Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BIAYA, PENDAPATAN DAN R/C USAHATANI JAHE ( Zingiber officinale )

(Suatu Kasus di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis)

Oleh :
Didin Saadudin 1, Yus Rusman 2, Cecep Pardani3
13
Fakultas Pertanian Universitas Galuh
2
Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui : (1) Besarnya biaya dan penerimaan pada usahatani
jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis, (2)
Besarnya pendapatan pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam di Desa Kertajaya Kecamatan
Panawangan Kabupaten Ciamis, (3) Besarnya R/C pada usahatani jahe per hektar per satu kali musim tanam
di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian yang digunakan adalah
metode survey yang dilakukan di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis. Teknik
penarikan sampel dilakukan dengan metode acak sederhana (simple random sampling), dari seluruh anggota
populasi yang berjumlah 120 orang dan diambil responden sebanyak 30 orang (25 persen dari anggota
populasi). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Besarnya biaya pada usahatani jahe di Desa Kertajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis sebesar Rp 21.023.831,65 per hektar per satu kali musim tanam.
Penerimaannya sebesar Rp 57.363.000,- per hektar per satu kali musim tanam, diperoleh dari hasil panen jahe
sebesar 9.560,50 kilogram per hektar dengan harga Rp 6.000,- per kilogram. 2) Besarnya pendapatan pada
usahatani jahe di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis adalah sebesar Rp
36.339.168,35 per hektar per satu kali musim tanam. 3) Besarnya R/C pada usahatani jahe di Desa Kertajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis adalah sebesar 2,73. Artinya setiap pengeluaran Rp 1,00 maka
petani jahe akan mendapatkan penerimaan sebesar Rp 2,73 sehingga petani jahe memperoleh keuntungan
sebesar Rp 1,73. Dengan demikian usahatani jahe di Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten
Ciamis menguntungkan untuk diusahakan.

PENDAHULUAN bentuk jahe segar, jahe kering, dan minyak atsiri.


Indonesia merupakan negara agraris, ditandai Dengan semakin berkembangnya perusahaan jamu
adanya dua musim yaitu musim kemarau dan musim dalam negeri bahkan telah melakukan ekspor ke
penghujan. Musim penghujan, merupakan fenomena manca negara, maka peluang pengembangan jahe
alam yang sangat menakjubkan, kelimpahan air sebagai salah satu bahan baku pembuatan jamu
untuk kehidupan semua makhluk hidup dapat semakin sangat terbuka. Sebagai salah satu
dicurah disini. Matahari di musim kemarau komoditas perkebunan yang sangat di butuhkan oleh
mempunyai intensitas penyinaran lebih lama pada masyarakat terutama sebagai bahan rempah-rempah
siang hari, dan dapat bersinar sepanjang tahun, dan obat-obatan tradisional, sesungguhnya jahe
sebagai penyalur energi penting untuk proses mempunyai prospek pemasaran yang cukup baik
fotosintesa yang akan menghasilkan glukosa dan untuk dikembangkan (Setyawan, 2015).
oksigen yang berguna bagi kehidupan manusia. Dan Identifikasi Masalah
tanpa surya matahari mustahil kehidupan di bumi ini Berdasarkan uraian pada latar belakang,
dapat berlangsung. Inilah kekayaan yang mampu maka masalah yang dapat diidentifikasikan dalam
menjadikan Indonesia sebagai negara agraris yang penelitian ini adalah sebagai berikut:
harus dikembangkan (Sukino, 2014). 1) Berapa besarnya biaya dan penerimaan pada
Pertanian merupakan salah satu sumber usahatani jahe per hektar per satu kali musim
kehidupan dari masyarakat Indonesia, dengan lahan tanam di Desa Kertajaya Kecamatan
pertaniannya yang sangat luas dan masih belum Panawangan Kabupaten Ciamis?
tergarap sempurna memacu masyarakatnya untuk 2) Berapa besarnya pendapatan pada usahatani jahe
lebih dapat memanfaatkan sumber daya alam per hektar per satu kali musim tanam di Desa
tersebut (Suratiyah, 2015). Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten
Tanaman jahe (Zingiber officinale) Ciamis?
merupakan salah satu tanaman rempah-rempah yang 3) Berapa besarnya R/C pada usahatani jahe per
diperdagangkan di Dunia. Jahe diekspor dalam hektar per satu kali musim tanam di Desa

1
Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten musim tanam) berdasarkan bunga bank
Ciamis? yang berlaku pada saat penelitian dan
dinilai dalam satuan rupiah per satu kali
METODE PENELITIAN musim tanam.
Jenis Penelitian b. Biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya
Jenis penelitian yang digunakan adalah yang besar kecilnya dipengaruhi oleh besar
penelitian survey di Desa Kertajaya Kecamatan kecilnya produksi dan habis dalam satu kali
Panawangan Kabupaten Ciamis. Penelitian survey proses produksi, biaya variabel terdiri dari:
adalah penelitian yang diadakan untuk memperoleh  Benih jahe yang digunakan, dihitung dalam
fakta dari gejala-gejala yang ada dan mencari satuan kilogram, dan dinyatakan dalam
keterangan-keterangan secara faktual, baik tentang satuan rupiah perhektar per satu kali musim
sosial, ekonomi, politik dari suatu kelompok tanam.
maupun suatu daerah (Nazir, 2013).  Pupuk yang digunakan, yaitu pupuk
organik dan anorganik dihitung dalam
Operasionalisasi Variabel satuan kilogram, dan dinyatakan dalam
Agar mendapatkan persepsi dan penafsiran yang satuan rupiah per hektar per satu kali
jelas terhadap variabel yang digunakan dalam musim tanam.
variabel, perlu ada pembatasan istilah terhadap  Pestisida butiran yang digunakan, dihitung
variabel yang diteliti, yaitu: dalam satuan kilogram, dan dinyatakan
1. Jahe adalah salah satu jenis rempah – rempah dalam satuan rupiah per hektar per satu kali
dan tanaman obat yang banyak dimanfaatkan musim tanam.
oleh masyarakat sebagai bahan obat – obatan dan  Karung dihitung dalam satuan buah dan
bumbu masakan. dinilai dalam satuan rupiah selama satu
2. Satu kali musim tanam jahe mulai dari kali musim tanam.
pengolahan tanah sampai dengan panen selama  Upah tenaga kerja, yang digunakan
8 bulan. dihitung Hari Kerja Setara Pria (HKSP)
3. Biaya produksi atau biaya total usahatani jahe dihitung dalam satuan rupiah dalam satu
adalah seluruh korbanan ekonomi yang kali musim tanam.
dipergunakan untuk menghasilkan penerimaan  Bunga modal biaya variabel dihitung dalam
dan diukur dalam satuan rupiah (Rp). Biaya satuan rupiah (Rp per hektar per satu kali
terbagi dua macam: musim tanam) berdasarkan bunga bank
a. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya produksi yang berlaku pada saat penelitian dan
yang besar kecilnya tidak di pengaruhi oleh dinilai dalam satuan rupiah per satu kali
volume produksi dan hasilnya tidak habis musim tanam.
dalam satu musim tanam, biaya tetap 4. Jumlah produksi adalah banyaknya jahe yang
tersebut terdiri dari: dihasilkan per hektar per satu kali musim tanam,
 PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) yaitu dan dinyatakan dalam satuan kilogram.
biaya yang dikeluarkan untuk membayar 5. Harga jual produk adalah harga penjualan jahe
pajak, dihitung dalam satuan rupih per satu yang diterima oleh petani yang dinyatakan dalam
kali musim tanam. satuan rupiah per kilogram.
 Penyusutan alat yang digunakan dalam 6. Penerimaan adalah jumlah hasil produksi
proses produksi dinilai dalam satuan rupiah dikalikan dengan harga satuan produksi total
per tahun (Rp tahun), selanjutnya yang dinilai dalam satuan rupiah, dan dinyatakan
dikonversikan ke dalam satu kali musim dalam satuan rupiah per hektar per satu kali
tanam penyusutan alat-alat ini dihitung proses produksi (Rp per hektar per satu kali
dengan rumus sebagai berikut (Suratiyah, musim tanam).
2015). 7. Pendapatan adalah pendapatan bersih
Nilai Beli−Nilai Sisa
Penyusutan Alat = Umur Ekonomis (keuntungan) merupakan selisih antara
Nilai sisa merupakan nilai pada waktu alat penerimaan dan biaya total usaha, diukur dalam
itu sudah tidak dapat dipergunakan atau satuan rupiah (Rp).
dianggap nol. 8. R/C adalah perbandingan antara penerimaan
 Bunga modal biaya tetap dihitung dalam dengan biaya produksi.
satuan rupiah (Rp per hektar per satu kali

