Anda di halaman 1dari 3

Judul: The effect of light quality on plant physiology, photosynthetic, and

stress response in Arabidopsis thaliana leaves


Penulis: Nafiseh Yavari, Rajiv Tripathi, Bo-Sen Wu, Sarah MacPherson,
Jaswinder Singh, Mark Lefsrud
Jurnal: PLOS ONE / 2021

Resume
Cahaya merupakan faktor atau variabel yang paling penting yang
memberikan efek atau yang memengaruhi fotosintesis serta pertumbuhan dan juga
perkembangan pada tanaman, dibandingkan dengan faktor lingkungan lainnya.
Tumbuhan membutuhkan cahaya bukan hanya sebagai sumber energi namun juga
sebagai indikator atau petunjuk untuk menyesuaikan perkembangannya dengan
kondisi lingkungan. Selama terjadinya proses fotosintesis, energi yang berasal
dari cahaya terserap dan ditransferkan untuk dilakukan proses fotosintesis pada
aparatus fotosintesis (daun, kloroplas dan klorofil) seperti Photosystem I (PSI),
Photosystem II (PSII), pembawa transfer elektron (cytochrome b6f (cytb6f),
plastoquinone (PQ), plastocyanin (PC)), dan sintesis ATP.
Kualitas dan kuantitas cahaya datang dapat memengaruhi pada proses
aktivitas fotosintesis dan adaptasi fotosistem untuk mengubah kualitas cahaya.
Hasil penelitian sebelumnya mengenai aktivitas fotosintesis dilaporkan bahwa
panjang gelombang memengaruhi aktivitas pada proses fotosintesis, yang mana
cahaya kuning (AL; 595 nm) menginduksi laju fotosintesis yang lebih tinggi
daripada cahaya biru (BL; 450 nm) atau cahaya merah (RL; 650 nm). Selain itu,
penelitian lain mengenai fotosintesis menunjukkan bahwa rentang panjang
gelombang 430-500 nm efektif dalam simulasi pigmentasi, metabolisme metabolit
sekunder, fungsi fotosintesis, dan pengembangan kloroplas. Rentang panjang
gelombang 640-670 nm ditemukan efektif dalam mempromosikan aktivitas
fotosintesis, biomassa tanaman dan pertumbuhan luas daun, dengan memiliki
peran juga dalam pengemabngan aparatus fotosintesis, laju fotosintesis bersih (Pn)
dan metabolisme primer. Penelitian yang berkembang pada rentang panjang
gelombang 500-600 nm telah menyoroti dampak fisiologis dan morfologisnya
yang penting pada pertumbuhan, kandungan klorofil, dan fungsi fotosintesis.
Perbedaan cahaya-cahaya yang diterima berbeda dan berpengaruh pada
pertumbuhan tanaman, baik pada pemanjangan, penekanan pertumbuhan, beserta
responnya.
Penelitian lain juga mendapatkan hasil bahwa kualitas dan kuantitas
cahaya dapat berpengaruh drastis pada eksitasi yang tidak seimbang dari PSII atau
PSI, yang mengakibatkan ketidakseimbangan energi antara fotosistem dan
memicu penyesuaian stoikiometri kompleks fotosintesis. Ketidakseimbangan
antara dua fotosistem ini dapat menghasilkan zat antara reaktif yang berbahaya,
terutama spesies oksigen reaktif. Untuk itu tilakukan penelitain mengenai
fisiologikal dan respon fotosintetis dari Arabidopsis thaliana terhadap cahaya biru,
merah, dan kuning dengan cahaya fluorescent yang digunakan sebagai kontrol.
Dilakukan juga penelitian mengenai respon kualitas cahaya sebagai spesifik
genotif dengan penelitian konduksi. Dilakukan juga penelitian mengenai potensi
induksi dari respon stres.
Penelitian dilakukan dengan melakukan penanaman Arabidopsis thaliana
dari biji yang ditanam dalam rockwool selama kurang lebih 21 hingga 23 hari
sebelum diberikan perlakuan. Hasil penelitian didapatkan bahwa di bawah cahaya
biru, kuning, maupun merah menyebabkan pertumbuhan pada tumbuhan yang
diteliti baik pada pertumbuhan 21 hari maupun pertumbuhan 23 hari. Namun,
pada cahaya biru, salah satu pertumbuhan tanaman (Est-1) tidak signifikan
pertumbuhannya. Di bawah cahaya kuning, pertumbuhan area menunjukkan
pengurangan parah pada Col-0 dan C24. Untuk biomassa daun, di bawah cahaya
merah mengalami kenaikan, sedangkan pada cahaya biru mengalami penurunan di
Est-1 dan C24. Di bawah cahaya kuning, biomassa siginikan mengalami
penurunan pada Col-0 dan C24, namun tidak ada perubahan pada Est-1. Untuk
tingkat fotosinstesi, pada cahaya merah mengalami kenaikan dibandingkan
keduanya. Terakhir, klorofil a maupun b tidak mengalami perubahan, terutama
Col-0 dan C24 tetapi mengalami kenaikan siginifikan di bawah cahaya merah
pada tumbuhan dengan kode Est-1.
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada tiga perlakukan dengan satu
perlakuan kontrol, dapat disimpulkan bahwa adanya perubahan pada daun dan
juga massa daun yang merupakan aparatus fotosintesis. Banyaknya perubahan
yang meningkat ini ada pada perlakuan dengan cahaya merah, sedangkan pada
cahaya kuning kebanyakan tumbuhan yang diteliti mengalami penurunan
pertumbuhan baik pada pertumbuhan dauni maupun berat massa daun.

Anda mungkin juga menyukai