Disusun Oleh :
WANIKMAL WAKIL
31.0762
E5_19
i
Kata Pengantar
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya kita dapat menyelesaikan tugas Makalah Mata
Kuliah Administrasi Kepegawaian Program Studi Manajemen Sumber Daya
Manusia Sektor Publik dengan baik dan lancar. Terima kasih penulis ucapkan
kepada Ibu Ayu Widyowati Johanes, S.STP selaku Dosen Mata Kuliah
Administrasi Kepegawaian yang telah membimbing saya dalam pengerjaan tugas
ini, tanpa bimbingan dan arahannya sesungguhnya saya tidak akan bisa
mengerjakannya sejauh ini.
Saya berharap dengan dibuatnya makalah ini dapat menjadi ilmu dan
menambah wawasan yang bermanfaat bagi pembaca, serta diharapkan dapat
memenuhi nilai ujian tengah semester Mata Kuliah Administrasi Kepegawaian.
Makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu
saya harap pembaca dapat memberikan kritik dan saran sehingga bisa menjadi
evaluasi bagi saya selanjutnya. Terima kasih.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................................................ii
ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................3
1.3 Tujuan................................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................4
PEMBAHASAN................................................................................................................4
A. Pengertian dari Manajemen dan ASN....................................................................4
B. Manajemen Aparatur Sipil Negara dalam mewujudkan tata Kelola pemerintahan
yang baik........................................................................................................................5
C. Peran Sumber Daya Masyarakat............................................................................9
BAB III PENUTUP.............................................................................................................12
A. Kesimpulan...........................................................................................................12
B. Saran....................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Aparatur Sipil Negara yang disingkat ASN adalah profesi bagi pegawai
negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh pejabat pembina
kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi
tugas negara lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pegawai negeri sipil yang disingkat PNS adalah warga negara Indonesia yang
memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai ASN secara tetap oleh
pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan pegawai ASN
yang profesional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme.
1
sumber daya manusia bermakna perwujudan tanggung jawab sosial suatu
organisasi, termasuk organisasi pemerintahan.
Maka dari itu, dalam meningkatkan kualitas sumber daya aparatur bukan
hanya merubah secara personalisasi atau individu nya saja tetapi harus merubah
suatu sistem yang ada di dalam organisasi tersebut atau dapat diawali dengan
merubah dari organisasi nya terlebih dahulu, karena jika organ dari organisasi
tersebut di perbaiki atau di modifikasi terlebih dahulu misal seperti berbagai
aturan dan struktur dari organisasi , maka tidak akan berguna baik jika secara
pribadi atau individu nya di rubah terlebih dahulu karena pasti para aparatur
tersebut secara tidak langsung akan mengikuti sistem yang ada pada organisasi
tersebut. Selanjutnya, jika pimpinan dalam organisasi tersebut tidak menginginkan
untuk merubah sistem maka aparatur yang terdapat dalam organisasi tersebut juga
tidak dapat menolak, karena sebagai pimpinan juga menginginkan bahwa
bawahan atau pegawainya mengikuti prosedur yang pimpinan tersebut terapkan di
dalam suatu organisasi tersebut.
2
negara. Hal ini yang akan menjadi pokok permasalahannya yaitu Bagaimana
Manajemen Aparatur Sipil Negara Dalam Mewujudkan tata kelola pemerintahan
yang baik (good governance).
1.3 Tujuan
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
pemerintah dengan perjanjian kerja mempunyai kesempatan yang sama didalam
mendapatkan jabatan dijelaskan pada pasal ke-6 “Jabatan adalah kedudukan yang
menunjukkan fungsi, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak seorang pegawai
ASN dalam suatu satuan organisasi”.
5
pelaksanaan hingga evaluasi sumber daya manusia yang memiliki sebuah regulasi
sendiri, dan hal ini untuk mencapai suatu tujuan organisasi atau individunya.
6
c) Tujuan fungsional, tujuan fungsional ini terkait dengan menjaga
konstribusi biro / departemen / bagian sumber daya manusia bagi kebutuhan
organisasi.
d) Tujuan personal, yaitu hal ini terkait dengan membantu para karyawan
dalam mencapai tujuan-tujuan individu sejauh tujuan untuk mendorong kontribusi
individual yang hendak dicapai melalui aktifitasnya dalam organisasi seperti :
kompensasi, pengembangan karir dan lain-lain(Rehamn and Sultana, 2009)
7
hal tersebut maka terciptalah daya saing dilingkungan pegawai negeri sipil.
