Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH GEOGRAFI MANUSIA

MENGANALISIS POLA ATAU BENTUK PERSEBARAN


PERMUKIMAN
Dosen pengampu: Dra. Rosni,M.Pd

Disusun oleh: kelompok 6

1.Daniel Sitanggang ( 3213131001 )

2. Evi Suryani Simangunsong ( 3212431009 )

3.Rina Mawardah Batubara ( 3213131058 )

4. Rina Sinaga ( 3213331033 )

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TA 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan
kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini pada mata kuliah
Geografi Manusia ini dengan tepat waktu. Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan
makalah ini masih memiliki kekurangan yang menyebabkan tidak sempurna nya tugas ini,
namun meski demikian penulis telah berusaha dan bekerja keras untuk menyelesaikan tugas
makalah ini agar dapat bermanfaat dan menambah wawasan penulis dan pembaca.

Penulis juga mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
tugas yang akan datang menjadi lebih baik lagi.Demikian lah makalah ini penulis buat
semoga dapat bermanfaat bagi kita semua, akhir kata penulis ucapkan termakasih.

Medan,November 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR……………………………………………...............................................i

DAFTAR ISI.........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar
Belakang……………………………………………………….......................................4
1.2 Rumusan Masalah……………….......................................................................4
1.3 Tujuan …………………………………........................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian permukiman……………………………………….......................................5


2.2 pola atau bentuk permukiman……………………………………..............................…6
2.3 faktor penyebab permukiman………………......................................................7
BAB IIIPENUTUP
3.1 Kesimpulan………............................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Karena adanya tuntutan tugas KKNI UNIMED dan untuk mengetahui materi ini
maka penulis mengerjakan makalah ini sebagai tugas rutin geografi manusia. Geografi
yaitu ilmu yang mempelajari tentang bumi. Jadi geografi manusia itu adalah suatu cabang
dari geografi yang mencakup fenomena atau gejala di muka bumi yang mana manusia
adalah objek utamanya seperti aktivitas manusia. Termasuk menganalisis pola atau
bentuk persebaran permukiman. Permukiman merupakan salah satu kebutuhan pokok
manusia (kebutuhan primer) yang harus terpenuhi agar manusia dapat sejahtera dan hidup
layak sesuai dengan derajat kemanusiaannya. Permukiman sebenarnya merupakan
kebutuhan perorangan (individu) namun dapat berkembang menjadi kebutuhan bersama
jika manusia berkeluarga dan bermasyarakat.
Dewasa ini banyak orang yang hanya sekedar tahu apaitu geografi, namun tidak
menggali bagaimana kinerja berbagai konsep geografi dan bagaimana hubungan nya
dengan manusia dan juga fungsi manusia di dalamnya. Ada banyak teori yang telah
dicetuskan oleh para ahli mengenai geografi namun tidak banyak orang yang mau
menggali itu dengan sendirinya, ilmu geografi itu tidak akan bisa lepas dari kehidupan
kita. Oleh karena itu, pemahaman terhadap teori-teori itu adalah salah satu hal yang
penting bagi diri kita sendiri.

1.1 Rumusan Masalah


a. Apa itu permukiman?
b. Apa saja pola permukiman?
c. Apa saja faktor penyebab permukiman?

1.3 Tujuan
a. Memenuhi tugas geografi manusia
b. Menambah wawasan tentang geografi manusia

1.1 PENGERTIAN PEMUKIMAN

Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik berupa
kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan
penghidupan. Sedangkan Penduduk adalah orang-orang yang berada di dalam suatu wilayah
yang terikat oleh aturan-aturan yang berlaku dan salingberinteraksi satu sama lain secara
terus menerus/kontinu. Dalamsosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang
menempatiwilayah geografi dan ruang tertentu. Pola pemukiman adalah tempat manusia
bermukim dan melakukan aktivitas sehari-hari. Bentuk penyebaran penduduk dapat dilihat
berdasarkan kondisi alam dan aktivitas penduduk.

• Faktor yang mempengaruhi perbedaan pola pemukiman Penduduk antara lain:

• Relief/Bentuk permukaan bumi terdiri dari relief-relief seperti pegunungan, dataran rendah,
pantai, dan perbukitan.

