Nim: PO7124321028
Kelas: 1A
PEMBAHASAN KUTIPAN
A.Pengertian Kutipan
Kutipan adalah suatu kata yang mungkin semua orang belum tahu apa maksudnya. Kutipan
juga merupakan suatu gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses
pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel,
laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya.
Kutipan dapat mengunci juga sebagai kalimat, paragraf, atau pendapat dari pengarang atau
ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku, jurnal, baik melalui
media cetak maupun elektronik. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), mengutip
adalah kutipan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu berbeda dengan plagiat.
Plagiat adalah mengambul karangan atau pendapat orang lain dan seolah-olah seolah-olah
karangan atau pendapat sendiri. Yang perlu dihindari kutipan yang tuidak mengandung makna
apa-apa dalam tulisan anda. Naamun, namanya mengutip, jangan sekali-kali melakukan kesalahan
ketika mengutip. Kalau ternyata terdapat kesalahan dalam teks yang dikutip, penulis dapat
memberikan catatan khusus langsung pada teks dengan tanda kurung, lalu diberi tanda'sic', yakni
singkatan dari sicut(latin) yang berarti: memang demikianlah asalnya (tercetak). Atau, sesuai
petunjuk dari Depdiknas-Pusat Bahasa seperti termuat dalam Buku Pedoman Umum EYD, berikan
tanda siku [ ] mengapit kutipan yang ternyata salah itu.
Ketika menulis karya ilmiah, seringkali kita mengutip pendapat orang dari satu atau
beberapa sumber. Oleh karena kita mengutip pendapat orang lain, kita harus menulis referensi
yang berisi informasi tentang mana pendapat itu kita kutip. tempat menulis rujukan?
1. Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada awal kalimat, nama penulis ditulis
lengkap, diikuti tahun terbit dan nomor dalam tanda kurung.
2. Jika nama penulis dari sumber yang dikutip disebutkan pada bagian akhir kutipan, perhatikan
contoh berikut.
a) Merajuk dilakukan dengan menggunakan nama akhir pengarang dan tahun di antara tanda
kurung. Contohnya , (Ahmadi 1986).
b) Jika ada dua penulis, disebutkan nama akhir kedua penulis tersebut dalam rujukan.
Contohnya , (Ahmadi dan Hasan, 1988).
c) Jika penulis lebih dari dua orang, perujukan dilakukan dengan menulis nama awal penulis
pertama diikuti dengan dkk. Contohnya (Ahmadi, dkk., 1986).
d) Jika nama penulis tidak disebutkan, maka yang dicantumkan adalah nama penerbitnya atua
nama dokumen,Quran, atau majalah yang diterbitkan. Contohnya, (Balai Pustaka, 1987).
e) Untuk karya terjemahan, nama penulis yang disebutkan disebutkan dalam rujukan.
Contohnya, (Carnegie, 1981).
f) Rujukan dari dua sumber berbeda atau lebih, yang ditulis oleh penulis yang berbeda,
dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.
Contohnya, (Ahmadi, 1986; Hasan, 1988).
C.Macam-macam Kutipan
Sering kali kita mengutip pendapat orang dari satu atau beberapa sumber ketika menulis
karya ilmiah. Kutipan itu bisa berupa kutipan langsung, artinya kutipan itu dikutip apa adanya,
tanpa perubahan, dapat juga kutipan langsung, artinya kutipan dari bahasa penulis sendiri.
1. Kutipan Langsung
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata, dan nama penulis disebutkan pada bagian awal
kalimat, maka nama penulis di tulis lengkap diikuti tahun terbit dan nomor halaman dalam tanda
kurung, kutipan langsung ditulis di antara tanda kutip (“….”) sebagai bagian yang terpadu dalam
teks utama.
Contoh:
Alfred Adler (1986:7) menyatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada kawan-kawannyalah yang
memiliki terbesar dalam hidup dan memberi luka kepada orang lain.”
Kutipan yang berisi kurang dari 40 kata dan nama penulis ditulis di bagian akhir kutipan,
maka kutipan langsung ditulis dalam tanda petik dua (“….”) dan nama akhir penulis ditulis, diikuti
tahun terbit, tanda titik dua, dan nomor halaman dalam tanda kurung.
Contoh:
Seorang psikolog terkenal dari Vienna menyatakan: “Individu yang tidak tertarik kepada kawan-
kawannyalah yang memiliki kesulitan terbesar dalam hidup dan memberi luka pada orang lain.”
(Adler, 1986:7).
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip dan ditulis terpisah dari
teks yang disajikan, ditulis menjorok ke depan 1,2 cm dari magin kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tunggal.
Contoh:
Untuk memberikan semangat kepada para akryawannya karena tekanan berbagai kesibukan,
sebuah toserba di New York City menyajikan iklan-iklannya berupa filsafat berhsahaja berikut.
Contoh:
Dia menciptakan kebahagiaan di rumah, mendukung niat baik dalam bisnis, dan
merupakan tanda balasan dari kawan-kawan.
