Anda di halaman 1dari 4

CRITICAL REVIEW JURNAL MATEMATIKA

RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS 1
MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI

Dosen Pengampu : Ismail Saleh S.Pd.,M.pd.

Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Terstruktur Yang Diwajibkan


Dalam Mengikuti Perkuliahan Pendidikan Matematika di Kelas
Rendah

DISUSUN OLEH :
NAMA : FHARAZIBA FHANZELI
NPM : 2002090047
JURUSAN : PGSD
KELAS : A4 PAGI
MATA KULIAH : Pendidikan Matematika Dikelas Rendah

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA TAHUN 2022

Judul jurnal : RANCANG BANGUN MEDIA PEMBELAJARAN


MATEMATIKA SEKOLAH DASAR KELAS 1 MENGGUNAKAN
METODE DEMONSTRASI
Penulis : Nita Syahputri
Link jurnal : https://jurnal.kaputama.ac.id/index.php/JSIK/article/view/88
Pengulas/Review : Fharaziba Fhanzeli (2002090047)
Latar Belakang :
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memberikan kontribusi
positif dalam tercapainya masyarakat yang cerdas, bermartabat melalui sikap
kritis dan berfikir logis. Pembelajaran matematika di SD (Sekolah Dasar)
merupakan salah satu kajian yang selalu menarik untuk dikemukakan. Anak usia
SD sedang mengalami perkembangan dalam tingkat berpikirnya yang sedang
pada tahapan pra-kongkrit ke kongkrit dan menuju tahapan abstrak. Sedangkan
Matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik, formal, hierarkis abstrak, bahasa
simbol padat arti. Oleh karena itu diperlukan kemampuan khusus dari seorang
guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berfikir deduktif untuk
dapat mengerti dunia Matematika yang bersifat deduktif. Kesulitan dalam belajar
berhitung Masih banyak ditemukan di sekolah formal. Kesulitan belajar
berhitung (matematika) disebut juga diskalkulia (dyscalculia). Selain tingkat
kesulitan belajar matematika yang secara umum tinggi, cara penyampaian tenaga
pendidik yang dianggap monoton juga menjadi faktor yang membuat tidak sedikit
siswa menjadi malas belajar matematika dan mengakibatkan kebanyakan dari
mereka memiliki nilai rendah pada mata pelajaran ini. Ditambah lagi sifat dasar
dari siswa sekolah dasar yang terbilang masih anak- anak yang memang masih
gemar bermain membuat cara pengajaran yang monoton sangat tidak menarik
bagi mereka. Dengan begitu maka diperlukan solusi untuk mengatasi masalah ini
agar para siswa dapat kembali memiliki gairah belajar dalam mata pelajaran
matematika ini.
Tujuan :
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan agar menumbuhkan minat siswa dalam
belajar matematika karena dengan adanya media visual yang ditampilkan siswa-
siswi tidak jenuh untuk mengikuti materi-materi yang disampaikan oleh guru di
kelas.
Sampel :
Studi kasus pada perancangan ini ialah Sekolah Dasar Ar-rahman Helvetia,
Medan. Sistem saat ini yang sedang berjalan adalah merupakan sistem belajar
yang sudah sangat umum dilakukan di semua sekolah dasar, dimana pelajaran
dimulai pada pukul 08.00 WIB.

Metode :
Analisis Sistem
Analisis Sistem digunakan untuk melakukan penguraian terhadap suatu sistem
informasi secara nyata yang bertujuan untuk melakukan identifikasi terhadap
masalah yang mungkin akan muncul dan dapat memberikan solusi yang jelas
untuk perbaikan ataupun pengembangan dari suatu sistem. Pada tahap ini akan
dijelaskan juga tentang bagaimana tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
pembangunan aplikasi meliputi proses analisis berupa analisis kebutuhan dan
arsitektur sistem, perancangan sistem yang akan digambarkan dengan use case
diagram, dan perancangan antar muka aplikasi yang akan dibangun dengan
animasi Flash.
Perancangan Sistem
Pada tahap ini penulis akan menggambarkan sistem yang akan dibangun dengan
menggunakan UML sebagai media visualisasi sebuah perangkat lunak atau
sistem.

Hasil :
Pemanfaatan aplikasi animasi telah berhasil digunakan dengan baik terlihat pada
beberapa tampilan aplikasi untuk pengguna yaitu sebuah media Pembelajaran
matematika untuk meningkatkan pemahaman tingkat sekolah dasar kelas 1 dalam
mengenal angka dan cara penulis dalam berhitung menggunakan metode
demonstrasi pada Sekolah Dasar (SD) Ar- Rahman Helvetia Medan. Dengan
dibangunnya aplikasi ini penulis berharap dapat membantu serta memperbaiki
proses belajar mengajar selama ini masih berjalan secara manual dan monoton.
Flash sendiri digunakan untuk menciptakan sebuah aplikasi animasi media
pembelajaran dimana proses belajar dapat digantikan dengan melihat sebuah
animasi yang interaktif yang dapat melibatkan para siswa dalam belajar yang
lebih menyenangkan dan menghilangkan ketakutan siswa dalam belajar pelajaran
matematika. Dari beberapa penjelasan dan uraian pada bab sebelumnya dapat
ditarik kesimpulan bahwa aplikasi ini memanfaatkan teknologi animasi demi
kemudahan dalam belajar siswa Sekolah Dasar. Aplikasi yang dibangun telah
menjadi alternatif pemecahan masalah terhadap problem siswa yang kurang
gemar belajar matematika serta menjadi sumbangan dari kemajuan teknologi bagi
dunia pendidikan khususnya bagi anak Sekolah Dasar

Anda mungkin juga menyukai