Anda di halaman 1dari 21

RESUME KEPERAWATAN PADA TN.

N
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
PADA KASUS FRAKTUR COSTAVERTEBRA
DI RUANGAN POLI BEDAH
RUMAH SAKIT TORABELO SIGI

Di susun oleh

ANGGI AINUN NISA


PO7120421003

Preceptor Institusi Preceptor Lahan

POLTEKKES KEMENKES PALU


JURUSAN KEPERAWATAN PRODI NERS PALU
TAHUN 2021
A. PENGKAJIAN

Tanggal masuk : 13/12/2021


Jam masuk : 10.30 WITA
Ruang : Poli Bedah
No Register : 04 64 06
Dx.medis : Fraktur Costavertebra
Tanggal Pengkajian : 13/12/2021

A. Identitas Pasien

1. Identitas klien
Nama : Tn. N
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Kaili
Alamat : Sidera

B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS : Nyeri pada punggung
2. Riwayat keluhan utama : Pasien mengunjungi poliklinik bedah pada tanggal 13
desember 2021 pukul 10.30 WITA dengan keluhan
nyeri pada punggung menjalar ke kaki yang diderita
sejak ± 2 bulan yang lalu akibat terpeleset hingga
punggung terbentur. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan hilang timbul seperti tertusuk-tusuk. Lama
nyeri dirasakan selama ± 30 menit. Skala nyeri 5
(sedang), pasien tampak meringis.

5
C. Keluhan lain yang menyertai : Sulit untuk menggerakkan kaki kiri dan kanan, aktivtas
pasien tampak dibantu oleh keluarga.

C. Pemeriksaan Data Fokus

Pemeriksaan Fisik

Kesadaran : Compos Mentis

GCS : E4 V5 M6

Tanda-tanda vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 86 x/menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36,5 0C

1. Kepala dan Rambut


Inspeksi : Bentuk kepala bulat, warna rambut hitam, tidak ada ketombe,
kulit kepala tampak bersih.
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan pada kepala, tidak ada edema
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

2. Telinga
Inspeksi : Bentuk normal simetris antara kiri dan kanan, tidak ada serumen,
telinga tampak bersih, pendengaran baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

3. Mata
Inspeksi : Bentuk normal simetris antara kiri dan kanan, Konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak ikterik, pupil isokor, reflex terhadap cahaya
normal, gerakan bola mata normal, penglihatan normal
Palpasi : Tidak ada edema pada kantong mata, tidak ada nyeri tekan pada
palpebra
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris, secret tidak ada, polip tidak ada,
penciuman normal
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada sinus maxilaris dan sinus
etmoidalis
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

5. Mulut
Inspeksi : Warna bibir kehitaman, tidak ada sianosis, tidak ada stomatitis,
lidah tampak berwarna merah jambu, gigi tampak berwarna putih
kekuningan.
Palpasi :-
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

6. Leher
Inspeksi : Bentuk leher normal, tidak ada edema, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

7. Dada (Jantung dan Paru-paru)


a) Paru-paru
Inspeksi : Terdapat luka jejas didaerah costa vertebra, terdapat nyeri
tekan pada daerah costa vertebra, pengembamgan dada
simetris, tidak ada penggunaan otot bantu napas
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, vocal fremitus simetris antara kiri dan
kanan
Perkusi : Bunyi napas sonor
Auskultasi : Suara napas vesikuler

b) Jantung
Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Ictus cordis teraba dan terletak di ICS 5 mid klavikula kiri
Perkusi : Bunyi pekak
Auskultasi : Lup dup, tidak ada bunyi jantung tambahan
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
8. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat luka, memar dan benjolan
Auskultasi : Bising usus normal 6x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Bunyi timpani
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan

9. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan

10. Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
Inspeksi : Bentuk tangan normal dan sama antara kiri dan kanan, jari-
jari tangan lengkap 10
Palpasi : Kekuatan otot tangan kanan 5/5, kiri 5/5, tidak ada benjolan
dan pembekakan, akral teraba hangat, CRT < 2 detik, pitting
edema tidak ada
5 5
b) Ekstremitas bawah
Inspeksi : Bentuk tangan normal dan sama antara kiri dan kanan, jari-
jari tangan lengkap 10
Palpasi : Kekuatan otot kaki kanan 2/5, kiri 2/5, perabaan akral hangat

