Anda di halaman 1dari 3

Ok baik, syifa, terimakasih sudah menjelaskan materi sebelumnya

Baik, pemaparan materi selanjutnya akan saya lanjutkan

Kali ini topik yang kita bahas adalah ciri-ciri perilaku kepatuhan, sebelum langsung masuk ke ciri-cirinya.
Saya mau menjelaskan kembali sedikit tentang apa itu kepatuhan

Kepatuhan merupakan sebuah sikap pemenuhan terhadap tanggungjawab, rela memberi, rela
menyerah dan rela mengalah dalam melakukan sesuatu dengan tunduk pada apa yang diinginkan atau
diharapkan orang lain. Kepatuhan juga diartikan sebagai sifat patuh, tunduk, disiplin dan taat terhadap
ajaran ataupun aturan.

Antara individu yang mempunyai sikap kepatuhan dan individu yang tidak mempunyai sikap
kepatuhan sebenarnya dapat dibedakan dari caranya berperilaku terhadap norma atau aturan yang ada.
Orang yang memiliki sikap kepatuhan ia memiliki daya respon yang baik terhadap suatu norma atau
aturan yang ada sehingga ia dapat mematuhi dan menghormati norma atau aturan yang ada. Sementara
seseorang yang tidak mempunyai sikap kepatuhan memiliki daya respon terhadap norma yang kurang
baik sehingga ia cenderung menyepelekan, tidak memperdulikan dan bersikap abai terhadap norma
yang ada.

Secara garis besar ciri-ciri perilaku kepatuhan dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Konformitas

Konformitas merupakan suatu proses pengaruh sosial dimana seorang individu mengubah sikap dan
tingkah lakunya agar sesuai dengan norma sosial atau peraturan yang ada. Seseorang yang memiliki
sikap kepatuhan akan bersikap konformis karena dalam dirinya terdapat sikap rela menerima, rela
menyerah dan rela mengalah kepada kepentingan yang lebih besar dan rela mengalah untuk mengikuti
apa yang diinginkan orang lain yang dalam hal ini adalah mengikuti norma yang dijunjung oleh warga
sekitar atau lingkungan dimana individu itu berada baik itu lingkungan sosial, lingkungan kerja,
pendidikan dan lain sebagainya.

Contoh konkrit dari konformitas misalnya ada orang asing yang mendatangi suatu daerah, nah ketika dia
mendiami daerah tersebut kemudian ada pengaruh sosial dari warga sekitar yang mengajarkan terkait
norma yang ada di daerah tersebut. kemudian orang asing tersebut mengikuti dan menjunjung norma
yang ada di daerah tersebut.
Adapun contoh kedua misalnya di suatu lingkungan sekolah, terdapat seorang murid laki-laki yang
memiliki rambut panjang. Di sekolah tersebut terdapat peraturan kedisiplinan yang menyatakan bahwa
rambut murid laki-laki haruslah pendek. Karena murid tersebut mengetahui adanya peraturan
kedisipinan tersebut maka keesokan harinya ia mencukur rambutnya guna menyesuaikan diri dengan
peraturan yang ada di lingkungan sekolahnya.

2. Penerimaan

Penerimaan adalah suatu sikap atau kecenderungan seseorang untuk mau dipengaruhi oleh orang lain
melalui komunikasi yang peruasif. Biasanya seseorang akan lebih mudah menerima sesuatu dari orang
yang ia anggap berpengetahuan luas, orang yang dia sukai, tokoh terkenal ataupun orang yang menjadi
panutannya. Penerimaan yang dimaksud dalam hal ini dapat juga berupa tindakan yang dilakukan
dengan ikhlas dan senang hati oleh seseorang setelah mendapatkan rayuan atau bujukan melalui
komunikasi persuasif dari orang lain.

Contoh konkrit dari penerimaan misalnya ada oknum supporter sepakbola yang ricuh ketika
pertandingan sedang berlangsung. Lalu ada imbauan dari pemain sepakbola terkenal yang diidolakan
oleh para oknum supporter tersebut. Sang pemain tersebut membujuk para oknum supporter untuk
berhenti membuat kericuhan dan membujuk mereka untuk berdamai dan bersikap tenang. Nah
akhirnya para supporter pun menerima saran dan bujukan dari pemain idolanya tersebut. Nah sikap
supporter yang menerima saran dan bujukan itulah yang dimaksud dengan penerimaan.

3. Ketaatan

Ketaatan secara umum merupakan suatu bentuk sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada pihak yang
memiliki wewenang atau otoritas yang lebih tinggi. Ketaatan dalam agama sering digambarkan sebagai
bentuk penyerahan diri dan bentuk kepasrahan kepada entitas yang mahatinggi yaitu Tuhan. Dalam hal
aspek psikologi, sikap ketaatan yang dimaksud itu seperti berhubungan baik, bersikap kooperatif,
mengalah dan mematuhi perintah pihak yang memiliki wewenang atau otoritas yang lebih tinggi.
Ketaatan juga berarti tidak mempersulit suatu tindakan represif dari pihak yang memiliki kewenangan
atau orang yang kedudukannya lebih tinggi.

Contoh konkrit dari ketaatan disini misalnya pada suatu malam tim polrestabes Bandung melakukan
kegiatan penertiban umum ketika malam hari. Ketika melakukan patroli, tim menemukan sekelompok
pemuda yang sedang berkumpul. Nah kemudian dilakukanlah pemeriksaan kepada para pemuda
tersebut. Para pemuda tersebut pun bersikap kooperatif dengan mengikuti perintah dari tim polrestabes
Bandung dengan diperiksa apakah terdapat obat terlarang pada para pemuda tersebut. Nah dari kasus
ini sikap para pemuda yang kooperatif dan mematuhi perintah pihak berwenang inilah yang dimaksud
dengan ketaatan.

(NEXT SLIDE)

Nah, Adapun ciri-ciri perilaku kepatuhan secara lebih spesifik diantaranya:

- Memiliki kesadaran untuk menyesuaikan diri dengan norma disekitarnya


- Taat terhadap peraturan yang ada dan tidak bertindak diluar batas kewajaran
- Memiliki sifat kehati-hatian, teliti dan berfikir cermat
- Ikhlas dalam menerima segala konsekuensi perbuatannya
- Mengharapkan suatu kesempurnaan dan memiliki idealisme yang tinggi

(NEXT SLIDE)

- Dapat diandalkan dalam menyelesaikan pekerjaan dan tuntutan yang diberikan


- Memiliki loyalitas atau kesetiaan yang tinggi
- Tidak suka melakukan perlawanan dan memiliki sikap berserah diri
- Memiliki komitmen dan tanggung jawab yang tinggi dan juga konsisten
- Cenderung tunduk terhadap otoritas yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai