Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PSIKOLOGI KOMUNIKASI

“KOMUNIKASI NON-VERBAL”

Disusun oleh :
Kelompok 2

Adinda Permata Andika (E1A211011)

Ike Dela Saputri (E1A211004)

Intan Pratiwi Hidayanti (E1A210407)

Rika Ratnasari (E1A210405)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI


UNIVERSITAS SUBANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, lebih-lebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai
menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu, baik bantuan berupa moril maupun
materil, sehingga makalah ini terselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan.

Sangat disadari bahwa dengan kekurangan dan keterbatasan yang dimiliki


penulis, walaupun telah dikerahkan segala kemampuan untuk lebih teliti, tetapi masih
dirasakan banyak kekurangan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran yang membangun agar makalah ini bermanfaat bagi yang
membutuhkan.

Subang, 24 Oktober 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................2
DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Komunikasi Non-verbal.............................................................6
2.2. Karakteristik Komunikasi Non-verbal........................................................7
2.3. Jenis Komunikasi Non-verbal dan Bahasa Tubuh........................................
2.4. Pedoman Untuk Meningkatkan Komunikasi Non-verbal.............................
2.5. .......................................................................................................................
2.6. .......................................................................................................................
2.7. .......................................................................................................................

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan...............................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Komunikasi non-verbal memiliki manfaat yang sama pentingnya dengan


komunikasi verbal. Hal ini disebabkan karena diantara komunikasi non-verna;
dengan komunikasi verbal saling bekerja sama dalam proses komunikasi.
Dengan adanya komunikasi non-verbal, maka seseorang dapat memberikan
suatu penekanan, pengulangan, melengkapi dan menggantikan komunikasi
verbal, sehingga lebih mudah untuk ditafsirkan. Oleh sebab itu, tidaklah
lengkap jika kita membicarakan komunikasi verbal tidak disertai komunikasi
non-verbal.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada dasarnya kita berkomunikasi


secara verbal (kata-kata), tetapi arti dari pesan itu bukanlah terletak pada kata
tersebut. Sekitar 93% dari arti pesan diterima dari komunikasi non-verbal yang
melatar-belakangi komunikasi verbal hanya 7% dari pesan verbal. Secara terinci
adalah 7% dari pesan verbal, 38% dari nada suara atau infleksi, 55% dari
ekspresi wajah, gerakan tubuh dan kepala atau sikap. Dari hasil penelitian ini
jelas bahwa komunikasi non-verbal sangat membantu dalam
menginterpretasikan arti pesan verbal. Tetapi, jika pesan non-verbal hanya
tersendiri yang dikirimkan akan sulit untuk mengiterpretasikannya secara tepat.
Berikut ini akan dijelaskan tentang apa itu komunikasi non-verbal, apa
fungsinya dan karakteristiknya.

1.2. Rumusan Masalah

Dalam penyusunan makalah ini, adapun yang menjadi rumusan masalah


diantaranya:
A. Apa peran komunikasi non-verbal?
B. Jelaskan jenis jenis komunikasi non-verbal!
C. Apa perbedaan antara ruang fisik dan ruang pribadi?
D. Bagaimana cara meningkatkan komunikasi non-verbal?
E. Bagaimana cara untuk meningkatkan komunikasi non-verbal?

1.3. Tujuan Penulisan

Dilihat dari rumusan masalah diatas, setelah mempelajari makalah ini,


pembaca akan dapat:

A. Menjelaskan pengertian komunikasi non-verbal


B. Menjelaskan beberapa jenis komunikasi non-verbal
C. Mengetahui perbedaan ruang risik dan ruang pribadi dalam komunikasi non-
verbal
D. Meningkatkan kemampuan komunikasi non-verbal
E. Mengetahui pedoman untuk meningkatkan komunikasi non-verbal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komunikasi Non-verbal


