N
DENGAN GANGGUAN SISTEM MUSKOLOSKELETAL
PADA KASUS FRAKTUR COSTAVERTEBRA
DI RUANGAN POLI BEDAH
RUMAH SAKIT TORABELO SIGI
Di susun oleh
A. Identitas Pasien
1. Identitas klien
Nama : Tn. N
Umur : 68 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pendidikan :-
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Kaili
Alamat : Sidera
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS : Nyeri pada punggung
2. Riwayat keluhan utama : Pasien mengunjungi poliklinik bedah pada tanggal 13
desember 2021 pukul 10.30 WITA dengan keluhan
nyeri pada punggung menjalar ke kaki yang diderita
sejak ± 2 bulan yang lalu akibat terpeleset hingga
punggung terbentur. Pasien mengatakan nyeri
dirasakan hilang timbul seperti tertusuk-tusuk. Lama
nyeri dirasakan selama ± 30 menit. Skala nyeri 5
(sedang), pasien tampak meringis.
5
C. Keluhan lain yang menyertai : Sulit untuk menggerakkan kaki kiri dan kanan, aktivtas
pasien tampak dibantu oleh keluarga.
Pemeriksaan Fisik
GCS : E4 V5 M6
Tanda-tanda vital
Nadi : 86 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
Suhu : 36,5 0C
2. Telinga
Inspeksi : Bentuk normal simetris antara kiri dan kanan, tidak ada serumen,
telinga tampak bersih, pendengaran baik
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada tulang mastoid
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
3. Mata
Inspeksi : Bentuk normal simetris antara kiri dan kanan, Konjungtiva tidak
pucat, sclera tidak ikterik, pupil isokor, reflex terhadap cahaya
normal, gerakan bola mata normal, penglihatan normal
Palpasi : Tidak ada edema pada kantong mata, tidak ada nyeri tekan pada
palpebra
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
4. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris, secret tidak ada, polip tidak ada,
penciuman normal
Palpasi : tidak ada benjolan dan nyeri tekan pada sinus maxilaris dan sinus
etmoidalis
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
5. Mulut
Inspeksi : Warna bibir kehitaman, tidak ada sianosis, tidak ada stomatitis,
lidah tampak berwarna merah jambu, gigi tampak berwarna putih
kekuningan.
Palpasi :-
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
6. Leher
Inspeksi : Bentuk leher normal, tidak ada edema, tidak ada pembesaran vena
jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaran tyroid, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar getah bening
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
b) Jantung
Inspeksi : Dada simetris kiri dan kanan
Palpasi : Ictus cordis teraba dan terletak di ICS 5 mid klavikula kiri
Perkusi : Bunyi pekak
Auskultasi : Lup dup, tidak ada bunyi jantung tambahan
Masalah Keperawatan : Nyeri akut
8. Abdomen
Inspeksi : Tidak terdapat luka, memar dan benjolan
Auskultasi : Bising usus normal 6x/menit
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan pada abdomen
Perkusi : Bunyi timpani
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
9. Genetalia
Tidak dilakukan pemeriksaan
10. Ekstremitas
a) Ekstremitas atas
Inspeksi : Bentuk tangan normal dan sama antara kiri dan kanan, jari-
jari tangan lengkap 10
Palpasi : Kekuatan otot tangan kanan 5/5, kiri 5/5, tidak ada benjolan
dan pembekakan, akral teraba hangat, CRT < 2 detik, pitting
edema tidak ada
5 5
b) Ekstremitas bawah
Inspeksi : Bentuk tangan normal dan sama antara kiri dan kanan, jari-
jari tangan lengkap 10
Palpasi : Kekuatan otot kaki kanan 2/5, kiri 2/5, perabaan akral hangat
2 2
Masalah keperawatan : Gangguan mobilitas fisik
11. Kulit
Inspeksi : Kulit berwarna sawo matang, keringat tidak ada, tidak ada tanda-
tanda alergi, terdapat luka pada kaki kiri.
Palpasi : Akral teraba hangat, CRT < 2 detik
Masalah Keperawatan : Tidak ada masalah keperawatan
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Thorax AP :
- Tulang-tulang intak
- Atherosclerosis aortae
- Wedging pada CV L5
- Pedikel intak
-Sclerotic endplate pada level L4-L5 dan L5-S1 disertai vacum disc phenomenom pada level
L5-S1
- Lesi intremediate batas tegas, regular pada soft tissue paravertebral setinggi CV T10- L4
- Musclespasm
- Sclerotik endplate level L4-L5 dengan Degenerative Disc Disease level L5-S1
F. Pengumpulan Data
No Data
10.
Kekuatan otot kaki kiri dan kanan pasien menurun
2 2
11. Ekstremitas bawah kanan : ROM pasif, 25 buruk
F. Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : Agen pencedera Nyeri Akut
fisik (trauma
- Pasien mengeluh nyeri
tumpul costa
punggung menjalar ke kaki
vertebra)
yang diderita sejak ± 2
bulan yang lalu akibat
terpeleset hingga punggung
terbentur.
DO :
DO :
2 2
- Ekstremitas bawah kanan :
ROM pasif, 25 buruk
- Ekstremitas bawah kiri :
ROM pasif, 25 buruk
- Aktivitas pasien tampak
dibantu oleh keluarga
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (trauma tumpul costa
vertebra) ditandai dengan :
DS :
- Pasien mengeluh nyeri punggung menjalar ke kaki yang diderita sejak ± 2 bulan yang
lalu akibat terpeleset hingga punggung terbentur.
