Anda di halaman 1dari 7

TUGAS 2

PERENCANAAN JALAN REL

Dosen Pemimbing
Ir. Bambang Drajat, MM

Disusun Oleh
A. Habib Hamdani 41118320023

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS MERCU BUANA
2021 - 2022
Perencanaan Pengembangan Stasiun Sentral Solo Balapan

Stasiun Solo Balapan dengan kode SLO merupakan stasiun terbesar di Kota Solo
dan termasuk stasiun besar utama di Pulau Jawa. Stasiun Solo Balapan terletak di
Kelurahan Gilingan dan Kestalan, Kecamatan Banjarsari, tepatnya di Jalan Wolter
Monginsidi 112, Solo. Pada masa lalu, lokasi stasiun ini merupakan arena pacuan (balapan)
kuda milik Keraton Mangkunegaran. Stasiun yang berada pada ketinggian 93 meter dpl ini
dibangun pada tahun 1873 dan berada dalam wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (KAI)
Daerah Operasi VI Yogyakarta.

Gambar .1 Stasiun Solo Balapan

1. Kondisi Eksisting Stasiun

Stasiun Solo Balapan memiliki 12 jalur yang terbagi menjadi dua, yakni emplasemen
selatan sebanyak 5 jalur dan emplasemen utara sebanyak 7 jalur. Pelayanan penumpang,
baik untuk kereta api lokal maupun kereta api jarak jauh dilakukan di emplasemen selatan,
sementara emplasemen utara lebih banyak digunakan untuk kereta barang, kecuali jalur 6
yang digunakan untuk keberangkatan Kereta Api Lodaya dan Senja Utama Solo. Kedua
emplasemen dibatasi oleh bangunan utama stasiun yang di dalamnya terdapat ruang
kepala stasiun, ruang Pengatur Perjalanan Kereta Api (PPKA), toilet, mushola, dan lain-
lain. Adapun pintu masuk, area parkir, dan hall stasiun berada di sisi selatan stasiun.
Sementara dipo lokomotif dan kereta berada di sebelah barat stasiun. Stasiun Solo Balapan
merupakan titik pertemuan antara jalur selatan dengan jalur utara, di sebelah timurnya
terdapat segitiga pembalik (wye) yang memungkinkan kereta dari arah jalur utara

Hal 1
(Semarang) langsung berbelok ke Stasiun Solo Jebres dengan prinsip langsir, sehingga
tidak perlu memutar lokomotif di Solo Balapan.

Gambar.2 Emplasemen Stasiun Solo Balapan


Saat ini Stasiun Solo Balapan digunakan sebagai tempat pemberangkatan kereta
api jarak jauh kelas eksekutif dan bisnis. Adapun pemberangkatan kereta api kelas ekonomi
dilakukan di Stasiun Purwosari dan Solo Jebres. Stasiun Solo Balapan juga melayani
pemberangkatan kereta api lokal dengan tujuan Semarang, Madiun, Yogyakarta, hingga
Kutoarjo yang dilayani dengan menggunakan rangkaian Kereta Api Prambanan Ekspres
(Prameks), Madiun Jaya, Sidomukti, Kalijaga, dan Joglo Ekspres. Sehingga menurut saya
Stasiun Solo Balapan masuk jenis stasiun campuran antara stasiun penumpang dan
barang.
Rencana direalisasikan pembangunan infrastruktur untuk keperluan beroperasinya
Kereta Listrik (KRL) rute Solo-Yogyakarta pada tahun 2017 dan kelanjutan proyek double
track jalur selatan untuk ruas Solo-Kedungbanteng yang akan dibangun mulai tahun ini.
Dari 829 km jarak Jakarta-Surabaya melalui jalur selatan, saat ini baru Jakarta-Purwokerto
dan Kutoarjo-Solo yang sudah double track, sisanya Purwokerto-Kutoarjo dan Solo-
Surabaya masih single track.

Hal 2
Gambar. 3 Layout emplasemen Stasiun Solo Balapan
Stasiun Solo Balapan perlu melakukan pembenahan dan penyesuaian lay out
stasiun agar dapat memisahkan layanan kereta lokal, kereta api jarak jauh (KAJJ) dan
kereta bandara. Misalnya dengan mengkhususkan emplasemen selatan untuk kereta lokal
dan emplasemen utara untuk KAJJ dan kereta bandara. Adapun layanan kereta barang
dapat dialihkan ke Stasiun Solo Jebres yang sudah dilengkapi dengan dry port di sebelah
utara stasiun. Dengan beroperasinya KRL Solo-Yogyakarta, besar kemungkinan frekuensi
perjalanan kereta akan bertambah. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bekas armada
Prameks digunakan untuk penambahan frekuensi maupun rute kereta lokal yang lain.
Misalnya perpanjangan rute Railbus Purwosari-Wonogiri hingga ke Solo Balapan, atau
penambahan rute baru seperti tujuan Sragen, Salem, dan Ngrombo. Dengan demikian
Stasiun Solo Balapan dapat menjadi stasiun transit antara kereta lokal dan jarak jauh
seperti halnya Stasiun Pasar Senen dan Stasiun Jatinegara di Jakarta. Untuk keperluan
konektivitas antar moda transportasi, serta sepanjang kapasitas dan infrasturuktur stasiun
cukup mumpuni, saya rasa hal ini layak dipertimbangkan daripada justru berencana

Hal 3
mengkhususkan Stasiun Solo Balapan untuk layanan KAJJ seperti halnya Stasiun Gambir
di Jakarta.

