Anda di halaman 1dari 13

Makalah Agama Islam

Tentang Manusia

DISUSUN OLEH :
-AWAL ANUGRAH NUR - NURUL FADILA RAMADHANI

-A.WEBATARIOLA R.A.S - NUR ANISA

-SULFIANA - AYU SAFA MARWANA

-NURUL KHOFIFA - NURFADILLAH

-LUT’HFIA FAHIRA - A.RESKY AMELIA PUTRI

-MISKAWATI - RESKY AWALIYAH

-NUR FITRI - A.MUTIARA RAUDATUL JANNAH

-NURUL AZIZAH AMIR

KELAS 1 A
AKADEMI KEPERAWATAN (AKPER)
BATARITOJA WATAMPONE
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Anugrah-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang manusia, terkait tentang hakikat dan martabat
serta tanggung jawab manusia.Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain
untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen pengajar , juga untuk lebih memperluas
pengetahuan para Mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik, namaun penulis
menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan kami sebagai manusia biasa. Oleh
karena itu jika didapati ada kesalahan baik dari segi teknik penulisan maupun dari isi maka
kami memohon maaf yang sebesar-besarnya.
Serta saran dari Dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat diharapkan oleh kami untuk
dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga dalam pengetahuan kita bersama.
DAFTAR ISI

Kata pengantar..............................................................................................i
Daftar isi.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................iii
A.Latar Belakang.........................................................................................iii
B.Rumusan Masalah.....................................................................................iii
C.Tujuan.......................................................................................................iii
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................1
A.Pengertian Manusia....................................................................................1
B.Hakikat Manusia.........................................................................................1
C.Martabat Manusia.......................................................................................2
D.Tanggung Jawab Manusia dan Macamnya.................................................4
BAB III PENUTUP.......................................................................................6
A.Kesimpulan.................................................................................................6
B.Kritik dan Saran..........................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR ISI
Kata
Pengantar.....................................................................................................i
Daftar
Isi .............................................................................................................ii
Bab I
PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................................1
B. Tujuan Penulisan ......................................................................................2
C. Ruang Lingkup .........................................................................................2
D. Metode Penulisan .....................................................................................2
Bab II
PEMBAHASAN .....................................................................................3
A. Konsep Manusia........................................................................................3
B. Eksistensi dan Martabat Manusia .............................................................5
C. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah dan Khalifatullah ........7
Bab III
PENUTUP ............................................................................................10
A. Simpulan...................................................................................................10
B. Saran ........................................................................................................10
DAFTAR
PUSTAKA .......................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk yang paling menakjubkan, makhluk yang unik multi dimensi, serba
meliputi, sangat terbuka, dan mempunyai potensi yang agung. Manusia dalam pandangan kebendaan
(materialis) hanyalah merupakan sekepal tanah di bumi. Dari bumi asal kejadiannya, di bumi dia
berjalan, dari bumi dia makan dan kedalam bumi dia kembali. Al-Qur'an memberi keterangan tentang
manusia dari banyak seginya. Dari ayat-ayat Al-Qur’an, dapat disimpulkan bahwa manusia adalah
makhluk fungsional yang bertanggung jawab. Dalam pandangan orang yang beriman, manusia itu
makhluk yang mulia dan terhormat pada sisi Tuhan. Manusia diciptakan Tuhan dalam bentuk yang
amat baik, sesudah itu ditiup Roh ke dalam tubuhnya, para malaikat disuruh sujud (memberi hormat)
kepadanya. Tuhan memberi manusia ilmu pengetahuan dan kemauan, dijadikan manusia di bumi dan
menjadi pusat kegiatan di alam ini. Segala apa yang ada di langit dan di bumi, semuanya bekerja untuk
kepentingan manusia, dan kepadanya di berikan nikmat lahir dan batin.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Manusia?

