Anda di halaman 1dari 3

Dasar Teori

Pada hakikatnya tekanan osmose merupakan suatu proses


tekanan yang menyebabkan difusi. Osmose juga merupakan difusi dari
tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara diferensial.
Membran sel yang meloloskan molekul tertentu, tetapi menghalangi
molekul lain dikatakan permeabel secara diferensial. Seperti dikatakan
diatas, pelarut universal adalah air.
Secara sederhana dapat dikatakan bahwa osmosis adalah difusi
air melalui selaput yang permeabel secara differensial dari suatu
tempat berkonsentrasi tinggi ketempat berkonsentrasi rendah.
Pertukaran air antara sel dan lingkungan adalah suatu faktor yang
sangat penting sehingga memerlukan suatu penamaan khusus yaitu
osmosis (Salisbury & Ross, 1995).
Osmosis sangat ditentukan oleh potensial kimia air atau
potensial air, yang menggambarkan kemampuan molekul air untuk
dapat melakukan difusi. Sejumlah besar volume air akan memiliki
kelebihan energi bebas daripada volume yang sedikit, dibawah kondisi
yang sama. Energi bebas suatu zat per unit jumlah, terutama per berat
gram molekul (energi bebas mol-1) disebut potensial kimia. Potensial
kimia zat terlarut kurang lebih sebanding dengan konsentrasi zat
terlarutnya. Zat terlarut yang berdifusi cenderung untuk bergerak dari
daerah yang berpotensi kimia lebih tinggi menuju daerah yang
potensial kimianya lebih kecil (Sasmitamihardja, 1996).
Tekanan osmotik tergolong sifat koligatif karena harganya
bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat terlarut.
Menurut Vant Hoff, tekanan osmotik larutan-larutan encer dapat
didekati dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal,
yaitu:
= M.R.T
= tekanan osmotik
n = jumlah mol zat terlarut
T = suhu absulut larutan (K)
R = tetapan gas (0,082 L atm mol-1 K-1)
Larutan-larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama disebut
isotonik. Larutan yang mempunyai tekanan osmotik lebih besar disebut
hipertonik, sedangkan larutan yang tekanan osmotiknya ebih rendah
disebut hipotonik.

Tujuan : Mengamati perbandingan tekanan osmosis pada


mentimun

Alat dan Bahan :


1. Dua buah mentimun
2. Dua buah gelas

3. Satu sendok garam


4. Air

Cara Kerja :
Percobaan Pertama
1. Pertama siapkan alat dan bahan dengan lengkap
2. Ambil satu gelas dan isi dengan air mineral
3. Kemudian masukan 1 buah mentimun kedalam gelas yang berisi

air
4. Diamkan selama 1 minggu hingga terjadi perubahan pada
mentimun
Percobaan Kedua
1. Pertama siapkan alat dan bahan dengan lengkap
2. Ambil satu gelas dan isi dengan air mineral dan 1 sendok garam
3. Lalu masukan 1 buah mentimun kedalam gelas yang berisi air
dan campuran garam
4. Diamkan selama 1 minggu hingga terjadi perubahan pada
mentimun

Hasil Pengamatan :
1. Timun pada gelas yang berisi air garam mengelami perubahan
bentuk menjadi keriput, berbau tidak enak, air menjadi keruh, warna
menjadi pucat

2. Timun pada gelas yang berisi air biasa tidak mengalami


perubahan yang begitu mencolok.

Kesimpulan :
Dengan keluarnya air(konsentrasi rendah) dari mentimun
pada saat direndam pada larutan garam(konsentrasi tinggi)
diakibatkan karena tekanan osmotik didalam sel lebih besar
sehingga cairan yang terdapat didalamnya akan keluar dan
mengakibatkan pengkerutan pada mentimun

Anda mungkin juga menyukai