Anda di halaman 1dari 9

Komunikasi SBAR

• SBAR adalah Kerangka komunikasi efektif yang digunakan di rumah sakit atau
pelayanan kesehatan lainnya.
• Metoda komunikasi ini digunakan pada saat perawat melakukan timbang terima
(handover) ke pasien, melakukan peran kolaboratif dg tenaga kesehatan lainnya, atau
mendiskusikan “Pasien”

METODA KOMUNIKASI “SBAR”


(tindakan kolaborasi)
1. SITUATION (kondisi terkini yang terjadi pada pasien)
Bagaimana kondisi pasien saat ini?Apa yang terjadi dengan pasien ?
a. Identitas pasien ( nama, umur, alamat, nomor rekam medis pasien, ruang
perawatan pasien, lama perawatan
b. Diagnosa medis
c. Keluhan utama yang saat ini dirasakan data keadaan umum dan vital sign terakhir
Contoh:
Selamat pagi Dokter, saya ...... Perawat/bidan di ruang... Melaporkan pasien nama ny.
....., umur...kamar ...diagnosa medis....
Sebutkan kondisi pasien yang paling spesifik:
- drainage dari tempat incisi……….or
- Perdarahan per vaginam.....or pasien gelisah
- TTV mengalami penurunan/peningkatan
- hasil laboratorium: trombocit….,or Hb….,
Kekhawatiran petugas atas kondisi pasien saat ini
2. Background (Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)
a. Riwayat alergi, riwayat pengobatan
b. Hasil pemeriksaan penunjang : Lab , USG, Rongten atau Scan
c. Cantumkan pemeriksaan klinis yang lain
d. Tindakan atau pengobatan yang sudah diberikan
e. Obat yang sudah diberikan
3. Assessment (penilaian dari situasi terkini )
Apa penilaian anda pada situasi itu ?
Saya pikir masalahnya adalah: tuliskan masalah yang anda pikirkan OR
Saya tidak yakin apa masalahnya , tetapi pasien memburuk. OR
Pasien kelihatannya tidak stabil.
4. Recommendation/Rekomendasi
Rencana tindak lanjut yang akan diambil dan perlu dimonitor
Contoh laporan:
a. haruskah saya mulai dengan pemberian O2,I.V.dll.?
b. apakah pasien perlu diperiksakan X-RAY, BGA, ECG ?
c. apakah dokter akan consul Dr. bedah/Dr. jantung
d. apakah dokter akan memindahkan pasien ke ICU?
e. apakah ada tambahan terapi?
f. dll.?
Komunikasi efektif: TBAK
Dilakukan pada komunikasi verbal
• T : tuliskan pesan yang disampaikan
• Ba : bacakan kembali pesan yang sudah ditulis.
Lakukan pengejaan dengan alphabeth pada terapi pengobatan.
Meminta pemberi pesan untuk konfirmasi.
• K : konfirmasi instruksi oleh pemberi pesan dengan jawaban ya jika sesuai dg
instruksi, jika salah benarkan dan konfirmasi ulang saat itu. Konfirmasi ulang dilakukan 1
x 24 jam dengan menulis nama dan ttd dr.
• Pelaporan pasien dicatat pada CPPT dan ditandatangani oleh pelapor, kemudian dicap
TBaK dan dimintakan tanda tangan atau paraf pada saat Dokter Spesialis tersebut visit
dalam waktu 1x24 jam.
METODA KOMUNIKASI “SBAR”
(timbang terima/operan)
 Status kesehatan pasien
 Ringkasan asuhan yang sudah diberikan kepada pasien
 Respon pasien terhadap asuhan yang sudah diberikan
 Perencanaan asuhan keperawatan berikutnya
1. SITUATION (kondisi terkini yang terjadi pada pasien )
1. menyebutkan nama dan umur pasien
2. menyebutkan tanggal pasien masuk ruangan dan hari perawatannya
3. menyebutkan nama dokter yang menangani pasien
4. menyebutkan diagnose medis pasien/masalah kesehatan yang dialami pasien
(penyakit).
5. menyebutkan masalah perawatan/kebidanan pasien

2. Background (Info penting yang berhubungan dengan kondisi pasien terkini)


6. menyebutkan riwayat alergi, riwayat pembedahan,TTV
7. menyebutkan pemasangan alat invasif (infus, dan alat bantu lain seperti kateter dll),
serta pemberian obat dan cairan infuse.
8. menjelaskan intervensi/tindakan dari setiap masalah perawatan/kebidanan pasien
9. menjelaskan dan mengidentifikasi pengetahuan pasien terhadap diagnose
medis/penyakit yang dialami pasien
3. Assessment (hasil pengkajian dari kondisi pasien terkini/ penilaian dari situasi terkini )
10. menjelaskan hasil pengkajian pasien terkini
11. menjelaskan kondisi klinik lain yang mendukung seperti hasil Lab, Rontgen dll
12. Permasalahan pasien
KEBUTUHAN KALORI DIABETISI

Nama : Melinda Salsabella

DATA

 TB : 163 cm
 BB Ideal : ………… Kg (a)

► Bila tinggi badan (Wanita ≥ 150 cm, laki-laki ≥ 160 cm),


maka rumus  BB ideal = 90% (TB-100) Kg = 56,7 kg
0,9 (163kg - 100) = 56,7 kg
►Bila Tinggi badan (Wanita < 150 cm, laki-laki <160 cm),
maka rumus  BB ideal = (TB – 100) Kg) = ……….. Kg ?