Komunikasi non-verbal adalah proses penyampaian maksud atau tujuan
tanpa menggunakan kata-kata baik tertulis atau lisan. Dengan kata lain,
komunikasi apapun yang dilakukan antara dua orang atau lebih melalui
penggunaan ekspresi wajah, gerakan tangan, bahasa tubuh, postur, dan gerak
tubuh disebut sebagai komunikasi non-verbal.
Komunikasi non-verbal menentukan jarak antara komunikator dan
membantu mereka bertukar pikiran secara emosional. Juga, ini mengatur aliran
komunikasi, misalnya seseorang dapat memberikan sinyal untuk menyampaikan
bahwa dia telah selesai berbicara atau dia ingin berbiacara.
Kadang-kadang, non-verbal bertindak sebagai penghalang untuk
berkomunikasi secara efektif karena penerima tidak dapat memahami apa yang
pengirim katakana dan mungkin menafsirkannya dengan salah.
Komunikasi non-verbal membantu orang untuk :
a. Memperkuat atau modifikasi apa yang dikatakan dengan kata kata.
Misalkan, orang mungkin mengganggukkan kepala dengan penuh
semangat ketika mengatakan “Ya” untuk menekankan bahwa mereka
semua setuju dengan orang lain, tetapi mengangkat bahu dan ekspresi sedih
ketika mengatakan “Aku baik-baik saja, terimakasih.” Dapat menyiratkan
bahwa hal-hal tidak baik.
b. Untuk menyampaikan informasi tentang keadaan emosi mereka.
c. Menegaskan atau mempererat hubungan antara orang-orang
d. Mengatur aliran komunikasi. Misalnya dengan memberi tanda kepada
orang lain bahwa mereka telah selesai berbicara atau ingin mengatakan
sesuatu.
2.2. Karakteristik Komunikasi Non-verbal
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan
disampaikan tidak menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah
menggunakan gerak, isyarat, bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata,
penggunaan objek seperti pakaian, potongan rambut, dan sebagainya, simbol-
simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan, kualitas suara, gaya
emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi norverbal biasanya menggunakan definisi
“tidak menggunakan kata.” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi
non-verbal dengan komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan
tidak dianggap sebagai komunikasi nonverbal karena menggunakan kata,
sedangkan intonasi dan gaya berbicara tergolong sebagai komunikasi nonverbal.
Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan komunikasi bawah sadar, yang dapat
berupa komunikasi verbal maupun nonverbal.
Budaya asal seseorang amat menentukan bagaimana orang tersebut
berkomunikasi secara nonverbal. Perbedaan ini dapat meliputi perbedaan budaya
Barat-Timur, budaya konteks tinggi dan konteks rendah, bahasa, dsb. Contohnya,
orang dari budaya Oriental cenderung menghindari kontak mata langsung,
sedangkan orang Timur Tengah, India dan Amerika Serikat biasanya menganggap
kontak mata penting untuk menunjukkan keterpercayaan, dan orang yang
menghindari kontak mata dianggap tidak dapat dipercaya sebagai cara
berkomunikasi yang baik.
A. Teori Komunikasi Non-verbal

