Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

K3 PEKERJAAN KONSTRUKSI
PROYEK PEMBANGUNAN PONDOK ISLAMIC CENTER IZZATUL ISLAM
KELURAHAN KERAMAT SELATAN MAGELANG UTARA

DISUSUN OLEH :

1. Bagus Susantyo (160698)


2. Nuning Rizkiyanti (160747)
3. Renovita Ayu Dwi Astuti (160758)
4. Vivian Bangkit Sayekti (160780)
5. Yolla Monica Prabandari (160785)

AKADEMI TEKNIK TIRTA WIYATA MAGELANG


2017

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 1


DAFTAR ISI
COVER ............................................................................................................................ 1
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN 
I.A.Latar Belakang ............................................................................................................ 3
I.B.Dasar Hukum .............................................................................................................. 3
I.C.Ruang Lingkup ........................................................................................................... 4
I.D.Metode Pengumpulan Data ........................................................................................ 4

BAB II MAKSUD DAN TUJUAN


II.A.Maksud ...................................................................................................................... 5
II.B.Tujuan ........................................................................................................................ 5

BAB III PERMASALAHAN DI LAPANGAN


III.A.PEKERJAAN PONDASI .......................................................................................... 6
III.B.PEKERJAAN BATAKO ........................................................................................... 6
III.C.PERALATAN KONTRUKSI ................................................................................... 6

BAB IV ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH


IV.A. ANALISA ................................................................................................................. 7
IV.A.1. PEKERJAAN PONDASI ...................................................................................... 7
IV.A.2. PEKERJAAN BATAKO ........................................................................................ 7
IV.A.3. PERALATAN KONSTRUKSI ................................................................................ 8

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


V.A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 10
V.B. SARAN ..................................................................................................................... 10

LAMPIRAN ..................................................................................................................... 11

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 2


BAB I

PENDAHULUAN

I.A. LATAR BELAKANG


Proyek merupakan suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu tertentu dengan
gabungan beberapa sumber daya yang dihimpun dalam suatu organisasi sementara
untuk melaksanakan suatu tugas atau sasaran tertentu yang telah dijadwalkan.
Kegiatan atau tugas yang dilaksanakan pada proyek berupa pembangunan/perbaikan
sarana fasilitas atau bisa juga berupa kegiatan penelitian, pengembangan. Dari
pengertian di atas, maka proyek merupakan kegiatan yang bersifat sementara (waktu
terbatas), tidak berulang, tidak bersifat rutin, mempunyai waktu awal dan waktu akhir,
sumber daya terbatas/tertentu dan dimaksudkan untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan.
Dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada secara efisien dan efektif dan
dapat menerapkan fungsi manajemen proyek konstruksi seperti perencanaan,
pelaksanaan, dan penerapan secara sistematis, maka suatu proyek akan berjalan
dengan benar. Keberhasilan suatu proyek konstruksi sangat dipengaruhi oleh kejelian
perencanaan proyek dalam menjadwal pelaksanaan suatu proyek konstruksi. Oleh
karena itu pekerjaan konstruksi merupakan pekerjaan yang sangat kompleks dan
penggabungan dari beberapa disiplin ilmu, baik secara teknis maupun non teknis
termasuk unsur sumber daya manusia. Disamping itu penyusunan RAB suatu proyek
yang tidak jauh dari perkiraan juga merupakan salah satu keberhasilan suatu proyek.
I.B. Dasar Hukum
 UU Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan
undang-undang pokok yang memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan
umum tentang keselamatan kerja di segala macam tempat kerja yang berada di
wilayah kekuasaan hukum NKRI.
 UU No. 13 tahun 2003 : tentang ketenaga kerjaan
 UU No. 18 tahun 1999 : tentang Jasa Konstruksi
 SKB Menaker No. 174 tahun 1986 dan Men PU No. 104 tahun 1986 : tentang K3
Konstruksi
 Permenaker No. 5 tahun 1996 : tentang SM K3
ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 3
 Ins menaker No. 01 tahun 1992 : tentang Pemeriksaan Unit Organisasi K3.
 UUD 1945 pasal 27 (2) yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga
negara berhak hidup layak dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak
menimbulkan kecelakaan/ penyakit.
 UU No. 14 tahun 1969 : yang menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal
utama serta pelaksana dari pembangunan.
I.C. Ruang Lingkup
Setiap Proyek memiliki karakteristik berbeda, misalnya proyek bangunan bertingkat,
bangunan bendungan, pabrik, jembatan dan sebagainya, sehingga perlu dilakukan
identifikasi potensi bahaya di dalam suatu kegiatan konstruksi yang akan
dilaksanakan. Identifikasi potensi bahaya menurut area atau bidang kegiatan masing-
masing. Di dalam pekerjaan proyek konstruksi terdapat beberapa bidang pekerjaan
yang meliputi :
 Pekerjaan Pondasi
 Pekerjaan Batako
 Peralatan Konstruksi

