Dosen Pengampu :
Eka Purnamasari, ST, MT
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Makalah ini di buat bertujuan untuk mengetahui informasi tentang beton prategang
baik dari pengertian, perbedaan maupun prinsipnya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
B. Kekurangan
- Beton memiliki kuat tarik yang rendah sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa (meshes).
- Adukan beton menyusut saat pengeringan sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion
joint) untuk stuktur yang panjang untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan
pengembangan beton.
2
- Beton keras (beton) mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu,
sehingga perlu dibuat dilatasi untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat
perubahan suhu.
- Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air,
dan air yang membawa kandungan garam dapat merusak beton.
- Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan di detail secara
seksama agar setelah dikomposisikan dengan baja tulangan menjadi bersifat
daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
Beton prategang merupakan beton hasil pabrikan (precast) yang didesain sedemikan rupa
yang fungsinya sebagai komponen structural yang langsung menerima beban-beban lalu
lintas setelah slab yang kemudian menyalurkan beban ke kolom dan diteruskan ke pondasi.
Dengan menggunakan konsruksi beton prategang, girder dapat didesain dengan efektif dan
efisien juga ekonomis namun mampu menanggung beban konstruksi yang telah
direncanakan, sedangkan penggunaan beton bertulang biasa akan menyebabkan dimensi
beton dan baja tulangan untuk girder sangat besar yang mengakibatkan konstruksi tidak
3
lagi efektif, efisien dan ekonomis. Pada balok girder biasa dilakukan proses penegangan
yang sering disebut dengan stressing.
Stressing balok girder merupakan proses penarikan kabel tendon yang ada didalam girder
untuk menjadikan girder sebagai beton prategang. Pemberian tegangan pada kabel tendon
(stressing) dapat dilakukan dengan dua sistem, yaitu : Pre-tensioning dan Post-tensioning.
Pre-tensioning, merupkan prinsip penegangan yang dilakukan sebelum tendon dicor atau
sebelum beton mengaras diberi gaya prategang.
4
2.2 Diagram Alir
Diagram alir dalam penulisan makalah ini adalah :
Pengertian
Beton
Beton Beton
Prategang Bertulang
Perbedaan Beton
Prategang dengan
Beton Betulang
Kesimpulan
5
2.3 Perbedaan Beton Bertulang dengan Beton Prategang
Beton Bertulang Konvensional Beton Prategang
Beton dan tulangan baja normal Beton dan baja mutu tinggi
Penampang tidak efektif Penampang efektif bekerja
Mengalami retak Tanpa retak
Sengkang tidak menentukan > dapat dipikul
Gaya geser yang besar > sengkang
oleh kelengkungan kabel
Penampang gemuk / lebar > berat Penampang ramping > ringan
Struktur lebih berat Berat menjadi lebih ekonomis
Beton mutu tinggi & baja mutu tinggi
Penggunaan beton mutu tinggi >
menghasilkan struktur yang ekonomis akibat
menghasilkan tulangan yang banyak
berat yg berkurang
Gaya prategang memberikan kontribusi
Tulangan tidak memberikan kontribusi
terhadap perlawanan lendutan akibat beban
terhadap lendutan
mati dan hidup
Korosi terjadi akibat retak beton Tanpa retak >> tidak terjadi korosi
Beban repetisi tidak mempengaruhi Beban repetisi mempengaruhi tulangan
tulangan pada umur struktur prategang dan umur struktur
Proses produksi >> metoda khusus / rumit,
Proses produksi >> konvensional, lebih
lebih mahal, penggunaan alat dan skill pekerja
murah, penggunaan alat serta pekerja lebih
khusus dan supervisi yang ketat, tingkat
sedikit dan supervisi yang konvensional
ketelitian yang tinggi
Keruntuhan struktur sebelum batas runtuh
Keruntuhan struktur tanpa peringatan
dapat terdeteksi
BAB III
6
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Beton adalah campuran antara semen, agregat halus, agregat kasar, dan air, dengan atau
tanpa bahan campuran tambahan yang membentuk massa padat. Bahan penyusun beton
tersebut pun memiliki banyak banyak klasifikasi yang berdasarkan kegunaan, bentuk, dan
ukuran yang mana telah diuraikan pada bagian pembahasan. Beton prategang cukup
banyak digunakan dalam konstruksi di Indonesia karena penggunaan struktur beton
prategang dinilai mempunyai banyak keuntungan antara lain :
1. Strukur lebih ringan, langsing dan kaku.
2. Gaya prategang dapan mencegah atau mengurangi retak yang selanjutnya dapat
mencegah terjadinya korosi pada baja sehingga struktur lebih tahan terhadap
lingkungan yang korosif.
3. Lintasan tendon dapat diatur agar berkontribusi dalam menahan gaya lintang.
4. Penghematan maksimum dapat dicapai pada struktur bentang panjang yang akan
lebih ekonomis bila dibandingkan dengan struktur beton bertulang biasa dan struktur
baja.
5. Dapat digunakan untuk struktur pracetak yang dapat memberikan jaminan kualitas
yang lebih baik kemudian dan kecepatan dalam pelaksanaan konstruksi serta biaya
awal yang lebih rendah.