Anda di halaman 1dari 5

Ayu Rindi Lina Utami

7101419189
Jawaban Kisi-kisi UAS

1. Kebijakan moneter adalah kebijakan yang diambil oleh bank sentral untuk
mempengaruhi (mengendalikan) jumlah uang yang beredar.
a. Sebutkan dan jelaskan tujuan dari kebijakan moneter!
1) Menjaga stabilitas ekonomi
Tujuan kebijakan moneter yang utama adalah menjaga stabilitas ekonomi.
Stabilitas ekonomi adalah suatu keadaan perekonomian yang berjalan sesuai
dengan harapan, terkendali, dan berkesinambungan. Melalui stabilitas ekonomi,
ertumbuhan arus uang yang beredar seimbang dengan pertumbuhan arus barang
dan jasa yang tersedia.
2) Menjaga stabilitas tingkat harga
Tujuan kebijakan moneter adalah untuk menjaga stabilitas harga. Kebijakan
moneter bisa dilakukan ketika terjadi ketidakstabilan tingkat harga.
Ketidakstabilan ini terjadi ketika jumlah uang beredar tidak seimbang dengan
jumlah barang. Ada kalanya harga naik atau turun tidak beraturan, sehingga
perubahan harga dapat memengaruhi kegiatan ekonomi masyarakat.
3) Meningkatkan kesempatan kerja
Tujuan kebijakan moneter juga bisa membuka peluang kesempatan kerja. Jika
jumlah uang beredar seimbang dengan jumlah barang dan jasa, maka
perekonomian akan stabil. Pada keadaan ekonomi stabil, perusahaan akan
mengadakan investasi. Investasi akan memungkinkan adanya lapangan pekerjaan
baru. Adanya lapangan pekerjaan baru atau perluasan usaha berarti meningkatkan
kesempatan kerja.
4) Perbaikan neraca pembayaran
Tujuan kebijakan moneter dapat memperbaiki posisi neraca perdagangan dan
neraca pembayaran. Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar melemah maka, harga-
harga barang yang diproduksi di Indonesia akan menjadi lebih murah di pasar
internasional, sehingga memperkuat daya saing dan meningkatkan jumlah ekspor.
Peningkatan jumlah ekspor akan memperbaiki neraca perdagangan dan neraca
pembayaran
b. Sebutkan dan jelaskan intrumen kebijakan moneter yang dapat digunkan bank sentral
untuk mencapai tujuan tersebut!
1) Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Operation)
Kebijakan pasar terbuka merupakan kebijakan yang diambil oleh bank sentral
dengan cara menjual atau membeli surat berharga seperti Sertifikat Bank
Indonesia (SBI).
2) Tingkat Bunga Diskonto (Discount Rate)
Tingkat bunga diskonto adalah kebijakan bank sentral menaikkan atau
menurunkan tingkat suku bunga bank.
3) Cadangan Kas Minimal (Cash Ratio/Reserve Requirement)
Cadangan kas minimal adalah kebijakan bank sentral untuk menaikkan atau
menurunkan cadangan kas bank umum.
4) Pengawasan Kredit Selektif (Selective Credit Control)
Kebijakan ini menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi dan
jenis pinjaman mana yang perlu didorong.
5) Pembujukan Moral (Moral Suasion)
Pembujukan moral ini merupakan kebijakan bank sentral dengan cara
mengadakan pertemuan langsung antara bank sentral dengan pimpinan-pimpinan
bank umum untuk meminta bank-bank umum melakukan langkah-langkah
tertentu.
c. Diantara berbagai instrumen kebijakan tersebut, manakah yang paling sering
digunakan oleh bank sentral dan yang mana pula yang paling jarang digunakan bank
sentral, mengapa?
Instrumen yang sering digunakan adalah kebijakan operasi pasar terbuka, kebijakan
diskonto, dan kebijakan cadangan kas. Hal ini dekarenakan ketiga kebijakan tersebut
merupakan instrumen utama guna untuk mengatur peredaran uang. Sedangkan yang
jarang digunakan adalah kebijakan kredit ketat dan kebijakan dorongan modal, hal ini
dikeranakan dua kebijakan ini adalah sebagai kebijakan pelengkap dari ke tiga
kebijakan wajibnya. yang mana pemerintah bisa saja menghimbau atau memberi
himbauan moral.
2. Inflasi dapat diartikan kenakikan harga secara umum dan terus menerus dalam jangka
waktu tertentu
a. Jelaskan perbedaan Cost Push Inflation dengan Demand Pull Inflation!
Cosh Pull Inflation diawali dengan kenaikan harga faktor produksi, seperti bahan
bakar yang mahal, bahan baku naik, atau infrastruktur yang buruk. Hal ini akan
menyebabkan total biaya produksi suatu barang/jasa akan naik, dan harga jual
barang/jasa tsb juga akan naik. Jika hal ini terjadi secara terus menerus maka dapat
mengakibatkan inflasi. Sedangkan Demand Pull Inflation diawali dengan kenaikan
pendapatan masyarakat yang akan menyebabkan JUB juga meningkat, sehingga
masyarakat memiliki daya beli yang cukup tinggi. Jika dalam pasar tidak diimbangi
dengan ketersediaan barang/jasa yang cukup memenuhi permintaan masy maka akan
terjadi Kelangkaan. Kelangkaan barang/jasa akan diikuti oleh kenaikan harga
barang/jasa itu. Jika hal ini terjadi secara terus menerus maka akan terjadi inflasi.
b. Langkah-langkah apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya inflasi?
1) Kebijakan Moneter
Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar.
2) Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta
perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan
dengan demikian akan mempengaruhi harga.