2 2
Masalah keperawatan : Gangguan mobilitas fisik

11. Kulit
Inspeksi : Kulit berwarna sawo matang, keringat tidak ada, tidak ada tanda-
tanda alergi, terdapat luka pada kaki kiri.
Palpasi : Akral teraba hangat, CRT < 2 detik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Foto Thorax AP :

- Corakan bronchovaskuler dalam batas normal

- Tampak penebalan fissure minor

- Cor : Ukuran dalam batas normal Aorta kalsifikasi

- Sinuslancip, diagfragma regular

- Tulang-tulang intak

Kesan : -pleural reaction dextra

- Atherosclerosis aortae

Foto Lumbosarcal AP/Lateral :

- Wedging pada CV L5

- Kurva lordotic melurus

- Pedikel intak

- Oesteofits pada aspek anterolateral CV L1-L5

-Sclerotic endplate pada level L4-L5 dan L5-S1 disertai vacum disc phenomenom pada level
L5-S1

- Lesi intremediate batas tegas, regular pada soft tissue paravertebral setinggi CV T10- L4

Kesan : - Fraktur kompresi CV L5

- Musclespasm

- Sclerotik endplate level L4-L5 dengan Degenerative Disc Disease level L5-S1

- Soft tissue mass setinggi paravertebral T10-L4


E. Penatalaksanaan Medis

1) Meloxicam 15 mg (2x1) / oral

2) Gabapentin 300 mg (1x1)/oral

3) Mecobalamin 500 mg (2x1) / oral

F. Pengumpulan Data

No Data

1. Pasien mengeluh nyeri punggung menjalar ke kaki yang diderita sejak ± 2


bulan yang lalu akibat terpeleset hingga punggung terbentur.

2. Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul seperti tertusuk-tusuk

3. Pasien mengatakan nyeri pada punggung menjalar ke kaki

4. Pasien mengatakan skala nyeri 5

5. Pasien mengatakan nyeri dirasakan selama ±30 menit

6. Pasien tampak meringis

7. Terdapat luka jejas didaerah costa vertebra

8. Terdapat nyeri tekan pada daerah costa vertebra

9. Pasien mengeluh sulit menggerakkan kaki kiri dan kanan

10.
Kekuatan otot kaki kiri dan kanan pasien menurun
2 2
11. Ekstremitas bawah kanan : ROM pasif, 25 buruk

12. Ekstremitas bawah kiri : ROM pasif, 25 buruk

13. Aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarga

F. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Agen pencedera Nyeri Akut
fisik (trauma
- Pasien mengeluh nyeri
tumpul costa
punggung menjalar ke kaki
vertebra)
yang diderita sejak ± 2
bulan yang lalu akibat
terpeleset hingga punggung
terbentur.

- Pasien mengatakan nyeri


dirasakan hilang timbul
seperti tertusuk-tusuk

- Pasien mengatakan nyeri


pada punggung menjalar ke
kaki

- Pasien mengatakan skala


nyeri 5

- Pasien mengatakan nyeri


dirasakan selama ±30 menit

DO :

- Pasien tampak meringis

- Terdapat nyeri tekan


pada daerah costa
vertebra

- Terdapat luka jejas


didaerah costa vertebra

DS : Penurunan kekuatan otot Gangguan mobilitas


fisik
- Sulit untuk menggerakkan
kaki kiri dan kanan

- Pasien mengatakan aktivitas


dibantu oleh keluarga

DO :

- Kekuatan otot kaki kiri dan


kanan pasien

2 2
- Ekstremitas bawah kanan :
ROM pasif, 25 buruk
- Ekstremitas bawah kiri :
ROM pasif, 25 buruk
- Aktivitas pasien tampak
dibantu oleh keluarga

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma tumpul costa
vertebra) ditandai dengan :

DS :

- Pasien mengeluh nyeri punggung menjalar ke kaki yang diderita sejak ± 2 bulan yang
lalu akibat terpeleset hingga punggung terbentur.

- Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul seperti tertusuk-tusuk

- Pasien mengatakan nyeri pada punggung menjalar ke kaki

- Pasien mengatakan skala nyeri 5

- Pasien mengatakan nyeri dirasakan selama ±30 menit

DO :

- Pasien tampak meringis

- Terdapat nyeri tekan pada daerah costa vertebra

Terdapat luka jejas didaerah costa vertebra

2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan penurunan kekuatan otot dengan


ditandai dengan :
DS :

- Sulit untuk menggerakkan kaki kiri dan kanan

- Pasien mengatakan aktivitas dibantu oleh keluarga

DO :