• Kesuburan Tanah. Pola pemukiman dipengaruhi juga oleh kesuburan tanah. Kesuburan
tanah berbeda-beda di setiap tempat. Masyarakat cenderung tinggal di daerah yang memiliki
kesuburan tanah, seperti di daerah pedesaan.

• Keadaan Iklim. Keadaan iklim juga mempengaruhi pola pemukiman penduduk. Misalnya
intensitas radiasi matahari dan suhu di masing-masing daerah. Di daerah pegunungan yang
bersuhu dingin, pemukiman penduduk cenderung merapat, sedangkan di daerah pantai yang
bersuhu panas, pemukiman cenderung merenggang. Kultur Penduduk. Budaya penduduk
mempengaruhi pola pemukiman penduduk. Suku Badui di Banten, Suku Dayak di
Kalimantan cenderung memiliki pemukiman berkelompok. Ada tiga pola pemukiman
penduduk dalam hubungannya dengan bentang alamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Pola Pemukiman Memanjang (Linear).

Pola pemukiman memanjang memiliki ciri pemukiman berupa deretan memanjang karena
mengikuti jalan, sungai, rel kereta api atau pantai. Mengikuti Jalan. Pada daerah ini
pemukiman berada di sebelah kanan kiri jalan. Umumnya pola pemukiman seperti ini banyak
terdapat di dataran rendah yang morfologinya landai sehingga memudahkan pembangunan
jalan-jalan di pemukiman. Namun pola ini sebenarnya terbentuk secara alami untuk
mendekati sarana transportasi. Mengikuti rel kereta api . Pada daerah ini pemukiman berada
di sebelah kanan kiri rel kereta api. Umumnya pola pemukiman seperti ini banyak terdapat di
daerah perkotaan terutama di DKI Jakarta dan atau daerah padat penduduknya yang dilalui
rel kereta api.

Mengikuti Alur Sungai. Pada daerah ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti aliran
sungai. Biasanya pola pemukiman ini terdapat di daerah pedalaman yang memiliki sungai-
sungai besar. Sungai-sungai tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan
penduduk.Mengikuti Garis Pantai. Daerah pantai pada umumnya merupakan pemukiman
penduduk yang bermata pencaharian nelayan. Pada daerah ini pemukiman terbentuk
memanjang mengikuti garis pantai. Hal itu untuk memudahkan penduduk dalam melakukan
kegiatan ekonomi yaitu mencari ikan ke laut.

2. Pola Pemukiman Terpusat

Pola pemukiman memusatPola pemukiman ini mengelompok membentuk unit-unit yang


kecil dan menyebar, umumnya terdapat di daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi
yang berelief kasar, dan terkadang daerahnya terisolir. Di daerah pegunungan pola
pemukiman memusat mengitari mata air dan tanah yang subur. Sedangkan daerah
pertambangan di pedalaman pemukiman memusat mendekati lokasi pertambangan. Penduduk
yang tinggal di pemukiman terpusat biasanya masih memiliki hubungan kekerabatan dan
hubungan dalam pekerjaan. Pola pemukiman ini sengaja dibuat untuk mempermudah
komunikasi antarkeluarga atau antarteman bekerja.

3.Pola Pemukiman Tersebar.

Pola pemukiman penduduk memencarPola pemukiman tersebar terdapat di daerah dataran


tinggi atau daerah gunung api dan daerah-daerah yang kurang subur. Pada daerah dataran
tinggi atau daerah gunung api penduduk akan mendirikan pemukiman secara tersebar karena
mencari daerah yang tidak terjal, morfologinya rata dan relatif aman. Sedangkan pada daerah
kapur pemukiman penduduk akan tersebar mencari daerah yang memiliki kondisi air yang
baik. Mata pencaharian penduduk pada pola pemukiman ini sebagian besar dalam bidang
pertanian, ladang, perkebunan dan peternakan.Persebaran Lokasi Permukiman Desa

Pemilihan tempat tinggal pasti mencari lokasi yang baik, strategis, aman, bebas banjir,
warganya rukun, dan lain-lain. Seorang ahli sosiologi pedesaan bernama Pane H. Landis
mengemukakan tipe persebaran lokasi pemukiman (desa) yang dibedakan sebagai berikut.