2
Teknik Pengumpulan Data 4. Analisis R/C
Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan Menurut Suratiyah (2015), R/C adalah
meliputi : perbandingan antara penerimaan dengan biaya total.
1. Data primer diperoleh secara melalui Penerimaan Total (TR)
R/C = Biaya Total (TC)
pengamatan langsung di lapangan (observasi)
dan wawancara dengan petani yang Dimana :
membudidayakan tanaman jahe dengan Revenue = Besarnya penerimaan yang diperoleh
menggunakan daftar pertanyaan (kuesioner) yang Cost = Besarnya biaya yang dikeluarkan
telah dipersiapkan; Ada tiga kriteria dalam perhitungannya, yaitu:
2. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka, a. Apabila R/C > 1 artinya usahatani tersebut
petugas penyuluh lapangan (PPL), Dinas menguntungkan.
Pertanian, BP4K, BP3K, BPS, dan instansi lain b. Apabila R/C = 1 artinya usahatani tersebut
yang berkaitan dengan penelitian. impas.
c. Apabila R/C < 1 artinya usahatani tersebut rugi.
Teknik Penarikan Sampel
Jumlah petani yang dijadikan responden diambil Waktu dan Tempat Penelitian
sebanyak 30 orang petani, yaitu 25 % dari jumlah Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa
anggota populasi 120 orang dengan menggunakan Kertajaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten
metode acak sederhana (simple random sampling). Ciamis.
1. Tahap persiapan, yaitu survey pendahuluan,
Rancangan Analisis Data penyusunan dan penulisan Usulan Penelitian
Rancangan analisis data yang dilakukan dalam dilaksanakan pada bulan Maret 2016.
penelitian ini antara lain : 2. Tahap pengumpulan data dari lapangan, yaitu
1. Analisis Biaya pengumpulan data primer dan sekunder
Menurut Suratiyah (2015) untuk menghitung dilaksanakan pada bulan April 2016.
besarnya biaya total (Total Cost) diperoleh dengan 3. Tahapan pengolahan dan analisis data, serta
cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed Cost/ FC) penulisan Skripsi dilaksanakan pada bulan Mei
dengan biaya variabel (Variable Cost) dengan 2016 sampai dengan selesai.
rumus:
TC = FC + VC HASIL DAN PEMBAHASAN
Dimana : A. Identitas Responden
TC = Total Cost (Biaya Total) Responden dalam penelitian ini adalah petani
FC = Fixed Cost (Biaya Tetap Total) jahe yang berada di Desa Kertajaya Kecamatan
VC = Variable Cost (Biaya Variabel) Panawangan Kabupaten Ciamis. Identitas responden
2. Analisis Penerimaan meliputi umur, tingkat pendidikan, jumlah
Menurut Suratiyah (2015) secara umum tanggungan keluarga dan pengalaman usahatani.
perhitungan penerimaan total (Total Revenue/ TR) 1. Umur Responden
adalah perkalian antara jumlah produksi (Y) dengan Umur adalah faktor yang mempengaruhi
harga jual (Py) dan dinyatakan dengan rumus terhadap keberhasilan dalam melakukan suatu
sebagai berikut: kegiatan usahatani dan juga akan berpengaruh
TR = Py . Y terhadap fisik dalam bekerja dan cara berfikir. Umur
Dimana : responden di Desa Kertajaya berkisar 36 – 55 tahun.
TR = Total Revenue (Penerimaan Total) Dengan demikian seluruh responden berada pada
Py = Harga produk kisaran umur produktif.
Y = Jumlah produksi 2. Tingkat Pendidikan
3. Analisis Pendapatan Tingkat pendidikan peranannya cukup tinggi
Menurut Suratiyah (2015) pendapatan adalah terhadap seseorang dalam melakukan kegiatan
selisih antara penerimaan (TR) dan biaya total (TC) usaha, tapi pengalaman berusaha juga sangat tinggi
dan dinyatakan dengan rumus: peranannya, karena tingkat pendidikan dan
I = TR – TC pengalaman berusaha dapat mempengaruhi
Dimana : seseorang dalam menerima dan melaksanakan hal-
I = Income (Pendapatan) hal yang baru. Pada umumnya tingkat pendidikan
TR = Total Revenue (Penerimaan Total) formal yang dicapai oleh responden di Desa
TC = Total Cost (Biaya Total) Kertajaya sebagian besar tamatan SD (Sekolah