I.D. METODE PENGUMPULAN DATA


Pada pembuatan makalah ini terkait dengan pengumpulan data dilakukan dengan
beberapa cara antara lain :
 Metode Interview
Interview dilakukan terhadap mandor dan tenaga kerja yang berada di lokasi
pekerjaan.
 Observasi Lapangan
Observasi lapangan dilakukan untuk menyempurnakan tugas K3 yang diberikan
oleh dosen pengampu mata kuliah K3 Bp. Purnomo S.T.,M.T dan untuk
mengetahui secara langsung penerapan K3 pada Proyek Pembangunan Pondok
Islamic Center Izzatul Islam.

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 4


BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

II.A.Maksud
Sesuai perkembangan proyek dilakukan kajian K3 yang mencakup kehandalan K3
dalam rancangan dan pelaksanaan pembangunannya. Seorang ahli K3 harus mengerti
tentang pemgelolaan keselamatan dan kesehataan kerja termasuk didalamya perundang-
undangan yang berlaku yaitu :
 UU Keselamatan Kerja (UUKK) No. 1 tahun 1970. Undang-undang ini merupakan
undang-undang pokok yang memuat aturan-aturan dasar atau ketentuan-ketentuan
umum tentang keselamatan kerja di segala macam tempat kerja yang berada di
wilayah kekuasaan hukum NKRI.
 UU No. 13 tahun 2003 : tentang ketenaga kerjaan
 UU No. 18 tahun 1999 : tentang Jasa Konstruksi
 SKB Menaker No. 174 tahun 1986 dan Men PU No. 104 tahun 1986 : tentang K3
Konstruksi
 Permenaker No. 5 tahun 1996 : tentang SM K3
 Ins menaker No. 01 tahun 1992 : tentang Pemeriksaan Unit Organisasi K3.
 UUD 1945 pasal 27 (2) yang menyatakan bahwa: “Tiap-tiap warganegara berhak atas
pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Ini berarti setiap warga
negara berhak hidup layak dengan pekerjaan yang upahnya cukup dan tidak
menimbulkan kecelakaan/ penyakit.
 UU No. 14 tahun 1969 : yang menyebutkan bahwa tenaga kerja merupakan modal
utama serta pelaksana dari pembangunan.

II.B. Tujuan
 Untuk mengetahui serta menemukan kondisi lapangan yang sesungguhnya secara
faktual terkait dengan pelaksanaan K3 di lokasi pekerjaan proyek konstruksi.
Adapun lokasi proyek yang dikunjungi pada saat ini adalah :
Proyek : PEMBANGUNAN PONDOK ISLAMIC CENTER IZZATUL ISLAM
Alamat : MAGELANG

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 5


 Dari sisi keproyekan diharapkan peserta pelatihan dapat mengetahui kondisi lapangan
yang ada antara lain:
 Kelangsungan proses konstruksi terutama dari segi K3
 Tujuan pembangunan proyek bisa tercapai secara sempurna baik aspek ekonomi,
aspek sosial,aspek lingkungan dan aspek kesehatan dan keselamatan.

