PROYEK AKHIR
Oleh
ROUZATUN RAIHAN
NIM: 1661406096
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana menganalisis anggaran pendapatan dan
belanja di Gampong Blang Crum Kecamatan Muara Dua, Kota Lhokseumawe. Teknik
pengumpulan data yang dilakukan menggunakan metode deskriptif, yaitu yang dilakukan
dengan cara observasi dan wawancara. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini berasal
dari Anggaran Pendapatan Belanja Gampong di Gampong Blang Crum. Penilaian yang telah
dilakukan oleh Geusyik desa di Gampong Blang Crum, Kecamatan Muara Dua, Kota
Lhokseumawe. Setelah dilakukan penelitian dan wawancara diperoleh hasil Bahwa Anggaran
Pendapatan Belanja Gampong Blang Crum Tahun 2015-2018 belum optimal, penyebab nya
dikarenakan Bahwa Anggaran Pendapatan Dan Belanja Gampong Blang Crum Tahun 2015-
2018 mengalami penurunan dan peningkatan pada setiap tahunnya.
Kata Kunci : Menganalisa Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong bBlang
Crum, Kecamatan Muaera Dua, Kota Lhokseumawe.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
berjudulAnalisisAnggaranPendapatandanBelanjaGampongBlang Crum
memberikan doa dan kasih sayang baik dalam bentuk moral maupun material.
yang sangatbermakna.
yang sangatbermakna.
iii
M.Eng.,ScselakuDirekturPliteknikNegeriLhokseumawebesertaStafCivitasAk
ademikPoliteknikNegeriLhokseumawe yang
NiagaPoliteknikNegeriLhokseumawe.
NiagaPoliteknikNegeriLhokseumawe.
StudiPerbankandanKeuanganJurusan Tata
NiagaPoliteknikNegeriLhokseumawe.
StudiPerbankandanKeuanganJurusan Tata
NiagaPoliteknikNegeriLhokseumawe.
9. BapakdanIbuStafpengajarJurusan Tata
NiagaPoliteknikNegeriLhokseumawekhususnya Prodi
PerbankandanKeuangan.
semogakitasemuaselaludalamrahmatdanlindungan-Nya
semogaProyekAkhirinidapatbermanfaatbagipihakpenulis.
Lhokseumawe,Juli 2019
Penulis :
iv
RouzatunRaihan
NIM. 1661406096
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR JUDUL................................................................................... i
KATA PENGANTAR............................................................................. ii
DAFTAR ISI............................................................................................ iii
1. BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1. LatarBelakangMasalah ........................................................ 1
1.2. RumusanMasalah................................................................. 5
1.3. TujuanPenelitian .................................................................. 6
1.4. ManfaatPenelitian ................................................................ 6
1.5. MetodePenelitian ................................................................. 7
1.6. SistematikaPenulisan ........................................................... 8
1.7. LokasidanWaktuPenelitian .................................................. 9
iv
2.4.1. Sumber, Tujuan, dan Pola pembagian ADG............ 22
2.4.2. Mekanisme Penyaluran dan Pencairan .................... 23
2.4.3. Pelaksanaan Kegiatan Bersuber dari ADG .............. 24
2.4.4. Pengelolaan Sumber Pendapatan Gampong ............ 25
2.4.5. Tekning Penganggaran Gampong............................ 27
2.5. Prinsip Dasar APBG ............................................................ 28
2.5.1. Fungsi Dasar APBG................................................. 36
BAB IV PENUTUP
4.1. Kesimpulan .......................................................................... 56
4.2. Saran .................................................................................... 57
DAFTAR PUSTAKA
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Anggaran Pendapatan Gampong Tahun 2015 s/d Tahun 2018
Gampong Blang Crum ............................................................ 44
Tabel 3.2 Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Gampong
Tahun 2015 Gampong Blang Crum ......................................... 45
Tabel 3.3Rencana Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Tahun 2015
Gampong Blang Crum .............................................................................. 46
Tabel 3.4 Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Gampong
Tahun 2016 Gampong Blang Crum .......................................................... 48
Tabel 3.5Rencana Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Tahun 2016
Gampong Blang Crum .............................................................................. 49
Tabel 3.6 Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Gampong
Tahun 2017 Gampong Blang Crum .......................................................... 50
Tabel 3.7Rencana Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Tahun 2017
Gampong Blang Crum .............................................................................. 51
Tabel 3.8 Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Gampong
Tahun 2018 Gampong Blang Crum .......................................................... 53
Tabel 3.9Realisasi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Gampong Tahun 2016 Sampai 2018 Gampong
Blang Crum .............................................................................. 54
DAFTAR GRAFIK
Grafik 3.1 Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong Tahun 2015 s/d
Tahun 2018 Gampong Blang Crum ......................................................... 44
Grafik 3.2 Anggaran Pendapatan dan Belanja Pembiayaan Gampong
Tahun 2015 Gampong Blang Crum .......................................................... 47
Grafik 3.3 Anggaran Pendapatan dan Belanja Pembiayaan Gampong
Tahun 2016 Gampong Blang Crum .......................................................... 49
Grafik 3.4 Anggaran Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Gampong
Tahun 2017 Gampong Blang Crum....................................................... 52
Grafik 3.5Realisasi Pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Gampong Tahun 2016 s/d 2018 Gampong Blang
Crum ......................................................................................................... 54
BAB I
PENDAHULUAN
Nomor 6 Tahun 2014 yang telah berlaku tentang desa diberikan kewenangan
prioritas desa.
pembangunan desa lebih bersifat top-down. Top-down (dari atas ke bawah) adalah
teori yang mengajukan gagasan bahwa proses pengenalan suatu objek diawali
dengan indentifikasi kita terhadap bagian-bagain spesifik dari suatu objek yang
kita amati, yang menjadi landasan bagi pengenalan objek tersebut secara
cenderung diserahkan kepada desa itu sendiri. Sedangkan pemerintah pusat dan
1
2
merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mampu mengelola apa yang dimiliki oleh daerah tersebut untuk mencapai
kesejahteraan masyarakat.
hidup masyarakat desa. Selain itu pemerintah desa diharapkan untuk lebih mandiri
dalam mengelola pemerintahan dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki
besar peran yang diterima oleh desa, tentunya disertai dengan tanggung jawab
yang besar pula. Oleh karena itu pemerintah desa harus bisa menerapkan prinsip
Administrasi & Keuangan Desa (Simakdes) suatu aplikasi yang dibuat untuk
pertanggung jawaban. Dengan adanya aplikasi simakdes ini maka operator yang
3
mengelola aplikasi simakdes dapat dengan mudah melakukan transfer data yang
lebih portable dan mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi yang aman dan
mudah diterapkan oleh pengguna aplikasi yagn awan sekalipun. Secara teknis
transaksi keuangan desa termasuk dalam kelompok skala kecil, sehingga lebih
tepat ditangani secara mudah dengan database access ini. Pengguna aplikasi
tertentu atau volume transaksi sudah termasuk dalam kategori skala menengah.
mewujudkan tata kelola keuagan desa yang bersih, tertib, efektif dan efesien.
yang lebih luas dalam pengelolaan daerahnya. Salah satu bentuk kepedulian
mengalokasikan Dana Desa dalam anggaran pendapatan dan belanja negara setiap
tahun anggaran yang diperuntukkan bagi desa yang ditransfer melalui anggaran
pedesaan, yakni dalam bentuk Dana Desa. Inilah yang kemudian melahirkan suatu
proses baru tentang desentralisasi desa diawali dengan digulirkannya Dana Desa.
4
Yang Bersumber dari APBN, dengan luasnya lingkup kewenangan Desa dan
masyarakat Desa.
Keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, dan tenaga, perlu
memilih Desa Blang Crum Kecamatan Muara Dua Kota Lhokseumawe karena
Tabel 1.1
Besaran Dana Desa Di Gampong Blang Crum Kecamatan Muara Dua Kota
Lhokseumawe Tahun 2016 - 2017
Bidang Yang
Gampong Tahun Jumlah Jumlah
Dianggarkan
Dari tahun ketahun Dana Desa (DD) Desa Blang crum selalu mengalami
kenaikan, Pada tahun 2016 jumlah Dana Desa Blang crum sebesar Rp
5
Sejak digulirkannya Dana Desa di Desa Blang crum yang tampak dari
pembangunan jembatan, dan juga pembuatan got. Hal ini dilakukan untuk
Selain itu juga menyebutkan bahwa pembangunan saat ini diarahkan pada pola
masyarakat.
Pendapatan dan Belanja Gampong di desa Blang Crum Kecamatan Muara dua
1. Bagi Penulis
penyaluran Dana Desa khususnya di desa Blang Crum. Bagi pemerintah kota
3. Bagi Akademisi
bagi mereka yang akan melakukan penelitian dalam bidang yang sama
objek penelitian.
a. Pengantar
melakukan wawancara.
b. Wawancara
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang tinjauan teori untuk menguatkan masalah yang
Desa.
BAB IV PENUTUP
dilaksanakan.
