Anda di halaman 1dari 8

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan pendidikan kini telah menjadi bobot kemajuan dari

suatu negara. Pendidikan dipandang sebagai aspek pokok dalam membentuk

generasi masa depan, sehingga pendidikan mendapat sorotan tersendiri.

Berbagai aspek yang berkaitan dengan pendidikan selalu mendapat perhatian

khusus dan penanganan yang lebih dalam. Efektivitas fasilitas yang dapat

mendukung pembelajaran mulai dikembangkan. Mulai dari pengembangan

media, model, metode dan juga strategi yang digunakan (Arsyad Azhar.

2013).

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1

Tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa, “Pendidikan

merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Proses pembelajaran merupakan interaksi komunikasi antara sumber

belajar, guru dan siswa yang dilakukan baik secara langsung dengan kegiatan

tatap muka maupun secara tidak langsung dengan menggunakan media. Guru

bukan hanya dituntut untuk memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan

mengajar yang sesuai dengan tugas dan fungsi yang diembannya. Akan tetapi
guru juga harus kreatif untuk meningkatkan kualitas hasil pembelajaran

sehingga guru di tuntut mampu mengembangkan kreativitasnya dalam proses

pembelajaran di dalam kelas (M. Hosnan, 2014).

Kegiatan pembelajaran merupakan hal utama yang dapat dimodifikasi

dengan berbagai cara oleh guru baik dari media maupun penyampaian materi

itu sendiri. Dalam hal ini guru dapat menggunakan berbagai cara baik

menggunakan media lagu, gambar, maupun benda-benda yang dapat

membantu pemahaman siswa dalam mengenal dan menyerap materi yang

akan disampaikan (Samino, 2012).

Dalam melaksanakan tugas yang berkaitan dengan pelaksanaan

pembelajaran guru hendaknya menguasai media pembelajaran. Media

pembelajaran merupakan salah faktor penting dalam peningkatan kualitas

pembelajaran. Perkembangan media yang digunakan dalam proses belajar

pada dasarnya berjalan dengan perkembangan teknologi (Slameto, 2010)

Perkembangan teknologi komunikasi digital pada saat ini berlangsung

sangat cepat dan memberi pengaruh yang signifikan terhadap semua aspek

kehidupan manusia termasuk di dalamnya bagaimana manusia melakukan

aktivitas belajar. Dengan melakukan proses belajar seseorang akan memiliki

ilmu pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diperlukan untuk menjalani

kehidupan (Benny A, 2017).

Untuk itu media adalah sarana proses belajar yang mampu

meningkatkan hasil belajar siswa dan mengembangkan kreativitas guru dalam

menyampaikan materi yang tidak harus monoton terhadap apa yang ada di
dalam buku. Melalui media dampak yang dihasilkan adalah siswa akan lebih

paham terhadap materi yang akan di sampaikan oleh guru tersebut (Arsyad

Azhar, 2013).

Kelas rendah merupakan tantangan tersendiri bagi pendidik untuk

dapat mengemas pembelajaran semenarik mungkian sehingga siswa dapat

menyesuaikan diri pada materi yang bersifat hafalan. Kurangnya kreatifitas

guru sering kali menjadi penghalang suksesnya pembelajaran di kelas.

Berbagai alasan yang dianggap menjadi penghalang bagi guru, salah satunya

kurangnya fasilitas dari sekolah. Padahal kreatifitas dapat tercipta dari hal-hal

sederhana misalnya gambar poster, spanduk dan juga selebaran yang dapat

ditemui di jalan (Juwaryati Anik, 2012).

Poster merupakan benda umum yang dapat ditemui disetiap sudut

jalan. Poster dapat memuat berbagai informasi baik itu iklan, pemberitahuan

maupun ajakan. Dengan memanfaatkan media ini bahkan guru tidak

repotrepot membuat, guru hanya perlu memodifikasi informasi kedalam

materi yang terkait. Dengan media poster ini diharapkan dapat menarik minat

siswa untuk belajar (Khadianti, 2014).

Poster membantu siswa membaca informasi hanya dari melihat

gambar dan keterangan yang singkat. Memicu keaktifan siswa dalam

berdiskusi dan bertanya kepada teman maupun guru, seain itu melatih

kemampuan siswa untuk merangkai kata-kata dalam menafsirkan gambar.

Tidak membosankan seperti membaca teks bacaan yang panjang tanpa

gambar-gambar. untuk anak kelas I buku atau bacaan yang kurang menarik
adalah buku tidak bergambar. Jika guru memaksakan materi dengan seadanya

tanpa adanya modifikasi maka kebosana siswa dapat memicu kurangnya

minat siswa terhadap materi (Lanti dan Elly, 2017).

Namun, meskipun begitu pentingnya alat atau media dalam proses

belajar , masih banyak terdapat lembaga lembaga pendidikan atau sekolah

yang kurang mementingkan suatu alat atau media dalam aktivitas belajar

mengajar. Terbukti masih banyak ditemukan guru yang tidak menggunakan

media dalam pembelajarannya secara maksimal.