Antara komunikasi verbal dan non-verbal merupakan satu kesatuan yang tidak
dapat dipisahkan sebagai bagian dari komunikasi dua arah, dalam arti kedua
bahasa tersebut bekerja bersama-sama untuk menciptakan suatu makna. Namun,
keduanya juga memiliki perbedaan-perbedaan. Sebagaimana seiring dengan
perkembangan teori komunikasi non-verbal yang dikemukakan oleh beberapa ahli
berikut :
1. Frank EX dan Carl E. Larson
Komunikasi no-verbal adalah sebuah stimuli yang tidak bergantung pada
isi simbolik untuk memaknainya (a stimulus not dependent on symbolic
content meaning.)
2. Edward Sapir
Komunikasi non-verbal adalah sebuah kode yang luas yang ditulis tidak
dimana pun juga, diketahui oleh tidak seorang pun dan dimengerti oleh
semua (an elabore code that is written, known to none, and understood by
all.)
3. Malando dan Barker
Dikutip dari Ilya Sunarwinadi : Komunikasi Antar Budaya, memberikan
batasan-batasan sebagai berikut :
a. Komunikasi non-verbal adalah komunikasi tanpa kata-kata.
b. Komunikasi no-verbal terjadi bila individu berkomunikasi tanpa
menggunakan suara.
c. Komunikasi non-verbal adalah setiap hal yang dilakukan oleh
seseorang yang diberi makna oleh orang lain.
d. Komunikasi non-verbal adalah studi mengenai ekspresi wajah,
sentuhan, waktu, gerak, isyarat, bau, perilaku mata dan lain-lain.
4. Adityawarman (2000)
Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang tidak menggunakan kata-
kata.
5. Resberry (2004)
Komunikasi nor-verbal merupakan suatu tindakan dan perilaku manusia
serta memiliki makna.
6. Atep Adya Barata
Komunikasi non-verbal adalah komunikasi yang diungkapkan lewat ojek
di setiap kategori lainnya (the object language), komunikasi menggunakan
gerak (gesture) sebagai sinyal (sign language), serta komunikasi melalui
tindakan atau gerakan tubuh (action language).
B. Karakteristik Komunikasi Non-verbal
Menurut Ronald Adler dan George Rodman, komunikasi non-verbal
memiliki empat karakteristik yaitu keberadaannya sebagaimana
komunikasi langsung dan tidak langsung, kemampuannya menyampaikan
pesan tanpa bahasa verbal, sifat ambuguitasnya dan keterikatannya dalam
suatu kultur tertentu. Berikut uraian karakteristik komunikasi non-verbal :
a. Eksistensi
Eksistensi atau keberadaan komunikasi non-verbal akan dapat diamati
ketika kita melakukan tindak komunikasi secara verbal, maupun pada
saat bahasa verbal tidak digunakan. Atau dengan kata lain, komunikasi
non-verbal.
Akan selalu muncul dalam setiap tindakan komunikasi, disadari
maupun tidak disadari. Keberadaan komunikasi non-verbal ini pada
gilirannya akan membawa kepada cirinya yang lain, yaitu bahwa kita
dapat berkomunikasi secara non-verbal, karena setiap orang mampu
mengirim pesan secara non-verbal kepada orang lain, tanpa
menggunakan tanda-tanda verbal.
b. Sifat Ambiguitas
Sifat ambiguitas dalam arti banyak kemungkinan penafsiran terhadap
setiap perilaku. Sifat ambigu atau mendua ini sangat penting bagi
penerima (receiver) untuk menguji setiap interpretasi sebelum sampai
pada kesimpulan tentang makna dari suatu pesan non-verbal. Dan
karakteristik terakhir adalah bahwa komunikasi non-verbal terikat
dalam suatu kultur atau budaya tertentu. Maksudnya, perilaku-
perilaku yang memiliki makna khusus dalam satu budaya, akan
mengekspresikan pesan-pesan yang berbeda dalam ikatan kultur yang
lain.
c. Perilaku Non-verbal Memiliki Nilai Pesan
Meskipun kita mungkin menutup mulut dan menahan diri untuk tidak
berbicara, sangat tidak mungkin kita berhenti berperilaku. Perilaku
kita baik disengaja atau tidak selalu aktif. Cobalah sebisa mungkin,
anda tidak bisa berhenti mengirim pesan non-verbal. Sejauh
seseorang menyadari kehadiran anda dan mampu memproses sikap
non-verbal anda, mustahil bagi anda untuk tidak berkomunikasi.
Karena pendengar cenderung memproses isyarat non-verbal secara
otomatis dan hampir secara tidak sadar, bahkan jika anda berpaling
dari pendengar dan menjatuhkan diri dari pandangannya, anda sedang
berkomunikasi.
d. Relasional
Kita sering menemukan diri kita secara tidak sadar dan tanpa sadar
menyampaikan rasa suka, ketertarikan, kemarahan, rasa hormat
terhadap seseorang atau otoritas, dan perasaan emosional lainnya