a. The Arranged Isolated Farm Type

Tipe desa yang penduduknya bermukim di sepanjang jalan utama desa yang terpusat pada
pusat perdagangan dan lahan pertanian berada di sekitar permukiman. Masing-masing unit
keluarga terisolasi. Jarak antara satu rumah dengan rumah yang lain tidak terlalu jauh. Pola
permukiman di sepanjang sungai dan pantai merupakan contoh desa tipe ini.

b. The Pure Isolated Type


Tipe desa yang penduduknya tinggal tersebar secara terpisah dengan lahan pertanian dan
masing-masing berpusat pada suatu pusat perdagangan. Tipe ini terjadi di daerah yang
tanahnya memiliki tingkat kesuburan tidak sama.

c. The Nebulous Farm Tupe

Tipe desa yang sebagian besar penduduknya tinggal bersama di suatu tempat dengan lahan
pertanian di sekitarnya. Sebagian kecil penduduk tersebar di luar permukiman
pokok. Sebenarnya the nebulous farm sama dengan tipe the farm village, tetapi karena terlalu
padatnya permukiman itu, ada beberapa penduduk yang terkumpul di luar permukiman
pokok.Persebaran Lokasi Pemukiman Kota

Kota merupakan tempat berlangsungnya semua kegiatan sehingga diperlukan sarana dan
prasarana yang memadai. Akan tetapi, karena adanya ketimpangan antara kebutuhan sarana
dan prasarana dengan bertambahnya penduduk maka timbul berbagai masalah sosial,
ekonomi, dan budaya.Dalam membahas pengertian kota, ada beberapa istilah yang
berhubungan dengan kota, antara lain sebagai berikut.

a. Urban adalah suatu bentuk yang memiliki suasana kehidupan dan penghidupan yang
modern.

b. City adalah pusat wilayah kota.

c. Bown adalah kota kabupaten atau pemerintah kota.

d. Bown skip adalah kota kecamatan atau kota kawedanan.

Kota dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berikut.

Kota wisata, merupakan kawasan pariwisata.

Kota pelajar, merupakan kota kawasan pelajar karena banyak berdiri sekolah-sekolah.

Kota industri, merupakan daerah kota kawasan industri yang banyak pabrik-pabriknya.

Kota satelit, yaitu kota yang letaknya dekat dengan kota besar, warganya mendapat
penghidupan wilayah hukum kota kecil tersebut.

Kota perdagangan, yaitu kota yang terletak pada kawasan perdagangan. Di Amerika Serikat,
kota pusat-pusat perdagangannya disebut CDB (Central Business District), sedangkan di
Inggris pusat kota perdagangan disebut Central Area.
Adapun pola pemekaran kota dibedakan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut.

a. Pola Konsensus

Pola ini awalnya berasal dari suatu tempat karena makin padat penghuninya lalu berkembang
ke daerah tepi atau pinggiran.Perkembangan tersebut sebagai akibat semakin maraknya
kegiatan di tempat tersebut. Akhirnya, lokasi awal tersebut menjadi pusat bisnis dan wilayah
sekitarnya menjadi wilayah pendukung.

b. Pola Sektoral

Pola ini berkembang dari sektor kegiatan yang menjadi bagian dari suatu kota yang akan
berkembang. Perkembangan setiap sektor tersebut akan membawa dampak terhadap pola
keruangan di kota.

c. Pola Pusat Kegiatan Ganda

Pola seperti ini berkembang dari kondisi lingkungan yang berbeda. Masing-masing
lingkungan berkembang dan menjadi pusat kegiatan. Kota yang berkembang dengan pola
seperti ini biasanya kota yang berada di tepi pantai. Kota sebagai tata ruang harus merupakan
lingkungan yang dinamis sehingga membutuhkan daya dukung bagi penghuninya. 

Oleh sebab itu, timbul sifat-sifat yang berbeda dengan permukiman pedesaan. Sifat-sifat
tersebut, antara lain sebagai berikut.

a. Penduduk kota adalah anonim, artinya satu dengan yang lain tidak saling mengenal.

b. Sifat tidak peduli terhadap orang lain.