DO :
DO :
2 2
- Ekstremitas bawah kanan : ROM pasif, 25 buruk
- Ekstremitas bawah kiri : ROM pasif, 25 buruk
- Aktivitas pasien tampak dibantu oleh keluarga
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Rasional
Tujuan Intervensi
1 Nyeri akut berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238) Manajemen Nyeri
keperawatan 1x30 menit Observasi
agen pencedera fisik (trauma Observasi
diharapkan tingkat nyeri
tumpul costa vertebra) ditandai menurun dengan - Identifikasi lokasi, karakteristik, - Untuk mengetahui daerah
Kriteria Hasil : nyeri, kualitas, kapan nyeri
dengan : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
- Keluhan nyeri menurun
- Meringis menurun nyeri dirasakan, faktor pencetus,
DS :
- Sikap protektif menurun berat ringanya nyeri yang
- Gelisah menurun
- Pasien mengeluh nyeri - Kesulitan tidur menurun dirasakan.
punggung menjalar ke -Frekuensi nadi membaik - Identifikasi skala nyeri - Mengetahui daerah nyeri
kaki yang diderita sejak - Identifikasi respons nyeri non verbal - Mengetahui hal-hal yang
± 2 bulan yang lalu memperberat nyeri agar dapat
akibat terpeleset hingga dihindari
punggung terbentur. - Identifikasi faktor yang - Mengetahui penyebab nyeri
Edukasi
Edukasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
- Agar pasien mengetahui
ambulasi
tujuan dan prosedur ambulasi
- Anjurkan melakukan ambulasi
- Untuk mempercepat proses
dini
penyembuhan
- Ajarkan ambulasi sederhana
- Agar pasien mampu
yang harus dilakukan (mis. melakukan ambulasi sederhana
berjalan dari tempat tidur ke secara mandiri
kursi roda, berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi, berjalan
sesuai toleransi)
Kolaboratif nyeri
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaboratif
- Kolaborasi pemberian
analgetik
Gabapentin 300 mg
(1x1)/oral
Meloxicam 15 mg
(2x1) / oral
2 Senin/ 13 Gangguan mobilitas fisik Dukungan Ambulasi (1.06171) Senin/ 13 Desember 2021
Desember Observasi
berhubungan dengan 11.00 Pukul : 12.00 WITA
2021 - Identifikasi adanya nyeri atau
penurunan kekuatan otot
WITA keluhan fisik lainnya S:
dengan ditandai dengan :
Hasil : Pasien mengatakan Sulit - Sulit untuk
DS :
untuk menggerakkan kaki kiri menggerakkan kaki
- Sulit untuk dan kanan kiri dan kanan
11.05
menggerakkan kaki
- Monitor frekuensi jantung dan - Pasien mengatakan
kiri dan kanan WITA
tekanan darah sebelum aktivitas dibantu oleh
- Pasien mengatakan memulai ambulasi keluarga
aktivitas dibantu oleh Hasil :
O:
keluarga Tekanan darah : 110/80 mmHg
Nadi : 86 x/menit - Kekuatan otot kaki
DO : 11.08
Pernapasan : 20 x/menit kiri dan kanan pasien
- Kekuatan otot kaki WITA Suhu : 36,5 0C
kiri dan kanan pasien - Monitor kondisi umum selama 2 2
melakukan ambulasi
- Ekstremitas bawah
11.13 kanan : ROM pasif,
2 2 Hasil :
25 buruk
- Ekstremitas bawah WITA - Ekstremitas bawah
- Aktivitas pasien dibantu
kanan : ROM pasif, kiri : ROM pasif, 25
keluarga
25 buruk buruk
- Kekuatan otot kaki kiri dan
- Ekstremitas bawah - Aktivitas pasien
kiri : ROM pasif, 25 kanan pasien
tampak dibantu oleh
buruk
- Aktivitas pasien keluarga
tampak dibantu oleh 2 2
keluarga - Ekstremitas bawah kanan : A : Gangguan mobilitas fisik
11.18
ROM pasif, 25 buruk belum teratasi
WITA - Ekstremitas bawah kiri : ROM
pasif, 25 buruk P : Lanjutkan intervensi
Terapeutik Observasi
- Fasilitasi aktivitas ambulasi - Identifikasi adanya
dengan alat bantu (mis. nyeri atau keluhan
tongkat, kruk) fisik lainnya
17.25 Hasil : Pasien menggunakan - Identifikasi toleransi
WITA tongkat fisik melakukan
ambulasi
- Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam - Monitor frekuensi
meningkatkan mobilitas jantung dan tekanan
Hasil : Pasien dan keluarga darah sebelum
kooperatif memulai ambulasi
- Monitor kondisi
umum selama
Edukasi
melakukan ambulasi
- Jelaskan tujuan dan prosedur
Terapeutik
ambulasi
- Fasilitasi aktivitas
Hasil : pasien dan keluarga
ambulasi dengan alat
mengetahui tujuan dan
bantu (mis. tongkat,
prosedur ambulasi
kruk)
- Anjurkan melakukan ambulasi
- Libatkan keluarga
dini
untuk membantu
Hasil : Pasien dan keluarga
pasien dalam
kooperatif
meningkatkan
- Ajarkan ambulasi sederhana
mobilitas
yang harus dilakukan (mis.
berjalan dari tempat tidur ke
Edukasi
kursi roda, berjalan dari tempat
- Jelaskan tujuan dan
tidur ke kamar mandi, berjalan
prosedur ambulasi
sesuai toleransi)
- Anjurkan melakukan
Hasil : Pasien dan keluarga
ambulasi dini
diajarkan untuk melakukan
Ajarkan ambulasi
ambulasi dini yaitu berjalan
dari tempat tidur ke kursi. sederhana yang harus
dilakukan (mis.
berjalan dari tempat
tidur ke kursi roda,
berjalan dari tempat
tidur ke kamar mandi,
berjalan sesuai
toleransi)