1. Karakteristik Hutang Karakteristik hutang berkaitan dengan hutang. Hutang adalah pengorbanan fanfaat ekonomi masa mendatang yang mungkin timbaul karena kewajibab sekarang suatu entitas untuk menyerahkan aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain di masa mendatang sebagai akibat transaksi masa lalu. a. Kewajiban Sekarang Kewajibab sekarang memiliki arti bahwa kewajiban tersebut timbul karena pada saat sekarang suatu entitas memiliki tanggung jawab yang tidak dapat dihindari untuk menyerahkan barang/jasa. Kewajiban tersebut dibagi menjadi dua jenis yaitu: - Kewajiban pada kreditor/hutang - Kewajibab pada pemilik (owners quality) b. Hasil transaksi masa lalu Syarat lain dari hutang adalah berasal dari transaksi masa lalu. Transaksi tersebut menunjukan transaski yang benar-benar telah terjadi sehingga dapat digunakan untuk memastikan bahwa hanya kewajiban sekarang yang harus dicatat sebagai hutang dalam neraca. 2. Terjadinya Hutang Hutang tidak hanya terjadi karena faktor konstraktual yang didasarkan pada aspek yuridis, tetapi juga karena faktor lain yang memenuhi kriteria pengakuan hutang. a. Keadaan yang dapat menimbulakn hutang Hutang dapat terjadi karena faktor sebagai berikut: - Kewajiban legal atau kontrak adalah hutang yang timbul karena adanya ketentuan formal berupa peraturan hukum untuk mebayar kas atau menyerahkan barang/jasa kepada enitas tertentu. - Kewajibabn konruksi : timbul karena kewajiban tersebut sengaja diciptakan untuk tujuan atau kondisi tertentu, meskipun secara formal timbul dilakukan melalui perjanjian tertulis untuk membayar sejumlah tertentu dimasa yang akan datang. - Kewajiban equitable adalah hutang yang timbul karena adanya kebijakan yang diambil oleh perusahaan karena alasan moral/etika dan perlakukannya diterima oleh praktik secara umum. b. Unconditional right of offset Kewajiban yang berasala dari kontrak berjalan untuk memperoleh suatu barang atau jasa dimasa menadatang dapat dikatangan sebagai suatu ransaksi hutang atau sebaliknya bukan hutang.secara umum dapat dirumuskan bahwa hutang harus diakui dalam laporan keuangan apabila memenuhi kriteria berikut ini: - Ada kemungkinan bahwa pengorbanan potensi jasa / manfaat ekonomi masa mendatang akan dilakukan / terjadi - Jumlah hutang dapat di ukur dengan cukup pasti. 3. Pengukuran Hutang Dasar pengukuran hutang adalah jumlah rupiah sumber ekonomi yang harus dikorbankan apabila pada saat penilaian (pelaporan) hutang dilunasi.disamping itu, welf (1990) menyebutkan bahwa pendiskontoan terhadap elemen laporan keuangan hanya dapat dilakukan apabila : a. Elemen tersebut menunjukan klaim kepada atau kewajiban untuk membayar sejumlah tertentu yang dapat ditaksir dengan cukup pasti b. Perusahaan akan membayar jumlah tersebut dalam periode lebih dari satu tahun setelah tanggal neraca. 4. Penyelesaian Hutang Hutang dianggap selesai apabila suatu perusahaan telah melakukan kewajiban untuk menyerahkan aktiva atau jasa kepada pihak lain.dengan demikian pelunasan suatu hutang hanya terjadi apabila terdapat menyerahkan kativa /jasa kepada pihak lain.penyelesaian kewajiban yang ada sekarang adapat dilakkan dengan berbagai cara, misalnya : pembayaran kas, penyerahan aktiva, pemberian jasa, penggantian kewajibantersebut dengankewajiban yang lain, konversi kewajiban menjadi equitas. a. Insubtanse defeseanse b. Kredit tangguhan c. Hutang dan rugi kontinjensi 5. Konsep Ekuitas Ada dua karakteristik ekuitas adalah : - Ekuitas sama dengan aktiva neto, yaitu selisih antara aktiva perusahaan dengan hutang perusahaan. - Ekuitas dapat bertambah / berkurang karena kenaikan / penuruan aktiva neto baik yang berasal dari sumber bukan pemilik maupun investasi oleh pemilik atau dsitribusi kepada pemilik. a. Teroi ekuitas Adalah teori yang menjelaskan sudut pandang yang diguankan dalam akuntansi berkaitan dengan penyusunan dan penyajian laporan keuangan. b. Posisi FASB FASB sanagt jelas mengadopsi teori ekuitas residual ketika berhubungan dengan ekuitas pemilik yang menyatakan “ hak residual pada aktiva suatu entitas yang tersisa setelah dikurangi hutang.pandangan ini sejalan dengan tujusn akuntansi yang dinyatakan oleh FASB yaitu menyediakan informasikhususnya kepada investor, atau lebih khusus , kepada pemegam saham biasa. 6. Laporan Nilai Tambah Sebagai Pelengkap Lapora Keuangan Laporan nilai tambah menunjukan pendapatan sutau perusahaan sebagai kesatuan usaha dan bagaimana nilai tambah ini didistribusikan sebagai kesatuan usaha dan bagaimana nilai tambah ini didistribsuikan Kepada kelompok yang menyumbangkan terciptanya nilai tambah tersebut.