Anda di halaman 1dari 18

BUPATI BANGKA TENGAH

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

SALINAN
PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR 6 TAHUN 2019

TENTANG

TAMBAHAN PENGHASILAN BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL


DAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANGKA TENGAH,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan motivasi kerja dan


meningkatkan kesejahteraan Pegawai Negeri Sipil dan
Calon Pegawai Negeri Sipil, perlu diberikan tambahan
penghasilan;

b. bahwa bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 63 ayat (2)


Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah, Pemerintah Daerah dapat
memberikan tambahan penghasilan kepada Pegawai
Negeri Sipil Daerah berdasarkan pertimbangan yang
objektif dengan memperhatikan kemampuan Keuangan
Daerah;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Bupati tentang Tambahan Penghasilan Bagi
Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang


Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000
Tahun 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4033);

1
2. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang
Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten
Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten
Belitung Timur di Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4268);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang


Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang


Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang


Pemeriksaan Pengelolaaan dan Tanggung jawab
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);

6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur


Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5494);

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587), sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang


Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

2
9. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2016 tentang
Pemberian Gaji, Pensiun atau Tunjangan Ketiga Belas
Kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional
Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia,
Pejabat Negara, dan Penerima Pensiun atau Tunjangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 588) sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2018 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2016 tentang Pemberian Gaji, Pensiun atau
Tunjangan Ketiga Belas Kepada Pegawai Negeri Sipil,
Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian
Negara Republik Indonesia, Pejabat Negara, dan Penerima
Pensiun atau Tunjangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 77, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6207);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2017 tentang


Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2017 Nomor 73, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6042);

11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006


tentang Pedoman pengelolaan Keuangan Daerah,
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

12. Peraturan Bupati Nomor 64 Tahun 2009 tentang Disiplin


Jam Kerja bagi Pegawai di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah (Berita Daerah Kabupaten
Bangka Tengah Tahun 2009 Nomor 155), sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 27 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Nomor 64
Tahun 2009 tentang Disiplin Jam Kerja bagi Pegawai di
Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah
(Berita Daerah Kabupaten Bangka Tengah Tahun 2010
Nomor 185);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG TAMBAHAN PENGHASILAN


BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN CALON PEGAWAI
NEGERI SIPIL.

3
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan :


1. Daerah adalah Kabupaten Bangka Tengah.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati Bangka Tengah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang
memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah otonom.
3. Bupati adalah Bupati Bangka Tengah.
4. Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban
daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan
daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan
dengan hak dan kewajiban daerah tersebut.
5. Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS
adalah Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Bangka Tengah.
6. Calon Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat
CPNS adalah Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah.
7. Tambahan Penghasilan adalah penghasilan dalam
bentuk sejumlah uang tunai yang diterima oleh Pegawai
Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Kabupaten
Bangka Tengah berdasarkan beban kerja, kondisi kerja
dan kelangkaan profesi.
8. Tambahan Penghasilan berdasarkan beban kerja adalah
penghasilan dalam bentuk sejumlah uang tunai yang
diterima yang diberikan Pegawai Negeri Sipil dan Calon
Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Bangka Tengah yang
dibebani pekerjaan untuk menyelesaikan tugas-tugas
yang dinilai melampaui beban kerja normal.
9. Masa Kinerja adalah hari kerja efektif dalam kurun
waktu satu bulan mulai tanggal 1 (satu) sampai dengan
akhir bulan yang bersangkutan dalam rangka pemberian
Tambahan Penghasilan.
10. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang
selanjutnya disingkat APBD adalah Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bangka
Tengah.
11. Kepala Perangkat Daerah adalah sekretaris Daerah,
sekretaris DPRD, inspektur, kepala badan, kepala dinas,
dan camat di lingkungan Pemerintah Daerah.

4
BAB II
PENERIMA DAN BESARAN TAMBAHAN PENGHASILAN

Pasal 2

(1) Tambahan Penghasilan diberikan kepada PNS dan CPNS


untuk menyelesaikan tugas yang melampaui beban
kerja normal.