9
Lhokseumawe. Waktu penelitian di mulai dari 01 Januari 2019 s/d Juni 2019.
1. BAB II
2. TINJAUAN TEORISTIS
3.
2.1 Anggaran Pendapatan dan Ruang Lingkup
gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai
suatu kegiatan dalam pencapaian tujuannya yang efisien dan efektif ditentukan
oleh adanya perencanaan yang matang, organisasi yang tepat, serta pengelolaan
dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang berlaku untuk jangka periode
10
11
dalam suatu uang, tetapi dapat juga dinyatakan dalam satuan barang/jasa”.
rencana kegiatan yang akan dijalankan oleh manajemen dalam satu periode yang
merupakan suatu rencana kerja yang disusun secara sistematis yang dinyatakan
dalam satuan uang, barang atau jasa untuk waktu periode yang akan datang.
mengelola untuk suatu periode dimasa yang akan datang. Menurut Munandar
disimpulkan bahwa anggaran adalah suatu rencana keuangan untuk masa depan
12
yang akan datang dinyatakan dalam bentuk kuantitatif (dalam bentuk angka atau
unit).
2.2.1 Tujuan
keputusan di perusahaan.
lain :
1. Planning (Perencanaan)
Didalam fungsi ini ditetapkan tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek, sasaran yang ingin dicapai, strategi yang akan digunakan dan
sebagainya. didalam fungsi ini berkaitan dengan segala sesuatu yang ingin
dihasilakan dan dicapai perusahaan di masa mendatang. termasuk di
dalamnya menetapkan produk yang akan dihasilkan, bagaimana
menghasilkannya, sumber daya yang dibutuhkan untuk menghasilkan
produk tersebut, bagaimana memasarkan produk tersebut dan sebagainya.
2. Organizing (Pengorganisasian)
Setelah segala sesuatu yang ingin dihasilkan dan dicapai perusahaan di
masa depan telah ditetapkan, maka perusahaan harus mencari sumber daya
14
anggaran yaitu:
dari visi dan misi dari Kepala Gampong yang terpilih. Setelah berakhir
tentang APBG diajukan paling lambat minggu pertama bulan November tahun
hari kerja. Apabila hasil evaluasi melampaui batas waktu tersebut, Kepala
evauasi tentang APBG tidak sesuai dengan kepentingan umum dan peraturan
BPG melakukan penyempurnaan paling lama 7 (tujuh) hari kerja terhitung sejak
Apabila hasil evaluasi tidak ditindak lanjuti oleh Kepala Gampong tentang
Keuchik.
dan wajib dicatatdalam APBG. Setiap pendapatan Gampong harus didukung oleh
bukti yang lengkap dan sah. Kepala Gampong wajib mengintensifkan pemungutan
untuk pengembalian pendapatan Gampong yang terjadi dalam tahun yang sama.
dengan bukti yang lengkap dan sah. Setiap pengeluaran belanja atas beban APBG
harus didukung dengan bukti yang lengkap dan sah. Bukti tersebut harus
bersifat mengikat dan belanja Gampong yang bersifat wajib yang ditetapkan
penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai
diselesaikan.
melaksanakan kegiatan.
20
Tata cara pengajuan perubahan APBG sama dengan tata cara penetapan
belanja. Dalam kondisi ini maka perubahan APBG hanya dapat dilakukan
1 (satu) kali dalam 1(satu) tahun anggaran, kecuali dalam keadaan luar
tahun sebeumnya harus digunakan dalam tahun berjalan. Dalam hal ini
berikut :
dengan cara :
Gampong.
4. Keadaan luar biasa yaitu pendanaan keadaan luar biasa dengan ketentuan :
Gampong. ADG berasal dari APBD Kabupate/Kota yang bersumber dari bagian
dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/Kota
a. Azas Merata adalah besarnya bagian ADG yang sama untuk setiap
(ADGM) atau Pola Minimal, yakni sebesar 60% dari total ADG dibagikan
b. Azas adil adalah besarnya bagian ADG berdasarkan Nilai Bobot Gampong
adalah besarnya ADGM yaitu 60% dari jumlah dan besarnya ADPG
tugas dan fungsi tersebut. Pemerintah Gampong membuka rekening pada Bank
Gampong atau dengan sebutan lain akan meneruskan berkas permohonan berikut
atau dengan sebutan lain yang memiliki tugas dan fungsi tersebut yang
Gampong
3. Bagian dari dana perimbanngan keuangan pusat dan daerah yang diterima
Gampong tidak dibenarkan diambil alih oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah.
