1. Perubahan Organisasi adalah suatu proses dimana organisasi tersebut berpindah dari keadaannya
yang sekarang menuju masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan efektifitas organisasinya. Tujuannya adalah untuk mencari cara baru atau memperbaiki dalam menggunakan sumber daya dan kemampuan dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan organisasi dalam menciptakan nilai dan meningkatkan hasil yang diinginkan pemangku kepentingan. 2. Pendekatan Manajemen Perubahan Menurut Davidson (2005), adanya perbedaan budaya organisasi mempengaruhi penyusunan rencana perubahan yang akan dilakukan dengan tepat. Terdapat empat empat pendekatan manajemen perubahan yang dapat dipilih, yaitu: pendekatan rasional-empiris, pendekatan normatif-reedukatif, pendekatan kekuasaan-koersif dan pendekatan lingkungan-adaptif. Adapun penjelasan ke-empat pendekatan manajemen perubahan tersebut adalah sebagai berikut: a. Pendekatan rasional-empiris Pendekatan rasional-empiris untuk perubahan, didasarkan pada keyakinan bahwa ada perilaku orang-orang yang dapat diprediksi, dan mereka memberikan perhatian khusus terhadap kepentingan-kepentingan diri mereka sendiri. Memahami jenis perilaku ini, memberi manajer perubahan sebuah strategi berguna untuk melangkah. Berapa komponen dari pendekatan ini percaya bahwa target-target perubahan terselimuti oleh berbagai takhayul, kebenaran semu, dan ketidaktahuan, walau tetap memelihara rasionalitas. Target-target perubahan akan mengikuti kepentingan diri mereka jika itu diungkapkan kepada mereka yang berarti, tentu saja, bahwa sering kali mereka tidak mengetahui apa yang terbaik bagi mereka. Orang-orang akan berubah ketika mereka menerima komunikasi yang efektif dan informatif dan ketika insentif-insentif bagi perubahan dipandang memadai. b. Pendekatan normatif-reedukatif Pendekatan ini menekankan kepada bagaimana seorang manajer perubahan dapat mempengaruhi atau bertingkah laku dengan cara-cara tertentu, yang selanjutnya staf/anggota dapat melakukan perubahan atau dapat berubah. Orang-orang berubah ketika mereka memiliki suatu perasaan tersendiri bahwa perubahan adalah demi kepentingan terbaik. Perubahan paling siap terjadi ketika satu individu termasuk dalam sebuah kelompok dan mengadopsi sistem nilai-nilai dan keyakinan kelompok. c. Pendekatan Kekuasaan-Koersif Pendekatan koersif atau kekuasaan yang memaksa untuk manajemen perubahan digunakan secara semena-mena oleh sebagian pihak, secara naif oleh sebagian lain, dan kerap menjadi bentuk standar manajemen perubahan. Premis utamanya ialah bahwa orang-orang pada dasarnya patuh dan akan melakukan apa yang diperintahkan dengan sedikit atau tanpa upaya peyakinan. Mengupayakan orang-orang agar berubah didasarkan pada penegakan kewenangan dan ancaman atau pemberlakuan sanksi-sanksi atas kinerja buruk. Pendekatan ini juga disebut pendekatan kekuatan penindas. Apapun istilah yang digunakan, penerapannya mengandung resiko yang besar dan potensi balasannya besar. Pendekatan ini fokus pada: Bagaimana mengenali bahwa orang-orang pada dasarnya patuh. Menjalankan kekuasaan sebagai sebuah penggugah perubahan cepat. Menjalankan kekuasaan secara tepat. Bersandar pada sanksi-sanksi dan ketergantungan. d. Pendekatan Lingkungan-Adaptif Premis utama dari pendekatan ini ke manajemen perubahan ialah bahwa meskipun orang-orang berdasarkan insting mereka berupaya menghindari gangguan atau kerugian, mereka sebenarnya memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi-situasi baru. Pendekatan ini menekankan kepada: 1) meletakkan aturan, 2) bagaimana dan kapan membuat peraturan, 3) mengatasi kelekatan dengan norma-norma yang ada, dan 4) mengeksploitasi kekuatan-kekuatan perusahaan/organisasi. 3. Perbedaan Kelompok dan tim dalam organisasi. Kelompok dan tim adlah dua kosep berbeda. Kelompok atau grup didefinisikan sebagai 2 atau lebih individu yang saling bergantung dan bekerjasama, yang secara bersama berupaya mencapai tujuan bersama. Kelompok kerja (work gruop) adalah kelompok yang berinteraksi utamanya untuk saling berbagi informasi untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam hal wilayah kewenangannya masing-masing. Sementara tim kerja mengembangkan sinergi positif melalui upaya yang terkondisikan. Upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar ketimbang totalitas input para individual. 4. Dalam bukunya, Gareth Morgan membedah pemahaman tentang kehidupan organisasi dengan menggunakan istilah metaphor yang berarti menyamakan. Dalam arti kesamaan cara kerja dan aktivitasnya. Gareth Morgan menyampaikan 8 metafora organisasi. Yaitu: 1. Organisasi sebagai mesin (organization as machine). 2. Organisasi itu seperti makhluk hidup (organization likes organism). 3. Organisasi adalah otak (organization as brain). 4. Organisasi adalah budaya (organization as culture). 5. Organisasi sebagai system politik (as political system). 6. Organisasi sebagai psychicprison. 7. Organisasi itu perubahan yang terus menerus (flux and transformation) 8. organisasi adalah alat untuk menguasai (instrument of domination). Selanjutnya morgan menjelaskan bagaimana menggunakan metaphor tersebut sebagai alat untuk meningkatkan kemampuan melihat, memahami dan menginterpretasikan aspek aspek kunci dalam kehidupan organisasi. 5. A. Adaptive change merupakan perubahan yang paling rendah tingkat kompleksitasnya, biaya, dan ketidakpastinya. B. B.inovative change memperkenalkan praktek baru dalam organisasi di ukur dari kompleksitas biaya dan ketidak pastian nya C.radically innovative jenis perubahan yang paling sulit di laksanakan karena memberikan dampak kuat pada keamanan kerja karyawan