(2) Besaran Tambahan Penghasilan yang berhak diterima


oleh PNS dan CPNS adalah dalam suatu Masa Kinerja.

(3) Tambahan Penghasilan bagi CPNS diberikan sebesar


80% (delapan puluh persen) dari besaran Tambahan
Penghasilan.

(4) PNS dan CPNS yang melaksanakan tugas belajar, cuti di


luar tanggungan negara atau tidak hadir tanpa
keterangan pada hari kinerja melebihi 6 (enam) hari
dalam 1 (satu) Masa Kinerja, tidak diberikan Tambahan
Penghasilan kecuali mengikuti Pendidikan dan Pelatihan
Teknis atau sejenis.

(5) PNS pindahan dari daerah lain atau instansi lain atau
CPNS yang baru masuk dalam tahun anggaran berjalan,
tidak diberikan Tambahan Penghasilan kecuali telah
dialokasikan dalam APBD/APBD Perubahan Tahun
Anggaran berkenaan.

(6) Rincian dan besaran tunjangan Tambahan Penghasilan


sebagaimana tercantum pada lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

BAB III
TATA CARA PEMBAYARAN

Pasal 3

(1) Kepala Perangkat Daerah yang bersangkutan


menandatangani daftar permintaan pembayaran
Tambahan Penghasilan pada suatu Masa Kinerja bagi
setiap PNS dan CPNS.

5
(2) Daftar permintaan pembayaran Tambahan Penghasilan
yang ditandatangani oleh kepala Perangkat Daerah yang
bersangkutan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
harus disertai dengan lampiran data kehadiran PNS dan
CPNS yang telah disahkan oleh kepala Perangkat Daerah
yang bersangkutan berdasarkan data rekapitulasi
kehadiran dari Perangkat Daerah yang membidangi
kepegawaian Daerah dan rekapitulasi sasaran kinerja
pegawai bulanan PNS dan CPNS yang telah disahkan
oleh kepala perangkat Daerah yang bersangkutan pada
Masa Kinerja sebagai dasar pengajuan kepada
Bendahara Umum Daerah.

(3) Khusus pengajuan daftar permintaan pembayaran


Tambahan Penghasilan pada suatu Masa Kinerja bagi
setiap PNS dan CPNS tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan ditandatangani oleh Kepala Dinas
Pendidikan, disertai dengan lampiran data kehadiran
dan sasaran kerja pegawai bulanan PNS dan CPNS yang
telah disahkan oleh Kepala Sekolah berdasarkan data
rekapitulasi kehadiran dan sasaran kerja pegawai
bulanan PNS dan CPNS dari Dinas Pendidikan pada
Masa Kinerja sebagai dasar pengajuan kepada
bendahara umum Daerah.

Pasal 4

Kepala Perangkat Daerah yang bersangkutan mengajukan


Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) melalui
bendahara Perangkat Daerah yang bersangkutan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

Pasal 5

Tambahan Penghasilan yang dibayarkan, dikenakan pajak


penghasilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

6
BAB IV
KEKURANGAN DAN PENAMBAHAN PEMBAYARAN
TAMBAHAN PENGHASILAN

Pasal 6

(1) Kekurangan pembayaran Tambahan Penghasilan dapat


diberikan pada tahun anggaran berikutnya apabila:
a. tidak tersedia dan/atau tidak mencukupi untuk
melakukan pembayaran; dan/atau
b. telah mendapat persetujuan Bupati.

(2) Besaran pembayaran Tambahan Penghasilan


sebagaimana dimaksud pada ayat (1), diberikan sebesar
kekurangan yang belum diterima pada tahun anggaran
berkenaan yang besarannya berpedoman pada Peraturan
Bupati tentang Tambahan Penghasilan bagi PNS dan
CPNS Tahun Anggaran berkenaan.

