oleh:
Ramdhana Dewa Akbar (20010000228)
Universitas Merdeka
Fakultas Hukum
Malang
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.........................................................................................................................4
1.4 Manfaat Penulisan.......................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
2.1 Perlindungan Hak Asasi Manusia Perspektif Pancasila.............................................................5
2.2 Konstitusi yang Mengatur HAM Sesuai Perspektif Pancasila...................................................6
BAB III PENUTUP...............................................................................................................................8
3.1 Kesimpulan dan Saran................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari
pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan saya berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Wassalamualaikum Wr.Wb
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjamin pemenuhan hak-hak dasar warga
negara yang disebut Hak Asasi Manusia (HAM). HAM di Indonesia dapat dilihat dari perspektif
Pancasila. Hakikat penghormatan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia adalah menjaga
keselamatan eksistensi manusia secara utuh melalui aksi keseimbangan. Keseimbangan antara
hak dan kewajiban serta keseimbangan antara kepentingan perseorangan dengan kepentingan
umum.
Upaya menghormati, melindungi dan menjunjung tinggi nilai kesucian dan ketulusan
yang melekat pada HAM menjadi kewajiban dan tanggung jawab bersama antara individu,
pemerintah (aparatur pemerintahan baik sipil maupun militer) dan negara. Jadi, dalam memenuhi
dan menuntut hak tidak terlepas dari pemenuhan kewajiban yang harus dilaksanakan.
BAB II
PEMBAHASAN
HAM dalam nilai instrumental Pancasila adalah pelaksanaan dari nilai dasar, biasanya
dalam wujud norma hukum yang dikristalisasikan dalam lembaga-lembaga. Sifatnya dinamis dan
kontekstual, sesuai kebutuhan tempat dan waktu. Nilai instrumental adalah pelaksanaan umum
dari nilai dasar dan merupakan tindak lanjut dari nilai dasar. Nilai instrumental dijabarkan secara
kreatif dan dinamis dalam bentuk UUD 1945 dan peraturan perundangan yaitu UU, Perpu, PP,
Perpres dan Perda.
HAM dalam nilai praksis Pancasila adalah nilai yang sesungguhnya dilaksanakan dalam
kenyataan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Sifat dari nilai praktis yaitu Nilai
praktis abstrak, artinya nilai praktis bersifat konseptual (teoritis). Contoh menghomati, kerja
sama, kerukunan. Nilai praksis konkrit, artinya nilai praktis yang secara nyata dan dapat
dirasakan. Contoh sikap dan perbuatan sehari-hari.
Nilai ideal merupakan nilai dasar yang berkaitan dengan hakikat kelima sila Pancasila,
yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan,Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Nilai-nilai tersebut bersifat universal
sehingga di dalam nilai tersebut terkadung Cita-cita, tujuan, serta nilai yang baik dan benar. Nilai
dasar ini bersifat melekat dan tetap pada kelangsungan hidup suatu negara.
Berikut ini hubungan hak asasi manusia ( HAM ) dengan Pancasila dapat dijelaskan secara
singkat sebagai berikut :
a. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa menjamin hak kemerdekaan bagi seluruh rakyat untuk
memilih dan memeluk agama, melaksanakan ibadah serta menghormati perbedaan agama.
b. Sila Kemanusian yang adil dan beradab merupakan bahwa setiap warga negara pada keduduka
yang sama dalam hukum serta mempunyai kewajiban dan hak yang sama untuk memperoleh
jaminan dan perlindungan hukum.
c. Sila Persatuan Indonesia menjelaskan bahwa adanya unsur pemersatu dalam antar warga
negara dengan semangat rela berkorban dan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di
atas kepentingan pribadi atau suatu golongan. Hal ini berdasarkan prinsip hak asasi manusia
( HAM ) yaitu hendaklah sesama manusia bergaul satu sama lain dalam semangat persaudaraan.
e. Sila Keadilan sosial bagai seluruh rakyat indonesia, yaitu dengan mengakuinya hak milik yang
bersifat perorangan serta dilindungi pemanfaatannya oleh suatu negara dan memberikan suatu
kesempatan yang sebesar-besarya kepada semua masyarakat.
Pancasila
Pancasila merupakan dasar negara Indonesia yang mengandung makna atau pemikiran
jika setiap manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa dengan aspek individual dan sosial.
Pancasila menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk ciptaan
Tuhan. Maka dari itu, setiap manusia memiliki kewajiban untuk menghormati hak asasi
setiap manusia tanpa terkecuali.
UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 tidak hanya menjadi landasan konstitusi negara saja.
Namun, juga menjadi salah satu landasan hukum HAM di Indonesia. Dalam Pasal 28 A
hingga 28 J UUD 1945, dijelaskan hak asasi manusia setiap warga Indonesia. Secara
garis besar, Pasal 28 A hingga 28 J UUD 1945 berisikan hak tiap warga Indonesia, yakni:
a. Hak hidup dan mempertahankan kehidupannya. Hak membentuk keluarga dan
mendapatkan keturunan melalui perkawinan yang sah. Hak anak untuk tumbuh,
berkembang dan mendapat perlindungan dari kekerasan serta diskriminasi.
b. Hak mendapat pendidikan.
c. Hak mendapat perlindungan dan kepastian hukum yang adil.
d. Hak mendapat pekerjaan dan perlakuan yang adil.
e. Hak atas status kewarganegaraan.
f. Hak memeluk agama dan beribadah sesuai keyakinannya.
g. Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan dan menyatakan pikiran serta sikapnya
sesuai hati nurani.
h. Hak kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat.
i. Hak berkomunikasi dan memperoleh informasi.
j. Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, harta benda dan mendapat rasa
aman.
k. Hak untuk bebas dari penyiksaan atau segala bentuk tindakan merendahkan derajat
manusia.
l. Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin.
m. Hak untuk bebas dari perilaku diskriminatif.
Pada pasal 28 J UUD 1945, dijelaskan jika setiap warga negara juga memiliki kewajiban
untuk menghormati hak asasi manusia orang lain serta menjalankan hak dan kebebasannya
sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
UU No 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia. UU No 39 Tahun 1999 juga menjadi
salah satu landasan hukum HAM di Indonesia. UU ini memuat hak dasar yang menyangkut
kehidupan setiap warga negara. Contohnya Pasal 17 yang membahas tentang hak
memperoleh keadilan dalam bidang hukum.
UU ini terdiri atas 106 pasal yang membahas hak asasi setiap warga negara Indonesia. Selain
itu, UU ini juga membahas ketentuan hukum yang berkaitan dengan adanya pelanggaran
HAM, pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia atau Komnas HAM, dan lain
sebagainya.
3.1 Kesimpulan
Hak ini dibutuhkan manusia selain untuk melindungi diri dan martabat kemanusiaannya
juga digunakan sebagai landasan moral dalam bergaul dan berhubungan dengan sesame
manusia. Sudah sewajarnya tidak ada pemaksaan dan keterpaksaan dalam menghargai hak
asasi agar dalam menjalani kehidupan manusia tidak menyakiti pribadi manusia lainnya.
3.2 Saran
Sebagai mahkluk ciptaan Tuhan yang Maha Esa yang mendapat keistimewaan yaitu hak
asasi manusia, mari jaga apa yang ada pada kita dan hargai apa yang ada pada kita dan hargai
apa yang ada pada oranglain. Jangan merasa remah dengan hak asasi, sebab ia pemberian
Tuhan yang harus dihargai dan diberi perhatian dalam bertingkah laku dengan sesama
manusia.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/skola/read/2021/05/25/133525969/landasan-
hukum-ham-di-indonesia
https://business-law.binus.ac.id/2016/04/29/pancasila-sebagai-landasarn-pengaturan-ham-di-
indoensia/
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/02/070000869/ham-dalam-perspektif-pancasila?
page=2
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/02/070000869/ham-dalam-perspektif-pancasila?
page=all
https://kejuruan.porosilmu.com/2016/11/hak-asasi-manusia-dalam-perspektif.html