2. Apa Hakikat Manusia?

3. Bagaimana Martabat Manusia?


4. Bagaimana Tanggung Jawab Manusia dan macam-macamnya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari Manusia

2. Untuk mengetahui apa Hakikat Manusia

3. Untuk mengetahui bagaimana Martabat Manusia

4. Untuk mengetahui bagaimana Tanggung Jawab Manusia beserta macamnya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manusia Secara umum


Manusia adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang paling sempurna dibandingkan dengan
makhluk lainnya, karena manusia mempunyai akal dan pikiran untuk berfikir secara logis dan dinamis,
dan bisa membatasi diri dengan perbuatan yang tidak dilakukan. Manusia bisa memilih perbuatan mana
yang baik (positif) atau buruk (negartif) untuk diri mereka sendiri. Secara umum manusia sebagai
makhluk pribadi dan makhluk sosial, karena bukan hanya diri sendiri saja tetapi manusia perlu bantuan
dari orang lain.

Adapun beberapa definisi manusia menurut para ahli, yaitu :

1) ABINENO J. I

Manusia adalah "tubuh yang berjiwa" dan bukan "jiwa abadi yang berada atau yang terbungkus dalam
tubuh yang fana".

2) UPANISADS

Manusia adalah kombinasi dari unsur-unsur roh (atman), jiwa, pikiran, dan prana atau badan fisik.

3) I WAYAN WATRA

Manusia adalah mahluk yang dinamis dengan trias dinamikanya, yaitu cipta, rasa dan karsa.

4) OMAR MOHAMMAD AL-TOUMY AL-SYAIBANY


Manusia adalah mahluk yang paling mulia, manusia adalah mahluk yang berfikir, dan manusia adalah
mahluk yang memiliki 3 dimensi (badan, akal, dan ruh), manusia dalam pertumbuhannya dipengaruhi
faktor keturunan dan lingkungan

Dalam Al-Quran manusia dipanggil dengan beberapa istilah, antara lain Al- Insaan, Al-Naas, Al-Abd,
Bani Adam, dan sebagainya. Al-Insaan berarti suka, senang, jinak, ramah, atau makhluk yang sering
lupa. Al-Naas berarti manusia (jama’). Al-Abd berarti manusia sebagai hamba Allah. Bani Adam berarti
anak-anak Adam karena berasal dari keturunan nabi Adam. Namun dalam Al-Quran dan Al-Sunnah
disebutkan bahwa manusia adalah makhluk yang paling mulia dan memiliki berbagai potensi serta
memperoleh petunjuk kebenaran dalam menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.

Allah selaku pencipta alam semesta dan manusia telah memberikan informasi lewat wahyu Al-quran
dan realita faktual yang tampak pada diri manusia. Informasi itu diberi- Nya melalui ayat-ayat tersebar
tidak bertumpuk pada satu ayat atau satu surat. Hal ini dilakukan-Nya agar manusia berusaha mencari,
meneliti, memikirkan, dan menganalisanya. Tidak menerima mentah demikian saja. Untuk mampu
memutuskannya, diperlukan suatu peneliti Alquran dan sunnah rasul secara analitis dan mendalam.
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan penelitian laboratorium sebagai perbandingan, untuk
merumuskan mana yang benar bersumber dari konsep awal dari Allah dan mana yang telah mendapat
pengaruh lingkungan. Hasil peneliti Alquran yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya bahwa
manusia terdiri dari unsur-unsur: jasad, ruh, nafs, qalb, fikr, dan aqal.

B. Hakikat Manusia
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah, alaqah, dan mudgah
sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang memiliki berbagai kemampuan. Oleh
karena itu, manusia wajib bersyukur atas karunia yang telah diberikan Allah Swt. Makhluk ciptaan
Tuhan yang paling sempurna dan sebaik - baik ciptaan, yang diciptakan dari tanah dan disempurnakan
dengan ditiupkannya ruh,  Unsur - unsur yang ada pada manusia yaitu berupa fisik atau jasmani yang
bisa dilihat untuk menunjukkan keberadaannya yang didalamnya terdapat jantung sebagai pusat
hidup dan otak sebagai lembaga pikir, rasa, dan sikap sebagai pusat kehidupan. Yang kesemuanya itu
bisa berfungsi jika ada ruh di dalamnya, tidaklah diciptakan manusia melainkan supaya menyembah
atau beribadah kepada Allah, baik sebagai makhluk individual, makhluk sosial (menjalin hubungan
dengan orang lain) ataupun makhluk ekonomi (memenuhi kebutuhan hidup), Hakikat manusia adalah
sebagai berikut :

1. Makhluk yang memiliki tenaga dalam yang tepat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya.

2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggungjawab atas tingkah laku intelektual dan
social.

3. Makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus berkembang tidak pernah selesai
selama hidupnya.

4. Individu yang mudah terpengaruh oleh lingkungan terutama dalam bidang


sosial.

Hakikat Manusia Menurut Pandangan Islam :


Penciptaan manusia terdiri dari bentuk jasmani yang bersifat kongkrit, juga disertai pemberian
sebagian Ruh ciptaan Allah swt yang bersifat abstrak. Manusia dicirikan oleh sebuah intelegensi
sentral atau total bukan sekedar parsial atau pinggiran. Manusia dicirikan oleh kemampuan mengasihi
dan ketulusan, bukan sekedar refles-refleks egoistis. Sedangkan, binatang, tidak mengetahui apa-apa
diluar dunia inderawi, meskipun barangkali memiliki kepekaan tentang yang sakral.

Manusia perlu mengenali hakikat dirinya, agar akal yang digunakannya untuk menguasai alam dan
jagad raya yang maha luas dikendalikan oleh iman, sehingga mampu mengenali ke-Maha Perkasaan
Allah dalam mencipta dan mengendalikan kehidupan ciptaanNya. Dalam memahami ayat-ayat Allah
dalam kesadaran akan hakekat dirinya, manusia menjadi mampu memberi arti dan makna hidupnya,
yang harus diisi dengan patuh dan taat pada perintah-perintah dan berusaha menjauhi larangan-
larangan Allah. Berikut adalah hakekat manusia menurut pandangan Islam:

1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Allah SWT.

Hakekat pertama ini berlaku umum bagi seluruh jagat raya dan isinya yang bersifat baru, sebagai
ciptaan Allah SWT di luar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan meupakan alam nyata yang konkrit,
sedang alam akhirat merupakan ciptaan yang ghaib, kecuali Allah SWT yang bersifat ghaib bukan
ciptaan, yang ada karena adanya sendiri.

Firman tersebut menjelaskan pada manusia tentang asal muasal dirinya, bahwa hanya manusia
pertama Nabi Adam AS yang diciptakan langsung dari tanah, sedang istrinya diciptakan dari satu
bagian tubuh suaminya. Setelah itu semua manusia berikutnya diciptakan melalui perantaraan
seorang ibu dan dari seorang ayah, yang dimulai dari setetes air mani yang dipertemukan dengan sel
telur di dalam rahim.

Hakikat pertama ini berlaku pada umumnya manusia di seluruh jagad raya sebagai ciptaan Allah
diluar alam yang disebut akhirat. Alam ciptaan merupakan alam nyata yang konkrit sedangkan alam
akhirat merupakan ciptaan yang ghaib kecuali Allah yang bersifat ghaib bukan ciptaan yang ada karena
dirinya sendiri.

2. Kemandirian dan Kebersamaan (Individualitas dan Sosialita).

Kemanunggalan tubuh dan jiwa yang diciptakan Allah SWT , merupakan satu diri individu yang
berbeda dengan yang lain. setiap manusia dari individu memiliki jati diri masing - masing. Jati diri
tersebut merupakan aspek dari fisik dan psikis di dalam kesatuan. Setiap individu mengalami
perkembangan dan berusah untuk mengenali jati dirinya sehingga mereka menyadari bahwa jati diri
mereka berbeda dengan yang lain. Firman Allah dalam Q.S. Al-A’raf 189

Firman tersebut jelas menyatakan bahwa sebagai satu diri (individu) dalam merealisasikan dirinya
melalui kehidupan, ternyata diantaranya terdapat manusia yang mampu mensyukurinya dan menjadi
beriman.

Di dalam sabda Rasulullah SAW menjelaskan petunjuk tentang cara mewujudkan sosialitas yang
diridhoiNya, diantara hadist tersebut mengatakan:

“Seorang dari kamu tidak beriman sebelum mencintai kawannya seperti mencintai dirinya sendiri”
(Diriwayatkan oleh Bukhari)
“Senyummu kepada kawan adalah sedekah” (Diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Baihaqi)

Kebersamaan (sosialitas) hanya akan terwujud jika dalam keterhubungan itu manusia mampu
saling menempatkan sebagai subyek, untuk memungkinkannya menjalin hubungan manusiawi yang
efektif, sebagai hubungan yang disukai dan diridhai Allah SWT. Selain itu manusia merupakan suatu
kaum (masyarakat) dalam menjalani hidup bersama dan berhadapan dengan kaum (masyarakat) yang
lain. Manusia dalam perspektif agama Islam juga harus menyadari bahwa pemeluk agama Islam adalah
bersaudara satu dengan yang lain.