Pasal 7

(1) Tunjangan tambahan penghasilan bagi PNS dan CPNS,


dapat diberikan sebanyak 14 (empat belas) bulan
dalam 1 (satu) tahun.

(2) Tunjangan tambahan penghasilan ketiga belas dan


keempat belas dibayarkan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

BAB V
PENGECUALIAN PEMBERIAN DAN PENGURANGAN
TAMBAHAN PEGHASILAN

Pasal 8

Dikecualikan pemberian Tambahan Penghasilan kepada


PNS dan CPNS sebagai berikut:
a. sedang menjalani:
1. cuti di luar tanggungan negara;
2. cuti karena alasan penting lebih dari 20 (dua puluh)
hari kalender; dan
3. cuti besar selain melaksanakan ibadah.
b. sedang mengikuti/menjalani pendidikan dan pelatihan
selama lebih 6 (enam) bulan atau tugas belajar;

7
c. meninggalkan tugas tanpa keterangan yang sah atau
tanpa izin tertulis dari pejabat yang berwenang selama 6
(enam) hari kerja secara kumulatif dalam 1 (satu) Masa
Kinerja;
d. meninggalkan tugas tanpa keterangan secara berturut-
turut selama 3 (tiga) hari kerja efektif; dan
e. sedang menjalani hukuman berdasarkan keputusan
yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dari
pengadilan.

Pasal 9

Tambahan Penghasilan bagi PNS dan CPNS dalam 1 (satu)


Masa Kinerja, diberikan dengan memenuhi indikator kinerja
yang dihitung berdasarkan komponen sebagai berikut:
a. tingkat kehadiran dengan perhitungan 40% (empat
puluh persen); dan
b. sasaran kinerja bulanan dengan perhitungan 60% (enam
puluh persen).

Pasal 10

(1) Tingkat kehadiran sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 9 huruf a, sebagai pengurangan Tambahan
Penghasilan bagi PNS dan CPNS, apabila:
a. mengabsensi setelah waktu toleransi pada pukul
07.45 WIB, yaitu:
1. lebih dari 1 (satu) menit dikenakan pengurangan
sebesar 3% (tiga persen);
2. lebih dari 2 (dua) menit dikenakan pengurangan
sebesar 4% (empat persen);
3. lebih dari 3 (tiga) menit dikenakan pengurangan
sebesar 5% (lima persen);
4. lebih dari 4 (empat) menit dikenakan
pengurangan sebesar 6% (enam persen);
5. lebih dari 5 (lima) menit dikenakan pengurangan
sebesar 7% (tujuh persen);
6. lebih dari 6 (enam) menit dikenakan
pengurangan sebesar 8% (delapan persen);
7. lebih dari 7 (tujuh) menit dikenakan
pengurangan sebesar 9% (sembilan persen);
8. lebih dari 8 (delapan) menit dikenakan
pengurangan sebesar 10% (sepuluh persen);
9. lebih dari 9 (sembilan) menit dikenakan
pengurangan sebesar 11% (sebelas persen);
10. lebih dari 10 (sepuluh) menit dikenakan
pengurangan sebesar 12% (dua belas persen);
11. lebih dari 11 (sebelas) menit dikenakan
pengurangan sebesar 13% (tiga belas persen);