BAB III
PERMASALAHAN DI LAPANGAN

III.A.PEKERJAAN PONDASI
Sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan pada hari Selasa tanggal 11 Juli 2017,
pada tahap ini dari hasil pengamatan di lapangan terdapat beberapa pekerjaan yang
tidak sesuai dengan standar K3 :
 Para pekerja pengaduk semen dan pengayak pasir tidak menggunakan alas kaki.
 Para pekerja pengaduk semen dan pengayak pasir tidak memakai sarung
tangan.
 Pekerja pondasi tidak menggunakan masker.
III.B. PEKERJAAN BATAKO
Pada tahap ini dari hasil pengamatan di lapangan terdapat beberapa pekerjaan yang
tidak sesuai dengan standar K3 :
 Pekerja batako tidak memakai sarung tangan.
 Pekerja batako tidak menggunakan masker.
 Pekerja batako ditemukan pekerja yang merokok.
III.C. PERALATAN KONSTRUKSI
Pada tahap ini dari hasil pengamatan di lapangan terdapat beberapa pekerjaan yang
tidak sesuai dengan standar K3 :
 Pipa dan peralatan yang tidak rapi.
 Penempatan genset yang tidak sesuai dengan standar keamanan.

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 6


BAB IV
ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH

IV.A. ANALISA
IV.A.1. PEKERJAAN PONDASI
Kondisi :
 Pekerja yang tidak menggunakan alas kaki.
 Pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan.
 Pekerja yang tidak menggunakan masker.
Dampak :
 Pekerja tidak menggunakan alas kaki dapat terkena besi, paku atau benda tajam
lainnya yang dapat menyebabkan terluka dan menghambat pekerjaan.
 Pekerja tidak menggunakan Sarung tangan maka bila terkena besi atau kawat
bendrat akan terluka dan menghambat pekerjaan.
 Pekerja tidak menggunakan masker yang akan berdampak pada kesehatan dalam
jangka pendek seperti batuk dan jangka panjang seperti kerusakan paru-paru.
Pengendalian :
Pekerja wajib menggunakan APD diantara sarung tangan, alas kaki, masker dan tidak
melakukan tidakan yang dapat menimbulkan kebakaran, maupun ledakan seperti
merokok ditempat kerja seuai dengan UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1.

IV.A.2. PEKERJAAN BATAKO


Kondisi :
 Pekerja yang tidak menggunakan sarung tangan
 Pekerja batako tidak menggunakan masker.
 Pekerja batako ditemukan pekerja yang merokok.
Dampak :
 Pekerja tidak menggunakan Sarung tangan maka bila terkena besi atau kawat
bendrat akan terluka dan menghambat pekerjaan.

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 7


 Pekerja tidak menggunakan masker yang akan berdampak pada kesehatan
dalam jangka pendek seperti batuk dan jangka panjang seperti kerusakan paru-
paru.
 Pekerja ditemukan ada yang merokok sehingga akan membahayakan
lingkungan pekerjaan, kesehatan pekerja lain, kebersihan lingkungan dan
bahaya kebakaran.
Pengendalian :
Dalam pengerjaan batako perlu memperhatikan Permen No. PER.01/MEN/1980
tentang K3 pada kontruksi bangunan yaitu Pembangunan konstruksi beton harus
direncanakan dan dihitung dengan teliti untuk menjamin
agar konstruksi dan penguatnya dapat memikul beban dan tekanan lainnya sewaktu
membangun tiap-tiap bagiannya (pasal 72).
Penggunaan APD adalah sesuai pasal 73 ayat (2) untuk melindungi pekerja dari:
a. kejatuhan benda-benda dan bahan-bahan yang diangkut dengan ember adukan
beton(concrete buckets);
b. sewaktu beton dipompa atau dicor pipa-pipa termasuk penghubung atau
sambungan dan penguat harus kuat;
c. sewaktu pembekuan adukan (setting concrete) harus terhindar dari goncangan dan
bahan kimia yang dapat mengurangi kekuatan;
d. sewaktu lempengan (panel) atau lembaran beton (slab) dipasang ke dalam
dudukannya harus digerakan dengan hati-hati.
e. terhadap melecutnya ujung besi beton yang mencuat sewaktu ditekan atau diregang
dan sewaktu diangkat atau diangkut; terhadap getaran sewaktu menjalankan alat
penggetar (vibrator)

IV.A.4. PERALATAN KONSTRUKSI


Kondisi :
 Serok pasir yang sudah berkarat.
 Mesin pengaduk semen kotor, berkarat dan tidak terawat.
 Penempatan genset yang tidak sesuai dengan standar keamanan.

