Anda di halaman 1dari 3

Allah Dalam Pandangan Agama Abrahamik

(Yudaisme,Kristen dan Islam)

Oleh : Fitria Candra Ningrum

Membahas persoalan tentang Tuhan dan agama bukanlah suatu hal yang menarik di-era
yang modern ini. Namun, tidak ada salahnya pula kita membahasnya, untuk memenuhi
literatur pribadi. Dalam setiap agama, tentunya mereka memiliki Tuhan dalam perspektif
agama mereka masing-masing. Misalnya dalam agama Abrahamik mereka memiliki
pandangan bahwa Tuhan itu hanya satu,monotheism.

Berbicara tentang agama Abrahamik, dikutip dari Wikipedia bahasa Indonesia,dalam ilmu
perbandingan agama, agama Abrahamik atau agama Ibrahimiah adalah agama samawi yaitu,
agama yang berasal dari langit, mendapat wahyu dari langit. Yang termasuk dalam agama
samawi (Abrahamik) ini yakni, Yahudi, Kristen,dan Islam serta agama yang menganut paham
monotheisme lainnya. Secara historis dan genealogis Yahudi, Kristen dan Islam mengklaim
memiliki hulu yang sama yakni, dari Ibrahim atau Abraham. Akan tetapi, sebagian besar
pemeluk ketiga agama tersebut menolak pengelompokan ini. Sebab, tentunya ada perbedaan
pandangan dan gagasan mengenai sejarah kisah Abraham atau Ibrahim, maupun
Elohim(Allah dalam bahasa Ibrani) atau Allah.

Sekilah tentang Abraham dalam Yahudi,Kristen dan Islam

Dalam agama Abrahamik,Yudaisme merupakan agama yang tertua yang berasal dari
orang-orang Israel kuno dan Yudea. Umat Yahudi meyakini bahwa Bible memiliki karakter
historis-kronologis yang begitu kuat, sama halnya dengan umat Kriten. Namun, dalam
pandangan tentang historisitas Ibrahim, Yahudi dan Kristen memiliki versiya masing-masing.
Pengabaran Ibrahim secara garis besar dalam Bible, terbingkai dalam kisah
pengembaraannya yang dimulai dari tempat kelahirannya, lalu pergi ke Haran, kemudian
menuju ke Tanah Terjanji Kanaan.

Abram dan Abraham,penyebutan dua nama yang terdapat dalam Bible Ibrani, yang mana
Abram merupakan nama asli dari Ibrahim sebelum mendapat perjanjian dari Allah
(Kej.17:5). Bagi bangsa Ibrani Abram merupakan leluhur terpentingnya, menurut masyarakat
yang mengikuti agama Nabi Musa waktu itu, dan menganggap bahwa ia merupakan bapak
dari serentetan anak-anak yang memiliki hubungan erat dengan Illah. Pada waktu itu ia dan
seluruh kaumnya tempat tinggalnya di kota Ur,Irak kuni untuk menuju ke Kanaan yang
sekarang diduga sebagai Palestina. Di Kanaan itulah ia bertemu dengan Tuhannya.

Dalam Pandangan umat Kristen tentang Ibrahim, ternyata tidak jauh berbeda dengan
pandangan umat Yahudi. Sebab, kedua umat ini bersinggungan memandang Bible sama-sama
sebagai kitab suci. Karena disamping mengimani Bible Kristen, orang Kristen juga
mengimani Bible Ibrani sebagai kitab suci. Bedanya dengan Yahudi, disini Kristen
mempercayai bahwa nilai Bible Ibrani tidak terletak pada nilai instrinsiknya, namun terletak
pada bagaimana Bible Ibrani ini menujukkan kedatangan Yesus ke dunia (inkarnasi).

Dalam pandangan umat Kristen menganggap Abraham ini merupakan tokoh yang terbesar
dalam Alkitab, khususnya dalam Perjanjian Lama. Ia merupakan ayah dari Ishak, kakek
Yakub dan nenek moyang bangsa Israel dan beliau merupakan umat pilihan Tuhan. Abraham
berasal dari keluarga penyembah berhala yang mana dalam Alkitab disebutkan bahwa Ayah
Abraham, yakni Terah adalah seorang penyembah berhala (Yosua 24:2). Sebelum ia bertemu
dengan Tuhannya dan percaya kepada Tuhannya, Abraham juga menyembah berhala seperti
ayahnya.

Dalam tradisi agama Islam Abraham dinamakan Ibrahim. Dia adalah salah satu dari
lima nabi Ulul Azmi. Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa Ibrahim bukan seorang Yahudi atau
Nasrani tetapi, dia yaitu Muslim, terdapat dalam QS Al-Imran ayat 67 :

َ‫ا َكانَ اِب ْٰر ِه ْي ُم يَهُوْ ِديًّا َّواَل نَصْ َرانِيًّا و َّٰل ِك ْن َكانَ َحنِ ْيفًا ُّم ْسلِ ًم ۗا َو َما َكانَ ِمنَ ْال ُم ْش ِر ِك ْين‬

Artinya: Ibrahim bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, tetapi dia
adalah seorang yang lurus, Muslim dan dia tidaklah termasuk orang-orang musyrik.

Dengan demikian, Abraham yaitu bapak yang sama untuk ketiga agama ini, sekaligus
mengingatkan bahwa ketiga-tiganya mempunyai akar yang sama yaitu monoteisme,
menyembah Tuhan yang satu.

Allah dalam Pandangan Yahudi, Kristen dan Islam

Dalam masalah ketuhanan, Yahudi dan Islam menganggap bahwa Tuhan itu hanya
satu Tuhan. Agama Yahudi percaya kepada Tuhan yang Esa, akan tetapi Tuhan yang mereka
percayai adalah Tuhan yang khusus bagi Bani Israil, bukan bagi bangsa yang lain. Dalam
agama Yahudi disebut Yahweh. Mereka tidak pernah menyebut nama Tuhannya dengan
secara langsung, sebab dalam anggapan mereka dapat mengurangi kesucian Tuhan mereka.

“Sepuluh Firman Tuhan” atau The Commandent merupakan inti ajaran dalam agama Yahudi,
yang mana menurut Louis Finkestein yang merupakan editor buku The Jews,Treir Religion
and Culture mengatakan, kesepuluh firman tersebut di terima oleh Nabi Musa di Bukit Sinai
(Tur Sina) dan dicatat langsung olehnya di atas kulit binatang atau di batu ketika terjadi
dialog langsung antara dirinya denganTuhan. Dan dalam sepuluh firman tersebut ternyata
mengandung aspek-aspek aqidah,syariah,hukum,ibadah serta etika. Akan tetapi, dalam ajaran
agama Yahudi, orang Yahudi tidaklah wajib menyebarkan atau menyampaikan ajaran mereka
kepada orang-rang yang bukan Yahudi. Sebab inilah ajaran Yahudi disebut bersifat non-
missionary.

Sedangkan Tuhan dalam agama Islam disebut Allah yang merupakan bentuk Tunggal
dan tertentu dari Illah (sesembahan/Tuhan). Persoalan ke-Esa an Tuhan dalam agama Islam
ada di dalam QS.Al-Ikhlas ayat 1-4 yang artinya :
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa, Allah tempat meminta
segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu
yang setara dengan Dia.

Berbeda dengan agama Kristen, konsep ketuhanan dalam agama Kristen dikenal
dengan yang namanya Trinitas yang terdiri dari dua kata yaitu Tri : tiga dan Unity : tunggal
yang mana menyatakan Tuhan itu ada 3 pribadi yaitu Bapak, Anak dan, Roh Kudus yang di
formulasikan oleh Saint Agustine sekitar abad 4 Masehi.

Pemeluk agama Kristen meyakini, dan memegang ajaran yang disampaikan Yesus Kristus
serta mempercayai dan mengimani bahwa Yesus Kristus merupakan Tuhan mereka dan Juru
selamat mereka. Kata Kristus sendiri memiliki arti “pengikut kristus”. Dan mereka juga
percaya bahwa Yesus Kristus akan datang untuk yang kedua kalinya sebagai hakim dan Raja
di dunia ini. Agama Kristen sendiri terbagi menjadi kedalam banyak agama,akan tetapi ada
tiga agama yag terbesar dalam lingkup agama Kristen yaitu Katholik, Ortodox dan,Prostetan.
Perbedaan dari ketiganya yaitu tempat ibadahnya, pimpinan spiritualnya, bahkan dalam
injilnya pun berbeda, tetapi ketiga agama ini tetap sepakat dengan ajaran trinitas atau
tritunggal.

Sebagai seorang hamba Tuhan, sudah sepatutnya kita harus mempunyai pegangan
yang kuat dan juga bisa mengantarkan kita kepada satu tujuan yaitu agama, sebab agama
sangat berperan penting dalam kehidupan kita di dunia. Disimpulkan dari pembahasan diatas
bahwa sebenarnya agama Yahudi, Kristen dan Islam memiliki akar ajaran yang sama yang
dapat dijadikan pegangan bersama yakni ajaran Tauhid. Akan tetapi, setelah ditarik
kesimpulan ada pertanyaan yang mungkin menarik untuk dijawab, sekalipun memiliki akar
tradisi yang sama, mengapa ketiga agama ini berbeda?

Anda mungkin juga menyukai