secara non-verbal. Terkadang kita tidak menyadari isyarat nonverbal
yang kita kirimkan sebagai hasilnya, secara tidak sengaja
mengungkapkan informasi yang lebih baik disembunyikan.
Pesan non-verbal kita menunjukkan kepada orang lain bagaimana
perasaan kita yang sebenarnya tentang diri kita sendiri dan tentang
mereka. Faktanya, sarana utama kita untuk mengungkapkan keadaan
batin kita, yang biasanya tidak segera disampaikan menggunakan
kata-kata, adalah melalui komunikasi non-verbal. Ketika kesadaran
kita akan komunikasi nonverbal meningkat, nilai informasinya
menurun. Akibatnya, niat sadar untuk mengelola kesan yang kita
sampaikan berarti bahwa kita akan melakukan yang terbaik hanya
untuk mengkomunikasikan pesan yang menjadi kepentingan terbaik
untuk kita sendiri.
e. Cenderung Mengungkapkan Penipuan
Ketika seseorang mengatakan satu hal tetapi berarti hal lain, kita
dapat mendeteksi penipuan keterampilan Open In New Window untuk
menentukan bahwa perilaku orang tersebut bertentangan dengan kata-
katanya. Dalam kebanyakan situasi, ketika ada perbedaan atau
inkonsistensi antara pesan verbal dan nonverbal, peneliti
menyarankan agar mempercayai isyarat non-verbal, yang lebih sulit
untuk dipalsukan. Petunjuk penipuan atau kebocoran dapat didekteksi
dalam perubahan ekspresi wajah atau vocal, gerak tubuh, atau slip
lidah. Faktanya, begitu emosi yang kuat dibangkitkan, perubahan ini
dapat terjadi secara otomatis, dengan kata-kata, tubuh, dan suara kita
menggagalkan upaya kita untuk menyembunyikannya.
2.3. Jenis Komunikasi Non-verbal dan Bahasa Tubuh
1. Penggunaan Tubuh : Kinesik
a. Gestur
Gestur adalah gerakan tangan, lengan, dan jari kita untuk
menggambarkan atau menekankan suatu poin. Namun, orang berbeda-
beda dalam jumlah isyarat yang menyertai pesan lisannya. Misalnya,
beberapa orang berbicara dengan menggunakan tangan mereka,
sayangnya menggunakan tangan terlalu banyak bisa mengalahkan tujuan
kita dan mengalihkan perhatian pendengar dari pesan yang kita coba
sampaikan.
b. Kontak Mata
Istilah teknis untuk kontak mata atau tatapan adalah oculesics. Ini ada
hubungannya dengan bagaimana dan seberapa banyak kita melihat orang
lain ketika kita berkomunikasi. Walaupun jumlah kontak mata berbeda
dari orang ke orang lain, dari situasi ke situasi, penelitian menunjukkan
40% dari waktu, dan pendengar hampir 70% dari waktu.
Mata adalah jendela jiwa, mengakui betapa kuatnya kita
mengekspresikan emosi melalui kontak mata. Dengan kontak mata, anda
dapat mengetahui seseorang atau audiens memperhatikan dan tertarik
dengan apa yang dikatakan.
c. Ekspresi Wajah
Ekspresi wajah adalah susunan otot-otot wajah untuk berkomunikasi
keadaan emosional atau reaksi terhadap pesan. Ekspresi wajah penting
dalam menyampaikan emosi dasar manusia yaitu kebahagiaan,
kesedihan, terkejut, marah, dan jijik. Studi menunjukkan bahwa ada
banyak kesamaan dalam komunikasi non-verbal lintas budaya berkaitan
dengan ekspresi wajah. Misalnya sedikit mengangkat alis menunjukkan
pengakuan, sedangkan mengernyitkan hidung menunjukkan penolakan.
d. Postur
Postur adalah bagaimana kita memposisikan (orientasi tubuh) dan
menggerakkan tubuh kita. Dari postur kita, orang lain menafsirkan
betapa penuh perhatian dan hormat. Orientasi tubuh mengacu pada
postur dalam hubungannya dengan orang lain. Menghadapi orang lain
secara langsung disebut orientasi tubuh langsung. Ketika dua tubuh
orang saling bersudut, ini disebut orientasi tubuh tidak langsung. Dalam
banyak situasi, orientasi tubuh langsung menandakan perhatian dan rasa
hormat. Sedangkan orientasi tubuh tidak langsung menunjukkan
kurangnya perhatian dan rasa tidak hormat.
e. Haptics (sentuhan)
Haptics adalah istilah teknis untuk apa dan bagaimana sentuhan
berkomunikasi. Sentuhan perilaku adalah aspek mendasar dari
komunikasi non-verbal.
2. Penggunaan Suara : Vokal
a. Nada
Pitch adalah tinggi rendahnya nada suara. Orang-orang menaikkan dan
menurunkan vocal untuk menekankan ide-ide dan emosi untuk
menunjukkan pertanyaan. Orang kadang-kadang angkat nada ketika
mereka gugup atau takut. Mereka mungkin menurunkan nada untuk
menyampaian kedamaian atau kesedihan.
b. Volume