8
12. lebih dari 12 (dua belas) menit dikenakan
pengurangan sebesar 14% (empat belas persen);
13. lebih dari 13 (tiga belas) menit dikenakan
pengurangan sebesar 15% (lima belas persen);
14. lebih dari 14 (empat belas) menit dikenakan
pengurangan sebesar 16% (enam belas persen);
dan
15. lebih dari 15 (lima belas) menit dan/atau tidak
masuk kerja tanpa keterangan yang sah
dikenakan pengurangan sebesar 17% (tujuh
belas persen).
b. tidak mengikuti satu kali apel mingguan dan/atau
upacara bendera dalam 1 (satu) Masa Kinerja, tanpa
keterangan yang sah dikenakan pengurangan
sebesar 5% (lima persen);
c. tidak mengikuti satu kali senam pagi setiap hari
jum’at dalam 1 (satu) Masa Kinerja, tanpa
keterangan yang sah dikenakan pengurangan
sebesar 5% (lima persen);
d. tidak mengikuti satu kali apel pagi dan/atau sore
dalam 1 (satu) Masa Kinerja, tanpa keterangan yang
sah dikenakan pengurangan sebesar 2,5% (dua
koma lima persen);
e. tidak melakukan 1 (satu) kali absensi pulang tanpa
keterangan yang sah dikenakan pengurangan
sebesar 5% (lima persen);
f. tidak melaksanakan absensi setelah jam istirahat
lebih dari 5 (lima) kali dalam 1 (satu) Masa Kinerja,
tanpa keterangan yang sah dikenakan pengurangan
sebesar 2% (dua persen);
g. setiap tidak mengenakan kelengkapan dan atribut
pakaian dinas sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dikenakan pengurangan sebesar 1% (satu persen);
h. izin tidak masuk kerja untuk keperluan pribadi lebih
dari 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) Masa Kinerja
dikenakan pengurangan sebesar 5% (lima persen);
i. meninggalkan kantor pada jam kerja tanpa
keterangan yang sah dari atasan langsung dan
sesuai ketentuan, dikenakan pengurangan sebesar
5% (lima persen); dan
j. izin meninggalkan kantor di luar urusan kedinasan
lebih dari 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) Masa Kinerja
dikenakan pengurangan sebesar 2% (dua persen)
dan selanjutnya setiap kali izin dikenakan
pengurangan dengan kelipatan sebesar 1% (satu
persen).

(2) Dikecualikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bagi:


a. Kepala Perangkat Daerah dan pejabat eselon II lainnya;
b. dokter spesialis dan penata anastesi yang bertugas di
Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Tengah; dan
c. pegawai yang ditugaskan di daerah terpencil.

9
(3) Kelebihan jam kerja dari jam kerja efektif, tidak dapat
diakumulasikan untuk menutupi kekurangan dari jam
kerja dalam 1 (satu) Masa Kinerja.

Pasal 11

(1) Sasaran kinerja bulanan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 9 huruf b, sebagai pengurang dalam pemberian
Tambahan Penghasilan apabila PNS dan CPNS tidak
memenuhi rencana dan target kinerja yang telah
ditetapkan oleh atasan langsung.

(2) Rencana dan target kinerja sebagaimana dimaksud pada


ayat (1), dilakukan penilaian prestasi kerja oleh atasan
langsung dalam bentuk sasaran kinerja pegawai bulanan.

(3) Penilaian prestasi kerja sebagaimana dimaksud pada


ayat (2), dengan kriteria sebagai berikut:
a. prestasi kerja dengan nilai lebih dari 86, nilai prestasi
kerja sebesar 100% (seratus persen);
b. prestasi kerja dengan nilai 76-85, nilai prestasi kerja
sebesar 95% (sembilan puluh lima persen);
c. prestasi kerja dengan nilai 61-75, nilai prestasi kerja
sebesar 85% (delapan puluh lima persen);
d. prestasi kerja dengan nilai 51-60, nilai prestasi kerja
sebesar 75% (tujuh puluh lima persen); dan
e. prestasi kerja dengan nilai kurang dari 50, nilai
prestasi kerja sebesar 0% (nol persen).

Pasal 12

Ketentuan mengenai petunjuk teknis pelaksanaan pemberian


Tambahan Penghasilan berdasarkan tingkat kehadiran dan
sasaran kinerja bulanan diatur lebih lanjut dengan Peraturan
Bupati tersendiri.

BAB VI
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 13

Tambahan Penghasilan bagi PNS dan CPNS bulan Desember


2018 yang akan dibayarkan pada bulan Januari 2019
diberikan dengan berpedoman pada Peraturan Bupati Nomor 8
Tahun 2018 tentang Tambahan Penghasilan bagi Pegawai
Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri Sipil Tahun Anggaran
2018.