- Kekuatan otot kaki kiri dan kanan pasien

2 2
- Ekstremitas bawah kanan : ROM pasif, 25 buruk
- Ekstremitas bawah kiri : ROM pasif, 25 buruk
- Aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarga
C. INTERVENSI KEPERAWATAN

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi

1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) Manajemen Nyeri
keperawatan 1x30 menit Observasi
agen pencedera fisik (trauma Observasi
diharapkan tingkat nyeri
tumpul costa vertebra) ditandai menurun dengan - Identifikasi lokasi, karakteristik, - Untuk mengetahui daerah
Kriteria Hasil : nyeri, kualitas, kapan nyeri
dengan : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun nyeri dirasakan, faktor pencetus,
DS :
- Sikap protektif menurun berat ringanya nyeri yang
- Gelisah menurun
- Pasien mengeluh nyeri - Kesulitan tidur menurun dirasakan.
punggung menjalar ke -Frekuensi nadi membaik - Identifikasi skala nyeri - Mengetahui daerah nyeri
kaki yang diderita sejak - Identifikasi respons nyeri non verbal - Mengetahui hal-hal yang
± 2 bulan yang lalu memperberat nyeri agar dapat
akibat terpeleset hingga dihindari
punggung terbentur. - Identifikasi faktor yang - Mengetahui penyebab nyeri

- Pasien mengatakan nyeri memperberat dan memperingan nyeri


- Identifikasi pengetahuan dan - Mengetahui penyebab nyeri
dirasakan hilang timbul
seperti tertusuk-tusuk keyakinan tentang nyeri
- Identifikasi pengaruh budaya - Mengetahui penyebab nyeri
- Pasien mengatakan nyeri
terhadap respons nyeri
pada punggung menjalar - Identifikasi pengaruh nyeri pada - Mengetahui pengobatan
ke kaki kualitas hidup selanjutnya
- Monitor keberhasilan terapi - Mengetahui pengobatan
- Pasien mengatakan skala
komplementer yang sudah diberikan selanjutnya
nyeri 5
- Monitor efek samping - Mengetahui efek samping
- Pasien mengatakan nyeri penggunaan analgetik obat yang meningkatkan nyeri
dirasakan selama ±30 Terapeutik Terapeutik
menit - Berikan teknik nonfarmakologis - Menghindari ketergantungan
DO : untuk mengurangi rasa nyeri obat pada pasien
(teknik relaksasi napas dalam)
- Pasien tampak
- Kontrol lingkungan yang - Mengurangi nyeri
meringis
memperberat rasa nyeri (mis. suhu
- Terdapat nyeri tekan ruangan, pencahayaan, kebisingan)
pada daerah costa - Fasilitas istirahat dan tidur - Mengurangi nyeri
vertebra - Pertimbangan jenis dan sumber - Menegakkan  intervensi
- Terdapat luka jejas nyeri dalam pemilihan strategi untuk mengontrol nyeri
didaerah costa meredakan nyeri
vertebra Edukasi Edukasi
- Jelaskan penyebab, periode, dan - Menambah pengetahuan
pemicu nyeri pasien tentang penyebab nyeri
- Jelaskan strategi meredakan nyeri - Menambah pengetahuan
pasien dalam mengurangi nyeri
- Anjurkan memonitor nyeri - Menambah pengetahuan
secara mandiri pasien dalam mengontrol nyeri
- Anjurkan menggunakan analgetik - Mengurangi komplikasi
secara tepat dalam mengkonsumsi obat
analgetik
- Ajarkan teknik nonfarmakologis - Mengurangi nyeri dengan
untuk mengurangi rasa nyeri teknik non farmakologi
Kolaboratif Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian analgetik - Mengurangi nyeri dengan
 Gabapentin 300 mg (1x1)/oral teknik farmakologi
 Meloxicam 15 mg (2x1)/oral
2 Gangguan mobilitasfisik Setelah dilakukan tindakan Dukungan Ambulasi (1.06171) Dukungan Ambulasi
keperawatan 1x30 menit Observasi
berhubungan dengan penurunan Observasi
diharapkan integritas kulit
- Identifikasi adanya nyeri atau
kekuatan otot dengan ditandai meningkat dengan - Untuk mengetahui adanya
Kriteria Hasil : keluhan fisik lainnya
dengan : nyeri atau keluhan fisik
- Elastisitas meningkat
- Identifikasi toleransi fisik
- Hidrasi meningkat - Mengidentifkikasi
DS :
- Perfusi jaringan meningkat melakukan ambulasi
kekuatan/kelemahan dan dapat
- Kerusakan jaringan
- Sulit untuk menurun memberikan informasi
menggerakkan kaki kiri - Kerusakan lapisan kulit mengenai pemulihan
menurun
dan kanan - Untuk mengetahui frekuensi
- Monitor frekuensi jantung dan
- Pasien mengatakan jantung dan tekanan darah
tekanan darah sebelum
aktivitas dibantu oleh sebelum memulai ambulasi
keluarga memulai ambulasi
- Monitor kondisi umum selama - Untuk mengetahui kondisi
DO :
melakukan ambulasi
umum pasien selama ambulasi
- Kekuatan otot kaki kiri dilakukan
dan kanan pasien Terapeutik
Terapeutik
- Untuk memfasilitasi
- Fasilitasi aktivitas ambulasi
2 2 kebutuhan alat yang diperlukan
dengan alat bantu (mis.
- Ekstremitas bawah oleh pasien
tongkat, kruk)
kanan : ROM pasif, 25 - Untuk memfasilitasi
buruk - Fasilitasi melakukan
- Ekstremitas bawah kiri : kebutuhan alat yang diperlukan
mobilisasi fisik, jika perlu
ROM pasif, 25 buruk oleh pasien
- Aktivitas pasien tampak
- Agar keluarga berperan
dibantu oleh keluarga - Libatkan keluarga untuk
dalam membantu pasien dalam
membantu pasien dalam
proses penyembuhan
meningkatkan mobilitas

Edukasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
- Agar pasien mengetahui
ambulasi
tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi
- Untuk mempercepat proses
dini
penyembuhan
- Ajarkan ambulasi sederhana
- Agar pasien mampu
yang harus dilakukan (mis. melakukan ambulasi sederhana
berjalan dari tempat tidur ke secara mandiri
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)

D. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

No Hari/Tanggal Diagnosa Keperawatan Jam Implementasi Evaluasi

1. Senin/ 13 Nyeri akut berhubungan Manajemen Nyeri Senin/ 13 Desember 2021


Desember dengan agen pencedera fisik
2021 Observasi : Pukul : 12.00 WITA
(trauma tumpul costa
11.20 - Mengidentifikasi lokasi, S:
vertebra) ditandai dengan :
WITA karakteristik, durasi, frekuensi,
- Pasien mengeluh
DS : kualitas, intensitas nyeri
nyeri punggung
- Pasien mengeluh Hasil :
menjalar ke kaki
nyeri punggung P : Nyeri akibat terpeleset hingga
akibat terpeleset
menjalar ke kaki punggung terbentur.
hingga punggung
yang diderita sejak ± Q : Nyeri dirasakan hilang timbul, terbentur.
2 bulan yang lalu seperti tertusuk-tusuk
- Pasien mengatakan
akibat terpeleset R : Punggung menjalar ke kaki
nyeri dirasakan hilang
hingga punggung S : Skala nyeri 5
timbul seperti
terbentur. T : ±3o menit tertusuk-tusuk
- Mengidentifikasi skala nyeri
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan
Hasil : Skala nyeri 5
nyeri dirasakan nyeri pada punggung
- Mengidentikfikasi keyakinan dan
hilang timbul seperti menjalar ke kaki
11.25 pengetahuan tentang nyeri
tertusuk-tusuk WITA
Hasil : Pasien mengetahui penyebab - Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan skala nyeri 5
nyeri pada punggung - Memonitor efek samping - Pasien mengatakan
menjalar ke kaki penggunaan analgetik
11. 27 nyeri dirasakan
- Pasien mengatakan Hasil : Tidak ada efek samping selama ±30 menit
WITA
skala nyeri 5 penggunaan analgetik selain
O:
mengurangi nyeri
- Pasien mengatakan - Pasien tampak
Terapeutik
nyeri dirasakan meringis
- Memberikan teknik
selama ±30 menit
nonfarmakologis untuk mengurangi - Terdapat nyeri
DO : 11.30
rasa nyeri (mis. Teknik relaksasi tekan pada daerah
WITA napas dalam dengan cara menarik costavertebra
- Pasien tampak
meringis napas dalam kemudian ditahan selama
- Terdapat luka
3 detik lalu dihembuskan secara
- Terdapat nyeri jejas didaerah
perlahan melalui mulut ).
tekan pada daerah costa vertebra
Hasil : Pasien merasa nyaman
costa vertebra
- Terdapat luka Edukasi A : Nyeri akut belum teratasi
jejas didaerah - Mengajarkan teknik P : Lanjutkan Intervensi
costa vertebra nonfarmakologis untuk mengurangi
11.35 Observasi :
WITA rasa nyeri (Mengajarkan teknik
relaksasi napas dalam) - Identifikasi lokasi,