Dia memberi istirahat untuk rasa letih, sinara terang untuk rasa, sinar mentari bagi pikiran, dan
penangkal alam bagi kesulitan, (dalam Carnegie, 1981:69).
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis,
ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis dari sumber yang dikutip dapat
ditulis di awal kutipan dengan disertai tahun terbit dan nomor halaman dalam kurung atau nama
penulis ditulus di akhir kutipan tahun dan nomor halaman yang semuanya dalam kurung.
Contoh:
Dale Carnegie (1981:61) menyatakan bahwa kesungguhan keinginan pada orang lain adalah kunci
sukses untuk mengembangkan persahabatan, menyukai orang lain, dan membantu orang lain dan
diri sendiri.
Atau
Kesungguhan minat pada orang lain sukses untuk mengembangkan persahabatan, menyukai orang
lain, dan membantu orang lain dan diri sendiri (Carnegie, 1981:61).
D. Fungsi Kutipan
Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
6. mempercantik penulisan.
E.Tujuan Kutipan
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu
terdapat kutipan. Kutipan adalah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang
penulis tidak perlu membuang waktu untuk menulis suatu hal yang telah dibuktikan kebenarannya
oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Dengan demikian kutipan
memiliki fungsi sebagai:
a) Teori Landasan
.
PEMBAHASAN DAFTAR PUSTAKA
Definisi daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah daftar pencarian judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang di tempatkan
pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Menurut Gorys Keraf
yang dimaksud dengan daftar pustaka atau bibliografi adalah sebuah daftar yang berisi judul buku-
buku, artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya yang memiliki pertalian dengan sebuah
karangan yang sedang digarap.
Melalui daftar pustaka atau penulis dapat melihat kembali kepada sumber yang dikunjungi.
Mereka dapat menetapkan apakah sumber itu benar-benar memiliki keterkaitan dengan isi
pembahasan itu, dan apakah itu dikutip dengan benar atau tidak. Dan sekaligus dengan cara
pembaca dapat memperluas pula pengetahuannya dengan macam-macam referensi itu.
Dari daftar pustaka banyak hal yang dapat kita peroleh, antara lain :
1. Memberikan informasi bahwa pernyataan yang dibuat bukan hasil pemikiran sendiri tapi juga
ditambahkan dengan pemikiran orang lain.
2. Jika pembaca ingin mendalami lebih jauh pernyataan yang dikutip, dapat membaca sendiri
referensi yang menjadi sumber kutipan.
3. Memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku yang telah membantu kita dalam
penulisan karya yang telah dibuat.
Unsur-unsur yang harus kita perhatikan dalam menulis daftar pustaka antara lain: nama
pengarang, penerjemah, tahun terbit, judul buku, kota terbit, dan penerbit. Selain itu ada pula
unsur-unsur yang bisa ada namun tak selalu ada, misalnya: nama editor atau penyunting, jilid buku,
edisi buku, dan anak judul. Disebut tak selalu ada karena tak semua buku memiliki unsur-unsur
ini.
3. Data publikasi, nama penerbit, tempat terbit, tahun terbit, edisi buku tersebut.
4. Untuk sebuah artikel yang diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid,
jilid, dan tahun.
· Penulis Peranan.
· Buku terjemahan.
B. Kelompok Jurnal
C. Kelompok disertai/tesis
Daftar pustaka yang ditulis dengan aturan yang berbeda, tergantung pada sumber yang
diambil. Menulis dafar pustaka yang berasal dari majalah berbeda dengan jurnal, surat kabar, buku,
makalah, atau Alquran. Perhatikan contoh cara penulisan berikut.
Tahun penerbitan setelah nama pengarang, diakhiri dengan titik. Judul buku digarisbawahi atau
ditulis dengan huruf miring , dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung.
Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua.
1. Nama
Nama penulis ditulis paling awal. Ingatlah untuk selalu menuliskan nama belakang penulis terlebih
dahulu, kemudian dilanjutkan dengan tanda koma (,) setelah itu cantumkan nama depan dan tengah
penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya
penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya
dengan urutan yang sesuai nama aslinya. Jika pada buku tersebut nama penulis dicantumkan
lengkap dengan gelar pendidikan atau gelar lain, gelar-gelar tersebut tidak perlu dituliskan.
2. Tahun Terbit
Setelah nama, cantumkan tahun terbit dari buku yang teman-teman gunakan sebagai referensi.
Jangan terkecoh pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang kamu pakai merupakan
cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan italic
(miring).
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota
penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru
diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan teman-teman
menggunakan tanda titik (.) untuk membatasi urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota
dan nama penerbit.
Data Buku:
Cara Penulisan :
Knight, John F. 2001. Family Medical Care Volume 4. Bandung: Indonesia Publishing House.
Menulis sumber dari buku ditambah dengan tulisan (Ed.) jika hanya da satu editor. Jika
editornya lebih dari satu, di antara nama pengarang dan tahun penerbitan diberi tulisan (Eds).
Contoh:
Aminuddin (Red). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif. Malang: HISKI Komisariat Malang
dan YA3.
