Anda di halaman 1dari 7

KEGIATAN PEMBELAJARAN 11

MENYUSUN PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN IPA DI


KELAS RENDAH

Capaian Mata Kuliah:


P3 :Menguasai pengetahuan konseptual bidang studi di sekolah dasar meliputi
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn, dan SBdP.
KU3 :Menguasai dan mengembangkan materi pembelajaran lima bidang studi utama
di sekolah dasar
KK3 :Mampu menerapkan pengetahuan konseptual bidang studi di sekolah dasar
meliputi Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn, dan SBdP melalui
perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dengan metode saintifik sesuai
dengan etika akademik
SK 9 :Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan dibidang keahliannya
secara mandiri
Capaian Pembelajaran:
- Mahasiswa mampu memahami konsep penilaian autentik
- Mahasiswa mampu mengidentifikasi penilaian sikap, pengetahuan dan
keterampilan pada pelajaran IPA di kelas rendah
- Mahasiswa mampu mengisi format penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. pada pelajaran IPA di kelas rendah
- Memahami penggunaan format penilaian sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sesuai dengan kebutuhannya pada pelajaran IPA di kelas
rendah

1. Penilaian Autentik
Penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran. Penilaian yang
diterapkan pada kurikulum 2013 adalah Penilaian Autentik. Penilaian pada kurikulum
sebelumnya (KBK dan KTSP) lebih menekankan pada aspek pengetahuan (kognitif)
sedangkan pada Kurikulum 2013, penilaian mencakup semua aspek yaitu
pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
A. Pengertian Penilaian Autentik
Penilaian (Asesmen) sinonimnya adalah pengukuran, pengujian, atau evaluasi.
Sedangkan autentik merupakan sinonim dari asli, nyata, valid, atau
reliabel. Penilaian Autentik adalah pengukuran atas proses dan hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotor), dan Pengetahuan
(kognitif).
Ketika menerapkan penilaian Autentik untuk mengetahui hasil dan prestasi
belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
Definisi penilaian Autentik dalam American Librabry Association, Penilaian autentik
adalah proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi, dan sikap-sikap
peserta didik pada aktivitas yang relevan dalam pembelajaran. Sedangkan
dalam Newton Public School, Penilaian Autentik diartikan sebagai penilaian atas
produk dan kinerja yang berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta
didik. Sementara itu Wiggins, mendifinisikan Penilaian Autentik sebagai upaya
pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan prioritas dan tantangan
yang ditemukan dalam aktivitas pembelajaran, seperti meneliti, menulis, merevisi,
dan membahas artikel, memberi analisa oral terhadap peristiwa, berkolaborasi
dengan antar sesama melalui debat, dan sebagainya.
B. Penilaian Autentik dalam Kurikulum 2013
Penilaian Autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam
pembelajaran. Karena penilaian jenis ini mampu menggambarkan peningkatan hasil
belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,
membangun jejaring, dan lain-lain.
Penilaian Autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang
sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang memiliki
ciri-ciri khusus. Misalnya memiliki kelainan tertentu, bakat atau minat khusus, hingga
yang jenius. Penilaian Autentik juga dapat diterapkan dalam bidang ilmu tertentu
seperti seni, atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya
proses dan hasil belajar.
Penilaian Autentik dapat dibuat oleh guru sendiri, guru secara tim, atau guru
bekerja sama dengan peserta didik. Dengan keterlibatan peserta didik dalam
penilaian, asumsinya peserta didik dapat melakukan aktivitas belajar lebih baik
ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
Penilaian Autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana
mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum
mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.

C. Belajar Autentik dan Penilaian Autentik


Penilaian autentik mengharuskan pembelajaran autentik pula. Menurut
Ormiston, belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang
dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan
pada umumnya.
Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian, yaitu
a. Pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan
hasil jangka panjang pendidikan, seperti kesuksesan di tempat kerja.
b. Penilaian atas tugas-tugas memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja
yang kompleks
c. Analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik
atas perolehan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang ada.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi
dengan pendekatan Scientific, memahami aneka fenomena atau gejala dan
hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang
dipelajari dengan dunia nyata di luar sekolah.
Penilaian autentik mendorong peserta didik mengkonstruksi,
mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan
mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Pada pembelajaran autentik, guru juga harus menjadi "guru autentik". Peran guru
bukan hanya pada proses pembelajaran, tapi juga pada penilaian.

D. Jenis-Jenis Penilaian Autentik


a. Penilaian Kinerja
Cara yang bisa diterapkan untuk penilaian berbasis kinerja :
 Daftar Cek (checklist)
Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur tertentu dari
indikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa/tindakan.
 Catatan Anekdot/narasi (anecdotal/narative records)
Digunakan dengan cara guru menuliskan laporan narasi tentang apa yang
dilakukan oleh masing-masing peserta didik selama melakukan tindakan.
 Skala Penilaian (rating scala)
Menggunakan skala numerik berikut predikatnya. Misalnya 5 = baik sekali, 4
= baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang sekali
 Memori atau ingatan (memory approach)
Digunakan dengan cara mengamati peserta didik ketika melakukan sesuatu
dengan tanpa membuat catatan.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat/instrumen,
seperti : penilaian sikap, penilaian diri, observasi prilaku, pertanyaan langsung, atau
pertanyaan pribadi.

b. Penilaian Proyek
Penilaian Proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang harus
diselesaikan peserta didik berdasarkan periode atau waktu tertentu. Penilaian
proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek.
Produk akhir dari sebuah proyek memerlukan penilaian khusus. Penilaian
produk meliputi penilaian atas kemampuan peserta didik menghasilkan produk,
seperti makanan, hasil karya seni (gambar, lukisan, patung, dan lainnya), barang-
barang terbuat dari kayu, plastik, kertas, dan karya logam.

c. Penilaian Portofolio
Penilaian Portopolio merupakan penilaian atas kumpulan karya peserta didik,
baik secara perorangan atau kelompok. Karya tersebut, misalnya menyusun atau
membuat karangan, puisi, surat, gambar, foto, lukisan, laporan penelitian, dan lain-
lain.

d. Penilaian Tertulis
Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian. Memilih
jawaban terdiri dari pilihan ganda, pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan
sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri dari isian atau melengkapi, jawaban singkat,
dan uraian.

E. Format Penilaian Kurikulum 2013


a. Ranah Kognitif
a. Sikap Sosial

c. Sikap Spiritual

d. Keterampilan
TUGAS
Kembangkan bentuk format penilaian ranah :
a. Pengetahuan : tes lisan
b. Sikap : Penilaian Diri
c. Keterampilan : Penilaian Proyek

Anda mungkin juga menyukai