Sumber pendapatan daerah yang berada di Gampong baik pajak maupun restribusi
yang sudah dipungut oleh Provinsi atau Kabupaten/Kota tidak dibenarkan adanya
dari perolehan pajak dan retribusi Daerah ditetapkan dengan peraturan Daerah
Sumbangan yang berbentuk barang, baik barang bergerak maupun barang tidak
26
1. Pemerintah Gampong
2. Tabungan Masyarakat
3. Bantuan Pemerintah
4. Pinjaman
5. Penyertaan modal pihak lain atau kerjasama bagi hasil atas dasar saling
2. Pasar Gampong
27
3. Pasar hewan
4. Tambatan perahu
5. Bangunan Gampong
a. Barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBG atau APBD
Kabupaten/Kota
b. Barang yang berasal dari perolehan lainnya dan atau hibah dan
sumbangan dari pihak ketiga
c. Barang yang diperoleh sebagai pelaksana perjanjian/kontrak sesuai
peraturan perundang-undangan
d. Barang yang dihibhkan oleh Pemerintah Pusat, Provinsi dan/atau
Kabupaten/Kota
e. Barang yang diperoleh dari hasil kerjasama Gampong.
Pengelolaan kekayaan Gampong diarahkan untuk meningkatkan
pendapatan Gampong, dapat berupa sewa, pinjam pakai, kerjasama,
pemanfaatan, atau bangun guna serah yang menguntungkan bagi
kepentingan masyarakat Gampong menyampaikan laporan hasil
pengelolaan kekayaan Gampong kepada Bupati/Walikota melalui
Camat setiap akhir tahun anggaran dan/atau sewaktu-waktu
Gampong.
28
dibahas dan disetujui bersama oleh Kepala Gampong dan BPD, dan ditetapkan
biaya atau input yang telah ditetapkan. Hasil kerjanya harus sepadan atau
lebih besar dari biaya atau input yang telah ditetapkan. Selain itu harus
2. Keadilan Anggaran
diterima masyarakat.
pemberian pelayanan.
secara realistis baik yang bersumber dari pendapatan asli Gampong aupun
antara penerimaan dan benja terjadi surplus atau defisit. Apabila terjadi
5. Disiplin Anggaran
antara lain :
6. Taat Asas
keuangan Gampong.
sumber, pendanaan pada setiap jenis objek belanja serta hubungan antara
besaran anggaran dengan manfaat dan hasil yang ingin dicapai dari suatu
anggaran tersebut.
8. Partisipasi Masyarakat
panjang Gampong.
9. Kemandirian
Pemerintahan, serta hibah dan sambungan dari pihak ketiga yang tidak
mengikat.
1. Fungsi Otoritas
APBG menjadi target fisikal yang menggambarkan keseimbangan antara
belanja,pendapatan, dan pembiyaan yang diinginkan sebagai dasar untuk
melaksanakan pendapatan dan belanja Gampong pada tahun yang
bersangkutan
2. Fungsi Perencanaan
APBG merupakan pernyataan kebijakan publik sebagai pedoman bagi
manajemen dalam merencanakan kegiatan pada tahun yang bersangkutan
3. Fungsi Pengawasan
APBG menjadi pedoman pengendalian yang memiliki konsekuensi hukum
untuk menilai apakah kegiatan penyelenggaraan Pemerintah Gampong
sesuai dengan kekuatan yang telah ditetapkan
37
4. Fungsi Alokasi
APBG harus diarahkan untuk menciptakan lapangan kerja atau
mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta
meningkatkan efesiensi dan efektivitas perekonomian Gampong.
5. Fungsi Distribusi
Kebijakan APBG harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan
masyarakat
6. Fungsi Akuntabilitas
APBG memberi landasan penilaian kinerja Pemerintah Gampong, Hail
pelaksanaan anggaran dituangkan dalam laporan keuangan Pemerintah
Gampong sebagai pernyataan pertagungjawaban Pemerintah Gampong
kepada publik.
BAB IV
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
dari unsur masyarakat, agama, pemuda, dari aparatur desa. Dalam hal
4.2. Saran
desa karna dana desa belum tentu selalu dikuncurkan ke desa, dimana jika
suatu saat Undang-undang Desa No 6 tahun 2014 dapat dicabut jika hasil
oleh pemerintah.
56
57
3. Pemerintah desa harus sangat berperan dalam pengelolaan dana desa baik
dana desa.
6. Tim TPK harus lebih aktif dalam pelaksanaan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan agar tidak terjadi kegiatan yang tidak teraksanakan. Tim
Desa.
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.polsri.ac.id/3341/3/BAB%20II.PDF
http://repository.utu.ac.id/806/1/I-V.pdf