Hasil : Pasien memahami yang karakteristik, durasi,

diajarkan perawat frekuensi, kualitas, intensitas

Kolaboratif nyeri

- Kolaborasi pemberian analgetik - Identifikasi skala nyeri


Terapeutik :
 Gabapentin 300 mg
11.40
 Meloxicam 15 mg (2x1) / oral - Berikan teknik
WITA nonfarmakologis untuk
Hasil : Pasien merasa nyaman
mengurangi rasa nyeri
(teknik relaksasi napas
dalam)
Edukasi

- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaboratif
- Kolaborasi pemberian
analgetik
 Gabapentin 300 mg
(1x1)/oral
 Meloxicam 15 mg
(2x1) / oral

2 Senin/ 13 Gangguan mobilitas fisik Dukungan Ambulasi (1.06171) Senin/ 13 Desember 2021
Desember Observasi
berhubungan dengan 11.00 Pukul : 12.00 WITA
2021 - Identifikasi adanya nyeri atau
penurunan kekuatan otot
WITA keluhan fisik lainnya S:
dengan ditandai dengan :
Hasil : Pasien mengatakan Sulit - Sulit untuk
DS :
untuk menggerakkan kaki kiri menggerakkan kaki
- Sulit untuk dan kanan kiri dan kanan
11.05
menggerakkan kaki
- Monitor frekuensi jantung dan - Pasien mengatakan
kiri dan kanan WITA
tekanan darah sebelum aktivitas dibantu oleh
- Pasien mengatakan memulai ambulasi keluarga
aktivitas dibantu oleh Hasil :
O:
keluarga Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit - Kekuatan otot kaki
DO : 11.08
Pernapasan : 20 x/menit kiri dan kanan pasien
- Kekuatan otot kaki WITA Suhu : 36,5 0C
kiri dan kanan pasien - Monitor kondisi umum selama 2 2
melakukan ambulasi
- Ekstremitas bawah
11.13 kanan : ROM pasif,
2 2 Hasil :
25 buruk
- Ekstremitas bawah WITA - Ekstremitas bawah
- Aktivitas pasien dibantu
kanan : ROM pasif, kiri : ROM pasif, 25
keluarga
25 buruk buruk
- Kekuatan otot kaki kiri dan
- Ekstremitas bawah - Aktivitas pasien
kiri : ROM pasif, 25 kanan pasien
tampak dibantu oleh
buruk
- Aktivitas pasien keluarga
tampak dibantu oleh 2 2
keluarga - Ekstremitas bawah kanan : A : Gangguan mobilitas fisik
11.18
ROM pasif, 25 buruk belum teratasi
WITA - Ekstremitas bawah kiri : ROM
pasif, 25 buruk P : Lanjutkan intervensi

Terapeutik Observasi
- Fasilitasi aktivitas ambulasi - Identifikasi adanya
dengan alat bantu (mis. nyeri atau keluhan
tongkat, kruk) fisik lainnya
17.25 Hasil : Pasien menggunakan - Identifikasi toleransi
WITA tongkat fisik melakukan
ambulasi
- Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam - Monitor frekuensi
meningkatkan mobilitas jantung dan tekanan
Hasil : Pasien dan keluarga darah sebelum
kooperatif memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama
Edukasi
melakukan ambulasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
Terapeutik
ambulasi
- Fasilitasi aktivitas
Hasil : pasien dan keluarga
ambulasi dengan alat
mengetahui tujuan dan
bantu (mis. tongkat,
prosedur ambulasi
kruk)
- Anjurkan melakukan ambulasi
- Libatkan keluarga
dini
untuk membantu
Hasil : Pasien dan keluarga
pasien dalam
kooperatif
meningkatkan
- Ajarkan ambulasi sederhana
mobilitas
yang harus dilakukan (mis.
berjalan dari tempat tidur ke
Edukasi
kursi roda, berjalan dari tempat
- Jelaskan tujuan dan
tidur ke kamar mandi, berjalan
prosedur ambulasi
sesuai toleransi)
- Anjurkan melakukan
Hasil : Pasien dan keluarga
ambulasi dini
diajarkan untuk melakukan
Ajarkan ambulasi
ambulasi dini yaitu berjalan
dari tempat tidur ke kursi. sederhana yang harus
dilakukan (mis.
berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)

Anda mungkin juga menyukai