Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOFISIKA

ACARA 1A
Kelembaban Udara

Disusun oleh :
Nama : Katharina Hermawan
NPM : 210802241
Asisten : Giovanny Okta Francisca

LABORATORIUM TEKNOBIO-INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOBIOLOGI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2021
KREDIT NILAI LAPORAN
PRAKTIKUM BIOFISIKA

Judul Acara : Kelembaban Udara

Nilai Nilai Nilai


Kriteria
Standar Revisi ACC
I. Pendahuluan 5 5
II. Tinjauan Pustaka 20 7,5
III. Metode 5 4,8
Hasil dan
IV. 40 30,8
Pembahasan
V. Kesimpulan 10 10
Daftar Pustaka 10 7,2
Lampiran 10 12
Jumlah 100 76,3

Nama Mahasiswa : Katharina Hermawan

No. Mahasiswa : 210802241

Mengetahui,

Asisten Praktikan

(Giovanny Okta Francisca) (Katharina Hermawan)


I. PENDAHULUAN

A. Judul
Kelembaban Udara

B. Tujuan
1. Menentukan kelembaban udara lingkungan sekitar
2. Menggunakan termometer untuk penentuan kelembaban udara
II. TINJAUAN PUSTAKA

Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang


disebabkan oleh adanya uap air (Lagiyono, 2012). Kelembaban udara mempunyai
beberapa istilah, yaitu kelembaban mutlak, kelembaban spesifik, dan kelembaban
nisbi atau relatif. (Lakitan, 2002).
Kelembapan udara nisbi (Wirjohamidjojo, 2006) memiliki pengertian
sebagai nilai perbandingan antara tekanan uap air yang ada pada saat pengukuran
(e) dengan nilai tekanan uap air maksimum (em) yang dapat dicapai pada suhu
udara dan tekanan udara saat Pemanfaatan Suhu Udara dan Kelembapan Udara
dalam Persamaan Regresi pengukuran. (Fadholi, 2013).
Uap air merupakan salah satu komponen yang berada di atmosfer bumi.
Kelebihan kandungan uap air akan menyebabkan curah hujan yang tinggi dan
kurangnya kandungan uap air di atmosfer akan menyebabkan kekeringan.
(Wulandari, dkk., 2018).
Physcometric adalah sebuah studi tentang penguapan air dalam gas dengan
system yang paling sering dikenal adalah uap air di udara. Physcometric memiliki
sejarah Panjang dengan dokumen tahunan yang mengeksplorasi hubungan
kelembaban dan udara.
Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang
disebabkan oleh adanya uap air. Tingkat kejenuhan sangat dipengaruhi oleh
temperatur. Jika tekanan uap parsial sama dengan tekanan uap air yang jenuh
maka akan terjadi pemadatan. (Indarwati, dkk., 2019).
Embun adalah kelembaban atau titik titik air yang terbentuk dari hasil
kondensasi. Kondensasi sendiri adalah proses yang dialami material saat berubah
dari gas menjadi cairan. (Fallahnda, 2021). Titik embun adalah kondisi dimana
udara tidak dapat menampung uap air, sehingga uap air mengembun menjadi
tetesan air. (Indarwati, dkk., 2019).
Ada enam faktor yang mempengaruhi kelembaban udara di suatu tempat.
Faktor tersebut terdiri dari suhu, kualitas dan kuantitas penyinaran, pergerakan
angin, tekanan udara, vegetasi, dan ketersedian air disuatu tempat. (Ahmad,
2013).
III. METODE

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan untuk praktikum antara lain, karet gelang,
termometer batang sebanyak dua buah, gelas atau wadah air, dan kain atau kapas,.

B. Cara Kerja
Kapas diambil sebagian, kapas dicelupkan kedalam air, diperas agar
lembab. Kapas diletakkan dibagian bawah termometer batang yang biasa
digunakan untuk mengukur suhu, kapas direkatkan dengan diikat karet gelang,
pastikan seluruh bagian bawah termometer tertutup oleh kapas. Kedua termometer
batang direkatkan dengan karet gelang, termomter diatur jaraknya agar
termometer kering tidak menyentuh termometer basah. Alat yang sudah dirangkai
diputar sebanyak 30 kali diluar maupun didalam ruangan dengan konstan, data
didapatkan dan dicatat. Percobaan diulang sebanyak 5 kali.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Kelembaban merupakan suatu tingkat keadaan lingkungan udara basah yang


disebabkan oleh adanya uap air (Lagiyono, 2012). Kelembaban udara mempunyai
beberapa istilah, yaitu kelembaban mutlak, kelembaban spesifik, dan kelembaban
nisbi atau relatif (Lakitan, 2002). Praktikum kelembaban udara dilakukan dengan
metode termometer bola basah dan termometer bola kering.
Kapas diambil, kapas dicelupkan dalam air, kapas diperas agar lembab.
Bagian bawah termometer dibungkus kapas, direkatkan dengan karet gelang.
Kedua termometer direkatkan dengan karet gelang, kedua termometer diatur
jaraknya. Termometer diputar didalam dan diluar ruangan sebanyak 30 kali, dan
percobaan diulang sebanyak 5 kali.
Fungsi perlakuan pada praktikum yang telah dilakukan adalah termometer
bola basah dan termometer bola kering diputar sebanyak 30 kali agar suhu di
termometer basah dapat turun dan terdapat perbedaan suhu antara termometer
bola basah dan termometer bola kering. Pengulangan suhu sebanyak 5 kali agar
data yang didapat lebih akurat. Percobaan dilakukan di dua tempat berbeda untuk
memgetahui perbedaan kelembaban udara diuar dan didalam ruangan.
Tabel lembab nisbi digunakan sebagai panduan untuk mengetahui
karakteristik udara menggunakan rumus kelembaban udara. Grafik Physcometric
digunakan untuk membandingkan kelembaban udara yang dihitung secara manual
(rumus) digunakan secara konfensional. . Berdasarkan praktikum yang telah
dilakukan, diperoleh hasil yang terdapat dalam Tabel 1
Tabel 1. Hasil Pengukuran Kelembaban Udara
Kelembaban Relatif Kelembaban Mutlak Grafik
Tempat Keseksama Keseksam Titik
Sesungguhnya Sesungguhnya RH
an aan Embun
(0,00228412±0,000176
Lap. (75,6 ± 5,813)% 92,309% 92,292% 24 70%
05397) gr/cm3
Lilin
Lab.
Teknob
(0,002275592±0,00007
io (83,6±5,856)% 92,994% 96,867% 20,75 80%
129165) gr/cm3
industri
Menurut tabel 1, diperoleh hasil dari pengukuran kelembaban udara yang
berada di lapangan lilin adalah kelembaban relatif sesungguhnya adalah (75,6 ±
5,813)% dan kelembaban relative keseksamaannya adalah 92,309%. Kelembaban
mutlak sesungguhnya adalah (0,00228412±0,00017605397) gr/cm3 dan
kelembaban mutlak keseksamaannya adalah 92,292%. Pengukuran yang berada di
ruangan laboratorium didapatkan hasil kelembaban relative sesungguhnya adalah
(83,6±5,856)% dan kelembaban relative keseksamaannya adalah 92,994%.
Kelembaban mutlak sesungguhnya adalah (0,002275592±0,00007129165) gr/cm3
kelembaban mutlak keseksamaannya adalah 96,867%. Grafik pada lapangan lilin
mendapat titik embun sebanyak 24 dan RH sebesar 70%. Grafik pada ruang
laboratorium mendapat titik embun sebanyak 20,75 dan RH sebesar 80%.
Kelembaban relative dan kelembaban mutlak di luar ruangan lebih besar
daripada kelembaban relative dan kelembaban mutlak di dalam ruangan, karena
diluar ruangan lebih terdapat banyak cahaya matahari. Terdapat pada teori, Ada
enam faktor yang mempengaruhi kelembaban udara di suatu tempat. Faktor
tersebut terdiri dari suhu, kualitas dan kuantitas penyinaran, pergerakan angin,
tekanan udara, vegetasi, dan ketersedian air disuatu tempat. (Ahmad, 2013).
Nilai kelembaban relatif dan kelembaban mutlak pada tabel dan pada grafik
psychrometric chart yang dibuat adalah sama. Hubungan kelembaban relatif
dengan titik embun diluar ruangan semakin tinggi titik embun, maka semakin
rendah kelembaban relative. Hubungan di dalam ruangan semakin rendah titik
embun, semakin tinggi kelembaban relative nya. Terdapat kaitan teorinya Titik
embun adalah kondisi dimana udara tidak dapat menampung uap air, sehingga uap
air mengembun menjadi tetesan air (Indarwati, dkk., 2019).
V. KESIMPULAN