Terciptanya daya saing tersebut diharapkan setiap pegawai negeri sipil terpacu
untuk meningkatkan kinerjanya dengan lebih baik. PNS yang penilaian kinerjanya
tidak mencapai target kinerja dikenakan sanksi administrasi sampai dengan
pemberhentian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang – undangan.
Pemberian sanksi ini dilakukan guna menciptakan efek jera bagi setiap pegawai
negeri sipil. Sanksi yang diberikan oleh pemerintah guna mendisiplikan pegawai
negeri sipil. Kedisiplinan pegawai dapat meningkatkan profesionalime pegawai
negeri sipil di lingkungan pemerintah.
8
dilakukan bagi Pegawai Negeri Sipil untuk meningkatkan kepribadian,
pengetahuan dan kemampuannya sesuai dengan tuntutan persyaratan jabatan dan
pekerjaannya sebagai PNS.
9
visi untuk kepentingan manusia. Begitu pula dalam pelaksanaan misinya maka
dikelola dan diurus oleh manusia. Dengan demikian manusia merupakan faktor
yang sangat strategis dalam semua kegiatan organisasi. Agar dapat mengatur dan
mengurus sumber daya manusia berdasarkan visi organisasi sehingga tujuan
organisasi tercapai maka dibutuhkan ilmu, metoda dan pendekatan pengelolaan
sumber daya manusia atau yang sering disebut dengan manajemen sumber daya
manusia. Ini berarti bahwa manajemen sumber daya manusia juga menjadi bagian
dari ilmu manajemen yang mengacu kepada fungsi manajemen yang dalam
pelaksanaannya meliputi proses-proses perencanaan, pengorganisasian,
memimpin dan juga mengendalikan.
Peran sumber daya dari waktu ke waktu akan semakin strategis terhadap
perkembangan dan dinamika organisasi, Pada era ini istilah pekerja berubah
menjadi pengetahuan dalam pekerja. Pada masa inilah peran sumber daya manusia
yang handal merupakan aset bagi perusahaan atau yang sekarang lebih dikenal
dengan istilah human capital Mulai dikembangkan untuk memenuhi visi dan misi
organisasi untuk menjadi lbih baik lagi. Peran sumber daya manusia pada masa
sekarang ini sangat vital karena menggantikan peran mesin-mesin sebagai basis
keberhasilan bagi organisasi.
10
menilai kompetensipegawai. Penjelasan tentang assessment center menurut
Thornton dan Byham (dalam Speigel, 1992:2) merupakan, “prosedur
komprehensif dan terstandar dengan menggunakan berbagai teknik assessment
seperti uji situasional dan simulasi pekerjaan (seperti games bisnis, diskusi
kelompok, laporan dan presentasi) yang dipergunakan untuk mengevaluasi
individu pegawai untuk berbagai tujuan. Sejumlah evaluator manajemen terlatih,
yang melakukan supervisi langsung terhadap peserta assessment, melakukan
assessment dan memberikan rekomendasi tentng potensi manajemen dan
pengembangan yang diperlukan dari peserta assessment. Hasil assessment
selanjutnya disampaikan kepada manajemen yang lebih tinggi dan dapat
dipergunakan untuk keputusan personalia termasuk promosi, mutasi dan
perencanaan karir. Hasil assessment pun disampaikan pada peserta sehingga
mereka bisa memiliki dasar untuk merencanakan pengembangan dirinya
berdasarkan pandangannya sendiri.” Sementara assessment center sebagai metode
didefinisikan sebagai proses assessment berganda (multiple) yang melibatkan
sejumlah individu untuk menjalankan berbagai pengujian, diamati tim asesor
terlatih yang mengevaluasi kinerja berdasarkan perilaku kerja yang sudah
ditetapkan sebelumnya.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
5. Pendidikan dan pelatihan (Diklat) Pegawai Negeri Sipil melalui sistem
karir dan prestasi kerja.
B. Saran
13
DAFTAR PUSTAKA
Rehamn and Sultana, 2011. (2009). Pengelolaan Aparatur Sipil Negara. 2(5),
255.
Rofifah, D. (2020). Manajemen SDM. Paper Knowledge . Toward a Media
History of Documents, 12–26.
14