10
Pasal 14

Tambahan Penghasilan bagi PNS dan CPNS Tahun 2019 akan


dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 Februari 2019 yang
diberikan dengan besaran sebagaimana diatur dalam
Peraturan Bupati ini, dengan perhitungan pengurangan
Tambahan Penghasilan PNS dan CPNS dengan berpedoman
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dengan ketentuan
pengurangan akumulasi paling tinggi sebesar 45% (empat
puluh lima persen) dalam 1 (satu) Masa Kinerja.

Pasal 15

Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 9 huruf b dan Pasal 11, dilaksanakan paling lambat
tanggal 1 Juli 2019.

BAB VII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 16

Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan


Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya
dalam Berita Daerah Kabupaten Bangka Tengah.

Ditetapkan di Koba
pada tanggal 16 Januari 2019

BUPATI BANGKA TENGAH,

Cap/Dto

IBNU SALEH

Diundangkan di Koba
pada tanggal 16 Januari 2019

SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN BANGKA TENGAH,

Cap/Dto

SUGIANTO

BERITA DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH TAHUN 2019 NOMOR 789

11
PERATURAN BUPATI BANGKA TENGAH
NOMOR : 6 TAHUN 2019
TANGGAL : 16 JANUARI 2019

TAMBAHAN PENGHASILAN
BAGI PEGAWAI NEGERI SIPIL DAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

1. Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri
Sipil Berdasarkan Beban Kerja bagi Pejabat Struktural dan Pelaksana (Umum).

HARGA SATUAN
JABATAN/ESELON/ (Rp/OB)
NO
GOLONGAN (BARU)

1. Eselon II b/Plt. Eselon II b:


a. Golongan IV 7.340.000
b. Golongan III 6.340.000

2. Camat/Plt. Camat:
a. Golongan IV 5.320.000
b. Golongan III 4.620.000

3. Eselon III a/Plt. Eselon III a:


a. Golongan IV 4.470.000
b. Golongan III 3.870.000

4. Eselon III b/Plt. Eselon III b:


c. a. Golongan IV 3.550.000
d. b. Golongan III 3.070.000

5. Eselon IVa/Plt. Eselon IV a:


a. Golongan IV 2.500.000
b. Golongan III 2.160.000
c. Golongan II 1.980.000

6. Eselon IV b/Plt. Eselon IV b:


a. Golongan IV 1.930.000
b. Golongan III 1.680.000
c. Golongan II 1.540.000

7. Kasubbag Tata Usaha/Perencanaan dan Pelaporan (Kasubbag yang


melaksanakan perencanaan dan pelaporan):
a. Eselon IV a / Plt Eselon IV a:
1. Golongan IV 2.820.000
2. Golongan III 2.470.000
3. Golongan II 2.260.000
b. Eselon IV b / Plt Eselon IV b:
1. Golongan IV 2.250.000
2. Golongan III 1.990.000
3. Golongan II 1.830.000

8. Non Eselon:
a. Golongan IV 1.820.000
b. Golongan III 1.590.000
c. Golongan II 1.350.000
d. Golongan I 1.230.000

12
2. Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai Negeri
Sipil Berdasarkan Beban Kerja Khusus untuk Organisasi Perangkat Daerah/
Jabatan Tertentu.