3
Dasar). Untuk lebih jelasnya tingkat pendidikan Tabel 3. Tanggungan Keluarga pada Petani Jahe
petani jahe pada Tabel 1.
Tanggungan
Jumlah Presentase
Tabel 1. Tingkat Pendidikan Petani Jahe No Keluarga
(orang) (%)
(Orang)
N Jumlah Presentase 1 <3 16 53,30
Tingkat Pendidikan
o (orang) (%)
2 3–5 14 46,70
1 SD (Sekolah Dasar) 19 63,33
Jumlah 30 100,00
2 SMP (Sekolah 7 23,33
Menengah Pertama) Sumber : Desa Kertajaya, 2016
3 SLTA (Sekolah 4 13,34
Lanjutan Tingkat Atas) Tabel 3 menunjukkan, menunjukkan bahwa pada
Jumlah 30 100,00 umumnya responden memiliki tanggungan keluarga
Sumber : Desa Kertajaya, 2016 sebanyak 3–5 orang atau 46,70 persen.

Tabel 1 menunjukkan, bahwa tingkat pendidikan 5. Analisis Usahatani Jahe di Desa Kertajaya
responden umumnya adalah tamatan Sekolah Dasar Analisis Biaya
(SD) yaitu sebanyak 19 responden, sedangkan yang 1) Biaya Tetap
lainnya yaitu tamatan Sekolah Menengah Pertama Biaya tetap yang dihitung dalam usahatani jahe
(SMP) yaitu sebanyak 7 responden, tamatan Sekolah di Desa Kertajaya meliputi PBB (Pajak Bumi dan
Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) sebanyak 4 Bangunan), penyusutan alat dan bunga modal.
responden. Besarnya biaya tetap yang dikeluarkan masing-
masing responden berbeda-beda.
3. Pengalaman Berusaha Responden Pajak bumi dan bangunan tergantung dari luas
Untuk mengetahui pengalaman berusaha lahan yang digunakan. Biaya yang dikeluarkan
responden dapat dilihat pada Tabel 2. untuk pajak bumi dan bangunan pada usahatani jahe
di Desa Kertajaya sebesar Rp 83.965,12 per hektar
Tabel 2. Pengalaman Responden dalam per satu kali musim tanam.
Melakukan Usahatani Jahe Biaya penyusutan alat dipengaruhi oleh jenis dan
banyaknya alat pertanian yang digunakan dan
No Pengalaman Jumlah Presentase dimiliki petani dalam usahatani jahe tersebut. Jenis
Berusaha (orang) (%) alat yang digunakan meliputi : cangkul, sabit,
(tahun) parang, kored, dan garpu. Penyusutan alat pada
1 <5 18 60,00 usahatani jahe di Desa Kertajaya yaitu sebesar Rp
2 ≥5 12 40,00 104.311,23 per hektar per satu kali musim tanam.
2) Biaya Variabel
Jumlah 30 100,00
Biaya variabel yang dihitung dalam penelitian ini
Sumber : Desa Kertajaya, 2016 meliputi upah tenaga kerja, bibit jahe, pupuk organik
berupa kotoran ayam, Pupuk Urea, Pupuk Phonska,
Tabel 2 menunjukkan, bahwa pengalaman insektisida butiran (furadan), karung dan bunga
responden dalam usahatani jahe di Desa Kertajaya modal biaya variabel. Hasil perhitungan
sebagian besar lebih dari sama dengan 5 tahun yaitu memperlihatkan bahwa besarnya biaya variabel yang
sebanyak 12 orang atau 40,00 persen dan yang dikeluarkan petani jahe sebesar Rp 20.805.431,08
kurang dari 5 tahun sebanyak 18 orang atau 60,00 per hektar per satu kali musim tanam.Untuk lebih
persen. jelasnya dapat dilihat pada Tabel 4.
4. Tanggungan Keluarga Responden
Responden di Desa Kertajaya seluruhnya sudah
berkeluarga dan mempunyai tanggungan keluarga,
jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki
responden berkisar antara 1 sampai 4 orang.
Selengkapnya data mengenai tanggungan keluarga
responden dapat dilihat pada Tabel 3.