3) Kebijakan yang Berkaitan dengan Output
Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini
dapat dicapai misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga
impor cenderung meningkat.
4) Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing
Ini dilakukan dengan penentuan harga, serta didasarkan pada indeks harga
tertentu untuk gaji ataupun upah (gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga
naik,gaji atu upah juga dinaikkan.
c. Inflasi dapat merusak pilar-pilar perekonomian suatu negara, mengapa?
Inflasi dapat merusak pilar suatu negara dikeranekan oleh inflasi dapat membuat
perekonomian menjadi kacau dan perekonomian terasa lesu. Orang menjadi tidak
bersemangat kerja, enggan untuk menabung atau tidak mengadakan investasi dan
produksi karena harga meningkat dengan cepat. Para penerima pendapatan tetap
seperti pegawai negeri atau swasta serta kaum buruh juga akan kewalahan
menanggung dan menyeimbangi harga sehingga hidup mereka mejadi semakin
merosot dan terpuruk dari waktu ke waktu. Dan dengan hal ini dapat dilihat bahwa
inflasi dapat mengakibatkan berkurangnya investasi di suatu Negara, mendorong
kenaikan suku bunga, mendorong penanaman modal yang bersifat spekulatif,
keggalan pelaksanaan pembangunan, ketidakstabilan ekonom, defisit neraca
pembayaran, dan merosotnya tingkat kehidupan dan kesejahteraan masyarakat.
Dengan kata lain inflasi dapat merusak pilar-pilar perekonomian di suatu Negara.
3. Mata uang (currency) sebuah negara pada dasarnya berlaku karena adanya kesepakatan
diantara yang bersangkutan untuk memperlakukan mata uang tersebut sebagai alat
pembayaran yang sah. Sebagai alat pembayaran yang sah terdapat berbagai fungsi mata
uang, sebutkan dan jelaskan!
Fungsi mata uang:
a. sebagai alat tukar
Uang digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang maupun jasa.
b. sebagai satuan hitung
Uang digunakan sebagai satuan hitung menunjukkan nilai dari barang dan jasa yang
dijual atau dibeli.
c. Sebagai penimbun kekayaan
Dengan menyimpan uang berarti kita menyimpan atau menimbun kekayaan sejumlah
uang yang disimpan, karena nilai uang tersebut tidak akan berubah.
d. Standar pencicilan uang
Dengan uang akan mempermudah menentukan standar pencicilan utang piutang
secara tepat dan cepat, baik secara tunai maupun secara angsuran.
4. Statistik Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) merupakan salah satu statistic ekonomi
makro yang penting bagi Indonesia di antara sejumlah statistik ekonomi makro lainnya,
seperti pendapatan domestik bruto (PDB) dan jumlah uang beredar. Jelaskan tujuan dari
statistik neraca pembayaran Indonesia!
Sebagaimana umumnya penyusunan statistik neraca pembayaran di negara lain, statistik
NPI dibuat dengan tujuan sebagai berikut:
a. mengetahui peranan sektor eksternal dalam perekonomian
Peranan sektor eksternal tercermin antara lain dari besarnya jumlah permintaan
produk domestik oleh bukan penduduk, atau sebaliknya. Semakin besar permintaan
terhadap produk domestik oleh bukan penduduk, yang tercermin dari nilai ekspor
Negara bersangkutan, semakin besar pula peranan sektor eksternal dalam
pembentukan produk domestik.
b. mengetahui aliran sumber daya dengan negara lain
Berdasarkan Neraca Pembayaran dapat diketahui seberapa besar aliran sumber daya
antara suatu Negara dengan Negara-negara lainnya sehingga terlihat apakah Negara
tersebut merupakan pengekspor barang dan atau modal, atau sebaliknya sebagai
pengimpor barang atau modal.
c. mengetahui struktur ekonomi dan perdagangan
Dengan mengamati perkembangan Neraca Pembayaran, dapat diketahui pola umum
kegiatan perekonomian suatu Negara dalam berinteraksi dengan Negara lain, seperti
ketergantungan sumber pendapatan nasional dari hasil ekspor produk petanian dan
ketergantungan sumber pembiayaan investasi dari Negara lain.
d. mengetahui permasalahan utang luar negeri
Berdasarkan catatan transaksi modal dan keuangan di Neraca Pembayaran, dapat
diketahui seberapa jauh suatu Negara dapat memenuhi kewajibannya terhadap
Negara lain.
e. mengetahui perubahan posisi cadangan devisa dan potensi tekanan terhadap nilai
tukar
Bertambah atau berkurangnya posisi cadangan devisa terkait dengan surplus  atau
defisit Neraca Pembayaran. Apabila terjadi surplus Neraca Pembayaran maka posisi
cadangan devisa akan bertambah sebesar surplus tersebut. Dan sebaliknya.
f. sebagai sumber data dan informasi dalam menyusun anggaran devisa
Dengan memperhatikan surplus atau defisit Neraca Pembayaran pada tahun tertentu,
dapat diperlukan besarnya kebutuhan devisa untuk anggaran tahun berikutnya,
sekaligus dapat ditentukan besarnya pinjaman yang diperlukan.
g. sebagai sumber data penyusunan statistik neraca nasional (national account)
Statistik Neraca Pembayaran diperlukan dalam perhitungan pendapatan nasional
mengingat salah satu variabel pendapatan nasional adalah nilai ekspor-impor barang
dan jasa yang tercatat dalam Neraca Pembayaran.

Anda mungkin juga menyukai