Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Pertumbuhan artinya bertambahnya ukuran berat badan dan tinggi badan. Pertumbuhan
manusia terjadi sejak dalam masa kandungan hingga dewasa. Pertumbuhan manusia akan
berhenti saat dewasa.
Perkembangan adalah perubahan kecakapan, kematangan fisik, emosi dan pikiran menuju
dewasa. Pertumbuhan manusia akan berhenti saat dewasa, namun perkembangan emosi dan
pikiran manusia akan terus berkembang.
Dalam perkembangan anak ada masa kritis, dimana diperlukan rangsangan atau stimulus
yang berguna agar potensi berkembang, sehingga diperlukannya perhatian. Salah satu cara
agar anak berkembang dengan optimal perlu dilakukan stimulus tumbuh kembang terhadap
anak. Stimulus tumbuh kembang adalah kegiatan untuk merangsang kemampuan dan tumbuh
kembang anak yang dilakukan oleh ibu dan keluarga untuk membantu anak tumbuh kembang
sesuai umurnya.
Tidak hanya orang dewasa saja yang perlu melakukan gaya hidup sehat. Nyatanya, pada anak
perlu untuk menerapkan kebiasaan hidup sehat pada anak. Banyak manfaat yang bisa
dirasakan jika mengajak anak untuk melakukan gaya hidup sehat sejak dini. Mengajarkan
anak memiliki gaya hidup sehat sejak dini nyatanya dapat meningkatkan kualitas hidup anak
dan merupakan investasi jangka panjang
Gaya hidup sehat perlu diperkenalkan kepada anak sejak dini. Kebiasaan-kebiasaan yang baik
berperan penting untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembangnya dan mendukungnya
tumbuh menjadi orang dewasa yang sehat.

LANDASAN TEORI
Pengertian sehat menurut WHO adalah “Healt is a state of complete physical, mental
and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity” Sehat adalah
kondisi normal seseorang yang merupakan hak hidupnya. Sehat berhubungan dengan hukum
alam yang mengatur tubuh, jiwa, dan lingkungan berupa udara segar, sinar matahari,
bersantai, kebersihan serta, kebiasaan dan gaya hidup yang baik atau bisa dikatakan bahwa
sehat adalah memperbaiki kondisi manusia, baik jasmani, rohani ataupun akal, sosial dan
bukan semata-mata memberantas penyakit.
Pengertian pola hidup menurut Soekidjo yang dimaksud pola hidup adalah suatu
gaya hidup dengan memperhatikan faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi kehidupan
sehari-hari. Kondisi tubuh yang sehat akan membuat imunitas kuat, sehingga membantu
tubuh terhindar dari infeksi virus. Menjaga kesehatan tak selalu harus dilakukan dengan cara
rumit. Berikut sejumlah cara sederhana untuk menuju hidup yang lebih sehat.
METODE
Kegiatan dalam penyuluhan ini berbentuk penyampaian materi tentang Cara Menerapkan
Pola Hidup Sehat Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal”menggunakan metode presentasi
dengan media presentasi dan zoom. Pelaksaanaan kegiatan webinar dilaksanakan pada hari
Selasa tanggal 16 November 2021 pukul 14.00-15.00 dengan peserta 25 siswa Mts Istiqlal
menggunakan media Zoom.
Tabel 1. Susunan Acara

Waktu Acara
14.00 – 14.05 Pembukaan oleh MC/Moderator
14.05 – 14.20 Sambutan Pengampu Abdimas
14.20 – 14.30 Sambutan dari Ketua Pelaksana
14.30 – 14.45 Penyampaian Materi
14.45 – 14.55 Diskusi Tanya Jawab
Absensi
14.55 – 15.00 Penutupan dan Foto Bersama

Pengukuran antusiasme serta pengetahuan peserta diukur dengan menggunakan kuesioner


yang berisi pertanyaan. Antusieasme peserta yang luar biasa dibuktikan dengan jawaban dari
pertanyaan yang telah diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Pengetahuan peserta
dibuktikan dengan adanya posttest serta pretest yang diberikan panitia kepada peserta, ada
peserta yang sudah mengetahui mengenai materi yang akan disampaikan dan ada pula peserta
yang belum memahami materi apa yang akan disampaikan, karena itu panitia memberikan
pretest serta posttest untuk mengetahui tingkat pengetahuan pesserta mengenai “Cara
Menerapkan Pola Hidup Sehat Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal”.
Tabel 2. Pertanyaan Pretest dan Posttest

No Pertanyaan Pretest dan Posttest


1 Apakah kamu tahu apa itu Pertumbuhan?
2 Apakah kamu tahu apa itu Perkembangan?
3 Apakah kamu tahu Cara Pola Hidup Sehat yang Optimal?