Pada hasil observasi dan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti di

SDN 2 Menteng terdapat beberapa masalah yang terjadi masalah yang

dihadapi dipengaruhi oleh factor eksternal dan internal.

Factor internal dimana pada pembelajaran IPA di kelas I masih cukup

banyak anak yang kurang tertarik pada materi tertentu dikarnakan metode dan

media yang digunakan kurang menarik perhatian siswa. Metode yang

digunakan kebanyakan gambar dan siswa diwajibkan untuk menghafal tiap

bagiannya. Sehingga siswa banyak yang tidak memperhatikan dan cenderung

ramai. Hal tersebut mengakibatkan siswa memiliki kemampuan yang rendah

dan pengetahuan yang minim terkait mata pelajaran Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA), dan ini dapat dibuktikan dengan hasil belajar siswa

kelas I yang rendah yaitu masih dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal) pada mata pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

pada semester 1 T/A 2020/2021 di SDN 2 Menteng seperti dalam tabel

dibawah ini :
Tabel 1.1
Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas I Semester 1 T/A 2020/2021

No Rentan nilai Siswa Tuntas Siswa Tidak Tuntas


1 95-100 2 -
2 85-95 13 -
3 75-85 16 -
4 65-75 - 21
5 55-65 - 16
6 45-55 - 5
7 35-45 - 2
JUMLAH 31 44
PERSENTASE 41% 59%

Dari data yang didapatkan dapat kita lihat bahwa kriteria ketuntasan

minimal (KKM) pada mata pembelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

di kelas I adalah 75. Dari tabel diatas dapat dilihat masih banyak peserta didik

yang belum mencapai nilai KKM. Dari seluruh peserta didik kelas I SDN 2

Menteng dimana sekitar 59% siswa dinyatakan tidak tuntas dalam mata

pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam, seperti dalam tabel diatas.

Untuk mengatasi masalah-masalah yang siswa dapatkan, guru

harusnya mencari solusi seperti menggunakan media pembelajaran yang

menarik, memberikan materi yang tepat dan juga menggunakan media

pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran. Ada banyak media

pembelajaran yang bisa digunakan oleh guru didalam proses pembelajaran.

Salah satu dari media yang bisa digunakan oleh guru dalam pembelajaran

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam adalah Media Poster.


Media poster merupakan salah satu media yang paling tampak

kekuatannya sebagai media penyampai pesan dalam pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan pendapat Rudi Susilana yaitu Media poster adalah media visual

yang menyajikan fakta, ide, dan gagasan melalui kata-kata, kalimat, angka-

angka, dan berbagai simbol atau gambar pembuatannya (Benny A, 2017)

Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Penggunaan Media Poster Terhadap Hasil

Belajar IPA Peserta Didik Kelas 1 SDN 2 Menteng”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah di atas, maka dapat di identifikasi


beberapa masalah yaitu:
1. Guru belum menggunakan media yang tepat dalam proses pembelajaran.

2. Media yang digunakan guru kurang kteatif

3. Guru kurang menguasai penggunaan metode pembelajaran sebab guru

dominan menerapkan metode ceramah saat proses belajar mengajar

sehingga para siswa mudah merasa bosan.

4. Metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi masih kurang

bervariasi

5. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Alam belum mencapai KKM.


C. Pembatasan Masalah

Agar masalah dapat dikaji secara terarah, efisien dan efektif maka

penelitian ini perlu dibatasi yaitu, hubungan Hasil belajar IPA dengan media

poster untuk siswa kelas I tahun ajaran 2020/2021.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah yang diperoleh

adalah:

1. Apakah penggunaan media poster berpengaruh terhadap hasil belajar

siswa pada mata pelajaran IPA kelas I SD Negeri 2 Menteng?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah diatas, adapun tujuan penelitian ini

yaitu untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media poster terhadap hasil

belajar siswa pada mata pelajaran IPA kelas I SD Negeri 2 Menteng

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis

Manfaat dari penelitian ini adalah dapat menjadi alasan dalam

pengembangan media pembelajaran atau penerapan media pembelajaran

secara lebih lanjut selain itu juga menjadi sebuah nilai tambahan

pengetahuan ilmiah dalam bidang pendidikan di Indonesia.

2. Manfaat praktis

a. Bagi siswa
1) Untuk meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

2) Mengembangkan daya pikir siswa dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

3) Mengubah kondisi pembelajaran yang asalnya membosankan

menjadi menyenangkan.

4) Mempermudah dalam mengingat dan memahami mata pelajaran

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

b. Bagi guru

Sebagai bahan sumber informasi bagi pendidik untuk

meningkatkan hasil belajar siswa di SDN 2 Menteng.

c. Bagi sekolah

1) Dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dalam

memperbaiki proses pembelajaran terutama dalam

meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA).

2) Sebagai informasi dalam rangka menuju proses belajar dalam

mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).

d. Bagi peneliti

Menambah pengetahuan dan wawasan penulis tentang penerapan

media poster dalam pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai