Anda di halaman 1dari 2

Dalam Bab V 

Permendikbud 17 tahun 2020 diatur mengenai Jumlah minimal dan maksimal


akseptor didik dalam satu rombongan belajar, tercantum pada pasal 24

Pasal 24
Jumlah akseptor didik dalam satu Rombongan Belajar diatur sebagai berikut:
a. SD dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 20 (dua puluh) akseptor didik dan paling banyak
28 (dua puluh delapan) akseptor didik;
b. SMP dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 20 (dua puluh) akseptor didik dan paling
banyak 32 (tiga puluh dua) akseptor didik; 
c. Sekolah Menengan Atas dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 20 (dua puluh) akseptor
didik dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) akseptor didik;
d. Sekolah Menengah kejuruan dalam satu kelas berjumlah paling sedikit 15 (lima belas)
akseptor didik dan paling banyak 36 (tiga puluh enam) akseptor didik.
e. SD Luar Biasa (SDLB) dalam satu kelas berjumlah paling banyak 5 (lima) akseptor didik; dan
f. SMP Luar Biasa (SMPLB) dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) dalam satu
kelas berjumlah paling banyak 8 (delapan) akseptor didik.

Pasal 24 diatas mengatur kalau terdapat kelas paralel atau lebih dari satu kelas/rombel.
Bagaimana kalau kurang dari persyaratan jumlah siswa minimal? Hal ini dikecualikan,
menyerupai disebutkan pada pasal 25 yang berbunyi

Ketentuan jumlah akseptor didik dalam 1 (satu) Rombongan Belajar sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 24 sanggup dikecualikan paling banyak 1 (satu) Rombongan
Belajar dalam 1
(satu) tingkat kelas.

Didalam Permendikbud Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah
telah dijelaskan sebagai berikut :

Anda mungkin juga menyukai