Persyaratan yang harus dipenuhi bagi kelangsungan kehidupan kota adalah:

adanya suasana dan rasa aman pada warga kota;

adanya suasana tertib setiap warga masyarakat sehingga mampu

menempatkan dirinya masing-masing; dan

adanya usaha untuk membina suasana sehat dan bebas dari segala penyakit menular.

Alasan Penduduk Bermukim di Berbagai Bentang Lahan

Penyebaran pemukiman penduduk menempati berbagai macam bentang lahan. Manusia


mempunyai alasan bermukim di tiap bentang lahan yang berbeda karena setiap bentang lahan
memiliki ciri khas berbeda yang berpengaruh bagi kehidupan manusia. Untuk itu penyebaran
pemukiman merupakan wujud adaptasi menusia terhadap lingkungan.Adapun berbagai alasan
penduduk memilih bermukim di berbagai bentang alam diuraikan sebagai
berikut.Permukiman Penduduk di Daerah Pegunungan.Daerah sekitar pegunungan
mempunyai keunggulan tanah yang subur, udara sejuk dan panorama indah, dan seringkali
dijadikan kawasan objek wisata. Dengan demikian, pola pemukiman yang terbentuk
mengelompok di sekitarnya.Tanah di daerah pegunungan yang subur cocok untuk usaha
pertanian dan perkebunan sehingga banyak penduduk yang berminat tinggal di daerah
tersebut.Permukiman penduduk di daerah pegunungan juga tersebar di kanan kiri jalan raya,
berkaitan dengan kemudahan dalam prasarana transportasi.

b. Permukiman Penduduk di Daerah Dataran Rendah

Dataran rendah banyak diminati sebagai kawasan tempat tinggal karena berbagai alasan
berikut.

Pesatnya pembangunan fisik di daerah datarah rendah karena wilayahnya yang datar.

Merupakan daerah yang subur sebagai lahan pertanian dengan cadangan air yang cukup
banyak.Dataran rendah merupakan kawasan industri dan perdagangan.Dataran rendah
biasanya merupakan kota-kota besar yang lengkap dengan prasaran jalan, gedung, dan
industri.

c. Permukiman Penduduk di Daerah Pantai

Daerah pantai adalah daerah batas antara daratan dan lautan. Mata pencaharian penduduk
daerah pantai pada umumnya menggantungkan pada usaha eksploitasi laut, seperti nelayan,
usaha tambak atau membuat garam. Pada zaman sekarang beberapa daerah pantai merupakan
daerah maju karena banyak yang berkembang menjadi kota besar seperti Jakarta, Semarang,
dan Surabaya. Berbagai alasan penduduk bermukim di daerah pantai sebagai berikut.

Daerah pantai merupakan tanah kelahiran dan tanah leluhur, artinya penduduk sudah tinggal
di lokasi tersebut turun temurun. Dengan demikian mempunyai ikatan emosional (batin) yang
kuat dengan daerah tersebut.

Ada keterkaitan dengan mata pencaharian (pekerjaan).

Daerah pantai kaya sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan.


Daerah pantai yang merupakan objek wisata banyak diminati karena panoramanya yang
indah dan iklimnya sesuai

2.2 POLA ATAU BENTUK PEMUKIMAN

Ada tiga pola pemukiman penduduk dalam hubungannya dengan bentang alamnya, yaitu
sebagai berikut:

A. Pola Pemukiman Memanjang (Linear).

Pola pemukiman memanjang memiliki ciri pemukiman berupa deretan memanjang karena
mengikuti jalan, sungai, rel kereta api atau pantai.

1. Mengikuti Jalan

Pada daerah ini pemukiman berada di sebelah kanan kiri jalan. Umumnya pola pemukiman
seperti ini banyak terdapat di dataran rendah yang morfologinya landai sehingga
memudahkan pembangunan jalan-jalan di pemukiman. Namun pola ini sebenarnya terbentuk
secara alami untuk mendekati sarana transportasi.

2. Mengikuti rel kereta api

Pada daerah ini pemukiman berada di sebelah kanan kiri rel kereta api. Umumnya pola
pemukiman seperti ini banyak terdapat di daerah perkotaan terutama di DKI Jakarta dan atau
daerah padat penduduknya yang dilalui rel kereta api.