4
Tabel 4. Rata-rata Biaya pada Usahatani Jahe per Hektar per Satu Kali Musim Tanam

Komponen Biaya Jumlah Presentase (%)


A. Biaya Tetap
- PBB 83.965,12 0,40
- Penyusutan Alat 104.331,23 0,50
- Bunga Modal Tetap 30.124,22 0,15

Jumlah 218.400,57
B. Biaya Variabel
- Benih Jahe 4.889.158,45 23,26
- Pupuk Organik (Kotoran Ayam) 5.862.987,11 27,88
- Pupuk Urea 569.340,41 2,70
- Pupuk Phonska 1.146.095,53 5,45
- Insektisida Butiran (furadan) 102.350,27 0,48
- Karung 478.392,72 2,28
- Tenaga Kerja 4.887.391,96 23,25
- Bunga Modal Variabel 2.869.714,63 13,65

Jumlah 20.805.431,08
Jumlah 21.023.831,65 100,00
Sumber : Desa Kertajaya, 2016

Tabel 4 menunjukkan bahwa besarnya biaya KESIMPULAN DAN SARAN


pada usahatani jahe adalah sebesar Rp Kesimpulan
21.023.831,65 terdiri dari biaya tetap sebesar Rp Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah
218.400,57 dan biaya variabel sebesar Rp dilakukan dapat diambil kesimpulan:
20.805.431,08 per hektar per satu kali musim tanam. 1) Besarnya biaya pada usahatani jahe di Desa
6. Analisis Pendapatan Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten
Pendapatan merupakan selisih antara Ciamis sebesar Rp 21.023.831,65 per hektar per
penerimaan dengan biaya total yang dikeluarkan, satu kali musim tanam. Sedangkan
sedangkan penerimaan merupakan hasil perkalian penerimaannya adalah sebesar Rp 57.363.000,-
antara harga jual jahe dengan banyaknya jahe yang per hektar per satu kali musim tanam, diperoleh
dihasilkan. Berdasarkan hasil penelitian harga jual dari hasil panen jahe sebanyak 9.560,50
jahe pada saat penelitian adalah Rp 6.000,- per kilogram dengan harga Rp 6.000,- per kilogram.
kilogram, sedangkan produksi jahe yang dihasilkan 2) Besarnya pendapatan pada usahatani jahe di
per hektar per satu kali musim tanam sebesar Desa Kertajaya Kecamatan Panawangan
9.560,50 kilogram, sehingga didapat penerimaan Kabupaten Ciamis adalah sebesar Rp
sebesar Rp 57.363.000,- dengan biaya yang 36.339.168,35 per hektar per satu kali musim
dikeluarkan adalah sebesar Rp 21.023.831,65 tanam.
sehingga diperoleh pendapatan sebesar Rp
36.339.168,35 per hektar per satu kali musim
3) Besarnya R/C pada usahatani jahe di Desa
Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten
tanam.
Ciamis adalah sebesar 2,73. Setiap pengeluaran
7. Analisis R/C
biaya sebesar Rp 1,00 maka petani jahe akan
R/C (Revenue Cost Ratio) diketahui dengan cara
mendapat penerimaan sebesar Rp 2,73 sehingga
pembagian antara penerimaan dengan biaya total.
petani jahe memperoleh keuntungan sebesar Rp
Penerimaan sebesar Rp 57.363.000,- dan biaya yang
1,73. Dengan demikian usahatani jahe di Desa
dikeluarkan sebesar Rp 21.023.831,65. Berdasarkan
Kertajaya Kecamatan Panawangan Kabupaten
penelitian diketahui R/C sebesar 2,73 artinya setiap
Ciamis menguntungkan untuk diusahakan.
pengeluaran biaya sebesar Rp 1,00 maka petani jahe
akan mendapat penerimaan sebesar Rp 2.73
Saran
sehingga petani jahe memperoleh keuntungan
Berdasarkan kesimpulan, maka Penulis
sebesar Rp 1,73.
menyarankan hal-hal sebagai berikut:

