Anda di halaman 1dari 46

VAKSINASI COVID-19

DR. ASIK SURYA, MPPM


DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN

1
SITUASI COVID-19 DI INDONESIA
Update 9 Juki 2021 ; 08.00 WIB
STRATEGI PENENAGGULANGAN COVID-19
TREN FLUKTUATIF KASUS COVID19 DI BEBERAP NEGARA
PERKEMBANGAN UJI KLINIS VAKSIN COVID19
MEMBENTUK
KEKEBALAN
MANFAAT PROTEKSI SPESIFIK
INDIVIDU KELOMPOK
(HERD IMMUNITY)
PROTEKSI LINTAS
KELOMPOK

IMUNISASI Setiap orang yang


Apabila cakupan imunisasi Pemberian imunisasi
tinggi dan merata dapat pada kelompok usia
mendapatkan imunisasi
membentuk kekebalan tertentu (anak) dapat
Return on Investment program akan membentuk antibodi
kelompok dan melindungi membatasi penularan
spesifik terhadap penyakit
imunisasi: 16 kali dibandingkan tertentu
kelompok masyarakat yang kepada kelompok usia
rentan dewasa/orang tua
dengan biaya pengobatan,
intervensi yang cost-effective
Sebagian kecil
yang telah
divaksinasi
COVID-19
lengkap masih
terkena sakit
COVID-19

6
Jika Anda terkena COVID-
19 setelah vaksinasi,
gejala akan lebih ringan,
tidak terlalu parah
7
NEGARA TERBANYAK
YANG TELAH
MEMVAKSINASI

https://www.nytimes.com/interactive/2021/
world/covid-vaccinations-tracker.html
UNEVEN ACCESS TO VACCINES

https://www.pharmaceutical-technology.com/covid-19-vaccination-tracker/
NEGARA TERBANYAK YANG TELAH MEMVAKSINASI

SUMBER
https://www.ph
armaceutical-
technology.co
m/covid-19-
vaccination-
tracker/
Diakses 9 Juni
2021
JUMLAH PENDUDUK YANG TELAH DIVAKSIN
LAJU VAKSINASI NEGARA LAIN

https://www.bloomberg.com/graphics/co
vid-vaccine-tracker-global-distribution/
INDONESIA: TREN HARIAN PENCAPAIAN
VAKSINASI COVID19