HARGA SATUAN
JABATAN/ESELON/
NO ( Rp/OB)
GOLONGAN
(BARU)
1. Sekretariat Daerah (Setda):
a. Sekretaris Daerah (Eselon II a/ Plt Eselon II a) 14.160.000

b. Asisten Sekretaris Daerah (Eselon II b/Plt. Eselon II b):


1) Golongan IV 8.260.000
2) Golongan III 7.260.000

c. Staf Ahli Bupati (Eselon II b/ Plt. Eselon II b):


1) Golongan IV 7.080.000
2) Golongan III 6.130.000

d. Kepala Bagian (Eselon III a/ Plt. Eselon III a):


1) Golongan IV 5.250.000
2) Golongan III 4.440.000

e. Kepala Subbagian (Eselon IV a/ Plt. Eselon IV a):


1) Golongan IV 2.620.000
2) Golongan III 2.270.000

f. Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan/Kasubbag yang


melaksanakan perencanaan dan pelaporan:
Eselon IV a/Plt Eselon IV a:
1) Golongan IV 2.940.000
2) Golongan III 2.580.000
3) Golongan II 2.370.000

g. Non Eselon:
1) Golongan IV 1.820.000
2) Golongan III 1.590.000
3) Golongan II 1.350.000
4) Golongan I 1.230.000

2. Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD):


a. Kepala Badan merangkap PPKD dan BUD (Eselon II b/
Plt. Eselon II b):
1) Golongan IV 9.360.000
2) Golongan III 8.080.000

b. Sekretaris (Eselon III a/Plt. Eselon III a):


1) Golongan IV 5.840.000
2) Golongan III 5.040.000

c. Kepala Bidang (Eselon III b/Plt. Eselon III b):


1) Golongan IV 5.580.000
2) Golongan III 4.800.000

d. Kepala Subbidang/Kepala Subbagian (Eselon IV a/


Plt. Eselon IVa):
1) Golongan IV 4.240.000
2) Golongan III 3.630.000
3) Golongan II 3.290.000

e. Non Eselon:
1) Golongan III 2.820.000
2) Golongan II 2.080.000

13
HARGA SATUAN
JABATAN/ESELON/
NO ( Rp/OB)
GOLONGAN
(BARU)
3. Badan Perencanaan, Pembangunan dan Penelitian Pengembangan
Daerah:
a. Kepala Badan (Eselon II b/Plt. Eselon II b):
1) Golongan IV 7.500.000
2) Golongan III 6.510.000

b. Sekretaris (Eselon III a/Plt. Eselon III a):


1) Golongan IV 4.710.000
2) Golongan III 4.100.000

c. Kepala Bidang (Eselon III b/Plt. Eselon III b):


1) Golongan IV 3.670.000
2) Golongan III 3.190.000

d. Kepala Subbidang/Kepala Subbagian (Eselon IV a/


Plt. Eselon IV a):
1) Golongan IV 2.620.000
2) Golongan III 2.270.000
3) Golongan II 2.090.000

e. Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan (Eselon IVa/


Plt Eselon IVa):
1) Golongan IV 2.940.000
2) Golongan III 2.580.000
3) Golongan II 2.370.000

f. Non Eselon:
1) Golongan IV 1.820.000
2) Golongan III 1.590.000
3) Golongan II 1.350.000
4) Golongan I 1.230.000

4. Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia


Daerah:
a. Kepala Badan (Eselon II b/Plt. Eselon II b):
1) Golongan IV 7.500.000
2) Golongan III 6.510.000

b. Sekretaris (Eselon III a/Plt. Eselon III a):


1) Golongan IV 4.710.000
2) Golongan III 4.100.000

c. Kepala Bidang (Eselon III b/Plt. Eselon III b):


1) Golongan IV 3.670.000
2) Golongan III 3.190.000

d. Kepala Subbidang/Kepala Subbagian (Eselon IV a/


Plt. Eselon IV a):
1) Golongan IV 2.620.000
2) Golongan III 2.270.000
3) Golongan II 2.090.000

e. Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan (Eselon IV a/


Plt Eselon IVa):
1) Golongan IV 2.940.000
2) Golongan III 2.580.000
3) Golongan II 2.370.000

f. Non Eselon:
1) Golongan IV 1.820.000
2) Golongan III 1.590.000
3) Golongan II 1.350.000
4) Golongan I 1.230.000