3. Manusia Merupakan Makhluk yang Terbatas.

Manusia memiliki kebebasan dalam mewujudkan diri (self realization), baik sebagai satu diri
(individu) maupun sebagai makhluk social, terrnyata tidak dapat melepaskan diri dari berbagai
keterikatan yang membatasinya. Keterikatan atau keterbatasan itu merupakan hakikat manusia yang
melekat dan dibawa sejak manusia diciptakan Allah SWT. Keterbatasan itu berbentuk tuntutan
memikul tanggung jawab yang lebih berat daripada makhluk-makhluk lainnya. Tanggung jawab yang
paling asasi sudah dipikulkan ke pundak manusia pada saat berada dalam proses penciptaan setiap
anak cucu Adam berupa janji atau kesaksian akan menjalani hidup di dalam fitrah beragama tauhid.
Firman Allah Q.S. Al-A’raf ayat 172.

Kesaksian tersebut merupakan sumpah yang mengikat atau membatasi manusia sebagai individu
bahwa didalam kehidupannya tidak akan menyembah selain Allah SWT. Bersaksi akan menjadi
manusia yang bertaqwa pada Allah SWT. Manusia tidak bebas menyembah sesuatu selain Allah SWT,
yang sebagai perbuatan syirik dan kufur hanya akan mengantarkannya menjadi makhluk yang terkutuk
dan dimurkaiNya.

Hakikat Manusia Sebagai Makhluk Psikis

Menurut Imam Ghazali ada empat unsur-unsur kejiwaan pada manusia, yaitu:

a. Qalbu

Qalbu mempunyai dua arti yaitu fisik dan metafisik. Qalbu dalam arti fisik adalah jantung, berupa
segumpal daging berbentuk lonjong, terletak di dalam dada sebelah kiri. Sedangkan dalam arti
metafisik dinyatakan sebagai karunia Tuhan yang halus, bersifat ruhaniyah dan ketuhanan, yang
mempunyai hubungan dengan jantung. Qalbu yang halus dan indah inilah hakikat kemanusiaan yang
mengenal dan mengetahui segalanya, serta menjadi sasaran perintah, cela, hukuman dan tuntutan
Tuhan.

b. Kognisi ruh

Yang diartikan sebagai “nyawa” atau sumber hidup dan diartikan sebagai suatu yang halus dan indah
dalam diri manusia yang mengetahui dan mengenal segalanya seperti halnya qalbu dalam arti
metafisik.

c. Nafsu

Nafsu terbagi menjadi tiga yaitu nafsu mutmainnah yang memberi ketenangan batin,nafsu amarah
yang mendorong kepada tindakan negatif, nafsu lawwamah yang menyadarkan manusia dari
kesalahan hingga timbul penyesalan. Nafsu mencakup gejala ambang sadar dan yang berada di bawah
ambang sadar. Sedangkan qalbu sebagai wadah dari gejala ambang sadar manusia.

d. Akal

Yaitu daya pikir atau potensi intelligensi manusia yang mencakup dorongan moral untuk melakukan
kebaikan dan menghindarkan dari kesalahan karena adanya kemampuan manusia untuk berpikir dan
memahami persoalan.

Hakikat Manusia Dalam Wujud dan Sifatnya :

Mengenai wujud sifat hakikat manusia (yang tidak dimiliki oleh hewan), akan dipaparkan oleh paham
eksistensialisme dengan tujuan agar menjadi masukan dalam membenahi konsep pendidikan, yaitu:

- Kemampuan Menyadari Diri

- Kemampuan Bereksistensi

- Kata Hati

- Moral

- Tanggung Jawab

- Rasa Kebebasan

- Kewajiban dan Hak

- Kemampuan Menghayati Kebahagian

C. Martabat Manusia
Martabat adalah harga diri tingkatan harkat kemanusiaan dan kedudukan yang terhormat, dan
martabat saling berkaitan dengan maqam, maksudnya adalah secara dasarnya maqam merupakan
tingkatan martabat seseorang hamba terhadap khalikNya, yang juga merupakan sesuatu keadaan
tingkatannya seseorang sufi di hadapan tuhannya pada saat dalam perjalanan spritual dalam
beribadah kepada Allah SWT. Di jelaskan dalam surah QS. Al-Isra' Ayat 70

