yang terdiri dari tiga indikator yaitu merek yang
baik dan bergengsi, kualitas produk yang baik dan variasi produk yang
beragam. Merek produk Samsung yang sudah tidak asing lagi oleh masyarakat
Samarinda khususnya pengguna Samsung sehinnga konsumen dapat lebih
mudah mengetahui serta mendapatkan informasi melalui merek Samsung.
Kualitas produk Samsung memiliki produk yang mampu bersaing dengan

868
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

smartphone lain yang sejenis dikelasnya. Variasi produk yang ditawarkan


hampir serupa dengan smartphone lainnya yakni seperti layanan data dan
aplikasi yang beragam.
Untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau dikonsumsi yang
dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Smartphone Samsung memililiki
nama yang sudah dikenal dan mudah diingat memberikan informasi tentang
penggunaan dengan ditambah fitur produknya seperti layanan data/ aplikasi
beragam sehingga menjadi daya tarik untuk diperhatikan, dibeli dan digunakan
manfaatnya bagi konsumen, sehingga perusahaan dapat mempertahankan,
memperhatikan serta pengembangan produknya.
Berpengaruhnya variabel produk (X1) terhadap keputusan pembelian
(Y) smartphone Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas
Mulawarman, tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan Masitah (2013)
untuk kartu perdana XL-Bebas dan Syafrudin Noer (2014) untuk Tupperware.
Pengaruh variabel harga secara parsial terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan indikator harga yang terdiri dari harga bersaing, harga
sebanding dengan kualitas produk dan variasai harga.Smartphone Samsung
memiliki harga yang bersaing dan sebanding dengan kualitas produk,
diharapkan kedepannya dapat lebih mempengaruhi keputusan konsumen untuk
dapat membeli produk smartphone Samsung.
Penetapan harga harus memperhatikan faktor-faktor yang
mempengaruhinya baik secara langsung maupun tidak langsung. Smartphone
Samsung menawarkan produknya dengan variasi harga yang berbeda dengan
kualitas dan variasi produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan
konsumen.
Tidak berpengaruhnya variabel harga (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) smartphone Samsung ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan Syafrudin Noer (2014) untuk produk Tupperware, dimana variabel
harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian
smartphone Samsung, dan berbeda dengan penelitian yang dilakukan olah
Masitah (2013) untk produk XL Bebas dimana variabel harga memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung.
Pengaruh variabel tempat secara parsial terhadap keputusan pembelian
Berdasarkan indikator tempat yang terdiri dari mudah diperoleh/
dijangkau, sevice center tersebar dan outlet resmi tersebar, meskipun ketiga

869
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

indikator dinilai baik oleh konsumen , namun hal ini tidak berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian smartphone Samsung.
Kkurangnya informasi mengenai lokasi outlet resmi serta service
centernya oleh konsumen, sehingga terkadang kesulitan mendapatkan produk
yang diinginkan. Dengan demikian perusahaan agar dapat lebih meningkatkan
dan memperhatikan lokasi outlet resmi, sehingga perusahaan dapat lebih mudah
menyebarkan produknya dan konsumen juga dapat lebih mudah untuk
memperoleh produk yang diinginkan.
Tidak berpengaruhnya variabel tempat (X3) terhadap keputusan
pembelian (Y) smartphone Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis
Universitas Mulawarman, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Masitah (2013) untuk produk XL-Bebas dan Syafrudin Noer (2014) untuk
produk Tupperware.
Pengaruh variabel promosi secara parsial terhadap keputusan pembelian
Promosi yang dilakukan Samsung cukup berhasil menarik minat
konsumen untuk membeli serta menggunakannya. Karena terbukti
informasinya tersampaikan kepublik dengan besarnya pengaruh promosi
terhadap keputusan pembelian.
Berpengaruhnya variabel promosi (X4) terhadap keputusan pembelian
(Y) smartphone Samsung pada mahasiswa administrasi bisnis Universitas
Mulawarman, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Syafrudin Noer
(2014) untuk produk Tupperware, dan berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Masitah (2013) untuk produk XL-Bebas dimana variabel tempat
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian
smartphone Samsung.
Pengaruh variabel harga dan tempat terhadap keputusan pembelian
Tidak berpengaruhnya variabel harga di pengaruhi oleh penetapan harga
yang kurang memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhinya baik secara
langsung dan tidak langsung, seperti harga bersaing dengan adanya
kemungkinan harga termurah akan menjadi salah satu alternatif pilihan
konsumen. Dengan demikian diharapkan perusahaan agar lebih memberikan
variasi harga yang sesuai dengan kualitas produk yang ditawarkan terhadap
produk-produk tertentu. Selain itu menyeimbangan kembali antara harga dan
kualitas produk. Sehingga hal tersebut dapat mempertahankan konsumen untuk
selalu memutuskan membeli.
Tidak berpengaruhnya variabel tempat karena kurangnya informasi
mengenai lokasi outlet resmi serta service center oleh konsumen, sehingga
terkadang kesulitan untuk mendapatkan produk yang diinginkan. Dengan