14
HARGA SATUAN
JABATAN/ESELON/
NO ( Rp/OB)
GOLONGAN
(BARU)
5. Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BPPRD):
a. Kepala Badan (Eselon II b/Plt. Eselon II b):
1) Golongan IV 7.500.000
2) Golongan III 6.510.000

b. Sekretaris (Eselon III a/Plt. Eselon III a):


1) Golongan IV 4.710.000
2) Golongan III 4.100.000

c. Kepala Bidang (Eselon III b/Plt. Eselon III b):


1) Golongan IV 3.670.000
2) Golongan III 3.190.000

d. Kepala UPTD/Kepala Subbidang/Kepala Subbagian


(Eselon IVa/Plt. Eselon IVa):
1) Golongan IV 2.620.000
2) Golongan III 2.270.000
3) Golongan II 2.090.000

e. Kasubbag Perencanaan (Eselon IV a/Plt Eselon IV a):


1) Golongan IV 2.940.000
2) Golongan III 2.580.000
3) Golongan II 2.370.000

f. Kasubbag pada UPTD (Eselon IV b/Plt Eselon IV b):


1) Golongan IV 2.050.000
2) Golongan III 1.790.000
3) Golongan II 1.650.000

g. Non Eselon:
1) Golongan IV 1.860.000
2) Golongan III 1.640.000
3) Golongan II 1.400.000
4) Golongan I 1.280.000

6. UPTD Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) pada Dinas


Kesehatan:
a. Kepala Puskesmas/Plt. Kepala Puskesmas dari Pejabat
Fungsional Tenaga Kesehatan yang Diberi Tugas Tambahan:
1) Golongan IV 4.000.000
2) Golongan III 3.400.000

b. Kepala Puskesmas/Plt. Kepala Puskesmas dari Pejabat Bukan


Fungsional Tenaga Kesehatan:
1) Golongan IV 3.140.000
2) Golongan III 2.700.000

c. Dokter Umum/Gigi (Bukan Kepala Puskesmas/Plt Kepala


Puskesmas):
1) Golongan IV 3.250.000
2) Golongan III 2.760.000

d. Ners/Apoteker (Bukan Kepala Puskesmas/Plt Kepala


Puskesmas):
1) Golongan IV 2.500.000
2) Golongan III 2.130.000

e. Tenaga Kesehatan/Aisten Tenaga Kesehatan/Profesi (jabatan)


lainnya (Bukan Kepala Puskesmas/Plt, Kepala Puskesmas):
1) Golongan IV 1.870.000
2) Golongan III 1.600.000
3) Golongan II 1.490.000

15
HARGA SATUAN
JABATAN/ESELON/
NO ( Rp/OB)
GOLONGAN
(BARU)
7. Dokter Hewan pada Dinas Pertanian:
a. Golongan IV 3.250.000
b. Golongan III 2.760.000

8. Dinas Pendidikan:
a. Pengawas SMP:
16.Golongan IV 2.200.000
17.Golongan III 1.900.000
18.Golongan II 1.590.000

b. Pengawas/penilik TK/SD :
1. Golongan IV 1.910.000
2. Golongan III 1.640.000
3. Golongan II 1.560.000

c. Kepala SMP:
1. Golongan IV 2.280.000
2. Golongan III 1.970.000
3. Golongan II 1.870.000

d. Wakil Kepala SMP:


1. Golongan IV 1.890.000
2. Golongan III 1.640.000
3. Golongan II 1.450.000

e. Kepala TK/SD:
1. Golongan IV 2.020.000
2. Golongan III 1.750.000
3. Golongan II 1.660.000

f. Wakil Kepala TK/SD:


1. Golongan IV 1.860.000
2. Golongan III 1.610.000
3. Golongan II 1.420.000

g. Kepala Tata Usaha (TU):


1. Golongan IV 1.780.000
2. Golongan III 1.580.000
3. Golongan II 1.390.000

h. Wali Kelas:
1. Golongan IV 1.780.000
2. Golongan III 1.550.000
3. Golongan II 1.370.000

i. Guru Mata Pelajaran/Tenaga Kependidikan Lainnya:


1. Golongan IV 1.660.000
2. Golongan III 1.440.000
3. Golongan II 1.290.000
4. Golongan I 1.170.000

j. Penjaga Laboratorium/Perpustakaan Sekolah:


1. Golongan IV 1.750.000
2. Golongan III 1.550.000
3. Golongan II 1.340.000

16
HARGA SATUAN
JABATAN/ESELON/
NO ( Rp/OB)
GOLONGAN
(BARU)

9. Lain-lain:
a. Ajudan Bupati/Wakil Bupati:
1. golongan III 2.280.000
2. golongan II 1.900.000

b. Sopir Bupati/Wakil Bupati/Sekretaris Daerah:


1. golongan III 2.280.000
2. golongan II 1.900.000

c. ADC Bupati/Wakil Bupati/Sekretaris Daerah:


1. golongan III 2.140.000
2. golongan II 1.760.000

3. Tunjangan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil dan Calon Pegawai


Negeri Sipil Berdasarkan Kondisi Kerja di Lingkungan Unit Pelaksana Teknis
Daerah Rumah Sakit Umum Daerah Bangka Tengah.

HARGA SATUAN
(Rp/OB)
NO JABATAN/ESELON/GOLONGAN
(BARU)

1. Direktur/Plt. Direktur dari:


a. Pejabat Fungsional Dokter Spesialis yang Diberi Tugas
Tambahan:
1. Golongan IV 27.190.000
2. Golongan III 23.600.000

b. Pejabat Fungsional Dokter/Dokter Gigi yang Diberi Tugas


Tambahan:
1. Golongan IV 6.260.000
2. Golongan III 5.460.000

2. Kepala Bagian/Kepala Bidang (eselon IIIb/Plt. Eselon IIIb):


a. Golongan IV 3.740.000
b. Golongan III 3.160.000

3. Kepala Seksi/Kepala Subbagian (Eselon IV a/Plt. Eselon IVa):


a. Golongan IV 2.710.000
b. Golongan III 2.280.000

4. Kepala Seksi/Kepala Subbagian (apabila dijabat oleh dokter)


(Eselon IV a/Plt. Eselon IVa):
a. Golongan IV 4.030.000
b. Golongan III 3.410.000

5. Kepala Seksi/Kepala Subbagian (apabila dijabat oleh


ners/apoteker) (Eselon IV a/Plt. Eselon IVa):
a. Golongan IV 3.320.000
b. Golongan III 2.810.000

17
HARGA SATUAN
(Rp/OB)
NO JABATAN/ESELON/GOLONGAN
(BARU)

6. Kasubbag Penyusunan Program (Kasubbag yang Melaksanakan


Perencanaan dan Pelaporan Eselon IVa/Plt. Eselon IVa):
a. Golongan IV 2.810.000
b. Golongan III 2.360.000

7. Dokter Spesialis (Bukan Direktur/Plt. Direktur):


a. Golongan IV 22.990.000
b. Golongan III 20.400.000

8. Dokter Umum/Gigi:
a. Golongan IV 4.030.000
b. Golongan III 3.570.000

9. Ners/Apoteker:
a. Golongan IV 3.320.000
b. Golongan III 2.810.000

10. Penata Anastesi:


a. Golongan IV 3.900.000
b. Golongan III 3.300.000

11. Kepala Ruangan/Kepala Instalasi/Ketua Komite:


a. Golongan IV 2.550.000
b. Golongan III 2.150.000
c. Golongan II 1.820.000

12. Tenaga Kesehatan/Asisten Tenaga Kesehatan/Profesi (Jabatan)


Lainnya:
a. Golongan IV 2.160.000
b. Golongan III 1.930.000
c. Golongan II 1.650.000
d. Golongan I 1.170.000

BUPATI BANGKA TENGAH,

Cap/Dto

IBNU SALEH

18

Anda mungkin juga menyukai