Maqam ini terdiri dari beberapa tingkat atau tahapan seseorang dalam hasil ibadahnya yang
diwujudkan dengan pelaksanaan dzikir pada tingkatan maqam tersebut, secara umum dalam thariqat
naqsyabandi tingkatan maqam ini jumlahnya ada 7 (tujuh), yang dikenal juga dengan nama martabat
tujuh, seseorang hamba yang menempuh perjalanan dzikir ini biasanya melalui bimbingan dari
seseorang yang alim yang paham akan isi dari maqam ini setiap tingkatnya, seseorang hamba tidak
dibenarkan sembarangan menggunakan tahapan maqam ini sebelum menyelesaikan atau ada hasilnya
pada riyadhah dzikir pada setiap maqam, ia harus ada mendapat hasil dari amalan pada maqam
tersebut. Tingkat martabat seseorang hamba di hadapan Allah SWT melalui beberapa proses sebagai
berikut :

1.Taubat
2.Memelihara diri dari perbuatan yang makruh, syubhat dan apalagi yang haram
3.Merasa miskin diri dari segalanya
4.Meninggalkan akan kesenangan dunia yang dapat merintangi hati terhadap tuhan yang maha esa
5.Meningkatkan kesabaran terhadap takdirNya
6.Meningkatkan ketaqwaan dan tawakkal kepadaNya
7.Melazimkan muraqabah (mengawasi atau instropeksi diri)
8.Melazimkan renungan terhadap kebesaran Allah SWT
9.Meningkatkan hampir atau kedekatan diri terhadapNya dengan cara menetapkan ingatan
kepadaNya
10. Mempunyai rasa takut, dan rasa takut ini hanya kepada Allah SWT saja Dengan melalui latihan di
atas melalui amalan dzikir pada maqamat, maka seorang hamba akan muncul sifat berikut :

-Ketenangan jiwa;
-Harap kepada Allah Swt;
-Selalu rindu kepadaNya dan suka meningkatkan ibadahnya;
-Muhibbah, cinta kepada Allah Swt.

Seseorang hamba harus melalui beberapa tingkatan maqam di bawah ini, tetapi melaluinya adalah
amalan dzikir pada maqam yang 7 (tujuh), adapun hasilnya akan dapat di uraikan dengan beberapa
maqam sifat, yaitu :

1. Taubat Taubat adalah berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan. Taubat yang
sungguh-sungguh akan mendatangkan limpahan ampunan Allah SWT atas dosa-dosa seorang hamba.
2. Zuhud Zuhud adalah meninggalkan kepentingan duniawi untuk akhirat. Dalam perkara dunia itu
hakikat zuhud adalah meninggalkan kecenderungan hati kepada apa yang menjadi kesenangan dunia
dengan suka hati, bukan lantaran kosongnya tangan dari dunia tersebut.

3. Sabar Sabar adalah menahan diri ketika menghadapi sesuatu yang kurang disukai.

4. Syukur Syukur adalah pengakuan terhadap nikmat yang dikaruniakan Allah SWT yang disertai
dengan ketundukan kepadaNya dan mempergunakan nikmat tersebut sesuia dengan kehendak Allah
SWT.

5. Khauf Khauf adalah rasa takut kepada Allah SWT dengan memiliki perasaan khawatir akan azab
Allah SWT yang akan ditimpahkan kepada kita (sebagai seorang hamba).

6. Raja’ Raja’ adalah perasaan penuh harap akan surga dan berbagai
kenikmatan lainnya, sebagai buah dari ketaatan kepada Allah SWT dan RasulNya

7. Tawakkal Tawakkal adalah menyerahkan segala permasalahan kepada Allah SWT. Dengan sepenuh
hati dan berpegang teguh kepadanya serta tetap berusaha semaksimal mungkin sehingga tidak
merasa sedih dan kecewa terhadap apapun keputusan yang diberikannya.

