Anda di halaman 1dari 5

Fair Presentation

(Kelompok Pembahas)
Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Audit

Dosen:
R. Djoemarma Bede, SE., MBA., Ak, CA
Devianti Yunita H., S.E,M.T.,Ak.

Kelompok 6

Sarah Thalya Suherman 120620210005

Muhamad Hayan Amsaroka 120620210023

Nada Nadya Fahira 120620210024

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS

UNIVERSITAS PADJADJARAN

BANDUNG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah yang Maha kuasa, hanya dengan
rahmat dan karunia-Nya kami kelompok 6 sebagai pembahas dapat menyelesaikan Tugus
Makalah Seminar Audit yang berjudul “Fair Presentation.”

Kami kelompok 6 sebagai tim pembahas mengucapkan terima kasih kepada Bapak R.
Djoemarma Bede, SE., MBA., Ak, CA dan Devianti Yunita H., S.E,M.T.,Ak. Selaku dosen
mata kuliah Seminar Auditing yang relah memberikan kepercayaan kepada kami tim pembahas
untuk dapat menyelesaikan tugas ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada kelompok 5
sebagai tim penyaji atas pemaparan dan penyajian makalahnya yang kemudian dapat kami
sumbangkan sedikit saran untuk melengkapi makalah yang sudah baik dalam penyampainnya.

Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca, serta merupakan pelengkap dari makalah kelompok 5 (tim penyaji)..
Adapun tim penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh karena itu
tim pembahas mengharapkan kritik dan saran membangun dari pembaca untuk perbaikan
penyusunan makalah selanjutnya.

\
Bandung, Desember 2021

Kelompok Pembahas
(Kelompok 6)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fair Presentation menciptakan sebuah transparasi, yang mana memungkinkan pengguna dapat
melihat ekonomi yang mendasari bisnis yang tercermin dengan jelas dalam laporan keuangan.
Untuk mewakili transaksi dan peristiwa dengan adil dalam laoiran keuangan, efek dari transaksi
dan peristiwa dilaporkan berdasarkan pada substansi ekonomi dari transaksi. Seorang auditor yang
mempunyai kedudukan sebagai “present fairly” yang mempunyai tugas untuk dapat menyampaikan
opini berdasarkan bukti yang ditemukan, kemudian membandingkan dengan sebuah standar
akuntansi yang ditetapkan. Standar akuntansi yang berlaku di Indonesia antara lain SAK Umum
(Standar Akuntansi Keuangan) yang mengacu pada IFRS, SAK ETAP ( Standar Akuntansi
Keuangan Entitas tanpa akuntabilitas publik) yang akan diganti dengan SAK EP (Standar
Akuntansi Keuangan Entitas Privat) yang berlaku 1 januari 2025, SAK EMKM (Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Menengah Kecil dan Mikro), SAP (Standar Akuntansi Pemerintah), dan SAK
Syariah.
Maka untuk itu seorang auditor harus mempunyai background seorang accounting untuk
mengetahui tentang prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Sehingga auditor dapat dapat
mengevaluasi antara prinsi-prinsip akuntansi yang berlaku umum dengan dengan laporan keuangan
yang disajikan entitas. Jika dalam laporan keuangan adanya perbedaan maka auditor harus
mengungkapkan dalam sebuah opini/pendapat. Opini/ pendapat itu merupakan suatu ukuran bagi
perusahaan dalam memperbaiki penyajian dalam laporan keuangan.
profesi seorang akuntan publik.
Dalam fair presentation seorang auditor berfokus pada dua area pemeriksaan yaitu metode
akuntansi yang digunakan entitas dan penyajian tentang laporan keuangan. Metode akuntansi
meliputi klasifikasi akun, menganalisis transaksi, penggunaan basis data pencatatan, dan metode
pencatatan persediaan. Sedangkan penyajian laporan keuangan yaitu data yang aktual bukan
mengenai hasil akhir. Penyajian laporan keuangan berfokus pada balance sheet, laporan rugi laba
mengenai laba atau rugi yang didapatkan perusahaan dalam periode tersebut. Data yang aktual
tersebut menentukan apakah laporan keuangan yang disajikan memberikan informasi yang
sesungguhnya terjadi.
Pernyataan auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan yang diaudit sesuai dengan
standar akuntansi yang ditetapkan kemudian auditor menyatakan opini mengenai laporan keuangan
tersebut berdasarkan keadaan sebenarnya maka auditor telah melakukan fair presentation. Fair
Presentation ini merupakan tanggunga jawab seorang auditor sebagai professional profesi yang
mengutamakan kode etik sebagai acuan. Fair Representation merupakan tahapan terakhir dalam
penugasan audit dengan merumuskan hasil opini/pendapat atas Laporan Keuangan Auditan. Opini
audit bergantung pada atau didasarkan atas temuan-temuan audit.
Fair Representation merupakan bentuk komunikasi auditor dengan pihak lain. Fair
Representation dianggap penting karena sebuah keterbukaan kepada publik khusunya pengguna
laporan keuangan mengenai kewajaran data yang disampaikan entitas. Seorang investor
mempunyai peranan penting sebelum mengambil keputusaan dalam melakukan investasi karena
hal ini merupakan penilaian (judgment) terhadap entitas. Auditor yang tidak memberikan fair
representation dalam memberikan opini terhadap publik dengan sengaja maka auditor tersebut
telah melakukan tindakan fraud. Tindakan fraud tentunya menyalahi aturan dalam asosiasi dan etita

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II

PEMBAHASAN

Anda mungkin juga menyukai