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan


bahwa:
1. Kelembaban udara dilingkungan sekitar yaitu di luar ruangan yaitu
kelembaban relatif sesungguhnya adalah (75,6 ± 5,813)% dan
kelembaban relative keseksamaannya adalah 92,309%. Kelembaban
mutlak sesungguhnya adalah (0,00228412±0,00017605397) gr/cm3 dan
kelembaban mutlak keseksamaannya adalah 92,292%. Kelembaban
udara di dalam ruangan adalah kelembaban relative sesungguhnya
adalah (83,6±5,856)% dan kelembaban relative keseksamaannya adalah
92,994%. Kelembaban mutlak sesungguhnya adalah
(0,002275592±0,00007129165) gr/cm3 kelembaban mutlak
keseksamaannya adalah 96,867%.
2. Menggunakan termometer untuk penentuan kelembaban udara dengan
metode termometer bola basah dan termometer bola kering.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, L.S., 2013. Faktor Kelembaban Udara.


Fadholi, A. 2013. Jurnal CAUCHY – ISSN: 2086-0382 Vol 3 (1).
Pemanfaatan Suhu Udara dan Kelembapan Udara dalam
Persamaan Regresi Untuk Simulasi Prediksi Total Hujan
Bulanan di Pangalpinang.
Fallahnda, B. 2021. IPA Fisika. Pengertian Embun dan Proses
Terjadinya Embun.
Indarwati, S., Respati, S.M.B., dan Darmanto. 2019 Jurnal Momentum
ISSN 0216-7395 Vol. 15 (1): 91-95.
Kharagpur, I.I.T. Lesson 27 Physcometric. Version 1 ME.
Wulandari, A., Muliadi, dan Apriansyah. 2018. Jurnal Prisma Fisika
ISSN: 2337-8204 Vol. 6 (3): 160-166.
LAMPIRAN

KELEMBABAN UDARA

Tabel 1. Pengamatan di luar ruangan (lapangan lilin)


Ulangan Tb Tk ΔT (Tk – Tb)
1 29 33 4
2 28 32 4
3 28 32 4
4 29 31 2
5 28 32 4
x 28,4 32 3,6

Tabel 2. Pengamatan di dalam ruangan (lab. teknobio indutri)


Ulangan Tb Tk ΔT (Tk – Tb)
1 26 29 3
2 26 29 3
3 26 28 2
4 27 28 1
5 26 28 2
x 26,2 28,4 2,2

Tabel 3. Kelembaban relatif (RH) di luar ruangan (lapangan lilin)


Ulangan RH |RH - RH | (RH - RH )2
1 73 2,6 6,76
2 73 2,6 6,76
3 73 2,6 6,76
4 86 10,4 108.16
5 73 2,6 6,76
x =75.6 Σ = 135,2

Tabel 4. Kelembaban relatif (RH) di dalam ruangan (lab. teknobio indutri)