8. Ridha Ridha adalah sikap menerima segala ketentuan Allah SWT, tenang dalam menghadapi cobaan
dengan senantiasa berusaha, dan tidak mudah putus asa.

9. Muhibah Muhibah adalah nilai harta yang tidak berwujud, berupa kemampuan untuk memperoleh
laba, seperti hubungan baik, letak yang menguntungkan, nilai tersebut diikut sertakan dalam
menetapkan harga satu perusahaan yang baru dapat diperhitungkan pada saat perusahaan dijual.
D. Tanggung Jawab Manusia dan Macamnya
Manusia di dalam hidupnya disamping sebagai makhluk Tuhan, makhluk individu, juga merupakan
makhluk sosial. Di mana dalam kehidupannya di bebani tanggung jawab, mempunyai hak dan
kewajiiban, dituntut pengabdian dan pengorbanan. Tanggung jawab itu sendiri merupakan sifat yang
mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal.
Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin
meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa
melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang
menyebabkan frekuensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda, Tanggung jawab
mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Di jelaskan dalam surah Al-Ahzab ayat 72

Macam-Macam Tanggung Jawab :

a.Tanggung jawab terhadap dirinya sendiri


Manusia dalam hidupnya mempunyai “harga”, sebagai mana kehidupan manusia mempunyai beban
dan tanggung jawab masing-masing.

b.Tanggung jawab terhadap keluarga

Keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap
anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya.

c.Tanggung jawab terhadap masyarakat

Pada hakikatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukanya
sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia harus berkomunikasi dengan
manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian manusia di sini merupakan anggota masyarakat
yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti anggota masyarakat yang lain agar dapat
melangsunggkan hidupnya dalam masyarakat tersebut.

d.Tanggung jawab terhadap Bangsa / Negara

Suatu kenyataan bahwa setiap manusia, setiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam
berfikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran
yang dibuat oleh negara. Manusia tidak bisa berbuat semaunya sendiri. Bila perbuatan manusia itu
salah, maka ia harus bertanggung jawab kan kepada negara.

e.Tanggung jawab terhadap Tuhan

Manusia mempunyai tanggung jawab langsung kepada Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa
lepas dari hukum-hukum Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam
agama.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Manusia telah dianugrahi potensi yang sempurna untuk hidup di dunia, yaitu akal, nafsu, dan qalbu.
Manusia mempunyai hakikat, martabat, serta tanggung jawab nya masing-masing. Manusia itu tidak
sepenuhnya sempurna, dalam kehidupan yang kita jalani pasti selalu ada masalah yang tidak bisa kita
selesaikan, oleh karena itu juga membutuhkan bantuan dari orang lain, karena manusia adalah
makhluk sosial sama seperti yang lain karena manusia tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal agama kita
juga mempunyai banyak maka dari itu kita harus saling menghargai dan mengasihi karena kita sama-
sama makhluk yang diciptakan tidak ada bedanya. Maka dari itu jadilah manusia yang berhakikat,
bermartabat, dan bertanggung jawab yang baik.

B.Kritik dan Saran

Setiap manusia memiliki hak dan kewajiban yang berbeda-beda supaya menjadi manusia yang
berguna di dunia maupun di akhirat. Maka harus tolong menolong dan janganlah bercerai berai,
taatilah peraturan dan jangan lupa kita sebagai umat islam harus selalu beribadah kepada Allah SWT,
menaati peraturan dan menjauhi segala laranganNya.
DAFTAR PUSTAKA

http://masyarakatdlmislam.blogspot.com/2015/06/hakikat-martabat-dan-tanggungjawab.html. Diakses
http://lailaautari22.blogspot.com/2012/09/makalah-pai-hakikat-martabat-tanggung.html.
http://www.mutiarapublic.com/ragam-public/kumpulan-tips/pengertian-khauf-dan-tips-
tipsmenumbuhkan-khauf-kepada-allah-swt/
https://www.gurupendidikan.co.id/pengertiantawakal/
https://www.kamusbesar.com/muhibah
http://alfakhriensyklopedia.blogspot.com/2018/01/pengertian-manusia-menurut-islam.html? m=1
https://www.academia.edu/8454535/Makalah_Hakikat_Manusia_Menurut_Islam

Anda mungkin juga menyukai