3. Mengikuti Alur Sungai

Pada daerah ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti aliran sungai. Biasanya pola
pemukiman ini terdapat di daerah pedalaman yang memiliki sungai-sungai besar. Sungai-
sungai tersebut memiliki fungsi yang sangat penting bagi kehidupan penduduk.

4. Mengikuti Garis Pantai

Daerah pantai pada umumnya merupakan pemukiman penduduk yang bermata pencaharian
nelayan. Pada daerah ini pemukiman terbentuk memanjang mengikuti garis pantai. Hal itu
untuk memudahkan penduduk dalam melakukan kegiatan ekonomi yaitu mencari ikan ke
laut.

B. Pola Pemukiman Terpusat


Pola pemukiman ini mengelompok membentuk unit-unit yang kecil dan menyebar, umumnya
terdapat di daerah pegunungan atau daerah dataran tinggi yang berelief kasar, dan terkadang
daerahnya terisolir. Di daerah pegunungan pola pemukiman memusat mengitari mata air dan
tanah yang subur. Sedangkan daerah pertambangan di pedalaman pemukiman memusat
mendekati lokasi pertambangan. Penduduk yang tinggal di pemukiman terpusat biasanya
masih memiliki hubungan kekerabatan dan hubungan dalam pekerjaan. Pola pemukiman ini
sengaja dibuat untuk mempermudah komunikasi antarkeluarga atau antarteman bekerja.

C. Pola Pemukiman Tersebar.

Pola pemukiman tersebar terdapat di daerah dataran tinggi atau daerah gunung api dan
daerah-daerah yang kurang subur. Pada daerah dataran tinggi atau daerah gunung api
penduduk akan mendirikan pemukiman secara tersebar karena mencari daerah yang tidak
terjal, morfologinya rata dan relatif aman. Sedangkan pada daerah kapur pemukiman
penduduk akan tersebar mencari daerah yang memiliki kondisi air yang baik. Mata
pencaharian penduduk pada pola pemukiman ini sebagian besar dalam bidang pertanian,
ladang, perkebunan dan peternakan.

3.1 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMUKIMAN


Faktor yang Memengaruhi yaitu
1.Relief.
Bentuk permukaan bumi terdiri dari relief-relief seperti pergunungan, dataran rendah, pantai,
dan perbukitan.
2.Kesuburan tanah.
Pola permukiman dipengaruhi juga oleh kesuburan tanah. Kesuburan tanah berbeda-beda di
setiap tempat. Masyarakat cenderung tinggal di daerah yang memiliki kesuburan tanah,
seperti di daerah perdesaan.
3.Keadaan iklim.
Keadaan iklim juga memengaruhi pola permukiman penduduk. Misalnya intensitas radiasi
matahari dan suhu di masing-masing daerah. Di daerah pegunungan yang bersuhu dingin,
permukiman penduduk cenderung merapat, sedangkan di daerah pantai yang bersuhu panas,
permukiman cenderung merenggang.
4.Kultur penduduk.
Budaya penduduk memengaruhi pola permukiman penduduk. Suku Badui di Banten, Suku
Dayak di Kalimantan cenderung memiliki permukiman berkelompok.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Permukiman diartikan sebagai area tanah yang digunakan sebagai lingkungan tempat tinggal
atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendudukung perikehidupan dan
penghidupan, dan merupakan bagian dari lingkungan hidup diluar kawasan lindung, baik
yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan. Sedangkan permukiman manusia (human
settlement) adalah semua bentukan atau buatan manusia maupun secara alami dengan segala
perlengkapannya, yang dipergunakan oleh manusia baik secara individu maupun kelompok
untuk bertempat tinggal sementara maupun menetap, dalam rangka menyelenggarakan
kehidupannya (Banowati, 2006). Bentuk permukiman antara lain memanjang, memusat dan
menyebar.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pola_permukiman
https://www.materiedukasi.com/2017/01/bentuk-pola-persebaran-dan-pemukiman-penduduk-
desa-kota-daerah-dataran-rendah-memusat-memanjang-daerah-pantai

Anda mungkin juga menyukai