Anda di halaman 1dari 6

NAMA : Redho aditia

NIM : 19049

TUGAS KEPERAWATAN GERONTIK

Resume : DARI VIDEO + PPT

PROSES MENUA

Penurunan fungsi tubuh, penuaan merupakan perubahan kumulatif pada makhluk


hidup termasuk tubuh, jaringan, dan sel. Penurunan kapasitas fungsional, pada manusia
penuaan dihubungkan dengan perubahan degeratif pada kulit, tulang, jantung, pembuluh
darah, paru-paru, saraf, dan jaringan tubuh lainnya. Kemampuan regeneratif pada lansia
terbatas dan rentan terhadap berbagai penyakit.

Teori Proses Menua yang terdiri dari yaitu:

1. Teori Biologi
a. Teori genetik dan mutasi, menurut teori ini mulai terjadi akibat perubahan
biokimia oleh molekul-molekul atau DNA manusia setiap sel bermutasi.
b. Teori imunologi slow virus, sistem imun menjadi efektif dengan
bertambahnya usia dan setiap virus yang masuk kedalam tubuh dapat
menyebabkan kerusakan organ tubuh.
c. Teori stress, menua terjadi akibat hilangnya sel-sel yang biasa digunakan
tubuh. Kelebihan usaha dan stress menyebabkan sel tubuh lelah terpakai dan
tidak bisa mempertahankan kestabilan.
d. Teori radikal bebas, dapat terbentuk dialam bebas. Tidak stabilnya radikal
bebas mengakibatkan oksidasi oksigen. Dan dapat menyebabkan sel tidak
dapat regenerasi.
e. Teori rantai silang, sel yang tua dan usang. Reaksi kimianya menyebabkan
ikatan yang kuat. Khususnya jaringan kolagen, ikatan ini menyebabkan kurang
elastis, kekacauan, dam hilang fungsi.
f. Teori program, kemampuan organisme untuk menetapkan jumlah sel yang
membelah setelah sel mati.
2. Teori psikologi
a. Aktivitas dan kegiatan, teori ini menyatakan bahwa pada lansia sukses adalah
mereka yang aktif dan ikut banyak aktifitas sosial.
b. Kepribadian berlanjut, pada teori ini menyatakan perubahan yang terjadi oleh
lansia berdasarkan tipe personality yang dimiliki.
c. Teori pembebasan, teori ini menyatakan dengan bertambahnya usia seseorang
secara berangsur melepaskan diri dari kehidupan sosial. Keadaan ini
mengakibatkan interaksi sosial lainnya menurun baik secara kualitas maupun
kuantitas

 Faktor-faktor yang mempengaruhi penuaan


a. Hereditas (penuaan genetik)
b. Nutrisi atau makanan
c. Status kesehatan
d. Pengalaman hidup
e. Lingkungan dan stress

 Perubahan fisik pada lansia :


a. Sistem indera
b. Sistem pendengaran
c. Prebiakusis atau gangguan pendengaran. Oleh karena itu, hilangnya
kemampuan daya pendengaran pada telinga dalam. 50% terjadi pada usia
diatas 60 tahun.
d. Sistem integumen. Kulit mengalami atropi, kendur, tidak elastis, kering dan
berkerut. Kulit akan kekurangan cairan sehingga menjadi tipis, berbecak
disebabkan atropi glandula sebasea dan glandula sudoritera.
e. Sistem muskuloskeletal, terjadi pada jaringan penghubung kartilago, tulang,
otot dan sendi.
f. Sistem kardiovaskuler, perubahan yang terjadi pada lansia adalah masa
jantung bertambah, Disebabkan oleh penumpukan lipofusisi dan berubah
menjadi jaringan ikat.
g. Sistem respirasi, terjadi perubahan jaringan ikat paru-paru. Kapasitas paru
tetap tetapi volume cadangan bertambah.
h. Perubahan pencernaan dan metabolisme, perubahan yang terjadi yaitu
penurunan produksi sebagai kemunduran fungsi yang nyata karena kehilangan
gigi, indera pengecap menurun, rasa lapar menurun, liver makin mengecil, dan
menurunnya tempat penyimpanan dan berkurangnya aliran darah.
i. Sistem perkemihan, terjadi perubahan yang signifikan. Contohnya : laju
filtrasi eksresi dan reabsorsi oleh ginjal.
j. Sistem saraf, mengalami perubahan anatomi dan atropi yang progresif. Lansia
mengalami penurunan koordinasi dan kemampuan beraktifitas.
k. Sistem reproduksi, pada wanita ditandai dengan menciutnya ovary dan uterus
dan terjadi atropi payudara, pada laki-laki testis masih dapat memproduksi
spermatozoa dan ada penurunan secara berangsur-angsur.