Nama pengarang artikel yang ditulis di depan dan diikuti tahun penerbitan. Judul artikel
yang ditulis dengan huruf tegak diantara tanda petik dua (“….”), sedangkan yang dicetak miring
adalah judul buku. Dilanjutkan dengan nama editor tanpa dibalik dengan diberi keterangan (Ed.)
bila hanya ada satu editor (Eds.) bila editornya lebih dari satu. Judul buku kumpulan artikel yang
ditulis dengan huruf kapital di awal dan digarisbawahi atau dicetak miring, dan nomor halaman
ditulis dalam kurung. Penulisan daftar pustaka dari sumber artikel dalam kumpulan artikel yang
ada editornya diakhiri dengan kota peberbitan dan penerbit.
Contoh:
Adams, MJ., dan Collins, A. 1985. “A schema-thoretic View of Reading”. Dalam Singer, H. and
Ruddell, RB (Eds), The oretical Models and Processes of Reading (hlm. 400-425). Newark:
Asosiasi Membaca Internasional.
Judul jurnal diapit oleh tanda petik dua (“….”). Nama jurnal (majlah ilmiah) dicetak miring
dan huruf awal dari setiap kata yang ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir
berturut-turut ditulis jurnal tahun berapa, nomor berapa, dan nomor halaman dari artikel tersebut.
Contoh:
Answas, OM 2003. “Model Inovasi Learning dalam peningkatan Mutu Pendidikan”. Jurnal
Teknologi . 12(VII); 28-63.
Jika tidak ada nama penulis, daftar pustaka dimulai dengan nama surat kabar, tanggal, bulan, dan
tahun, judul artikel, dan halaman.
Contoh:
Penulis daftar pustaka yang diambil dari artikel dalam majalah atau surat kabar dimulai
dengan menulskan nama pengarang diakhiri dengan tanda titik. Kemudian, dilanjutkan dengan
tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Selanjutnya, judul artikel yang ditulis dengan huruf kecil
kecuali ada awal kata selain konjungsi, diikuti dengan nama surat kabar atau majalah dengan diberi
garis bawah atau dicetak mirng dan diakhiri dengan dangan halaman.
Contoh:
Hangat, T.1998, April. “Lady Di, Sastra dan Media”. Horison , hlm. 4.
6. Sumber dari Dokumen Resmi Pemerintahan yang Diterbitkan suatu Penerbit, tanpa
Pengarang dan tanpa Lembaga.
Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikian Nasional .
Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Contoh:
Deartemen Pendidikan Nasional. 2000. Keterbacaan Kalimat Bahasa Indonesia dalam Buku
Pelajaran SLTP. Jakarta: Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional.
Penulisan daftar pustaka dari karya terjemahan dimulai dengan menuliskan nama
pengarang asli dan dibaliknya serta diikuti dengan tahun terbit buku asli. bila tidak mencantumkan
tahun penerbitan buku asli maka ditulis tanpa tahun. Selanjutnya, penulisan daftar pustaka
dilakukan dengan menuliskan judul terjemahannya, dan nama penerjemahnya tanpa di balik dan
tahun penerbitan karya terjemahan tersebut, diikuti nama kota dan nama penerbit kemudian ditutup
dengan tanda.
Contoh:
Deporter, B., dan Harnacki, M. 192. Quantum Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Diterjemahkan oleh Alwiyah Abdurrahman. 2001. Bandung: Kaifa.
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu
PendContoh:
Dimyati.2000. “Otonomi Pendidikan Pada lembaga Sekolah dalam Masyarakat Indonesia Transisi”
dalam Seminar Nasioanal tentang Sekolah yang diselenggarakan Forum Komunikasi Mahasiswa
Program Pasca Saejana UM 10 Juni 2000.
Penulisan dimulai dari nama dibalik dibalik, diikuti secara berturut-turut tahun, judul
dicetak miring dan diberi keterangan (Online), dan diakhiri dengan referensi referensi serta waktu
pengaksesan.
Contoh:
Penulisan dimulai dengan nama dibalik dibalik, diikuti secara berturut-turut tahun, judul
artikel dicetak miring, dan diberi keterangan (Online), volume dan nomor, serta diakhiri dengan
sumber rujukan serta waktu pengaksesan.
Kesimpulan
Kutipan adalah pinjaman sebuah kalimat atau pendapat dari seseorang pengarang atau
seseorang, baik berupa tulisan dalam buku, kamus, ensiklopedia, artiket, laporan, majalah, surat
kabar atau bentuk tulisan lainnya, maupun dalam bentuk lisan misal media elektronika seperti TV,
radio, internet, dan lain sebagainya. tujuan sebagai pengokohan argumentasi dalam sebuah
karangan.
1. Kutipan langsung
1. Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang yang ditulis terlebih dahulu, baru
nama depan)
2. .tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
3. tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau miring). Setelah judul buku diberi tanda
titik (.).
4. Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua
(:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik.
5. Jika digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama dengan pengarangnya, maka
sumber pustaka dari buku yang lebih terbit, buku baru yang terbit kemudian. Di antara
kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.