Volume adalah keras atau lembutnya nada. Orang yang berbicara terlalu
keras terlihat menjengkelkan atau memaksa. Sedangkan orang yang
berbicara terlalu pelan mungkin nampak pemalu dan tidak percaya diri.
Terlepas dari tingkat volume normal mereka, bagaimanapun juga orang
cenderung memvariasikan volume tergantung pada situasi, topik diskusi
dan niat emosional. Misalkan, orang berbicara dengan keras ketika ingin
didengar di tempat bising. Mereka mungkin berbicara ketika marah dan
lebih lembut ketika sedang romantis atau penuh kasih.
c. Nilai
Rate adalah kecepatan seseorang dalam berbicara. Kebanyakan orang
secara alami berbicara antara 100 dan 200 kata permenit. Orang
cenderung akan berbicara lebih cepat ketika merasa senang, takut,
gugup, atau bersemangat dan lebih lambat ketika sedang memecahkan
masalah atau menekankan suatu hal.
d. Kualitas (timbre)
Kualitas adalah suara seseorang yang membedakannya dengan orang
lain. Meskipun kualitas suara setiap orang memiliki kualitas yang
berbeda, terlalu banyak nafas dalam membuat orang terlihat lemah,
terlalu banyak sengau dapat membuat orang terdengar tidak dewasa atau
tidak cerdas.
e. Intonasi
Intonasi adalah variasi, melodi, atau infleksi dalam suara seseorang.
Suara dengan intonasi kecil digambarkan monoton dan cenderung
membosankan pendengar. Orang lebih suka mendengarkan suara dengan
intonasi sedang.
f. Jeda Vokal
Jeda Vokal adalah suara atau kata-kata yang mengganggu pembicaraan
lancar. Kadang-kadang kita dapat menggunakan jeda vocal untuk
menahan giliran kita ketika sejenak mencari kata atau ide yang tepat,
karena mereka tidak mendapatkan pesan dari yang dimaksudkan, jeda
vocal sesekali umumnya diabaikan oleh mereka yang menafsirkan
pesan.
3. Penggunaan Ruang
a. Ruang Pribadi
Ruang pribadi adalah jarak yang kita coba pertahankan ketika sedang
berinteraksi dengan orang lain. Kebutuhan dan penggunaan ruang
pribadi berasal dari territorial biologis kita, dimana ruang mekanisme
pelindung. Berapa banyak ruang yang kita rasakan sebagaimana
mestinya tergantung pada preferensi individu kita, sifat hubungan kita
kepada orang lain atau orang lain, dan budaya kita.
b. Ruang Fisik
Ruang fisik adalah ruang yang dibatasi oleh unsur-unsur fisik yang
nyata dan mempunyai karakter yang serupa dan biasanya ditandai
dengan batas-batas administrasi. Sifat territorial ini tidak hanya
membuat jarak pribadi tetapi juga menegaskan klaim kepemilikan atas
bagian dari ruang fisik yang kita tempati.
c. Artefak
Artefak adalah benda dan harta yang kita gunakan untuk menghias fisik
ruang yang kita kendalikan. Ketika orang lain memasuki rumah kita,
kantor kita, atau kamar asrama kita, mereka akan melihat sekeliling dan
memperhatikan objek yang telah kita atur sedemikian rupa. Kemudian
orang akan memberi makna apa yang mereka lihat.
4. Penggunaan waktu : kronologis
a. Kronemia
Kronemia adalah bagaimana kita menafsirkan penggunaan waktu dan
sebagian besar didasarkan pada konteks budaya. Orang-orang dari
budaya Barat cenderung sangat sadar waktu. Kita membawa agenda
harian dan memakai jam tangan digital agar bisa sampai di waktu yang
tepat. Orang orang dari budaya lain jauh lebih tidak sadar waktu, dalam
beberapa budaya misalnya di Meksiko, jarang menentukan waktu yang
tepat bagi tamu untuk makan malam.
b. Isyarat Presentasi Diri
Orang-orang belajar banyak tentang kita berdasarkan penampilan kita.
Termasuk fisik kita, penampilan serta pakaian dan dandanan kita. Orang
membuat penilaian tentang orang lain berdasarkan penampilan,
termasuk tipe tubuh juga ciri fisik termasuk rambut dan mata.
Tubuh kita adalah salah satu hal yang pertama orang lain lihat. Ada tiga
bentuk tubuh umum. Endromorph, yang berbentuk bulat dan berat
distereotipkan sebagai baik, lembut dan periang. Mesomorph, yang
berotot dan kuat, diyakini energik, ramah dan percaya diri. Ectomorphs,
yang tubuhnya ramping dan memiliki sedikit perkembangan otot,
diyakini sebagai cerdas, cemas dan hati-hati. Meskipun tidak semua
orang cocok dengan salah satu dari kategori ini, tetapi ada banyak bukti
anekdotal untuk menunjukkan bahwa banyak dari kita membentuk kesan
pertama berdasarkan stereotip tipe tubuh.

2.4. Pedoman Untuk Meningkatkan Komunikasi Non-verbal


1. Tampilan
Tatapan adalah elemen yang sangat penting dalam komunikasi non-
verbal, karena mata adalah bagian paling ekspresif dari wajah karena
hubungannya yang intim dengan emosi. Peran Ketika Anda memperhatikan
sesuatu atau seseorang, siswa Anda membesar dan ketika sesuatu tidak
menyenangkan Anda, mereka berkontraksi.Waktu di mana pandangan itu
disimpan memberi kita banyak informasi tentang orang lain.
Orang yang pemalu tidak dapat menahan pandangannya untuk waktu
yang lama, orang yang menatapnya menunjukkan sikap menantang atau
agresif dan mereka yang melihat langsung ke mata memancarkan perasaan
yang lebih positif.
Terlihat lebih daripada pria ketika mereka berkomunikasi karena
mereka merasa kurang dibatasi untuk mengekspresikan emosi mereka dan
lebih reseptif untuk mendengarkan dan memahami emosi orang lain..
Perbedaan antara pria dan wanita disebabkan oleh kenyataan bahwa sejak
kecil anak-anak telah diajarkan untuk mengendalikan dan menyamarkan
perasaan mereka.ketika berbicara dan mendengarkan orang lain, cobalah
untuk melihat secara langsung untuk membuat kesan yang lebih baik,
menghindari tatapan yang menjadi tantangan.
2. Senyum
Senyum membantu anda berempati, menunjukkan perasaan dan emosi
serta mendeteksi orang lain, tetapi bagaimana anda tahu jika seseorang
tersernyum dengan tulus atau berpura-pura? Sangat sederhana, orang
disekitar mata mereka dan mengangkat pipi mereka, sedangkan orang yang
hanya berpura-pura hanya menggerakkan otot mulut.
3. Lengan
Gerakan yang paling umum Anda lakukan dengan tangan adalah
menyilangkannya. Dengan gerakan ini apa yang Anda buat adalah
penghalang yang Anda coba untuk menjauh dari Anda keadaan yang tidak
diinginkan yang tidak menyenangkan Anda atau mengganggu Anda.
Ketika Anda menyilangkan tangan Anda mengirimkan sikap defensif,
negatif, dan jika Anda mengepalkan tinju di atas, sikap ini berubah menjadi
sikap bermusuhan.
Penghalang pertahanan yang Anda buat dengan tangan Anda juga
dapat dibuat dengan benda sehari-hari seperti buku, jaket, tas .Jika Anda
ingin mendeteksi apakah seseorang bersikap defensif terhadap Anda, lihat
lengan mereka, seperti jika Anda ingin menyembunyikan kemarahan Anda
atau penolakan terhadap seseorang, jangan menyilangkannya.
4. Tangan
Dalam komunikasi non-verbal tangan sangat penting, meskipun sering
kali Anda tidak menyadarinya.Menunjukkan telapak tangan Anda berarti
kebenaran, kejujuran, bahwa Anda tidak menyembunyikan apa pun.
Sebaliknya, jika Anda memasukkan tangan ke dalam saku, itu bukan sampel,
itu berarti Anda menyembunyikan sesuatu.
Namun, jika tangan Anda berada di dalam saku Anda tetapi ibu jari
mencuat atau ibu jari ada di dalam saku dan jari-jari lainnya mencuat, itu
berarti Anda memiliki segalanya di bawah kendali. jika Anda ingin
memberikan kesan yang baik, tunjukkan tangan Anda, Anda tidak harus
melakukan sesuatu yang konkret dengan mereka, hanya saja jangan
menyembunyikannya untuk memberikan citra diri yang lebih baik.
5. Kaki
Kaki adalah bagian dari tubuh yang biasanya tidak kita perbaiki, kita
lebih memperhatikan gerak-gerik wajah atau tangan di depan kaki.kaki Ini
adalah kesalahan karena kaki tidak berbohong, bahkan mereka
mengungkapkan lebih banyak informasi daripada yang Anda pikirkan.
Misalnya, jika Anda berdiri dan menyilangkan satu kaki di atas yang
lain, Anda mengirimkan perasaan tertutup kepada yang lain, dan jika Anda