Ulangan RH |RH - RH | (RH - RH )2
1 78 5,6 31,36
2 78 5,6 31,36
3 85 1,4 1,96
4 92 8,4 70,56
5 85 1,4 1,96
x = 83,6 Σ = 137,2
Tabel 5. Kelembaban mutlak (AH) di luar ruangan (lapangan lilin)
Ulangan RH ρm (gr/cm3) AH (gr/cm3) |AH - AH | (AH - AH )2
1 73 30,27 x 10-6 0,00220971 0,00007442 0,00000000554
2 73 30,27 x 10-6 0,00220971 0,00007442 0,00000000554
-6
3 73 30,27 x 10 0,00220971 0,00007442 0,00000000554
30,27 x 10-6 0,00000001018
4 86 0,00260322 0,0003191
2
5 73 30,27 x 10-6 0,00220971 0,00007442 0,00000000554
Σ =
x = 75,6 x = 0,00228412
0,00000012398

Tabel 6. Kelembaban mutlak (AH) di dalam ruangan (lab. teknobio indutri)


Ulangan RH ρm (gr/cm3) AH (gr/cm3) |AH - AH | (AH - AH )2
-6
1 78 27,22 x 10 0,00212316 0,000152432 0,00000002324
2 78 27,22 x 10-6 0,00212316 0,000152432 0,00000002324
-6
3 85 27,22 x 10 0,0023137 0,000038108 0,00000000145
4 92 27,22 x 10-6 0,00250424 0,000228648 0,00000005228
-6
5 85 27,22 x 10 0,0023137 0,000038108 0,00000000145
Σ =
x = 83,6 x =0,002275592
0,00000002033

TABEL HASIL
Kelembaban Relatif Kelembaban Mutlak Grafik
Tempat Keseksama Keseksam Titik
Sesungguhnya Sesungguhnya RH
an aan Embun
(0,00228412±0,000176
Lap. (75,6 ± 5,813)% 92,309% 92,292% 24 70%
05397) gr/cm3
Lilin
Lab.
Teknob
(0,002275592±0,00007
io (83,6±5,856)% 92,994% 96,867% 20,75 80%
129165) gr/cm3
industri
ASHRAE PSYCHROMETRIC CHART NO.1
NORMAL TEMPERATURE
R
BAROMETRIC PRESSURE: 101,325 kPa R 110 120
Copyright 1992 30
AMERICAN SOCIETY OF HEATING, REFRIGERATING AND AIR-CONDITIONING ENGINEERS, INC.
TB =
SEA LEVEL 28,4 100
 1.0 1.0 -
30
28
TE
0,8 1,5

0,9
10,0
0,7 2,0 -5,0 =24

4
4,0 120
0,6 SENSIBLE HEAT Qs -2,0
- 26
0,5 TOTAL HEAT Qt
-4,0
90
-2,0 0,0
5,0
30
0,4 WE
-1, TB
0 UL
BT
EM
0,3

1,0 24
4,0
PE
-0,
RA
5 TUR
0,2

-0,2

80 E-
0 °C
0,1

110
22
3,0

0,9
2,0

2
2,5

ENTHALPY h 70 25
HUMIDITY RATIO W 20

100
25 18
60

0,9
R
AI

0
Y
DR -°
C 16
F E
O
M UR
RA 50 AT 20 90
G R
ILO PE
K M
ER TE 14

HUMIDITY RATIO - GRAMS MOISTURE PER KILOGRAM DRY AIR


N
JP IO
-K AT
Y R 20
LP TU

0,8
HA 40 SA

8
T
EN 12

% 80
15 90

30 % 10
RH= 80
0,8

15
70%
6V

%
70
OL

8
UM

10
E-

%
20 60 70
CU
0,8

BIC

10
50%
4

DRY BULB TEMPERATURE - °C


6
ME

5
TE
R

40%
PE
0,8

10 5
RK

4
2

GD

30% 60
RY
0,8

AIR

20%
0

2
TK= 32
0,7

E HUMIDITY
10% RELATIV
8

Anda mungkin juga menyukai