Anda di halaman 1dari 47

KEGAWATAN DALAM

MATERNITAS 2

Priyani Haryanti, S. Kep., Ns., M. Kep


Pengertian
• Atonia Uteri Adalah pendarahan obstetri
yang disebabkan oleh kegagalan uterus
untuk berkontraksi secara memadai
setelah kelahiran (Cuningham, 2013)
• penyebab terbanyak perdarahan
pospartum dini (50%), dan
merupakan alasan paling sering
untuk melakukan histerektomi
postpartum
Etiologi

• Overdistensi uteri : gameli, polihidramnion


• Pimpinan kala II salah

• Ibu terlalu muda < 20th


• Usia ibu>35 th

• KU ibu bersalin tidak baik


Pencegahan

Manajemen
aktif kala III

Pemberian
oksitosin
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
• Kekurangan volume cairan
• Resiko syok
• Gangguan integritas jaringan
Penatalaksanaan

• Pakai sarung tangan desinfeksi tingkat tinggi


atau steril, dengan lembut masukkan secara
obstetrik (menyatukan kelima ujung jari) melalui
introitus dan ke dalam vagina ibu.
• Periksa vagina dan serviks. Jika ada selaput
ketuban atau bekuan darah pada kavum uteri
mungkin hal ini menyebabkan uterus tak dapat
berkontraksi secara penuh.
lanjut

• Kepalkan tangan dalam dan tempatkan pada forniks


anterior, tekan dinding anterior uterus, ke arah tangan
luar yang menahan dan mendorong dinding posterior
uterus kea rah depan sehingga uterus ditekan dari
arah depan ke belakang. Tekan kuat uterus di antara
kedua tangan.
• Kompresi uterus ini memberikan tekanan langsung
pada pembuluh darah yang terbuka (bekas implantasi
plasenta) di dinding uterus dan juga
merangsang miometrium untuk berkontraksi.
• Evaluasi keberhasilan :
• Jika uterus bekontraksi dan
pendarahan berkurang, terus
melakukan KBI selama dua menit,
kemudian perlahan-lahan keluarkan
tangan dan pantau ibu secara
melekat selama kala empat.
Penatalaksanaan
HIPERTENSI PADA
KEHAMILAN
Hipertensi gestasional

 Adalah terjadinya hipertensi tanpa


proteinuria setelah usia kehamilan
<20 minggu(ACOG 2002 dalam
Lowdermilk, Perry, Chasion, 2013)
 1-17 %pada primipara dan 2-4%
pada multipara
Pre eklampsia

• Adalah kondisi kusus masa


kehamilan dimana terjadi hipertensi
dan proteinuri setelah usia 20 minggu
pada ibu yg tadinya TD normal.
• 3-7% pada semua kehamilan (AAP &
ACOG, 2007)
Eklampsia

• Terjadinya kejang atau koma


yang tidak disebabkan oleh hal
lain pada ibu dengan preeklamsi
Proteinuria

• Konsentrasi protein ≥30mg/dl (≥ +1


pada pemeriksaan dengan dipstik)
pada dua sampel urin yang diambil
dengan jarak minimal 6 jam dengan
bukti tidak adanya infeksi sal kencing.
• Atau ≥300mg/24 jam
Perbedaan
PRE EKLAMPSI RINGAN PREEKLAMPSI BERAT
TD ≥140/90mmHg min jarak 4-6j maks Meningkat sampai
1 mingg ≥160/110mmHg
Proteinuria ≥+1 (dipstik), ≥300mg/24jam ≥3+pada stik, ≥5g/24jam
Urine Sesuai asupan, ≥2-30ml/jam <400-500ml/jam
Sakit kepala Tdk ada Menetap/berat
Gangguan Tidak ada Kabur, fotophobia
penglihatan
Iritabilitas/perub sementara Bisa berat
afek
Nyeri epigastrium Tidak ada Bisa ada
Trombositopenia Normal Bisa ada
Gg fungsi hati Normal Bisa ada
Edema paru Tidak ada Bisa ada
Penyebab

Hipertensi
DM

Multigravid
Kelainan endotel

Defisiensi atau
kelebihan gizi
Gangguan perfusi plasenta dan disfungsi remodeling vascular tdkadekuat
endotel

vasopasme perfusi jaringan menurunnya perfusiplasenta


dan hipoksia

peningkatan resistensi perifer danTD disfungsi sel endotel

meningkatkan permeabilitas sel endotel peningkatan vasospasme vasospasmpeningk


resistensiperifer atan permeabilitas
sel endotele

kebocoran cairan danprotein


menurunnya perfusi
intravascular
jaringan

volume darah berkurang

Hipertensi spasme uteroplasenta kerusakan spasme kortek spasme iskemia hati


glomerulus otak arteriola
retina
gg pertumb janin oliguri sakit kepala, kejang, nyeri
hipereflek pandangan epigastrium
kabur

koagulasi peningkatanpermeabilitas
intravascular kapiler

hemolisis SDM adhesi trombosit edema generalisata hemokonsentrasi

peningkatan
hematokrit
Pemeriksaan
laboratorium

PDL

Fungsi hati

proteinuria
Diagnosis
keperawatan
• Anxietas
• GG perfusi jaringan
• Resiko cedera pada janin
• Keterbatasan aktivitas
GANGGUAN PSIKOLOGIS
POST PARTUM
Gangguan mood

• Gangguan kesehatan mental yang


tersering pada periode post partum,
biasanya terjadi 4 minggu stlh
melahirkan (Lodermilk, Perry,
Chasion, 2013)
Depresi post partum
• Depresi post partum adalah depresi berat
yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan
berlangsung 30 hari.
• Depresi post partum pertama kali
ditemukan oleh Pitt pada tahun 1988.
• Depresi post partum adalah depresi yang
bervariasi dari hari ke hari dengan
menunjukkan kelelahan , mudah marah,
gangguan nafsu makan, dan kehilangan
libido.
Insiden

13 %wanita didunia

10-15% terjadi pada


ibu baru

50% ibu tidak mencari


bantuan dr berbagai
sumber
Faktor resiko

• Kurang PD
• Stress merawat anak
• Kecemasan prenatal
• Stress kehidupan
• Kurang dukungan sosial
• Masalah dalam perkawinan
• Riwayat depresi
• Sosial ekonomi dll
Pembagian DPM

• Tanpa gg psikotik

• Dengan gambaran
psikotik
Tanda dan gejala
Depresi dg gangguan
psikotik
• Mengeluh lelah
• Imsonia
• Kurang istirahat
• Menangis dan emosi yg labil
Tanda dan gejala
depresi tanpa
gambaran psikotik
• Ketakutan
• Perasaan marah
• Kecemasan
• Kehilangan harapan yang berat
Alat ukur depresi
post natal
EPDS (Endiburg Postnatal
Dipression scale)

PDPI (Post partum Depression


Predictors Inventory)

(PDSS) Postpartum
Depression Scraning scale
INTRAUTERIN FETAL DEATH
IUFD

• Kematian janin dalam kandungan disebut


Intra Uterin Fetal Deat (IUFD), yakni kematian
yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20
minggu atau pada trimester kedua dan atau
yang beratnya 500 gram. Jika terjadi pada
trimester pertama disebut keguguran atau
abortus.

• Ada juga pendapat lain yang mengatakan
kematian janin dalam kehamilan adalah
kematian janin dalam kehamilan sebelum
proses persalinan berlangsung pada usia
kehamilan 28 minggu ke atas atau berat janin
1000 gram ke atas.
Etiologi

•Fetal

•Plasenta

•Maternal
Tanda dan gejala

Gerakan janin tidk


dirasakan

Uterus tegang

Adanya gelembung2x
gas pada janin
Klasifikasi

Golongan I Golongan II Golongan III Golongan IV

Kematian Kehamilan Kehamilan Kematian yg


sebelum sesudah ibu sesudah>28 tdk dapat
masa hamil 20- mg digolongkan
kehamilan 28mg
mencapai 20
mgg penuh
Komplikasi

• DIC
• Hipofibrinogenemia
Perubahan pd janin
yg mati
• Rigor mostis (tegang mati)
Berlangsung 2,5 jam setelah mati, kemudian lemas kembali.
• Stadium maserasi I
Timbul lepuh-lepuh pada kulit, mula-mula terisi cairan jernih
tapi kemudian menjadi merah. Stadium ini berlangsung 48 jam
setelah mati.
• Stadium maserasi II
Lepuh-lepuh pecah dan mewarnai air ketuban menjadi merah
coklat, stadium ini berlangsung 48 jam setelah anak mati.
• Stadium maserasi III
Terjadi kira-kira 3 minggu setelah anak mati.Badan janin sangat
lemas, hubungan antara tulang-tulang sangat longgar dan
terdapat oedem dibawah kulit
Penanganan

• Observasi pastikan diagnosa janin,


70-90% akan terjadi persalinan
spontan.
• Penanganan aktif dg oksitosin dan
prostaglandin
• Jika infeksi dg antibiotik
• Dukungan pd ibu
Diagnosa
keperawatan

• ???????????
Makasih…

Anda mungkin juga menyukai