870
Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian (Wahib)

demikian perusahaan agar dapat lebih meningkatkan dan memperhatikan lokasi


outlet resmim sehingga perusahaan dapat lebih mudah untuk menyebarkan
produknya dan konsumen juga dapat lbih mudah untuk memperoleh produk
yang diinginkan.
Dari keempat variabel bauran pemasaran, ternyata variabel produk
merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya terhadap keputusan
pembelian smartphone Samsung dengan nilai standart kofisien beta tertinggi
sebesar 0,320. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Masitah (2013) untuk produk XL-Bebas dan Syafrudin Noer (2014) untuk
produk Tupperware karena didapat dari hasil keduanya bahwa variabel promosi
yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen.
Hal ini menunjukan bahwa produk yang ditawarkan oleh Smartphone
Samsung cukup berhasil menarik minat konsumen untuk membeli serta
menggunakannya. Karena terbukti dengan nama yang telah dimiliki produk
yang ditawarkan ke publik dengan besarnya pengaruh variabel produk.

Penutup
Bahwa secara bersama-sama variabel produk (X1), harga (X2), tempat
(X3) dan promosi (X4) secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y) smartphone Samsung pada mahasiswa Administrasi
Bisnis Universitas Mulawarman.
Bahwa secara parsial hanya variabel produk (X1) dan promosi (X4)
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y)
smartphone Samsung pada mahasiswa Administrasi Bisnis Universitas
Mulawarman. Sedangkan variabel harga (X2) dan tempat (X3) tidak
berpengaruh signifikan.
Diantara keempat variabel bebas yang diteliti, variabel yang paling
berpengaruh adalah variabelproduk (X1). Mengingat variabel produk
merupakan variabel yang paling besar pengaruhnya, maka perusahaan
disarankan untuk tetap selalu melakukan pengembangan inovasi produk yang
lebih beragam yang seseuai dengan kebutuhan konsumen.
Mengingat variabel promosi juga berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian, maka perusahaan juga harus dapat melakukan inovasi-
inovasi baru dalam hal promosi dengan selalu menginformasikannya diberbagai
media cetak dan elektronik agar dapat dengan mudah diketahui oleh konsumen.
Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel harga tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini diharapkan
perusahaan dapat mengevaluasi kembali terhadap setrategi harga. Misalnya
dengan lebih memberikan variasi harga yang sesuai dengan kualitas produk

871
eJournal Administrasi Bisnis, Volume 3, Nomor 4, 2015: 858-872

yang ditawarkan terhadap produk-produk tertentu. Selain itu menyeimbangan


kembali antara harga dan kualitas produk. Sehingga hal tersebut dapat
mempertahankan konsumen untuk selalu memutuskan membeli.
Mengingat variabel tempat juga tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian, maka perusahaan agar dapat lebih
meningkatkan dan memperhatikan lokasi outlet resmi sehingga perusahaan
dapat lebih mudah untuk menyebarkan produknya dan konsumen juga dapat
lebih mudah untuk memperoleh produk yang diinginkan.

Daftar Pustaka
Dharmmesta, B. S. & Handoko, H, 1994. Manajemen Pemasaran : Analisis
Perilaku Konsumen. Yogyakarta : PBFE Universitas Gajah Mada.
Engel, James. F, Roger. D. Blackwell dan Miniard, Paul. W. 1994. Perilaku
Konsumen. Edisi Keenam. Jilid I. Jakarta: Binarupa Aksara.
Hahn, Fred. E dan Mangun, Kenneth. G. 1999. Beriklan dan Berpromosi
Sendiri. Jakarta: PT. Grasindo.
Irawan dkk. 2001. Pemasaran Prinsip Dan Kasus. Yogyakarta: BPFE.
Kotler & Armstrong. 2001. Prinsip-prinsip PemasaranJilid I. Jakarta:
Erlangga.
………2001. Prinsip-prinsip PemasaranJilid II. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip. 2000. Manajemen PemasaranEdisi I. Jakarta: Prenhallindo.
…….... 2000. Manajemen PemasaranEdisi II. Jakarta: Prenhallindo.
Kotler, Philip dan Susanto. AB. 1999. ManajemenPemasaran di Indonesia,
Analisis ,Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Jakarta:
SalembaEmpat.
Kotler, Philip. 1994. ManajemenPemasaran Global.Jakarta: Prenhallindo.

872

Anda mungkin juga menyukai