memutar kaki di sisi pergelangan kaki ke arah luar, itu berarti Anda merasa
tidak nyaman dalam situasi di mana Anda berada.
Mengenai arah kaki Anda, jika Anda berbicara dengan seseorang dan
alih-alih memiliki kedua kaki menghadap ke arah orang yang Anda lihat, itu
berarti Anda ingin pergi, melarikan diri dari situasi itu atau berhenti
berbicara dengan orang itu.
Jika Anda belajar menafsirkan apa yang dikatakan kaki tentang
seseorang, akan lebih mudah untuk berinteraksi dengan mereka: Anda akan
tahu kapan Anda ingin pergi, jika Anda tidak nyaman atau tertutup kepada
orang lain.
6. Salam
Kita dapat saling menyapa dengan dua cara berbeda: dengan dua
ciuman atau dengan jabat tangan. Salam pertama digunakan dengan orang-
orang yang lebih dekat dan, yang kedua, dengan orang asing.
Cara memberikan jabat tangan mengatakan banyak tentang seseorang.
Jika cengkeraman lemah, apa yang Anda tunjukkan adalah kepasifan dan
kurang percaya diri, seolah cengkeraman terlalu kuat, Anda menunjukkan
dominan dan agresif. Yang ideal adalah untuk meremas yang ada di antara
keduanya yang baru saja kami jelaskan, sedemikian rupa sehingga Anda
menunjukkan diri Anda percaya diri dan percaya diri.
7. Ruang Pribadi
Ruang yang Anda bangun ketika berkomunikasi dengan orang lain
sangat penting. Edward Hall, antropolog Amerika, menggambarkan empat
jenis jarak. Jarak intim: antara 15 dan 45 cm. Jarak ini dibangun hanya
dengan orang-orang yang sangat percaya diri dan kepada siapa Anda bersatu
secara emosional. Jarak pribadi: antara 46 dan 120 cm. Jarak yang Anda
tempuh di sebuah pesta, di tempat kerja, dalam percakapan yang bersahabat.
Jarak sosial: antara 120 dan 360 cm. Jarak yang Anda bangun dengan orang
asing yang tidak memiliki hubungan dengan Anda, seperti tukang ledeng.
Jarak publik: lebih dari 360 cm. Jarak yang Anda tempatkan saat berbicara di
depan umum di depan sekelompok orang. Dewan yang ideal adalah untuk
menghormati ruang pribadi orang lain tergantung pada jenis hubungan yang
Anda miliki sehingga orang lain tidak merasa diserang atau diintimidasi.
8. Postur Tubuh
Postur tubuh yang Anda adopsi sangat memengaruhi kesan pertama
yang menyebabkannya. Misalnya, jika Anda memasuki ruangan dengan
kepala terangkat tinggi dan dada tegak, Anda akan menunjukkan kepribadian
yang percaya diri dan percaya diri dan, sebaliknya, jika Anda masuk dengan
kepala dan bahu Anda merosot apa yang Anda kirimkan tidak aman.
Renungkan jenis postur yang biasanya Anda adopsi dan pelajari untuk
menunjukkan diri Anda aman kepada orang lain melalui tubuh Anda.
9. Gambar
Gambar, seperti postur tubuh, sangat memengaruhi kesan pertama.
Sangat penting untuk memiliki citra yang cermat dan tepat dari situasi yang
Anda hadapi setiap hari, yaitu, Anda tidak berpakaian seperti wawancara
kerja ketika Anda pergi ke pesta dengan teman-teman.
Dewan memiliki gambar yang sesuai dan benar untuk situasi
membuka banyak pintu. Jaga penampilan fisik Anda dan ingat itu "tidak ada
kesempatan kedua untuk membuat kesan pertama yang baik ".
"Dengan sidik jari seorang pria, oleh lengan mantelnya, oleh sepatu
botnya, oleh lutut celananya, oleh ujung-ujung jarinya, oleh ekspresinya, oleh
ujung kemejanya, oleh gerakannya ... masing-masing dari hal-hal itu dengan
mudah mengungkapkan niat seorang pria. Bahwa semua persatuan ini tidak
menjelaskan interogator yang kompeten secara praktis tidak terbayangkan"
Sherlock Holmes.
BAB III

