Anda di halaman 1dari 15

LP dan SP 1P

Gangguan Konsep Diri: Harga Diri Rendah

Disusun Oleh :

1. Maria G Iyarmasa 09190000018


2. Ervina Fitriani 09190000020
3. Intan Safitri 09190000024
4. Dea Amanda Putri 09190000028
5. Milasari Wulandari 09190000030
6. Ayunita Pratiwi 09190000038
7. Syafa Tresnawulan 09190000042
8. Annisya Al Syiffani 09190000051
9. Alvi Prawatiwi 09190000059

Semester 5B

PROGARAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU
JAKARTA SELATAN
2021
DAFTAR ISI
LAPORAN PEDAHULUAN..............................................................................................................3
I. MASALAH UTAMA...............................................................................................................3
II. PROSES TERJADINYA MASALAH...................................................................................3
III. POHON MASALAH..............................................................................................................6
IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN...........................................................................................7
V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN.......................................................................7
VI. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................7
STRATEGI PELAKSANAAN...........................................................................................................8
I. PROSES KEPERAWATAN..................................................................................................8
II. STRATEGI KOMUNIKASI..................................................................................................9
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA...................................................11
JADWAL KEGIATAN HARIAN....................................................................................................13

2
LAPORAN PENDAHULUAN
I. MASALAH UTAMA
A. Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah
Pengertian Gangguan Konsep Diri : HDR
Gangguan kosep diri adalah suatu keadaan negatif dari
perubahanmengenai perasaan, pikiran atau pandangan tentang dirinya sendiri
yang negatif. Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak berarti dan
rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi diri yang negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri. Harga diri rendah yang berkepanjangan termasuk
kondisi tidak sehat mental karena dapat menyebabkan berbagai masalah
kesehatan digambarkan sebagai perasaan yang negatif terhadap diri sendiri
termasuk hilangnya percaya diri dan harga diri karena gagal mencapai keinginan (
Budi Ana Keliet,2010).

Harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga,tidak berarti dan


rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri. Adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa
gagal karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai ideal diri. ( Yosep,2009)

Harga diri rendah adalah evaluasi diri dan perasaan tentang diri sendiri
atau kemampuan diri yang negatif yang dapat secara langsung atau tidak
langsung diekspresikan. ( Towsend,2008).

Harga diri adalah penilaian tentang pencapaian diri dengan


menganalisa seberapa jauh perilaku sesuai dengan ideal diri. ( Keliat BA,2006).

II. PROSES TERJADINYA MASALAH


A. Faktor predisposisi
Faktor predeposisi yang merupakan faktor pendukung harga diri rendah
meliputi penolakan dan kurangnya penghargaan diri dari orang lain, harapan

3
orang tuan yang tidak realitis , orang tua yang tidak benar , membenci dan tidak
menerima akan mempunyai keraguan atau ketidakpastian , kegagalan yang
berulangkali , kurang mempunyai tanggung jawab personal , ketergantungan
pada orang lain dan ideal diri yang tidak realitis , gagal mencitai dirinya dan
menggapai cinta orang lain, misalnya karena orang tua tidak percaya pada anak ,
tekanan dari teman , dan kultur social yang berubah .

B. Faktor presipitasi
Faktor pretisipasi munculnya harga diri rendah meliputi trauma seperti
penganiayaan seksual da psikologi atau menyaksikan kejadian yang mengancam
kehidupan seperti kehilangan bagian tubuh, perubahan aturan bentuk dan
penampilan fungsi tubuh, perubahan fisik berhubungan deangan tumbuh kembang
normal , adanya kegagalan yang mengakibatkan produksifitas menurun. Selain itu
faktor presitipasi lain yaitu ketegangan peran berhubungan dengan peran atau
posisi yang diharapkan dimana individu mengalami frustasi. Pada mulanya klien
merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam
berhubungfan dengan orang lain. Biasnaya klien berasal dari lingkunagan yang
penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan diamana tidak mungkin
mengembangkan kehangatan emosional dalam hubungan yang positif dengan
orang lain yang menimbulkan rasa aman. Klien semakin tidak adapat melibatkan
diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup itu
sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa amana tidak tercapai.
Hal ini menyebabkan ia menge,bangkan rasionalisasi dan mengamburkan realitas
dari pada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan dri dengan kenyataan.
Semakin klien menjauhi kenyataan semakin kesulitan yang di timbulkan dalam
mengembangkan hubungan dengan orang lain

C. Mekanisme Koping
Menurut Stuart dan Sundeen yang di kutip oleh Anna Budi Keliat, 1998 .
mekanisme koping pada pasien dengan gangguan konsep diri menjadi 2 yaitu :
1. Koping Jangka Pendek

4
a) Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan lari sementara dari kasus.
b) Aktifitas yang dapat memberikan kesempatan menggati identitas
sementara.
c) Aktifitas yang member kekuatan atau dukungan sementara terhadapat
kosenp diri atau identitas yang kabur
d) Aktifitas yang member arti dalam kesidupan .
2. Konsep Jangka Panjang
Semua koping jangka pendek dapat bekembang menjadi koping jangka
panjang.
Penjelasan positif akan mengahasilkan identitas dan keunikan individu.

D. Rentang Respons
Respon Adaptif Respons Maladaptif

Aktualisasi Konsep Diri Harga Diri Keracunan Depresionalisasi


Diri Positif Rendah Identitas

Keterangan :
1. Aktualisasi diri adalah pernyataan diri tentang konsep diri yang positif dengan
latar belakang pebgalaman nyata yang sukses dan dapat diterima.
2. Konsep diri posetif apabila individu mempunyai pengalaman yang positif dalam
beraktualisasi diri dan menyadari hal-hal positif maupun negatif dari dirinya.
3. Harga diri rendah adalah individu cendrung untuk menilai dirinya negatif dan
merasa lebih rendah dari orang lain.
4. Identitas kacau adalah kegagalan individu mengintegrasikan aspek-aspek
identitas masa kanak-kanak ke dalam kematngan aspek psikososial kepribadian
pada masa dewasa yang harmonis.
5. Depresionalisaso adalah perasaan yang tidak realities dan asing terhadap diri
sendiri yang berhubungan dengan kecemasan , kepanikan serta tidak dapat
membedakan dirinya dengan orang lain.

5
III. POHON MASALAH
A. POHON MASALAH
Isolasi Sosial

Harga Diri Rendah

Gangguan Citra Tubuh

B. MASALAH KEPERAWATAN DAN DATA YANG DI KAJI


1. Masalah Keperawatan
Harga Diri Rendah
2. Data Yang Perlu Dikaji
1) Data Subyektif :
a) Mengkritik diri sendiri atau orang lain
b) Perasaan tidak mampu
c) Pandangan hidup yang pesimis
d) Perasaan lemah dan takut
e) Penolakan terhadap kemampuan diri sendiri
f) Pengurangan diri / mengejek diri sendiri
g) Hidup yang berpolarisasi
h) Ketidamampuan menentukan tujuan
i) Mengungkapkan kegagalan pribadi
j) Merasionalisasikan penolakan

6
2) Data Obyektif :
a) Produktifitas menurun
b) Perilaku destruktif diri sendiri dan orang lain
c) Penyalahgunaan zat
d) Menarik diri dari hubungan social
e) Ekspresi diri dari hubungan social
f) Ekspresi wajah malu dan rasa bersalah
g) Menunjukan tanda depresi ( sukar tidur dan sukar makan)
h) Tampak mudah tersinggung / mudah marah

IV. DIAGNOSA KEPERAWATAN


Harga Diri Rendah

V. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


TERLAMPIR

VI. DAFTAR PUSTAKA


Fitri,N.2009. prinsip Dasar & Aplikasi Laporan Pendahuluan & Strategi

Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (LP & SP ) untuk 7 Diagnosa. Jakarta :

Salemba Medika .

Stuart, Gail W. 2006. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta : EGC 4.

Wilkinson, J. 2006. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC

7
STRATEGI PELAKSANAAN
Nama : Tn. A

Ruangan : Mawar

Hari/ tanggal : 14/10/2021

Pertemuan :1

I. PROSES KEPERAWATAN
A. Kondisi Klien
Klien mengatakan dirinya tidak berharga lagi , sudah tidak dihargai, merasa tidak
mampu. Klien terlihat melamun , klien terlihat menyediri, klien terlihat tidak mau
berinteraksi dengan temannya.

B. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah

C. Tujuan Khusus
1. Klien dapat membina hubungan saling percaya
2. Klien dapat mengindentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
klien
3. Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan
4. Klien dapat merencanakan kagiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
5. Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat

D. Tindakan Keperawatan
1. Bina hubungan saling percaya
2. Identitas kemampuan dan aspek postif yang dimiliki klien
3. Bantu klien menilai kemampuan klien yang masih dapat digunakan
4. Bantu klien memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai dengan kemampuan
klien

8
5. Latih klien sesuai kemampuan yang disiplin
6. Beri pujian yang wajar terhadap kebersihan klien
7. Anjurkan klien memasukan dalam kegiatan jadwal

II. STRATEGI KOMUNIKASI


A. Tahap Orientasi
1. Salam terapeutik
“Selamat pagi pak / bu , perkenalkan nama saya Intan Safitri . nama bapak
siapa ? lebih suka di panggil siapa ? oh, baik bapak A , saya adalah mahasiswa
S1 keperawatan di STIKIM Jakarta selatan , saya praktik di sini selama 5 hari
dari tanggal 13 – 18 oktober 2021. Saya praktik pada pagi hari dari pukul
07.00 – 14.00 WIB.”

2. Validasi
“Bagaimana perasaan bapak hari ini ? Adakah yang bapak pikirkan?”

3. Kontak
a. Topik : “Pagi ini kita berbincang-bincang sebentar untuk melakukan
perkenalan, dan berbincang – bincang tentang apa yang bapak rasakan
sekarang?”
b. Waktu : “ Bapak mau kita berbincang-bincang berapa lama pak ?
bagaimana kalau 15 menit saja ? Dari pukul 10.00- 10.15 yah pak? ”
c. Tempat : “ Dimana kita berbincang-bincang ya pak ? bagaimana kalau
dimeja makan saja ?”
d. Tujuan : “ Agar kita saling mengenal , bapak lebih mengenal perawat dan
perawat lebih mengenal bapak, serta dapat mengenal perasaan apa yang
bapak rasakan sekarang ini “.

B. Tahap Kerja
“ Bapak sudah berapa lama dirawat disini? Kalau saya boleh tau ada masalah apa
sampai bapak dibawa kesini ? Dari tadi saya melihat bapak melamun dan diam

9
saja ? Apa yang menyebabkan bapak lakukan sehati-hari ? oh… teryata bapak
kegiatannya menyapu lantai setiap hari , doa bersama , senam bersama, dan hari-
hari tertentu seperti selasa dan kamis ikut pengajian. Kalau begitu kegiatan apa
yang paling bapak suka dan sering bapak lakukan?” .

C. Tahap Terminasi
1. Evaluasi
a. Evaluasi Subyektif
“bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang-bincang?”
b. Evaluasi Obyektif
“Coba bapak sebutkan lagi kegiatan apa yang sering bapak lakukan?
Bagus… bapak masih ingat

2. Rencana Tindak Lanjut


“Saya harap bapak datang mengingat apa yang telah kita perbimcangkan tadi
dan dapat memasukkan kedalam jadwal kegiatan harian bapak”

3. Kontrak Yang Akan Datang


a. Topik : “Bapak , waktu berbincang-bincang sudah selesai dan besok kita
akan berbincang-bincang lagi tentang bagaimana cara memilih kegiatan
latihan, kegiatan selanjutnya."
b. Tempat : “ Besok kita berbincang-bincang dimana ? Bagaimana di
taman ?
c. Waktu : “ Jam berapa besok kita ketemu ? Bagaimana kalau jam 10.00
sampai jam 10.15 pagi “ ?.

10
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa X

Nama : Tn. A Ruangan : Mawar No. RM : 8765


Tanggal : 14/10/2021 Jam : 07.30 – 14.00 WIB

IMPLEMENTASI EVALUASI

DS : S:
- Klien mengatakan merasa sedih - Klien mengatakan dia merasa sedih
- Klien mengatakan ingin pulang - Klien mengatakan merasa khawatir pada
anaknya
DO : - Klien mengatakan tidak mampu menafkahi
- Klien tampak diam keluarganya.
- Klien tamapak melamun
- Klien tampak menunduk O:
- Klien tampak tidak bersemangat - Klien mau berjabat tangan dengan perawat
- Klien mau menyebutkan nama
Diagnosis Keperawatan : - Klien sudah mau duduk berdampingan dengan
Harga Diri Rendah perawat
- Klien sudah mau melakukan aktivitas yang di
sukai yaitu menyapu lantai.
Tindakan Keperawatan :
1. Membinan hubungan saling percaya A:
2. Mengindentifikasi kemampuan dan - Klien mampu membina hubungan
aspek positif yang di miliki klien saling percaya dengan perawat
3. Membantu klien menilai kemampuan - Klien mampu menilai kemampuan yang di
yang masih dapat di gunakan miliki untuk dilaksanakan.
4. Membantu klien memilih kegiatan

11
yang akan dilatih sesuai dengan
kemampuan
5. Melatihan klien sesuai dengan P :
kemampuan yang di pilih Anjurkan klien untuk terus melatih kegiatan yang
6. Memberikan pujian yang wajar disukai dan memasuknya kedalam jadwal kegiatan
terhadap keberhasilan klien harian.
7. Mengajarkan klien untuk
memasukan kedalam jadwal harian

Rencana Tindak Lanjut (Planing Perawat) :


- Evaluasi SP 1 harga diri rendah
- Melatih kemampuan kedua
- Menganjurkan klien TT
memasukkan ke dalam jadwal
kegiatan
Nama Jelas

12
JADWAL KEGIATAN HARIAN

Nama : Tn. A
Ruang : Mawar

Tanggal Kegiatan Ket


No Jam Kegiatan
14 15 16 17 18 19 20
1 05.00-06.00 Bangun pagi dan beribadah M M M M
2 06.00-07.00 Senam pagi M M M M M M M
- Sarapan M M
- Menyapu lantai kamar B M
3 07.00-08.00 - Menyapu lantai R. makan B
- Mengepel lantai R. makan M
4 08.00-09.00
5 09.00-10.00
6 10.00-11.00
7 11.00-12.00
8 12.00-13.00
9 13.00-14.00

KETERANGAN :
Isi kolom tanggal kegiatan dengan :
M : Jika melakukan secara mandiri tanpa bantuan orang lain
B : Jika melakukan dengan bantuan orang lain
T : Jika tergantung penuh pada orang lain
Tuliskan di kolom keterangan jika melakukan atau dengan bantuan serta ken

13
14
15

Anda mungkin juga menyukai