Anda di halaman 1dari 5

6.5.

Penerapan Ekonomi
Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam lmu ekonomi, baik dalam
pembahasan ekonommi mikro maupun ekonomi makro. Dua variabel ekonomi, atau
lebih, yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan ke dalam bentuk sebuah
persamaan linear.

6.5.1. Fungsi Permintaan, Fungsi Penawaran dan Keseimbangan Pasar


Fungsi permintaaan mengubungkan variabel harga dan jumlah yang
diminta. Sedangkan fungsi penawaran menghubungkan antara variabel harga
dan variabel jumlah yang ditawarkan.
 Fungsi Permintaan

Q = a - bP a 1
P= - Q
b b
Kurva permintaan berlereng negatif karena adanya hukum
permintaan, dimana gerakan harga (P) berlawanan arah dengan
gerakan jumlah (Q). Jika harga naik maka jumlah permintaan turun,
berlaku sebaliknya.

 Fungsi Penawaran
Q = -a + bP a 1
P= +
b b
Kurva permintaan berlereng positif karena adanya hukum
penawaran, dimana gerakan harga (P) searah dengan gerakan jumlah
(Q). Jika harga naik maka jumlah penawaran naik, begitu sebaliknya.
 Keseimbangan Pasar
Dikatakan dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah
barang yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Perpotongan pada kurva menyebabkan harga
keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan
(equilibrium quantity).

Qd = Qs

6.5.2. Pengaruh Pajak-Spesifik terhadap Keseimbangan Pasar


Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga
jual barang tersebut naik, harga keseimbangan lebih tinggi, dan jumlah
keseimbangan menjadi lebih sedikit. Hal itu karena setelah dikenakan pajak,
produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak kepada konsumen.
Pengenaan pajak membuat kurva penawaran bergeser ke atas, dan titik
keseimbangan pun akan bergeser menjadi lebih tinggi.
P = a + bQ + t = (a+t) + bQ

 Beban pajak yang ditanggung oleh konsumen (tk)


Selisih antara harga keseimbangan sesudah pajak ( P ' e ) dan harga
keseimbangan sebelum pajak ( Pe )

tk = P ' e - Pe
 Beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp)
Selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian pajak yang
menjadi tanggungan konsumen (tk)

tp = t - tk
 Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
Mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (O’P)
dengan besarnya pajak per unit barang (t)

T = Q 'e x t
6.5.3. Pengaruh Pajak-Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase tertentu dari harga jual. Jika pajak spesifik menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas sejajar dengan kurve penawaran sebelum pajak,
maka pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran memiliki lereng yang
lebih besaar daripada kurve penawaran sebelum pajak.
a b −a (1−t) t : pajak proporsional dalam %
P= + P= + P
(1−t ) ( 1−t ) b b

6.5.4. Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak. Subsidi yang
diberikan atas produksi/penjualan sesuatu barang menyebabkan harga barang
menjadi lebih rendah, harga keseimbangan lebih rendah, dan jumlah
keseimbangannya menjadi lebih banyak. Dengan subsidi spesifik, kurva
penawaran bergeser sejajar ke bawah, dan titik keseimbangan pun akan
bergeser menjadi lebih rendah.
P’ = a + bQ – s = (a-s) + bQ

 Bagian subsidi yang dinikmati oleh konsumen (sk)


Selisih antara harga keseimbangan tanpa subsidi ( Pe ) dan harga
keseimbangan dengan subsidi ( P ' e )

sk = ( Pe ) - ( P ' e )
 Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen (sp)
Selisih antara besarnya subsidi per unit brang (s) dan bagian subsidi
yang dinikmati oleh konsumen (sk)

sp = s - sk
 Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S)
Mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah disubsidi (Q’) dengan
besarnya subsidi per unit barang (s)

S = Q 'e x s
6.5.5. Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang
Terhadap dua macam barang yang mempunyai hubungan penggunaan,
maka permintaan akan barang bukan hanya karena harga barang itu sendiri,
tetapi juga fungsi dari harga barang lainnya. “Substitutif” (saling
menggantikan) dan “Komplementer” (Saling melengkapi).
Jika barang X dan Y mempunyai hubungan penggunaan, maka fungsi
permintaan masing-masinya menjadi :
Qdx = f( P x , P y ) Q dy = f( P y P x )
Keterangan :
Q : jumlah permintaan akan barang
P : harga barang per unit
6.5.6. Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan terdiri
atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Secara
matematik biaya tetap merupakan sebuah konstanta, kurvanya garis lurus
sejajar sumbu jumlah. Sebaliknya, biaya variabel merupakan fungsi dari
jumlah barang yang dihasilkan, kurvanya berupa garis lurus berlereng positif
dan bermula dari titik pangkal.
Keterangan : C = biaya total
FC = K
FC = biaya tetap k = konstanta
VC = f(Q) = Vq
VC = biaya variabel v = lereng VC &
C = g(Q) = FC + VC = k + vQ
C

Fungsi penerimaan. Penerimaan total (total revenue) adalah hasilkali


jumlah barang yang terjual dengan harga jual per unit barang tersebut. Secara
matematik, penerimaan fungsi jumlah barang, kurvanya berupa garis lurus
berlereng positif dari titik pangkal, Q pada f(Q) melambangkan jumlah barang
yang dihasilkan dan yang terjual.
R = Q x P = f(Q)
6.5.7. Analisis Pulang-Pokok
Dengan mengetahui Penerimaan Total (R) dan biaya total (C), dapat
dianalisi apakah perusahaan mendapa keuntugan ataukah mengalami kerugian.
Keuntungan akan didapat apabila R>C, pada grafik kurva R di atas kurva C.
Sebaliknya, kerugian akan dialami apabila R<C, pada graafik kurva R di
bawah kurva C.
Konsep lain adalah konsep “Pulang-Pokok” (break even) digunakan
untuk menganalisis jumlah minimum produk yang harus dihasilkan agar
perusahaan tidak mengalami kerugian. Ditandai dengan R=C, secara grafik
ditunjukan oleh perpotongan kurva R dan kurva C.
6.5.8. Fungsi Anggaran
Terdapat dua teori tentang fungsi anggaran. Pertama teori produksi
yang mencerminkan batas produsen membeli dua macam input atau lebih
berkenaan jumlah dana yang tersedia dan harga masing-masing input
dinamakan kurva isocost. Sedangkan yang keduaa adalah teori konsumsi batas
konsumen membeli dua macam output atau lebih berkenaan dengan
pendapatan dan harga keluaran.

M = x.Px + y.Py
Pada teori produksi, Pada teori konsumsi,
M : Jumlah dana produsen M : jumlah pendapatan konsumen
x : jumlah masukan x x : jumlah masukan x
y : jumlah masukan y y : jumlah masukan y
Px : harga X per unit Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit Py : harga Y per unit

Anda mungkin juga menyukai