Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Air kelapa yang dapat diolah untuk menghasilkan beberapa produk bernilai ekonomi
seperti minuman ringan, cuka, dan nata de coco. Nata de coco sendiri selain sebagai makanan
berserat, juga dapat digunakan dalam industri akustik. Saat ini baru nata de coco yang telah
berkembang mulai dari skala industri rumah tangga hingga industri besar. Berdasarkan profil
usaha, saat ini terdapat tiga jenis industri nata de coco yang berkembang, yaitu perusahaan yang
hanya menghasilkan nata de coco mentah (lembaran), perusahaan yang hanya menghasilkan nata
de coco kemasan (syrup), dan perusahaan menghasilkan nata de coco mentah sekaligus
mengolahnya menjadi nata de coco kemasan.

B. Tujuan Pengamatan

Menganalisis dan mengidentifikasi biaya-biaya yang menjadi dasar penetapan harga


pokok penjualan.

C. Kegunaan Pengamatan

Sebagai bahan acuan bagi pihak-pihak yang tertarik untuk melakukan pengolahan
kembali limbah air kelapa.

1
BAB II ISI

UTAMA LAPORAN

A. Modal Investasi

(dalam rupiah)

No Uraian Volume Harga Jumlah


1 Nampan 3.000 X 3.500 = 10.500.000
2 Panci rebus 100 liter 3 X 250.000 = 750.000
3 Tong tampungan 220 15 X 125.000 = 1.875.000
liter
4 Tong tampungan 150 5 X 85.000 = 425.000
liter
5 Jirigen 30 liter 15 X 25.000 = 375.000
6 Botol 350 X 300 = 105.000
7 Karet ban atau tali 1300 X 50 = 65.000
nampan
8 Saringan 2 X 30.000 = 60.000
9 Kain saringan 70 X 2.500 = 175.000
10 Rak kapasitas 400 3 X 300.000 = 900.000
11 Corong 2 X 5.000 = 10.000
12 Ember tenteng 20 liter 5 X 30.000 = 150.000
13 Ember cuci Loyang 3 X 25.000 = 75.000
14 Gelas ukur plastik 1 liter 2 X 10.000 = 20.000
15 Ciduk tuang 2 X 15.000 = 30.000
16 Sikat botol 2 X 5.500 = 11.000
15.511.000

2
B. Biaya produksi

(dalam rupiah)

No Uraian Volume Harga Jumlah


1 Air Kelapa 3.500 L X 200 = 700.000
2 Cuka 6L X 16.000 = 96.000
3 Za 45 KG X 1.500 = 67.500
4 Gula pasir 50 KG X 11.000 = 550.000
5 Koran 45 KG X 1.500 = 67.500
6 Sodium metabisolfit 3 KG X 7.000 = 21.000
7 Tenaga kerja 2 org x 70.000 = 140.000
(borongan)
8 Kayu bakar X 50.000 = 50.000

1.692.000

C. Biaya Overhead Pabrik

1. Bahan tidak langsung

Bahan tidak langsung :

a. Koran

b. Karet gelang

2. Tenaga kerja tidak langsung

a. Tenaga kerja borongan

3. Biaya tidak langsung lainya

a. Kayu bakar

3
D. Perhitungan harga pokok produk

BBB(Biaya Bahan Baku ) : Rp 1.434.500

BTKL ( Biaya Tenaga Kerja Langsung ) : Rp 140.000

BOP ( Biaya Overhead Pabrik ) : Rp 307.500

Hpp : Rp 1.882.000

Harga pokok produk setiap lembar nata de coco Rp 1.882.000 : 1.400 lembar = Rp
1.350

E. Harga Pokok penjualan

Rp 2.000 / nampan

F. Keuntungan

1.400 lembar x Rp 2.000 = Rp 2.800.000

Rp 2.800.000 – Rp 1.882.000 = Rp 918.000

Jadi keuntungan dari satu kali produksi adalah Rp.918.000

4
BAB III

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai