Penerapan Ekonomi
Fungsi linear sangat lazim diterapkan dalam lmu ekonomi, baik dalam
pembahasan ekonommi mikro maupun ekonomi makro. Dua variabel ekonomi, atau
lebih, yang saling berhubungan acapkali diterjemahkan ke dalam bentuk sebuah
persamaan linear.
Q = a - bP a 1
P= - Q
b b
Kurva permintaan berlereng negatif karena adanya hukum
permintaan, dimana gerakan harga (P) berlawanan arah dengan
gerakan jumlah (Q). Jika harga naik maka jumlah permintaan turun,
berlaku sebaliknya.
Fungsi Penawaran
Q = -a + bP a 1
P= +
b b
Kurva permintaan berlereng positif karena adanya hukum
penawaran, dimana gerakan harga (P) searah dengan gerakan jumlah
(Q). Jika harga naik maka jumlah penawaran naik, begitu sebaliknya.
Keseimbangan Pasar
Dikatakan dalam keseimbangan (equilibrium) apabila jumlah
barang yang diminta di pasar sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan. Perpotongan pada kurva menyebabkan harga
keseimbangan (equilibrium price) dan jumlah keseimbangan
(equilibrium quantity).
Qd = Qs
tk = P ' e - Pe
Beban pajak yang ditanggung oleh produsen (tp)
Selisih antara besarnya pajak per unit barang (t) dan bagian pajak yang
menjadi tanggungan konsumen (tk)
tp = t - tk
Jumlah pajak yang diterima oleh pemerintah (T)
Mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah pengenaan pajak (O’P)
dengan besarnya pajak per unit barang (t)
T = Q 'e x t
6.5.3. Pengaruh Pajak-Proporsional terhadap Keseimbangan Pasar
Pajak proporsional ialah pajak yang besarnya ditetapkan berdasarkan
persentase tertentu dari harga jual. Jika pajak spesifik menyebabkan kurva
penawaran bergeser ke atas sejajar dengan kurve penawaran sebelum pajak,
maka pajak proporsional menyebabkan kurva penawaran memiliki lereng yang
lebih besaar daripada kurve penawaran sebelum pajak.
a b −a (1−t) t : pajak proporsional dalam %
P= + P= + P
(1−t ) ( 1−t ) b b
sk = ( Pe ) - ( P ' e )
Bagian subsidi yang dinikmati oleh produsen (sp)
Selisih antara besarnya subsidi per unit brang (s) dan bagian subsidi
yang dinikmati oleh konsumen (sk)
sp = s - sk
Jumlah subsidi yang dibayarkan oleh pemerintah (S)
Mengalikan jumlah barang yang terjual sesudah disubsidi (Q’) dengan
besarnya subsidi per unit barang (s)
S = Q 'e x s
6.5.5. Keseimbangan Pasar Kasus Dua Macam Barang
Terhadap dua macam barang yang mempunyai hubungan penggunaan,
maka permintaan akan barang bukan hanya karena harga barang itu sendiri,
tetapi juga fungsi dari harga barang lainnya. “Substitutif” (saling
menggantikan) dan “Komplementer” (Saling melengkapi).
Jika barang X dan Y mempunyai hubungan penggunaan, maka fungsi
permintaan masing-masinya menjadi :
Qdx = f( P x , P y ) Q dy = f( P y P x )
Keterangan :
Q : jumlah permintaan akan barang
P : harga barang per unit
6.5.6. Fungsi Biaya dan Fungsi Penerimaan
Biaya total (total cost) yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan terdiri
atas biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variable cost). Secara
matematik biaya tetap merupakan sebuah konstanta, kurvanya garis lurus
sejajar sumbu jumlah. Sebaliknya, biaya variabel merupakan fungsi dari
jumlah barang yang dihasilkan, kurvanya berupa garis lurus berlereng positif
dan bermula dari titik pangkal.
Keterangan : C = biaya total
FC = K
FC = biaya tetap k = konstanta
VC = f(Q) = Vq
VC = biaya variabel v = lereng VC &
C = g(Q) = FC + VC = k + vQ
C
M = x.Px + y.Py
Pada teori produksi, Pada teori konsumsi,
M : Jumlah dana produsen M : jumlah pendapatan konsumen
x : jumlah masukan x x : jumlah masukan x
y : jumlah masukan y y : jumlah masukan y
Px : harga X per unit Px : harga X per unit
Py : harga Y per unit Py : harga Y per unit