Tabel 3. Panitia Webinar Kelompok 2

NO NAMA PANITIA NPM


1 Riski Inriany Piodo 1943057067
2 Riski Inriany Piodo 2043057013
3 Dewi Gita Djumading 2043057014
4 Elisabeth Simarmata 2043057016
5 Herni Farida 2043057017
6 Rita Dwi Jarwati 2043057018
7 Hanida Lailatul Fitri 2043057019
8 Ahmad Rifki Fatoni 2043057021
9 Fauzi Januardi Rahman 2043050030
10 Maeesa Putri Lathiifah 2143057011

HASIL DAN PEMBAHASAN


Berikut kami lampirkan hasil dari kegiatan webinar dengan tema “Cara Menerapkan Pola
Hidup Sehat Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal” pada anak-anak MTS Istiqlal Jakarta
Pusat pada hari Selasa, 16 November 2021 melalui media onlie Zoom Meeting.
100% peserta mengikuti penyuluhan kesehatan tentang " Mengenal Hutan Bakau Dan
Manfaatnya” dengan sangat antusias sampai dengan selesai.

Lampiran 1
Lampiran 2

B. Pembahasan
Kegiatan webinar yang diselenggarakan oleh mahasiswa/i Universitas 17 Agustus
1945 Jakarta pada hari Selasa tanggal 16 November 2021 via Zoom Meeting membawakan
materi tentang “Cara Menerapkan Pola Hidup Sehat Agar Tumbuh Kembang Anak Optimal”
yang sasarannya ditujukan pada anak-anak murid MTS Istiqlal Jakarta Pusat.
Factor Genetik diturunkan dari orang tua ke anak atau keturunannya. Gen juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup. Gen sendiri
mengatur semua aktivitas sel termasuk pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup.
Mulai dari warna kulit, rambut hingga sifat makhluk hidup itu sendiri.
Perilaku hidup sehat dan bersih anak dapat terlihat di rumah selama masa pandemi
covid-19 seperti saat ini. Pembiasaan pola hidup sehat dan bersih yang diterapkan pada anak
di rumah berbeda-beda, cara guru membiasakan pola hidup sehat dan bersih kepada anak pun
berbeda pula. Pengetahuan tentang pola hidup sehat dan bersih pada anak perlu diberikan
sejak dini. Pengetahuan yang diberikan pada anak sejak dini diharapkan mampu membentuk
kesadaran diri pada anak terkait pentingnya membiasakan pola hidup sehat dan bersih.

Pola hidup sehat dan bersih merupakan latihan yang dipraktekkan secara sadar
sebagai hasil belajar untuk menolong diri sendiri dan keluarga dalam bidang
kesehatan(Wiranata, 2020). Membiasakan pola hidup sehat dan bersih pada anak usia dini
mampu menciptakan individu yang mandiri dalam mencapai kesehatan(Yufiarti et al., 2019).

Pembiasaan perilaku hidup sehat dan bersih mewujudkan keluarga yang sehat
sehingga meningkatkan kesehatan fisik, mental, spiritual dan sosial yang baik (Arifin et al.,
2015). Membiasakan pola hidup sehat dan bersih ini digunakan untuk menjaga,
meningkatkan kesehatan, menghindari atau mencegah penyakit, melindungi diri dari
berbagai penyakit, dan berpartisipasi dalam meningkatkan kualitas kesehatan (Suyatmin &
Sukardi, 2018).

Tubuh yang sehat diperoleh dari aktivitas fisik,konsumsi makanan pokok, sayuran,
dan buah-buahan, serta menjaga kebersihan (Suyatmin & Sukardi, 2018). Pembiasaan pola
hidup sehat sangat tepat dibiasakan sejak dini dikarenakan pada usia kurang dari 5 tahun
rentan terhadap virus dan penyakit (Clark et al., 2016).