2. Pembangunan skybridge penghubung antara Stasiun Solo Balapan dan


Terminal Tirtonadi.
Tidak jauh dari Stasiun Solo Balapan, terdapat Terminal Bus Tirtonadi yang
melayani rute ke berbagai kota, baik dalam maupun antar provinsi, bahkan antar pulau
hingga ke Aceh dan Nusa Tenggara. Terminal Tirtonadi tercatat sebagai terminal bus
tersibuk dengan jumlah penumpang terbanyak di Jawa Tengah. Terminal Tirtonadi sendiri
kini sedang dalam proses pengembangan, selain dilakukan renovasi total dan perluasan
ke arah barat, nantinya juga akan dibangun pusat perbelanjaan di atas bangunan terminal
tersebut.
Kedekatan lokasi antara stasiun dan terminal ini memunculkan wacana untuk
menghubungkan kedua pusat transportasi tersebut dengan sebuah jembatan. Selama ini
para penumpang dari Stasiun Balapan yang akan menuju ke Terminal Tirtonadi maupun
sebaliknya biasa menggunakan jasa becak atau ojek dengan rute yang memutar. Apabila
dibangun sebuah jembatan penghubung langsung diantara kedua tempat tersebut, maka
jarak yang ditempuh dapat diperpendek.
Wacana pembangunan jembatan tersebut kini telah menemui titik terang setelah
pada bulan Maret lalu Pemerintah Kota Surakarta bersama dengan Kementerian
Perhubungan dan PT KAI bersepakat untuk mewujudkan pembangunan skybridge
penghubung antara Stasiun Solo Balapan dan Terminal Tirtonadi. Skybridge yang akan
dibangun pada tahun ini tersebut melintasi jalan dan perkampungan di antara kedua lokasi
dengan panjang sekitar 450 meter. Dengan demikian akan tercipta konektivitas antara
stasiun dan terminal, penumpang yang menggunakan moda kereta api dapat dengan
mudah berpindah menggunakan bus, begitu pula sebaliknya.

Hal 4
Selain rencana pembangunan skybridge tersebut, Kementerian Perhubungan juga
telah menyiapkan rencana pembangunan stasiun utara di Solo Balapan dan pembangunan
rute kereta ke Bandara Internasional Adi Soemarmo. Pembangunan rute kereta bandara
ini akan mempermudah akses menuju Bandara Adi Soemarmo yang saat ini dirasakan
masih kurang. Selain taksi, baru ada bus pemadu moda rute bandara-Terminal Tirtonadi
dan bus Batik Solo Trans Koridor 1 yang melayani penumpang dari dan ke bandara.
Kesulitan akses transportasi ini ditengarai merupakan salah satu sebab kurang
berkembangnya bandara tersebut. Bahkan warga Solo sendiri masih banyak yang memilih
terbang melalui Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta. Selain lebih banyak pilihan
penerbangan, Bandara Adi Sutjipto juga memiliki akses yang lebih mudah. Untuk menuju
bandara tersebut, calon penumpang dari Solo dapat menggunakan kereta Prameks dan
Madiun Jaya dengan lama perjalanan sekitar satu jam dan turun di Stasiun Maguwo yang
berada tepat di depan bandara.

Hal 5
Stasiun utara akan dibangun di sebelah utara jalur 12 yang terdiri dari bangunan
stasiun 2 lantai, area drop off, dan area parkir untuk kendaraan roda 2 dan roda 4.
Sementara pintu masuk dibangun di sebelah timur atau menghadap ke Jalan S. Parman.
Pembangunan stasiun utara ini diharapkan selesai pada tahun 2017. Bila
pembangunannya telah selesai, maka Pemkot Solo perlu segera merealisasikan rute Batik
Solo Trans (BST) koridor 6 dan menyediakan halte BST di dekat pintu keluar tersebut,
sehingga penumpang kereta yang keluar melalui pintu timur dapat langsung mengakses
BST seperti halnya di pintu selatan saat ini.
Dengan rencana pembangunan-pembangunan tersebut, saya berharap Stasiun
Solo Balapan akan menjadi sebuah stasiun sentral yang menjadi hub transportasi
intermoda seperti halnya Kuala Lumpur Sentral (KL Sentral). Dengan terhubungnya stasiun
ini dengan terminal, bandara, dan halte BST, maka penumpang kereta dapat dengan
mudah mengakses bus kota, bus antarkota, maupun pesawat terbang, begitu pula
sebaliknya. Selain itu, penumpang juga dapat dengan mudah menuju pusat perbelanjaan
di Terminal Tirtonadi. Bukan tidak mungkin, dengan ketersediaan infrastruktur yang lengkap
seperti itu, akan bermunculan pusat-pusat bisnis baru di sekitar stasiun dan terminal.
Semoga semua rencana pembangunan tersebut dapat segera berjalan dengan lancar
sehingga dapat segera memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak, terutama bagi
masyarakat penggunanya.

Hal 6

Anda mungkin juga menyukai