Anda di halaman 1dari 3

7.

Suksesi

Rekan-rekan mahasiswa,

Topik yang akan kita bahas kali ini adalah tentang Perkembangan Ekosistem. Topik
ini berkaitan dengan modul 5, dan saya harap Anda sudah membaca sebelumnya
tentang topik ini.

Manusia sangat tergantung kepada ekosistem. Manusia mengambil kebutuhan


hidupnya, seperti makanan, minuman dari ekosistem. Dengan bertambahnya jumlah
penduduk bertambah pula kebutuhan manusia. Bahkan adanya perkembangan
teknologi juga menjadikan semakin mudah bagi manusia untuk mengambil
sumberdaya alam. Sejak lebih dari 50 tahun yang lalu manusia menyebabkan
dampak yang sangat besar terhadap ekosistem dan lingkungan. Dampak tersebut
menyebabkan lingkungan mengalami degradasi (penurunan kualitas).

Perubahan suatu ekosistem dinamakan dengan suksesi. Peristiwa suksesi akan


selalu terjadi pada suatu ekosistem. Karena seperti Anda pelajari di dalam modul
bahwa, ekosistem tidaklah statis tetapi selalu berubah. Perubahan ekosistem dapat
terjadi secara alami ataupun tidak alami. Secara alami, misalnya terjadinya gunung
meletus, tsunami, atau bencana alam lainnya. Namun demikian peristiwa yang tidak
alami dapat terjadi karena adanya pembakaran hutan dan penebangan pohon
secara besar-besaran, dan dibukanya hutan menjadi lahan pertanian.

Cobalah Anda identifikasi peristiwa lain yang Anda ketahui tentang suksesi alami dan
tidak alami!!. Menurut Anda apakah pemanasan global dapat menyebabkan suksesi
terhadap ekosistem?

Jika sebuah ekosistem sudah berubah, apakah dapat kembali seperti


semula?
Tentu saja, namun kegiatan yang membuat ekosistem tersebut harus berhenti
(penebangan, pembakaran, peristiwa gunung meletus, dsb). Nah jika sudah berhenti
kegiatan yang menyebabkan perubahan, maka berangsur-angsur ekosistem akan
memperbaiki dirinya kembali menjadi seperti semula. Secara bertahap ekosistem
tersebut akan berubah menjadi stadium mantap.

16
Berapa waktu yang diperlukan oleh sebuah ekosistem untuk menjadi
stadium mantap?
Seperti yang sudah Anda baca, bahwa ekosistem tidak berkembang menjadi stadium
mantap dalam sekejap, namun melalui berbagai tahapan (sere). Anda juga tentunya
masih ingat dengan berbagai tahapan perkembangan ekosistem, seperti pioneer
stage, cereal stage, dan klimaks? Namun demikian belum lengkap rasanya jika kita
mempelajari tentang perkembangan ekosistem tanpa melihat keseimbangan dan
ketidakseimbangan ekosistem.

Contoh kegiatan yang dapat menyebabkan suksesipada suatu


ekosistem

Mungkin jika Anda melihat tanaman yang hidup di tengah kolam, dengan kelopak
bunga berwarna ungu dan warna ungu keputihan pada bagian tengahnya, kita akan
berkata dalam hati"betapa indahnya bunga tersebut". Beberapa tanaman yang
hampir semua berbunga memenuhi sekitar separuh bagian kolam, menambah asri
pemandangan sejauh mata memandang. Tanaman yang berbunga indah tersebut
sering kita sebut dengan eceng gondok, Euchornia crassipes.
Kita tidak menyadari bahwa tanaman berbunga indah yang semula sengaja kita
tanam tersebut dapat menimbulkan petaka bagi ekosistem kolam. Hal ini juga dapat
terjadi pada ekosistem perairan lainnya (danau, sungai, sawah, dsb).
Perkembangannya yang cepat, ibarat penyakit kanker yang lama kelamaan akan
menggerogoti perairan tersebut. Dalam waktu 8 bulan tanaman eceng gondok dapat
berkembang dari 10 menjadi 600.000 tanaman. Di samping itu karena sistem
perakarannya yang berkembang pesat, dapat menyebabkan pendangkalan pada
perairan. Perkembangannya yang sangat pesat dapat menyebabkan kematian
spesies lainnya yang hidup pada perairan tersebut, karena selain tempat hidupnya
menjadi terbatas juga terjadi persaingan zat atau nutrisi makanan dan sinar matahari
yang terpenetrasi ke dalam kolam, yaitu persaingan antara oganisme kolam dengan
eceng gondok. Keadaan tersebut dapat kita sebut bahwa kehadiran eceng gondok
menyebabkan ketidakstabilan suatu ekosistem.

Bahan diskusi:
Apakah yang dimaksud dengan ekosistem yang tidak stabil ? Apakah pengertian
stabilitas ekosistem tersebut berarti bahwa antar komponen biotik (produsen,

17
konsumen, dan dekomposer) hidup dengan "rukun dan damai" tidak saling berebut
atau bersaing satu dengan lainnya ?. Apa yang akan terjadi jika suatu ekosistem
berada dalam keadaan tidak stabil ?.
Apa yang terjadi jika keseimbangan ekosistem terusik ? Apakah ekosistem yang
telah rusak dapat kembali seperti semula ?

Untuk dapat menjawab pertanyaan tersebut, marilah kita diskusikan topik ini.
Dalam membahasnya perlu juga Anda lihat komponen penyusun ekosistem, seperti
jumlah total dan keragaman spesies yang ada di dalamnya, interaksi yang terjadi
antar organisme, banyak sedikit pertambahan jumlah populasinya, dsb.

Selamat belajar !!

Tutor
Yuni Tri Hewindati

REFERENSI
1. Chiras, D. 1991. Environmental Science; Action For a Sustainable Future.
The Benjamin/Cummings Publishing Company, Inc.
2. Utomo, S.W. dan Rizal, R., 2006. Ekologi, Universitas Terbuka, Jakarta.

18

Anda mungkin juga menyukai