Semakin menyebarnya virus covid-19 saat ini merupakan saat yang tepat untuk
melindungi dan meningkatkan kesehatan. Makan sehat sangat penting untuk menjaga sistem
kekebalan tubuh dalam kondisi prima. Pembiasaan pola hidup sehat dan bersih yang
diterapkan pada anak usia dini melalui berbagai cara yang sederhana dan mudah dipahami
oleh anak.

Pembiasaan pola hidup sehat dan bersih dapat dilihat dengan membiasakan olahraga
teratur, berisitirahat yang cukup dan memakan-makanan yang bergizi. Hasil wawancara
dengan empat orang guru dapat disimpulkan bahwa guru selalu mengingatkan anak untuk
melakukan pola hidup sehat dan bersih dengan cara memberikan kegiatan kepada anak
melalui orangtua anak. Guru mengirimkan video kegiatan kepada anak kemudian anak
menirukan kegiatan guru, sebagai bukti orangtua merekam kegiatan anak dan mengirimkan
kembali kepada guru.

Pembiasaan pola hidup sehat dan bersih pada anak dapat diterapkan dengan metode
pemodelan yaitu teknik yang dilakukan dengan memberikan contoh kepada anak kemudian
anak secara langsung mempraktekkan apa yang telah dicontohkan oleh guru atau orangtua
(Arifiyanti & Prasetyo, 2018). Sebagai contoh seperti guru mengirimkan video tata cara
mencuci tangan dengan baik dan benar kemudian anak mengikuti instruksi dari guru,
orangtua merekam kegiatan anak kemudian di kirimkan kembali kepada guru.

Cara kita agar bisa menerapkan pola hidup sehat agar bisa bertumbuh kembang anak
agar optimal itu dengan cara olahraga teratur, makanan yang bergizi dan juga minuman yang
menyehatkan tubuh.
Untuk membentuk pola hidup sehat pada anak, bukan hanya menjadi tugas
orangtua semata, melainkan juga sekolah. Bila anak luput memperoleh pendidikan
tentang pola hidup sehat di sekolah dan di rumah, maka pola hidup yang tidak sehat
dapat menggagalkan pembentukan hari depan dengan sosok tubuh yang sehat.
Tentu saja, dibandingkan dengan sekolah, maka orangtua mempunyai peran yang
lebih besar dalam pembentukan pola hidup sehat ini. Ingat, orangtua adalah pendidik yang
pertama dan utama.
Ada beberapa hal yang perlu diajarkan pada anak untuk mengembangkan
perilaku sehat, yaitu menjaga kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan, dan
menjauhi hal-hal yang berbahaya untuk kesehatan. Nah, buku ini akan menguraikan dengan
lengkap dan tuntas, apa saja perilaku sehat yang dapat orang tua ajarkan kepada anak usia 2-4
tahun.
Manfaat Mengembangkan Perilaku Sehat Sejak Dini Perilaku sehat yang diajarkan
sejak dini akan membentuk pola hidup sehat di kemudian hari. Anak akan terbiasa dengan
perilaku sehat yang tidak mudah hilang pada tahapan perkembangan selanjutnya.
Apabila anak telah memiliki pola hidup sehat, maka mereka akan:
1) Terbebas dari serangan berbagai macam penyakit yang sering terjadi pada anak,
seperti diare, demam, batuk/pilek, campak. TBC, infeksi telinga, dan penyakit kulit
2) Terlindungi dari potensi kecelakaan yang selalu ada di lingkungan sekitar
mereka, seperti terjatuh, tenggelam, keracunan, tertusuk benda tajam atau duri.
3) Berbagai kemampuan yang dimiliki anak akan tergali dan dapat dikembangkan
dengan baik, sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang optimal.