PENUTUP

1.1. Kesimpulan
Komunikasi non-verbal adalah proses penyampaian maksud atau tujuan tanpa
menggunakan kata-kata baik tertulis atau lisan. Dengan kata lain, komunikasi apapun
yang dilakukan antara dua orang atau lebih melalui penggunaan ekspresi wajah,
gerakan tangan, bahasa tubuh, postur, dan gerak tubuh disebut sebagai komunikasi
non-verbal.

Komunikasi non-verbal sering kurang disadari kehadirannya serta kurang


dipahami maknanya, padahal komunikasi non-verbal mendulung dan mempengaruhi
keberhasilan penyampaian pesan. Meski jarang disadari manfaatnya, komunikasi
non-verbal menempati posisi penting. Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya
karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi non-verbal dengan baik
dalam waktu bersamaan. Melalui komunikasi non-verbal, orang bisa mengambil
suatu kesimpulan mengenai berbagai macam perasaan orang, baik rasa senang,
benci, cinta, sedih dan berbagai macam perasaan lainnya.

1.2. Saran

Diharapkan semua mahasiswa memiliki keterampilan dalam komunikasi non-


verbal dan tidak hanya pandai dalam berkomunikasi verbal. Karena di dalam
komunikasi verbal pasti terdapat pesan non-verbal yang bisa menjadi cermin dari apa
yang telah diucapkan serta kepribadian seseorang. Selain itu, kita semua harus benar-
benar memahami makna dari pesan non-verbal itu sendiri. Jangan sampai menjadi
salah tafsir yang berujung pada keadaan yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

 https://pakarkomunikasi.com/teori-dalam-komunikasi-non-verbal
 https://b-pikiran.cekkembali.com/komunikasi-non-verbal/
 https://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_nonverbal

Anda mungkin juga menyukai