Dampak :

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 8


 Serok pasir yang berkarat dapat menghambat pekerjaan karena mudah patah.
 Mesin pengaduk semen seharusnya rutin dibersihkan setelah dipakai, karena
apabila mesin tidak dibersihkan dapat menyebabkan mesin berkarat dan sulit
berputar karena tersumbat oleh sisa-sisa semen yang mengering yang dapat
menghambat pekerjaan.
 Penempatan genset yang belum sesuai dengan standar keamanan akan
membahayakan pekerja disekitarnya sehingga sebaiknya genset ditempatkan
pada tempat khusus atau terlindung. Penggunaan kabel listrik untuk
penerangan sementara sebaiknya tidak dikaitkan pada steger yang merupakan
penghantar listrik, misalya dibuat penyangga khusus yang terbuat dari kayu.
Bahan baku dari steger yang berupa besi yang di cat sebaiknya diganti dengan
bahan galvanis, hal ini akan membuat steger tersebut tahan terhadap karat
sehingga tidak membahayakan bagi pekerja yang menggunakan steger
tersebut.
Pengendalian :
Sesuai UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat (1) huruf q harus meletakkan genset pada
posisi aman agar mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya. Selain itu
kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang
berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi
atau menimbulkan kecelakaan. Selain itu Kontraktor wajib memberikan sosialisasi
mengenai Kebersihan dan kerapihan di tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-
bahan yang berserakan, bahan-bahan bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak
merintangi atau menimbulkan kecelakaan sesuai pasal 6 PER.01/MEN/1980 dan UU
no 21 tahun 1970 pasal 9 ayat (1) dan (2).

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 9


BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
V.A. KESIMPULAN
Dari permasalah serta analisis di atas di dapatkan kesimpulan sebagai berikut :
 Penerapan K3 dalam pekerjaan konstruksi pembangunan pondok Islamic Center
Izzatul Islam Magelang belum optimal.
 Pemahaman K3 dari para pekerja konstruksi masih kurang.
 Kontraktor wajib memberikan sosialisasi mengenai kebersihan dan kerapihan di
tempat kerja harus dijaga sehingga bahan-bahan yang berserakan, bahan-bahan
bangunan, peralatan dan alat-alat kerja tidak merintangi atau menimbulkan
kecelakaan sesuai pasal 6 PER.01/MEN/1980 dan UU no 21 tahun 1970 pasal 9 ayat
(1) dan (2).
 Pekerja wajib menggunakan APD diantara sarung tangan, alas kaki, dan tidak
melakukan tidakan yang dapat menimbulkan kebakaran, maupun ledakan seperti
merokok ditempat kerja seuai dengan UU no 1 tahun 1970 pasal 3 ayat 1.

V.B.SARAN
Demi kelancaran dan keberlangsungan pekerjan proyek pembangunan pondok Islamic
Center Izzatul Islam Magelang, dengan ini kami memberi saran :
 Harus disosialisasikan kepada seluruh pekerja dan digunakan sebagai landasan
kebijakan proyek pembangunan pondok Islamic Center Izzatul Islam Magelang.
 Menerapkan system organisasi pengelolaan K3 dalam proyek pembangunan pondok
Islamic Center Izzatul Islam Magelang.
 Menerapkan prosedur dan sistim kerja K3 selama proyek berlangsung yang menjadi
tugas dan wewenang semua unsur terkait

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 10


LAMPIRAN

 Tidak menggunakan alas kaki di tempat Kerja

 Tidak menggunakan sarung tangan

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 11


 Pekerja yang merokok

 Tidak memakai masker

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 12


 Pekerja tidak memakai ADP sesuai standar

 pipa dan peralatan pekerja tidak rapi

ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 13


ASPEK PEKERJAAN KONSTRUKSI Page 14

Anda mungkin juga menyukai