Anda di halaman 1dari 7

Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor

Kali Besar,
Jakarta Barat)

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA KOTA TUA SEBAGAI SALAH


SATU UPAYA PELESTARIAN URBAN HERITAGE STUDI KASUS :
KORIDOR KALI BESAR, JAKARTA BARAT

Sugihartoyo1, Wahyu Agung Widagdo1


1
Jurusan Teknik Planologi – Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jln. Arjuna Utara Tol Tomang Kebun Jeruk, Jakarta 11510
sugihartoyo1974@yahoo.com

Abstrak
Koridor Kali Besar merupakan salah satu urban heritage district atau kawasan kota tua di Jakarta.
Urban Heritage hadir sebagai kesatuan dari aspek fisik suatu bangunan, ruang publik dan
morfologi kota yang diwariskan untuk generasi saat ini dan yang akan datang. Keberadan urban
heritage sebagai warisan sejarah dan kebudayaan dapat menunjukkan identitas asli sebuah kota.
Namun seiring dengan berjalannya waktu, Jakarta berkembang mengikuti pola keinginan
masyarakat tanpa memperhatikan eksistensi akar sejarah dan kebudayaan yang ada. Keberadaan
urban heritage semakin tersingkir dan terlupakan akibat modernisasi yang terjadi. Padahal apabila
dikelola dan dimanfaatkan secara tepat, tidak menutup kemungkinan urban heritage tourism dapat
menjadi sumber pendapatan daerah yang dapat mendorong pertumbuhan perekonomian kota.
Pemerintah DKI Jakarta termasuk lambat dalam usaha pengembangan Kawasan Kota Tua Jakarta,
termasuk Kawasan Kali Besar. Selama lebih dari 30 tahun, rencana revitalisasi kota tua hanya
menjadi sekedar wacana, tanpa ada realisasi yang berarti. Kendala-kendala yang dihadapi dalam
usaha pengembangan kawasan kota tua yang telah dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta antara
lain produk unggulan yang kurang berkembang, penurunan kualitas dan kuantitas bangunan di
kawasan kota tua, kurangnya SDM yang berkualitas, kurangnya sarana-prasarana, kurangnya
promosi dan kurangnya peran serta masyarakat. Agar usaha pengembangan dapat berhasil,
diperlukan strategi pengembangan yang tepat. Studi ini bertujuan untuk menentukan strategi
pengembangan urban heritage tourism yang paling tepat, yang dapat diterapkan di Koridor Kali
Besar. Variabel penelitian yang digunakan mencakup beberapa aspek, yaitu kondisi fisik
bangunan, sarana dan prasarana penunjang kegiatan, lalu lintas serta aksesibilitas, dan kondisi
lingkungan, baik alamiah maupun buatan, termasuk di dalamnya kondisi kebersihan, keamanan
dan kenyamanan lingkungan. Penilaian dilakukan melalui pengamatan langsung, penyebaran
kuesioner dan wawancara. Didukung dengan data-data sekunder yang diperoleh. Data-data
variabel penelitian yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan menggunakan analisis
SWOT. Analisis SWOT merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menyusun suatu
strategi. Strategi diperoleh dengan cara melakukan analisis internal dan eksternal untuk
mengetahui faktor-faktor strength, weakness, opportunity serta threat yang dimiliki oleh obyek
studi. Kemudian tiap faktor dimasukkan kedalam mariks SWOT sehingga keluarlah strategi
pengembangan SO, ST, WO dan WT yang diharapkan.

Kata Kunci: Pariwisata, Urban Heritage, Analisis SWOT

Pendahuluan dapatkan rempah-rempah, sehingga mendapat julu-


Kawasan Kota Tua Jakarta, dahulu dikenal kan sebagai The “Queen of The East”.
dengan sebutan Oud Batavia merupakan bagian Salah satu kawasan kota tua, cermin sejarah
penting dalam sejarah pembentukan dan perkem- Kota Jakarta yang berpotensi untuk dikembangkan
bangan Kota Jakarta. Kota Tua merupakan pusat menjadi kawasan wisata kota tua adalah Kali Besar
kegiatan ekonomi dan pusat kegiatan pemerintahan atau De Groote Rivier. Kawasan ini dibagi dua oleh
baik pada masa kekuasaan Pangeran Jayakarta, aliran Sungai Ciliwung menjadi Jl. Kali Besar
Potugis, Belanda dan Cina. Bahkan pada masa Timur dan Jl. Kali Besar Barat. Sebagai pusat
Kolonialisme Belanda, Batavia dikenal sebagai benteng Kota Batavia, pada masing-masing ruas
pelabuhan yang sangat ramai dan bayak didatangi jalan tersebut berjajar situs peninggalan Kota Tua
pelaut-pelaut dan pedagang asing untuk men- Batavia berupa bangunan-bangunan dari abad 17
70 Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010
Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar,
Jakarta Barat)

dan 18. Sejumlah bangunan yang saat ini masih merupakan aset peradaban masa lalu yang punya
berdiri dengan ciri khas bangunan Eropa tempo dulu nilai jual dari sisi pariwisata.
adalah Gedung Asuransi Lloyd, Standard Chartered Dari rumusan masalah tersebut kemudian
Bank, PT. Samudra Indonesia, PT. Bhanda, Graha muncul pertanyaan-pertanyaan yang kemudian
Raksa, dan Toko Merah. menjadi pertanyaan penelitian dan ingin diden-
Pemda DKI terus berupaya untuk menjadi tifikasi di dalam studi ini, yaitu :
kawasan kota tua ini sebagai salah satu tujuan 1. Potensi apa yang masih dimiliki oleh wilayah
wisata. Tapi sejauh ini Kali Besar belum berhasil studi yang dapat dikembangkan?
meraih banyak pemasukan baik dari para wisatawan 2. Kendala-Kendala apa saja yang menjadi
mancanegara maupun domestik. Salah satu penghambat dalam usaha-usaha pengembangan
penyebabnya adalah banyaknya gedung tua yang yang pernah dan akan dilakukan?
tidak terawat. Padahal untuk mendukung kegiatan 3. Bagaimana strategi pengembangan urban heri-
wisata, di sini telah didirikan hotel berbintang lima, tage tourism yang paling tepat guna meng-
Omni Batavia. hidupkan kembali wilayah studi sebagai upaya
Namun tampaknya usaha ini juga kurang pelestarian Urban Heritage?
memberikan hasil yang menggembirakan. Para
tamu hotel tidak tahan duduk berlama-lama ditepi Tujuan Penelitian
Ciliwung meskipun sudah diberi tempat-tempat Tujuan penelitian ini adalah untuk me-
duduk dan lampu taman karena airnya kotor dan nyusun strategi pengembangan urban heritage
berbau. tourism yang dapat menyatukan seluruh aktivitas
Selama lebih dari 30 tahun program itu modern dengan potensi urban heritage yang ada di
dicanangkan, tetapi tidak menghasilkan apa-apa. wilayah studi berdasarkan potensi serta perma-
Baru setelah 30 tahun lebih, tepatnya pada perte- salahan yang ada, guna menghidupkan kembali
ngahan tahun 2006, Pemerintah Provinsi Jakarta Koridor Kali Besar sebagai upaya pelestarian Urban
mulai menunjukkan keseriusannya dalam Heritage.
menghidupkan kembali kawasan Kota Tua Jakarta. Sedangkan sasaran penelitiannya adalah :
Hal ini ditandai dengan pembangunan semipedes- 1. Mengidentifikasi potensi yang dimiliki wilayah
trian untuk mengawali proyek Revitalisasi Kota Tua studi yang masih dapat dikembangkan.
Jakarta pada tanggal 27 Agustus 2006 lalu sebagai 2. Mengidentifikasi kendala yang menjadi peng-
program unggulan yang dimaksud guna menekan hambat dalam usaha pengembangan yang pernah
arus lalu lintas sehingga memudahkan para pejalan dan akan dilakukan pada wilayah studi.
kaki menikmati Kota Tua.
Melihat lambatnya usaha yang dilakukan Merumuskan strategi pengembangan urban
pemerintah DKI dalam mengembangkan kawasan heritage tourism yang tepat guna menghidupkan
kota tua menjadi kawasan wisata, mendorong kembali wilayah studi.
peneliti untuk melakukan studi ini, untuk lebih jauh
mengidentifikasi kendala-kendala yang dihadapi Metode Penelitian
pemerintah maupun pihak-pihak lain yang terkait Teknik pengumpulan data
dalam upaya-upaya pengembangan yang telah Dalam penelitian ini, data yang diperlukan
dilakukan sehingga dapat dijadikan masukan atau meliputi data primer dan data sekunder. Data primer
pertimbangan dalam penyusunan strategi pengem- yang diperlukan antara lain :
bangan yang tepat ke depan , sesuai dengan potensi, 1. Data gambaran kondisi eksisting fisik ba-
permasalahan, serta aktivitas yang berkembang di ngunan, serta kondisi lingkungan sekitar daerah
kawasan tersebut saat ini. obyek studi.
2. Atraksi serta aktivitas wisata yang ada
3. Ketersediaan serta kondisi akomodasi
Rumusan Permasalahan 4. Ketersediaan serta kondisi fasilitas pendukung:
Dari fakta-fakta yang telah dikumpulkan, 5. Kondisi sarana transportasi
dapat disusun rumusan permasalahan pada 6. Ketersediaan serta kondisi prasarana pendu-
penelitian ini, yaitu: Degradasi kualitas dan kuan- kung:
titas lingkungan beserta bangunan-bangunan tua di 7. Elemen kelembagaan
sepanjang Koridor Kali Besar yang termasuk 8. Penilaian serta keinginan masyarakat terhadap
kedalam kawasan cagar budaya akibat modernisasi kondisi lingkungan obyek studi, termasuk
dan tuntutan pasar, sementara kawasan ini
Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010 71
Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar,
Jakarta Barat)

didalamnya faktor kebersihan, keamanan, ke- Penggunaan teknik analisis SWOT dimak-
nyamanan lingkungan sudkan untuk mengetahui faktor-faktor internal
9. Kendala-kendala yang dihadapi dalam usaha- yaitu strength (kelebihan) dan weakness (kelema-
usaha pengembangan yang pernah dilakukan han), maupun faktor eksternal yaitu opportunity
(peluang/kesempatan) serta threat (ancaman/
Data-data mengenai kondisi eksisting di- tantangan) apa saja pada rencana atau program pe-
dapatkan dengan melakukan survey lapangan secara ngembangan wisata kota lama di wilayah studi,
langsung, sedangkan informasi mengenai penilaian berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari
serta keinginan dari masyarakat terhadap kondisi survey primer maupun sekunder. Hasil analisis ini,
bangunan dan lingkungan wilayah studi diperoleh diharapkan dapat menjadi acuan guna menyusun
dari penyebaran kuesioner terhadap masyarakat arahan serta strategi yang tepat dalam pengem-
umum yang pada saat survey dilakukan, sedang bangan urban heritage tourism di kawasan studi.
berada di sekitar Koridor Kali Besar, baik masya-
rakat yang berdomisili di wilayah studi, maupun Identifikasi Faktor Internal
masyarakat pendatang, misalnya melakukan pe- S (Strength)
kerjaan atau kegiatan lain di wilayah studi, bahkan S.1 Undang-Undang dan SK Gubernur
yang hanya sekedar melintasi atau berkunjung ke S.2 Bangunan-bangunan tua di sepanjang Koridor
wilayah studi. Kali Besar
Untuk data mengenai kondisi elemen ke- S.3 Memiliki beberapa bangunan bernilai sejarah
lembagaan yang terkait serta usaha-usaha mengem- tinggi.
bangkan yang telah atau sedang dilakukan berikut S.4 Lokasi yang strategis
kendala-kendala yang dihadapi, didapatkan dengan Tersedianya fasilitas penginapan berbintang 5,
cara wawancara kepada pihak-pihak atau instansi- rumah makan dan parkir yang baik sebagai fasilitas
instansi yang terkait dalam ruang lingkup penelitian, pendukung kegiatan wisata.
yang antara lain adalah Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan DKI Jakarta, W (Weakness)
Sedangkan data sekunder berupa data W.1 Penurunan kualitas dan kuantitas bangunan.
statistik mengenai kondisi pariwisata DKI Jakarta W.2 Kurangnya daya tarik wisata
didapatkan dari instansi yang terkait. W.3 Badan sungai yang dipenuhi sampah
W.4 Kurangnya tingkat keamanan pada malam
Pemilihan Stakeholder hari.
Stakeholder utama adalah pihak Pihak Pe-
merintah, dalam hal ini Dinas Pariwisata dan Identifikasi Faktor Eksternal
Kebudayaan DKI Jakarta. Pemilihan ini dilakukan O (Opportunity)
karena hanya pihak Pemerintah yang mempunyai O.1 Dukungan dari masyarakat DKI Jakarta
kewenangan untuk membuat strategi dan mengem- O.2 Dukungan dari organisasi peduli kota tua
bangkan Kawasan Kali Besar menjadi salah satu O.3 Pemanfaatan SDM yang berkompeten serta
satu tujuan wisata kota tua di DKI Jakarta. berkualitas
O.4 Pengadaan busway hingga ke Kawasan Kota
Teknik Analisis (Jakarta Barat)
Berdasarkan jenis penelitian serta jenis O.5 Berdekatan dengan beberapa ODTW yang
variable yang akan diamati dalam penelitian ini, bervariatif jenisnya.
maka penelitian ini termasuk jenis analisis kua-
litatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengkaji T (Threat)
informasi tentang aspek-aspek kualitatif (tak
terukur) pada sistem manusia, fisik, sosial dan po- T.1 Bangunan tua yang tidak terawat
litik, serta kaitan timbal balik antar sistem tersebut. T.2 Dampak atraksi dan aktivitas wisata terhadap
Sedangkan teknik analisis yang digunakan adalah kelestarian lingkungan
analisis SWOT. T.3 Kurangnya promosi yang dilakukan baik
SWOT adalah perangkat umum yang di- melalui media cetak maupun media elektronik
desain dan digunakan sebagai langkah awal dalam dalam hal memperkenalkan Kawasan Kali
proses pembuatan keputusan dan sebagai peren- Besar sebagai kawasan yang memiliki potensi
canaan strategis dalam berbagai terapan. urban heritage tourism.

72 Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010


Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar,
Jakarta Barat)

Analisis Faktor Internal Jangka Pendek digunakan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
DKI Jakarta dalam jangka pendek adalah strategi
Tabel 1
IFAS Untuk Jangka Pendek
yang memanfaatkan kekuatan (Strenght) dan me-
manfaatkan peluang (opportunity)
Faktor-faktor Strategi
Bobot Rating 2x3
Internal Grand strategi untuk jangka pendek
(1) (2) (3) (4) Dari hasil analisis menggunakan matrik
SWOT terhadap identifikasi faktor internal dan
Kekuatan (S) :
faktor eksternal sebagaimana dijelaskan sebelum-
1. Regulasi yang 14 3 0,42 nya, maka diketahui bahwa strategi yang dipilih
mengatur tentang untuk jangka pendek adalah S-O yaitu strategi yang
pelestarian benda- mampu memanfaatkan kekuatan dan peluang.
benda cagar budaya.
Analisis Faktor Eksternal Jangka Pendek
2. Adanya bangunan-
bangunan tua di 15 4 0,60 Tabel 2
wilayah studi. EFAS Untuk Jangka Pendek
3. Adanya bangunan Faktor-faktor Strategi Eksternal Bobot Rating 2x3
yang memiliki nilai 15 4 0,60 (1) (2) (3) (4)
sejarah tinggi. Peluang (O) :
4. Keberadaan wilayah 1. Dukungan masyarakat DKI 14 3 0,42
studi yang strategis. 13 3 0,39 Jakarta.
5. Tersedianya fasilitas 2. Dukungan dari organisasi
pendukung wisata. 12 3 0,36 peduli kota tua. 15 3 0,45
3. Pemanfaatan SDM yang
Total (S) 69 2,37 kompeten. 14 3 0,42
Kelemahan (W) : 4. Pengadaan bus Trans Jakarta
1. Adanya penurunan 7 4 0,28 5. Daya tarik/atraksi wisata yang 13 3 0,39
kualitas dan kuantitas berdekatan dengan wilayah
bangunan. studi. 15 4 0,60
2. Daya tarik/atraksi wisata
lain di wilayah studi. 9 4 0,36 Total (O) 71 2,28
3. Kondisi badan sungai Ancaman (T) :
sering dipenuhi sampah. 1. Bangunan-bangunan tua yang 0,36
4. Kurangnya tingkat 7 4 0,28 tidak terawat (mahalnya biaya 9 4
keamanan di malam hari. perawatan).
2. Dampak atraksi dan aktivitas
8 4 0,32 wisata terhadap kelestarian 9 0,36
Total (W) 31 1,24 lingkungan. 4
Total (S + W) 100 3,61 3. Kurangnya promosi untuk
memperkenalkan wilayah studi 11 4 0,44

Berdasarkan nilai pembobotan dari Internal sebagai Urban Heritage.


Factor Analysis Summary (IFAS) dan External
Factor Analysis Summary (EFAS), diketahui bahwa Total (T) 29 1,16
strategi yang mempunyai nilai paling besar untuk Total (O + T) 100 3,44
jangka pendek adalah strategi
Strenghtness Opportunity (SO) sebesar
4,65. Hal ini berarti strategi yang sebaiknya
Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010 73
Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar,
Jakarta Barat)

Namun strategi S-O tersebut masih merupakan Analisis Faktor Eksternal Jangka Panjang
strategi yang bersifat umum dan harus dijabarkan
Tabel 4
lagi ke dalam langkah-langkah atau strategi kecil EFAS Untuk Jangka Panjang
yang akan diimplementasikan lebih lanjut dalam
bentuk rencana tindakan (action plan). Untuk me- Faktor-faktor Strategi
Bobot Rating 2x3
ngetahui langkah-langkah strategi apa saja yang da- Eksternal
pat dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebu- (1) (2) (3) (4)
dayaan DKI Jakarta, dalam rangka melaksanakan Peluang (O) :
strategi S-O yang telah dipilih, akan diuraikan 1.Dukungan dari 13 3 0,39
dalam matrik Grand Strategy, yaitu matrik yang organisasi peduli kota
menguraikan beberapa kemungkinan langkah atau tua.
strategi kecil yang akan dijalankan dalam rangka 2.Pemanfaatan SDM yang 13 3 0,39
mencapai strategi besar (S-O, W-O, S-T dan W-T). kompeten.
3.Daya tarik/atraksi wisata
Tabel 3 yang berdekatan dengan 13 4 0,52
EFAS Untuk Jangka Panjang wilayah studi.
Faktor-faktor Strategi 4.Promosi untuk
Bobot Rating 2x3 memperkenalkan 13 4 0,52
Internal
wilayah studi sebagai
(1) (2) (3) (4)
Urban Heritage.
Kekuatan (S) :
Total (O) 52 1,82
1.Regulasi yang mengatur 11 3 0,33
Ancaman (T) :
tentang pelestarian
1.Dukungan masyarakat 12 3 0,36
benda-benda cagar
DKI Jakarta.
budaya. 12 4 0,48
2.Pengadaan busway. 12 3 0,36
2.Adanya bangunan-
3.Bangunan-bangunan tua
bangunan tua di wilayah 11 3 0,33
yang tidak terawat 12 4 0,48
studi.
(mahalnya biaya
3.Keberadaan wilayah 11 4 0,44
perawatan).
studi yang strategis.
4.Dampak atraksi dan 12 4 0,48
4.Adanya peningkatan 11 4 0,44
aktivitas wisata terhadap
kualitas dan kuantitas
kelestarian lingkungan.
bangunan 11 4 0,44
Total (T) 48 1,68
5.Daya tarik/atraksi wisata
Total (O + T) 100 3,5
lain di wilayah studi.
6.Tingkat keamanan di
malam hari. Berdasarkan nilai pembobotan dari Internal
Total (S) 67 2,46 Factor Analysis Summary (IFAS) dan External
Kelemahan (W) : Factor Analysis Summary (EFAS), diketahui bahwa
1.Adanya bangunan yang 11 4 0,44 strategi yang mempunyai nilai paling besar untuk
memiliki nilai sejarah jangka panjang adalah strategi Strenghtness
tinggi. 11 3 0,33 Opportunity (SO) sebesar 4,28. Hal ini berarti stra-
2.Tersedianya fasilitas tegi yang sebaiknya digunakan oleh Dinas Pari-
pendukung wisata. 11 4 0,44 wisata dan Kebudayaan DKI Jakarta dalam jangka
3.Kondisi badan sungai pendek adalah strategi yang memanfaatkan ke-
sering dipenuhi sampah. kuatan (Strenght) dan memanfaatkan peluang
Total (W) 33 1,21 (opportunity).
Total (S + W) 100 3,67
Grand Strategi Untuk Jangka Panjang
Dari hasil analisis menggunakan matrik
SWOT terhadap identifikasi faktor internal dan
faktor eksternal sebagaimana dijelaskan sebelum-
nya, maka diketahui bahwa strategi yang dipilih
untuk jangka panjang adalah S-O yaitu strategi yang
mampu memanfaatkan kekuatan dan peluang.
74 Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010
Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar,
Jakarta Barat)

Namun strategi S-O tersebut masih merupakan stra- Strategi 2:


tegi yang bersifat umum dan harus dijabarkan lagi Memanfaatkan dukungan dari organisasi peduli
ke dalam langkah-langkah atau strategi kecil yang kota tua untuk menunjang kegiatan wisata.
akan diimplementasikan lebih lanjut dalam bentuk Sasaran: menciptakan suasana kerjasama dan
rencana tindakan (action plan). Untuk mengetahui koordinasi yang baik antar pihak-pihak yang terlibat
langkah-langkah strategi apa saja yang dapat dila- dalam melakukan rencana pengembangan kawasan
kukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI kota tua.
Jakarta, dalam rangka melaksanakan strategi S-O Program dan kegiatan-kegiatan dalam stra-
yang telah dipilih, akan diuraikan dalam matrik tegi ini adalah: Program peningkatan partisipasi
Grand Strategy, yaitu matrik yang menguraikan dan apresiasi organisasi/lembaga yang concern ten-
beberapa kemungkinan langkah atau strategi kecil tang kota tua dalam rencana pengembangan wisata
yang akan dijalankan dalam rangka mencapai kota tua dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
strategi besar (S-O, W-O, S-T dan W-T).  Melakukan penyuluhan kepada masyarakat
guna membentuk rasa cinta terhadap sejarah
Kesimpulan dan kebudayaan bangsa dan dapat mening-
Strategi Jangka Pendek katkan partisipasi masyarakat sehingga kawasan
Strategi 1: Kali Besar semakin dikenal oleh masyarakat
Memanfaatkan bangunan-bangunan tua & luas
bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi di  Melaksanakan Workshop /Lokakarya perspektif
sepanjang Koridor Kali Besar untuk menunjang nasional maupun internasional untuk pengem-
kegiatan wisata bangan kawasan Kali Besar tujuan wisata kota
Sasaran: tua
 Terjaganya eksistensi serta kelestarian bangu-  Penelitian tentang bangunan-bangunan cagar
nan tua dan lingkungan di Koridor Kali Besar budaya yang ada di sepanjang koridor Kali
 Memperkenalkan kepada masyarakat adanya Besar.
bangunan-bangunan tua dan bangunan yang  Pemberian penghargaan kepada seniman,
memiliki nilai sejarah tinggi di wilayah studi. sejarah dan budayawan yang telah berjasa da-
lam pelestarian dan pengembangan wisata kota
Program-program dan kegiatan-kegiatan dalam tua.
strategi ini adalah:
a. Program revitalisasi kota tua dengan kegiatan- Strategi 3:
kegiatan sebagai berikut: Memanfaatkan pengadaan bus Trans Jakarta untuk
 Memperbaiki kualitas bangunan tua yang ada menunjang kegiatan wisata
di wilayah studi Sasaran:
 Pemberian insentif kepada para pemilik ba- Memudahkan masyarakat dalam hal pencapaian
ngunan tua untuk melakukan perawatan lokasi
b. Program pengembangan kegiatan yang relevan Program dan kegiatan-kegiatan dalam strategi ini
dengan bangunan-bangunan tua dengan kegia- adalah: Program pemanfaatan pengadaan busway
tan-kegiatan sebagai berikut: untuk menunjang kegiatan wisata.
 Mengadakan lomba fotografi atau melukis
dengan tema yang berhubungan dengan ba- Kegiatan:
ngunan-bangunan tua  Melakukan penambahan jumlah petugas, untuk
 Menyediakan paket-paket wisata kota tua meningkatkan keamanan dan kenyamanan
Jakarta seperti excurtion tour. Excurtion tour selama perjalanan sehingga akan lebih banyak
adalah tour dengan menggunakan coach-bus masyarakat yang datang berwisata ke kota tua
atau taksi untuk tujuan citysightseeing, local khususnya kawasan Kali Besar.
tour, one day tour, untuk perjalanan pulang  Menyediakan moda transportasi wisata dalam
pergi dalam 1 hari. Biasanya, dalam pelaksa- bentuk shuttle bus
naannya tour ini mengunjungi obyek wisata  Memanfaatkan feeder-feeder busway yang
setempat dengan dipandu oleh seorang menuju ke lokasi studi
pramuwisata.
Strategi 4:
Memanfaatkan fasilitas pendukung wisata untuk
menunjang kegiatan wisata
Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010 75
Strategi Pengembangan Wisata Kota Tua Sebagai Salah Satu Upaya Pelestarian Urban Heritage (Studi Kasus : Koridor Kali Besar,
Jakarta Barat)

Sasaran: Program dan kegiatan-kegiatan dalam strategi ini


Menciptakan suasana lingkungan yang nyaman bagi adalah:
masyarakat setempat dan pengunjung. Program pemanfaatan ODTW lain di kota tua, yang
dapat dilakukan dengan kegiatan-kegiatan sebagai
Program dan kegiatan-kegiatan dalam strategi ini berikut:
adalah: Program peningkatan fasilitas pendukung  Mengadakan event-event khusus secara rutin di
wisata di kota tua khususnya kawasan Kali Besar kawasan kota tua yang dapat menjaring seluruh
Kegiatan: lapisan masyarakat, seperti malam pagelaran
 Melakukan penataan tempat parkir seni, karnaval kota tua, lomba fotografi atau
 Menambah jumlah rumah makan melukis dengan tema yang berhubungan dengan
 Menyediakan fasilitas untuk para penyandang urban heritage, dan event-event lainnya,
cacat sehingga dapat menarik minat masyarakat.
 Membuat plaza/ruang interaksi di lokasi studi  Membuat Profil Pariwisata Kota Tua dengan
memunculkan figure/profile kawasan Kali
Strategi jangka panjang Besar sehingga menjadi Brand Image sebagai
Strategi 1 tujuan wisata kota tua yang unik dan menarik
Meningkatkan promosi dengan memanfaatkan
potensi yang ada di wilayah studi
Daftar Pustaka
Creaco, S. And Querini, G, “Tourism and
Sasaran: Sustaiable Economic Development”, New
Terwujudnya image Kawasan Kali Besar sebagai York, 2001
tujuan wisata kota tua
Dundu dan Elita, P, ”30 Tahun Revitalisasi Kota
Program dan kegiatan-kegiatan dalam strategi ini
Tua Cuma Sebatas Konsep”. Kompas
adalah: Program promosi, yang dapat dilakukan
Jakarta, 2005.
dengan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
 Membuat dan menyebarkan informasi objek Inskeep, E, “Tourism Planning: An Integrated and
dan daya tarik wisata melalui media massa Sustainable Development Approach”, John
(media cetak dan TV), pamflet, dan brosur- Wiley & Sons Inc, New York, 1991.
brosur yang berisikan informasi pada tempat-
tempat yang strategis Mustafa, ”Teknik Sampling”, Unpar, Bandung,
 Melaksanakan dialog dan wawancara dengan 2000.
tokoh-tokoh masyarakat, pejabat pemerintahan
terkait melalui media masa, baik tulisan Orbasli, A, “Tourist in Historic Towns: Urban
maupun visual Conservations and Heritage
 Penyelenggaraan pemilihan duta wisata kota Management”,, E & FN Spon, London,
tua 2000.
 Penyelenggaraan festival, pameran produk dan
budaya daerah seperti : festival kesenian daerah, Soesilo, N, ”Manajemen Strategik di Sektor
kreasi makanan khas daerah, kreasi barang- Publik”,. Magister Perencanaan dan
barang hasil kerajnan daerah, dsb; Kebijakan Publik. Fakultas Ekonomi,
Universitas Indonesia, Jakarta, 2000.
Strategi 2
Memanfaatkan daya tarik/atraksi wisata yang Subroto, G, ”Analisis SWOT Tinjauan Awal
berdekatan dengan wilayah studi untuk menarik Manajemen: Sebuah Pengenalan Inovasi
minat para pengunjung datang ke Kawasan Kali Program Pada Sekolah Kejuruan”, Jakarta,
Besar. 2000.

Yale, P, “From Tourist Attraction in Heritage


Sasaran: Tourism, New York, 1991.
Terciptanya diversifikasi daya tarik wisata guna
menarik lebih banyak pengunjung

76 Jurnal PLANESATM Vol. 1, No. 1, Mei 2010

Anda mungkin juga menyukai