BB minimal : BB ideal – 10% (b)


: 56,7 kg – 10%(56,7 kg)
: 56,7 – 5,67
: 51,03 kg
BB maksimal : BB ideal + 10% (c)
: 56,7 kg + 10%(56,7 kg)
: 56,7 + 5,67
: 62,37 kg
BB normal : BB minimal s/d BB maksimal (nilai b s/d nilai c)
 BB aktual = 67 Kg  Gemuk
 Jenis kelamin : wanita
 Kalori basal = 25 kal/kgBB
Laki-laki : 30 kal/KgBB,wanita: 25 kal/kgBB) (d)
 Aktifitas (e): sedang
 Umur : 19 tahun
PERHITUNGAN KALORI
 Kalori basal : a x d = 56,7 x 25 kal/KgBB = 1.417 kalori (f)
 Koreksi :
 Umur > 40 thn  - 5% x f = -5%x …. = - …………kalori
 Aktifitas: Bed rest: + 10% x f =+10% x ….. = + ……….. kalori

Ringan + 20% x f = + 20% x 1.417 = + 425,1 kalori


Sedang + 30% x f = + 30% x ……… = + ……….. kalori
Berat + 40% x f = + 40% x ……… = + ……….. kalori

 Berat badan:
Gemuk  - 20% x f = - 20% x 1.417 = - 283,4 kalori
Kurus + 20% x f = +20% x …….. = + ……… kalori

 Stress metabolik : + (10 – 40%) x f` = + ……… . kalori


 Hamil : trimester II – III  + 300 kalori
Laktasi  + 500 kalori

Total kebutuhan = 1558,7 kalori


DIET DM = 1560/1600 Kalori
Perawatan luka DM

Tujuan : supaya luka bersih, tidak bau, mencegah adanya infeksi


Prosedur : mengganti balutan luka yang lama ke yang baru
Alat :
1. Bengkok 2
- Untuk alat yang sudah dipakai
- Untuk sampah
2. Gunting perban
3. Pinset sinurgis
4. Kom
5. Gunting jaringan
6. Kasa
7. Hanscoon steril
8. Pinset anatomis
9. Nacl (untuk membersihkan luka )
10. Hypafic (tidak diberikan betadine)
11. Penggaris luka
Langkah Langkah :
1. Lepas balutan luar luka (kasa/asorben)
2. Lepas balutan dalam (kombressing _ menyerap cairan luka dan nanah )
Misal luka keluar darah terus menerus, balutan luar menggunakan alginet hidrokoloid
untuk menghentikan darah
3. Ukur luas luka, kedalaman luka, tepi luka, cairan yang keluar dari luka, pengkajian skala
nyeri
4. Bersihkan dengan kasa dan nacl dari dalam keluar
5. Lalu keringkan dengan kasa
6. Berikan obat topical
Hydrogel untuk mempertahankan kelembapan luka
7. Tutup luka (kasa Nacl tutupkan + kasa kering )
NB : Jika ada jaringan mati , ambil jaringan mati ,dengan cara cubit Tarik lalu gunting
Untuk memebersihkan luka =
Ambil 7 daun sirih + 7 daun jambu biji lalu rebus dengan 1liter air , lalu letakkan di baskom,
cuci dengan sabun luka atau sabun cair yang ph nya rendah. Setelah itu keringkan berikan
nacl
8. berikan kombresing untuk balutan dalam dan absornet , tutup dengan hypafix atau balutan
NB :
Kematian jaringan = red, yellow,black
Kalau luka dibersihkan pas sakit berarti syaraf masih aktif
Kalau luka dibersihkan tidak sakit berarti pasien mengalami neuropatik
PENKES DIABETES MILITUS
Salam pembuka
Assalamualaikum wr wb selamat pagi ibu
Perkenalan
Perkenalkan saya mahasiswa D3 kep
Penjelaskan tujuan
Tujuan saya kesini untuk mengedukasi ibu tentang penerapan diet pada diabetes militus
Kontrak waktu
Untuk waktunya kurang lebih 6 menit ibu, apakah ibu bersedia
Mengajukan petanyaan apersepsi
Baik ibu sebelum kita memasuki topik, apakah ibu tahu apa itu diet
Mengapresiasi jawaban peserta
Bagus jawaban ibu, untuk selanjutnya saya akan menjelaskan kepada ibu tentang diet pada
penderita diabetes militus
Menyampaikan materi dengan jelas
jadi ibu diet pada diabetes itu sangat dianjurkan terutama untuk pasien yang menderita dm
ibu tujuannya agar mempertahankan kadar gula darah sampai mendekati normal , dan
mempertahankan berat badan ibu,
disini saya akan mengajarkan kepada ibu bagaimana mengatur pola makan yang baik untuk
penderita diabetes
yang pertama ada sarapan pagi
nasi / bubur 100 gr
telur 1 butir 75gr
tahu 1 44gr
sop labu siam 5gr / 1 buah
jam 10 cemilan papaya 50/ 1 ptg
makan siang
nasi
ikan
tempe
oseng wortel dan buncis
jam 4
apel
malam
nasi
oncom
daging sapi
itu untuk menu sehari hari ya bu apakah ada yang ingin ditanyakan ibu?
Kalau untuk makan pagi sebagai pengganti nasi ibu bisa makan roti dan keju
Menyimpulkan materi
Nah dari penjelasan saya tadi jadi untuk pola makan pagi siang malam itu harus dijaga ya bu, ibu
bisa mempraktikannya nanti seperti yang saya jelaskan mulai dari makan pagi ada nasi telur sop
labu siam ………
Evaluasi
Baik ibu apakah ibu masih ingkat yang tadi saya katakan tadi ?
Sekarang coba ibu bisa Menyusun menu diet untuk makan pagi, siang ,malam

Anda mungkin juga menyukai