Cara Anak Belajar Mengembangkan Perilaku Sehat


1. Kelompok anak usia 2-4 tahun memiliki kemampuan belajar yang sangat cepat. Anak
belajar dari bagaimana orang dewasa memperlakukan mereka. Jika ibu-ayah membiasakan
perilaku sehat sejak dini, maka anak pun akan terbiasa dengan perilaku sehat tersebut.
Misalnya, ibu-ayah membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum makan, maka
kebiasaan tersebut akan menetap sampai tahap perkembangan selanjutnya.
Anak juga belajar dari apa yang mereka lihat, dengar, dan dari pengalaman
tentang suatu kejadian. Anak belajar melalui pengamatan mereka terhadap suatu
kegiatan yang dilakukan ibu-ayah atau gurunya. Anak belajar dari apa yang mereka dengar
dari orangtua dan orang-orang sekitar mereka serta lingkungannya. Anak akan meniru
kegiatan ibu-ayah sehingga mereka memperoleh pengalaman tentang suatu kegiatan.
Melihat, mendengar, dan meniru suatu kegiatan yang terjadi berulang kali akan
membentuk pola tertentu pada anak sehingga mereka mahir melakukan kegiatan tersebut.
Ibu-ayah hendaknya dapat memberikan contoh-contoh perilaku sehat pada anak sehingga
mudah ditiru dan diikuti oleh anak. Lakukan dengan cara-cara yang menarik dan
menyenangkan, seperti bermain. Ingat, dunia anak adalah dunia bermain.
Melalui permainan, anak akan merasa senang dalam meniru sehingga mau
melakukan perilaku sehat tersebut.

Menjaga Kebersihan Lingkungan


Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat kerja atau
bermain, dan sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dapat diperoleh dengan cara mengelap
pintu dan jendela maupun perabotan rumah tangga, menyapu rumah dan mengepel
lantai, mencuci peralatan makan dan memasak, membersihkan ruangan dari debu
dan serangga, membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah
pada tempatnya.
Kebersihan lingkungan dimulai dari membersihkan halaman dan selokan serta
jalan di depan rumah dari sampah. Anak dapat diajarkan tentang kebersihan lingkungan
ini sejak dini. Kegiatan paling sederhana yang dapat dilakukan anak adalah membuang
sampah pada tempatnya; meletakkan sepatu pada tempatnya; meletakkan peralatan
makan yang kotor pada tempatnya; menggunakan alas kaki jika hendak keluar rumah;
menutup mulut pada saat batuk dan bersin; menjauhi asap rokok, asap dapur, asap
pembakaran sampah, asap kendaraan bermotor; membersihkan mainan; serta buang air
besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) di WC.
Selain itu, ibu-ayah dapat melibatkan ananda dalam kegiatan-kegiatan terkait
dengan pemeliharaan kebersihan lingkungan seperti merapikan mainan, menyapu
rumah, menyapu halaman, mengepel rumah, dan lain-lain.
Kegiatan yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan lingkungan:
membuang sampah pada tempatnya, meletakkan sepatu pada tempatnya, menutup mulut pada
saat batuk dan bersin, menjauhi asap rokok, asap dapur, asap pembakaran sampah, asap
kendaraan bermotor, menbersihkan mainannya, dan buang besar dan kecil di WC

Menjaga Kebersihan Diri


Yang dimaksud kebersihan diri adalah kebersihan anggota tubuh dan paka
ian. Adapun kegiatan untuk menjaga kebersihan diri adalah sebagai berikut.
Mandi Kegiatan mandi dilakukan minimal 2 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan
sore. Anak dimandikan dengan menggunakan sabun dan air bersih.
Berikut cara memandikan anak usia 2-4 tahun:
1. Bersihkan wajah anak dengan air bersih. Dimulai dari bagian kening, pipi, hidung,
area sekitar bibir, lalu dagu. Setelah itu, bersihkan mata dari bagian dalam mata
kearah luar dengan usapan yang lembut. Selanjutnya yang terakhir, bersihkan
daun telinga dan bagian belakang telinga.
2. Siram seluruh tubuh anak dengan air bersih.
3. Gunakan waslap yang telah dibasahi dengan air bersih dan sabun untuk
membersihkan:
a. bagian badan atas, mulai leher, dada, perut, punggung, dan bokong;
b. tangan, mulai ketiak, lengan atas, lengan bawah, telapak tangan, kuku, dan
sela-sela jari-jari.
c. kaki, mulai selangkangan, paha, tungkai, telapak kaki, kuku, dan sela-sela
jari-jari kaki.
4. Gunakan waslap baru yang telah dibasahi air bersih dan sabun, lalu bersihkan
bagian kemaluan. Pada anak perempuan, bersihkan daerah kemaluan dari arah depan
5. Setelah disabuni dan digosok, seluruh tubuh dibilas dan dibersihkan secara
cermat sehingga sisa-sisa sabun tidak tertinggal di tubuh anak. Berikutnya,
keringkan seluruh badan anak dengan menggunakan handuk bersih dan lembut.
6. Setelah seluruh badan kering, dapat diberikan bedak atau pelembap untuk
mencegah kulit kering. Penting diperhatikan, bagian kemaluan jangan sampai
terkena bedak/pelembap karena dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Kebutuhan Tidur dan Beraktivitas


Seiring dengan bertambahnya usia, kebutuhan tidur seseorang semakin berkurang.
Jika sewaktu bayi, sebagian besar waktu anak dihabiskan dengan tidur, maka sekarang
tidak lagi. Malah, setelah usia 3 tahun, kebanyakan anak tidak lagi tidur siang.
Adanya perubahan kebutuhan tidur ini disebabkan anak telah “berubah” menjadi
sosok yang sangat aktif. Ini terjadi karena anak tengah mengembangkan seluruh
kemampuan yang ada di dalam dirinya, termasuk memuaskan rasa ingin tahunya yang
besar.
Masalah tidur muncul terutama ketika anak mau berangkat tidur. Biasanya karena
takut akan perpisahan dengan ibu-ayah. Kebiasaan sebelum tidur, seperti berdoa dan
membaca cerita, dapat membantu menghilangkan rasa tak aman sebelum tidur ini. Ada
pula anak yang membawa benda-benda kesayangannya, seperti mainan, selimut atau bantal
khusus, Ibu sedang menemani anak berangkat tidur. Ibu mengajak anak untuk berdoa
sebelum tidur sebagai teman tidurnya.
Tak mengapa karena hal ini bisa membantu anak untuk bisa tidur dengan nyaman
dan aman. Anak juga butuh beraktivitas. Seperti sudah disinggung di atas, anak usia ini
sangat aktif karena ia tengah mengembangkan seluruh kemampuan yang ada di dalam dirinya
agar ia dapat tumbuh dan berkembang dengan baik sehingga kelak menjadi anak yang
berkualitas.
Oleh karena itu, berikanlah kegiatan-kegiatan yang dapat merangsang seluruh
kemampuannya itu, baik dari aspek gerak, kecerdasan, bahasa, maupun sosial-
emosionalnya. Semua kegiatan itu dapat dilakukan di rumah dan di sekolah, tentu dengan
cara-cara yang menyenangkan.
Mencegah Kecelakaan Kecelakaan menyebabkan lebih banyak kematian pada
anak usia 1-4 tahun. Faktor utama meningkatnya kecelakaan pada anak adalah
perkembangan pergerakan yang cepat dan tidak disadarinya bahaya dalam lingkungan.
Kecelakaan yang sering terjadi pada anak adalah jatuh, tenggelam, tertelan benda
asing, luka bakar dan tertusuk duri tanaman atau benda tajam. Agar anak terhindar dari
kecelakaan, ibu-ayah harus melindungi anak dari bahan dan benda berbahaya seperti
obat-obatan, sabun, detergen, minyak tanah, racun serangga, mercon, pisau, colokkan
listrik, kabel, kompor, setrikaan, termos air panas, dan lainnya. Hindari anak bermain dekat
sumur, kolam, sungai, dan jalan raya.
Minta anak menggunakan alas kaki pada saat keluar rumah. Ibu-ayah atau
orang dewasa lain di dalam keluarga agar selalu mendampingi anak usia ini di mana pun ia
berada, sehingga dapat mencegah hal-hal yang tak diinginkan terjadi.
DAFTAR RUJUKAN
1. https://docplayer.info/283676-Perilaku-sehat-pada-anak-usia-dini.html
2. https://obsesi.or.id/index.php/obsesi/article/view/542
3. Arifin, S., Heriyani, F., Rahman, F., & Anhar, V. Y. (2015). Cultural Study on the
Behavior of Clean and Healthy in Order of Household in Order to Increase Health
Status in South Kalimantan. Asian Journal of Applied Sciences, 03(03), 10
4. Inderan, S. R., & Wayan Weta2. (2018). Correlation between clean and healthy
lifestyle behavior of mother with the incident of diarrhea in toddlers at working area
of Puskesmas I Negara, JembranaBali. Volume 9(Number 3: 14-20).
https://doi.org/doi: 10.15562/ism.v9i3.180

Anda mungkin juga menyukai