Genetika 13 Genetika Dan Evolusi
Genetika 13 Genetika Dan Evolusi
EVOLUSI
oleh :
Sri Wahyuni
NIM : S 831102048
BAB I
EVOLUSI DARWIN
FENOMENA EVOLUSI
TEORI EVOLUSI
TEORI EVOLUSI PRA DARWIN
TEORI EVOLUSI DARWIN
TEORI EVOLUSI LAMARCK VERSUS DARWIN
TEORI EVOLUSI WEISSMANN VERSUS DARWIN
dan LAMARCK
PETUNJUK EVOLUSI
FENOMENA EVOLUSI
Perkembangan makhluk hidup dari asal yang
sederhana menjadi makhluk hidup yang
kompleks dapat diketahui dari penemuan fosil.
Fosil merukan sisa-sisa kehidupan di masa
lampau yang telah memabatu.
Sebagai contoh adalah fosil-fosil kuda yang
menunjukkan bahwa kuda mengalami tahapan
perubahan-perubahan dalam jangka waktu yang
relatif lama dari kuda Hyracotherium yang
memiliki ukuran tubuh seperti ukuran tubuh
kucing menjadi kuda Equus yang ukuran
tubuhnya seperti kuda sekarang.
ADAPTASI DAN SELEKSI ALAM
Adaptasi dilakukan makhluk hidup dengan
tujuan mempertahankan kelangsungan
hidupnya
Makkhluk hidup yang mampu beradaptasi
akan bertahan hidup dan melakukan
reproduksi. Bila tidak mampu beradaptasi
maka makhluk hidup tersebut akan
mengalami kepunahan
SELEKSI ALAM
adaptasi yang yang terjadi warna
tubuh ngengat Biston betularia
sebelum dan sesudah revolusi industri
Sebelum revolusi industri, ngengat
warna terang lebih banyak jumlahnya
karena lebih adaptif
Sesudah revolusi industri, yang gelap
lebih banyak jumlahnya karena lebih
adapatif
JENIS BISTON BETULATRIA
a. Biston
betularia
warna gelap
b. Biston
betularia
warna
terang
TEORI EVOLUSI
Teori evolusi pra Darwin
1. Teori Skala Alami
2. Teologi Alam
3. Carolus Linaeus
4. Erasmus Darwin
5. Thomas Robert Maltus
6. Charles Leyl
7. George Cuvier
Teori evolusi Darwin
Teori Evolusi post Darwin
TEORI EVOLUSI DARWIN
Hasil ekspedisi di Galapagos (variasi pada burung Finc )
Penemuan fosil
Adanya variasi dalam satu keturunan
Fosil
Perbandingan embriologi
Analogi dan homologi organ
Organ tubuh yang tersisa
Petunjuk biokimia
Adanya variasi dalam satu keturunan
BAB II
EVOLUSI DAN SPESIASI
EVOLUSI
Evolusi adalah proses perubahan pada
seluruh bentuk kehidupan dari satu generasi
ke generasi selanjutnya, dan
biologi evolusioner mempelajari bagaimana
evolusi ini terjadi. Pada setiap generasi,
organisme mewarisi sifat-sifat yang dimiliki
oleh orang tuanya melalui gen. Perubahan
(yang disebut mutasi) pada gen ini akan
menghasilkan sifat baru pada keturunan
suatu organisme
EVOLUSI ....
Pada populasi suatu organisme, beberapa sifat akan
menjadi lebih umum, manakala yang lainnya akan
menghilang.
Sifat-sifat yang membantu keberlangsungan hidup dan
reproduksi organisme akan lebih berkemungkinan
berakumulasi dalam suatu populasi daripada sifat-sifat
yang tidak menguntungkan.
Proses ini disebut sebagai seleksi alam
Gaya dorong seleksi alam dapat terlihat dengan jelas
pada populasi yang terisolasi, baik oleh karena
perbedaan geografi maupun mekanisme lain yang
mencegah pertukaran genetika. Dalam waktu yang
cukup lama, populasi yang terisolasi ini akan menjadi
spesies baru.
EVOLUSI MOLEKULER
Evolusi molekuler meliputi: evolusi makromolekul
dan 2) rekonstruksi sejarah evolusi gen dan
organisme.
Pada organisme tingkat tinggi, kajian asal-usul
organisme sangat diuntungkan oleh keberadaan
mitokondria dan kloroplas karena dalam kedua
organela seluler tersebut diketahui adanya DNA
yang berbeda dengan DNA kromosom.
Selain itu telah terbukti bahwa DNA mitokondria
hanya berasal dari ibu. Untuk inilah telah asal-usul
manusia, hewan dan tumbuhan tingkat tinggi
banyak dilakukan dengan melakukan analisis DNA
mitokondria dengan pendekatan secara molekuler.
SPESIASI
Spesiasi membahas tentang transisi
mikroevolusi ke makroevolusi.
Proses mikroevolusi yang terjadi pada
populasi, yaitu seleksi alam, perubahan
frekuensi gen, pemeliharaan variasi genetik,
ekspresi khusus dari variasi gen, evolusi dari
kelamin, sejarah hidup dan alokasi seksual,
seleksi seksual, dan konflik genetik.
Jembatan antara mikro dan makroevolusi
adalah spesiasi, yang bertanggung jawab
terhadap keanekaragaman kehidupan
Spesiasi merupakan proses pembentukan spesies
baru dan berbeda dari spesies sebelumnya melalui
proses perkembangbiakan natural dalam kerangka
evousi
Two processes by which this can occur:
p + q = 1, maka p = 1- q
dan q = 1 – p
pp2 + pq + q2 = 1
(AA + 2 Aa + aa) = 1
PERUBAHAN FREKUENSI GEN (GENOTIP) PADA POPULASI
Isolasi Geografi
1. Proses Spesiasi Simpatrik
2. Proses spesiasi tidak simpatri
Spesiasi alopatri
Spesiasi Parapatri
Spesiasi peripatri
Isolasi Reproduksi
Isolasi prazigotik
Isolasi pascazigotik
ISOLASI PRAZIGOTIK
Isolasi Habitat
Isolasi Perilaku
Isolasi Musim
Isolasi Mekanik
Isolasi Gametik
ISOLASI PASCAZIGOTIK
Terimakasih
Atas
Perhatiannya