Anda di halaman 1dari 3

GIZI PADA KEHAMILAN RESIKO TINGGI

1. Anemia Pada Kehamilan


Pengertian
Kadar haemoglobin (Hb) dalam darah ibu hamil kurang dari normal.
 Hb level of 11 gr/dl in the late first trimester
 10 gr/dl in the second and third trimesters
 Klasifikasi
 Pathological anemia in pregnancy.
Contoh :
 Deficiency Anemia, spt
 Iron deficiency
 Folic acid deficiency
 B12 deficiency
 Protein deficiency
Hemorragic:
 Acute hemorrhagic: spt : bleeding in early month of
pregnancy
 Chronic hemorrhagic : as by hookworm infection, GI
(gastrointestinal) bleeding
2. Anemia Fisiologis pada kehamilan
karena pada kehamilan terjadi kenaikan plasma darah sekitar 50% dan sel darah merah sekitar 30%
sehingga kebutuhan zat besi juga meningkat
Tanda dan Gejala
 Anamnesis:
 Mudah lelah
 Merasa lemah dan lemas
 Berdebar-debar
 Pemeriksaan Fisik:
 Konjungtiva pucat
 Muka pucat
 Abnormalitas epitel: kuku koilonikia
Tatalaksana Umum Anemia pada Kehamilan
 ± 200 mg suplemen besi per hari
 Bila dalam 90 hari muncul perbaikan, lanjutkan pemberian tablet sampai 42 hari
pascasalin
 Program pemerintah dg pemberian tablet zat besi selama 90 hari 1 tablet/hari
 Edukasi tentang nutrisi ibu hamil

Edukasi nutrisi pada kehamilan dengan anemia, difokuskan pada :


 Peningkatan suplemen protein dan mineral yg dibutuhkan tubuh
 Cara memasak agar zat gizi tidak hilang, misalkan dengan memasak tidak terlalu matang,
tidak dibakar sampai gosong
 Cara mengkonsumsi makanan, seperti jika mual muntah maka makan sedikit tapi sering

Tatalaksana Khusus Anemia pada Kehamilan :


Transfusi untuk anemia dilakukan pada pasien dengan kondisi berikut:
 Kadar Hb <7 g/dl atau kadar hematokrit <20 %
 Kadar Hb 7-10 g/dl dengan gejala klinis: pusing, pandangan berkunang- kunang, atau takikardia
3. Komplikasi Jika Anemia Tidak Ditangani
Pada bayi/anak
 Kelahiran preterm
 BBLR
 Cacat bawaan
 IUGR (Intra uterin growth Retardations=pertumbuhan janin terhambat)
 IUFD (intra Uterin Fetal Death/janin meninggal dalam kandungan)
Pada Ibu
 Penurunan kondisi mental dan psikomotor
 Kontrol emosi yang buruk
 Solusio plasenta
 Meningkatkan risiko perdarahan intranatal dan post partum

4. Hipertensi Pada Kehamilan


 Hipertensi pada kehamilan terjadi jika tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg
 Hipertensi dalam kehamilan dapat membahayakan ibu dan janin sama seperti anemia, karena
perfusi darah ke seluruh tubuh dan uteroplasenta terhambat.

5. Diit pada Ibu Hamil dengan Hipertensi


 Mengkonsumsi makanan yang mengandung asam lemak esensial
contoh : kacang-kacangan, alpukat, minyak
zaitun, ikan salmon dan ikan laut
lainnya.
 Mengkonsumsi makanan yang kaya kalsium dan magnesium
contoh : bayam, brokoli dan sayuran hijau
lainnya, susu, tomat, wortel, kentang,
asparagus, bawang, buah-buahan
 Vitamin D
Contoh : ikan tuna, salmon, kuning telur, keju, hati kambing, jeruk, susu kedelai.
 Biji-bijian utuh
Dianjurkan untuk mengkonsumsi 3-4 porsi biji-bijian utuh.
Contoh : gandum, beras merah, gandum hitam
 Produk fermentasi susu
Dianjurkan mengkonsumsi 1-2 porsi produk fermentasi susu setiap hari.
Contoh yoghurt, keju fermentasi
 Makan dalam porsi kecil dan sering harus dilakukan.
 Hindari puasa atau melewatkan makan apa pun. Sertakan berbagai makanan untuk mendapatkan
semua nutrisi yang dibutuhkan.
 Lebih baik menggunakan susu rendah lemak atau susu skim (0,3% lemak).
 Sertakan banyak sayuran berdaun hijau setidaknya satu porsi per hari.
 Buah-buahan seperti jeruk, limau manis, semangka, pir, jambu biji,
 Makan dan minum setidaknya 4 porsi makanan dan minuman yang banyak mengandung kalsium
seperti produk susu dan susu kedelai, kacang-kacangan utuh, sereal utuh, sayuran berdaun hijau.
 Makan setidaknya satu sumber vitamin A setiap hari seperti wortel, telur, labu, bayam, sayuran
berdaun hijau.
 Makanan kaya zat besi harus dikonsumsi, sumbernya adalah sayuran berdaun hijau, kulit beras,
kembang kol, bayam, mint, kacang kedelai, kacang - kacangan, ragi malt dll.
 Selama waktu camilan lebih baik mengkonsumsi camilan yg rendah garam seperti makanan yg
direbus, dikukus atau ditumbuk.
 Non-vegetarian harus menyertakan telur rebus setiap hari.
 Makan makanan kaya kalium seperti ragi, gandum, kacang polong, santan kelapa, biji ketumbar
6. Hal yang Harus Dihindari Ibu Hamil dengan Hipertensi
2. Konsumsi makanan yang banyak kandungan natrium dan garam
3. Merokok
4. Minum alkohol
5. Konsumsi karbohidrat berlebihan

7. Hiperemesis Gravidarum
 Hiperemesis adalah suatu keadaan pada kehamilan (biasanya trimester 1 sampai awal trimeter 2)
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan sehingga mengganggu
aktifitas sehari-hari.
 Bila keadaan ini tidak diatasi dapat menyebabkan dehidrasi dan penurunan berat badan
 Jika hanya mual muntah biasa maka disebut emesis gravidarum
Syarat Pemberian Diit hiperemesis gravidarum diantaranya adalah :
 Lemak, yaitu 75-80% dari kebutuhan energi total.
 Karbohidrat , yaitu < 10% dari kebutuhan energi total.
 Protein yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
 diberikan dalam bentuk kering atau sesuai selera ibu
 pemberian cairan disesuaikan dengan keadaan pasien, yaitu 7-10 gelas per hari.
 makanan mudah cerna, tidak merangsang saluran pencernaan,
 diberikan sering dalam porsi kecil
 Bila makan pagi dan siang sulit diterima, pemberian dioptimalkan pada makan malam dan
selingan malam
 Makanan secara berangsur ditingkatkan dalam porsi dan nilai gizi sesuai dengan keadaan dan
kebutuhan gizi ibu hamil
Makanan yang harus dihindari
 Makanan berminyak dan digoreng seperti mentega, margarin, minyak, daging babi, saus salad,
kue kering, kue tart, dan kuah daging karena dapat menimbulkan rasa mual.
 Makanan dengan bumbu yang tajam seperti bawang merah dan bawang putih, merica, cabe, serta
bumbu-bumbu lainnya.
 Makanan yang menimbulkan gas seperti ketimun, brokoli, kol, bawang, lobak, kacang kering
sebaiknya tidak disantap untuk menghindari timbulnya rasa mual.
 Jangan minum atau makan sup pada waktu makan (dianjurkan makan makanan yang kering dan
tidak berkuah).
Makanan yang dapat mengurangi mual muntah
 Kentang goreng
 Lemon
 Jahe
 Biji gandum
 Teh daun mint
 Roti kering
Penanganan Hiperemesis Jika terjadi komplikasi
 Komplikasi hiperemesis adalah dehidrasi
 Jika dehidrasi harus dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan cairan rehidrasi melalui
infus/parenteral dan obat anti mual muntah yang tidak membahayakan janin seperti vitamin B6
(kolaborasi dengan dokter)

Anda mungkin juga menyukai