5
1. Petani hendaknya mengikuti anjuran dari Dinas Widya, Y, C. 2014. Pedoman Bertanam Jahe.
Pertanian dalam hal pupuk maupun perawatan Cetakan 3. Tim Bina Karya Tani. Bandung.
agar hasilnya bisa lebih maksimal.
2. Penanganan hama dan penyakit pada tanaman
tahe harus sesuai dengan anjuran Dinas
Pertanian.
3. Kegiatan usahatani jahe di Desa Kertajaya
Kecamatan Panawangan Kabupaten Ciamis
harus dipertahankan dan lebih ditingkatkan,
karena usahatani yang dilaksanakan dapat
memberikan keuntungan.

DAFTAR PUSTAKA
Anjayani, E. dan Haryanto. 2009. Geografi untuk
Kelas X SMA/MA. Cempaka Putih Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu
Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.
Balkis, S. 2015. Pengelolaan Usahatani Jahe Putih
di Kelurahan Sempaja Kecamatan Samarinda
Utara Kota Samarinda. Jurnal Agrifor Volume
xiv Nomor 1. Universitas Mulamarwan
Samarinda. Kalimantan Timur.
BP3K Kecamatan Panawangan. 2015. Luas Areal
Tanam, Luas Areal Menghasilkan, Produksi, dan
Produktivitas di Kecamatan Panawangan. BP3K
Kecamatan Panawangan, Panawangan.
__________. 2015. Data Curah Hujan Tahun 2006-
2015. BP3K Kecamatan Panawangan,
Panawangan.
Carter, W. K. 2009. Akuntansi Biaya Edisi 14
Salemba Empat. Jakarta.
Desa Kertajaya. 2015. Monografi Desa Kertajaya.
Panawangan. Ciamis.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten
Ciamis. 2015. Luas Areal dan Produksi, dan
Produktivitasdi Kabupaten Ciamis. Dinas
Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Ciamis.
Hanafie, R. 2010. Pengantar Ekonomi Pertanian.
Andi, Yogyakarta.
Nazir, M. 2013. Metode Penelitian. Ghalia
Indonesia. Bogor.
Rahim dan Hastuti, 2008. Prinsip Dasar Ekonomi
Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada Jakarta.
Setyawan, B. 2015. Peluang Usaha Budidaya Jahe.
Pustaka Baru Press. Yogyakarta.
Sukino, 2014. Membangun Pertanian Dengan
Pemberdayaan Masyarakat Tani Terobosan
Menanggulangi Kemiskinan. Pustaka Baru Press.
Yogyakarta.
Suratiyah, K. 2015. Ilmu Usahatani. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. Edisi 2. ITB.
Bandung.

6
7

Anda mungkin juga menyukai