 Perubahan kognitif pada lansia


a. Memory atau daya ingat
b. IQ atau inteligentia Quantion
c. Kemampuan belajar
d. Kemampuan pemahaman
e. Pemecahan masalah
f. Pengambilan keputusan
g. Kebijaksanaan
h. Kinerja dan motivasi

 Perubahan mental
Faktor-faktor perubahan mental diantaranya :
a. Perubahan fisik, khususnya organ perasa
b. Kesehatan umum
c. Tingkat pendidikan
d. Keturunan atau hereditas
e. Lingkungan
f. Gangguan saraf panca indera
g. Timbul kebutaan dan ketulian
h. Gangguan konsep diri, akibat kehilangan
 Perubahan spiritual, agama makin terintegrasi dalam kehidupan. Lansia semakin
matang dalam kehidupan keagamaan. Hal ini terihat dalam berpikir dan bertindak.

 Perubahan psikososial pada lansia


a. Kesepian
b. Duka cita
c. Depresi
d. Cemas
e. Parafenia, ditandai dengan waham atau curiga yang berlebih.
f. Sindroma Diogenes, lansia menunjukkan penampilan prilaku menggangu.

MASALAH KHUSUS PADA LANSIA :

1. Nutrisi
a. Gizi berlebih dan gizi kurang
Gizi kurang disebabkan oleh masalah-masalah sosial ekonomi dan juga karena
gangguan penyakit.
b. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi sayuran dan buah, serta protein menyebabkan nafsu makan
berkurang, penglihatan menurun, kullit kering. Dsb
c. Kekurangan kalori protein
Karena hal ini dapat menurunkan asupan protein bagi lansia, akibatnya lansia
menjadi lebih mudah sakit dan tidak bersemangat.
d. Kekurangan vitamin D
Biasanya terajdi pada lansia yang kurang mendapatkan paparan sinar matahari,
jarang atau tidak pernah minum susu, dan kurang mengkonsumsi vitam D.
2. Tidur dan istirahat
Gangguan tidur pada lansia dapat bersifat nonpatologis. Ada beberapa gangguan tidur
yang sering ditemukan pada lansia :
a) Insomnia primer
Ditandai dengan keluhan sulit untuk memulai tidur dan terbangun berkali-
kali.bentuk keluhannya bervariasi dari waktu ke waktu.
b) Insomnia kronis
Ditandai dengan adanya kecemasan yang berlebihan karena tidak bisa tidur
menyebabkan seseorang berusaha keras untuk tidur tapi ia semakin tidak bisa
tidur.
c) Insomnia idiopatik
Merupakan insomnia yang telah terjadi sejak dini. Penyebabnya pun tidak
jelas, ada dugaan disebabkan oleh ketidakseimbangan neurokimia otak. Bisa
juga karena lansia yang tinggal sendiri atau ada rasa takut pada malam hari
menyebabkan kesulitan tidur.
3. Hubungan keintiman atau seksualitas
Perubahan fisiologi akibat proses menua, pada aktivitas seksual pada usia lanjut
berlangsung secara bertahap dan menunjukkan status dasar.
Kaplan membagi siklus tanggapan seksual dalam beberapa tahap :
Fase I : Desire atau hasrat, dimana organ targetnya adalah otak.
Fase II : Arousal atau penggairahan, target organnya adalah vaskuler.
Fase III : fase orgasmic, target organ medula spinalis dan otot dasar perineum.
Fase IV : relaksasi semua organ target.
4. Rasa aman
Menurut Hierarki Maslow, yaitu
a. Keselamatan dan rasa aman secara fisik
Dapat dilakukan dengan cara menjaga tubuh dari berbagai ancaman seperti,
bahaya, kecellakaan, cedera, dll. Dan dijadikan sebagai prioritas lebih dahulu
daripada kebutuhan fisiologis.
b. Keselamatan dan rasa aman secara fisiologis.
Dapat tercapai jika seseorang mampu mengerti apa yang diinginkan dan
diharapkan oleh orang lain terhadap dirinya.
5. Kesehatan mental
a. Faktor risiko terjadinya maslah kesehatan jiwa pada lansia
1. Kesehatan fisik yang buruk
2. Perpisahan dengan pasangan
3. Perumahan dan transportasi yang tidak memadai
4. Sumber finansial berkurang
5. Dukungan sosial berkurang
b. Masalah kesehatan jiwa yang sering timbul pada lansia
1. Kecemasan
2. Depresi
3. Insomnia
4. Paranoid, perasaan curiga yang berlebihan
5. Demensia,gangguan mental yang berlangsung progresif, lambat dan serius
6. Sindrom geriatri,

Anda mungkin juga menyukai