Updated 9 Juli 2021 13


INDONESIA: PENCAPAIAN VAKSINASI COVID19 Unduh 9 Juli 2021 Jam 08.35

14
STATUS CAPAIAN VAKSINASI PER PROVINSI (2021-06-09)
Provinsi Peserta Vaksinasi ALL Dosis 1 Dosis 2 Capaian Dosis 1 Rank Dosis 1
Bali 715.915 1.473.492 672.827 2 1
DKI Jakarta 3.006.689 2.681.033 1.852.838 1 2
Kepulauan Riau 286.625 255.159 66.945 1 3
Yogyakarta 663.902 462.363 363.394 1 4
Jawa Timur 4.812.114 3.292.964 1.548.061 1 5
Sulawesi Utara 389.497 208.558 112.581 1 6
Kepulauan Bangka Belitung 179.960 87.399 61.004 0 7
Kalimantan Tengah 410.719 195.642 92.979 0 8
Riau 964.846 458.032 201.206 0 9
Kalimantan Timur 596.604 262.858 193.994 0 10
Gorontalo 167.893 73.374 45.878 0 11
Kalimantan Utara 78.091 33.801 21.560 0 12
Jawa Tengah 5.508.595 2.227.764 1.439.219 0 13
Papua Barat 155.614 60.010 32.509 0 14
Sulawesi Barat 190.414 67.380 45.322 0 15
Sulawesi Selatan 1.506.638 530.133 376.622 0 16
Jawa Barat 6.781.022 2.288.725 1.696.489 0 17
Banten 1.630.816 537.373 386.839 0 18
Sumatera Selatan 1.208.560 385.059 293.564 0 19
Kalimantan Selatan 678.519 215.868 147.612 0 20
Jambi 535.632 167.073 113.486 0 21
Nusa Tenggara Timur 877.852 266.053 129.231 0 22
Sumatera Utara 2.230.038 671.039 430.922 0 23
Nusa Tenggara Barat 761.924 225.919 163.344 0 24
Maluku 297.073 85.079 45.140 0 25
Papua 562.248 145.751 99.597 0 26
Sulawesi Tenggara 457.940 113.977 67.279 0 27
Bengkulu 305.116 72.646 49.796 0 28
Sulawesi Tengah 472.802 111.770 74.271 0 29
Kalimantan Barat 724.559 169.361 130.111 0 30
Maluku Utara 182.098 39.578 24.877 0 31
Lampung 1.163.426 251.836 185.415 0 32
Sumatera Barat 874.698 188.982 132.607 0 33
Aceh 970.610 192.126 104.541 0 15 34
FATWA MUI UNTUK IMUNISASI /
VAKSINASI
FATWA MUI NO 14 TAHUN 2021
HUKUM PENGGUNAAN VAKSIN COVID-19 PRODUK ASTRA ZENECA
Fatwa Nomor 14 Tahun 2021 tentang Hukum Penggunaan Vaksin Covid-19 Produksi Astra
Zeneca dimana Vaksin produksi Astra Zeneca ini hukumnya mubah digunakan
Lima hal yang membuat vaksin Covid-19 produksi Astra Zeneca mubah
digunakan.
• Pertama, dari sisi agama Islam, ada hal mendesak yang membuat ini masuk dalam
kondisi darurat. Sumber-sumber hukum dari Al-Quran, Hadist, Kitab Ulama, maupun
kaidah fiqih membolehkan penggunaan (mubah) sebuah obat meskipun itu haram
dalam kondisi darurat.
• Kedua, kondisi darurat itu, selain ada landasan agamanya, juga diperkuat dengan
fakta-fakta di lapangan. Beberapa ahli kompeten yang dihadirkan dalam sidang fatwa
MUI, menyebutkan bahwa akan ada risiko fatal jika vaksinasi Covid-19 ini tidak
berjalan. Jika herd immunity kurang dari 70%, entah karena ketidakmauan atau
kekurangan tersediaan vaksin, maka vaksinasi akan percuma dan kondisi yang lebih
berbahaya akan terjadi.
• Ketiga, Ketersediaan vaksin Covid-19 yang halal dan suci tidak mencukupi untuk
pelaksanaan vaksinasi Covid-19 guna ikhtiar mewujudkan kekebalan kelompok.
Untuk menambah pasokan, maka perlu ada vaksin yang diproduksi produsen lain
seperti Astra Zeneca .
• Keempat, persaingan mendapatkan vaksin di seluruh dunia begitu ketat. Pemerintah
tidak memiliki keleluasaan memilih jenis vaksin Covid-19, mengingat keterbatan
vaksin yang tersedia.
• Kelima, BPOM telah mengeluarkan izin edar darurat Vaksin Covid-19 produksi Astra
Zeneca Sejak 22 Februari 2021. Ini menandakan bahwa vaksin ini sudah terjamin
keamanan (safety), kualitas (quality), dan kemanjuran (efficacy)
18
19
PERSEPSI PENERIMAAN VAKSIN
COVID-19 Tidak Tidak
7.60% Tahu
27.60%
65.71%
Ya
64.81
%

Mengapa Anda tidak akan menerima vaksin Covid ? (n=8,364)


SASARAN PENERIMA VAKSIN TAHAP 2: PETUGAS PUBLIK DAN LANSIA

TOTAL 38.874.503 ORANG SASARAN VAKSINASI (PER 18 FEBRUARI 2021)

Keamanan
Lansia 21.553.115 TNI, POLRI, Satpol PP 1.050.736
Prov/Kab/Kota

Pendidik Pelayan Publik Lainnya


Guru, Dosen, Tenaga Pendidik
5.614.985 Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, 2.675.902
BPJS, Kepala/Perangkat Desa

Pedagang Pasar 4.014.232 Transportasi publik 1.247.116

Tokoh Agama 69.814


dan penyuluh agama Atlet 1.203

Wakil Rakyat Wartawan & Pekerja


DPR, DPD, DPRD 33.571 5.512
Prov/Kab/Kota Media
Pejabat Negara
Menteri, Kepala Lembaga,
Pariwisata
Gubernur, Bupati/Walikota, Es-
630 Petugas pariwisata, hotel, 121.353
1 restoran

Pegawai Pemerintah
ASN Pusat, ASN Daerah, 2.484.254
Honorer
RENCANA AWAL SUPLAI VAKSIN COVID-19
Distribusi Vaksin

Sinovac Novavax* Covax/Gavi* AstraZeneca* Pfizer* Jumlah Per Bulan Kumulatif Keterangan

Jan 3.000.000 3.000.000 3.000.000 PETUGAS


KESEHATAN
Q1 Feb 7.871.000 7.871.000 10.871.000

Mar 11.400.000 3.650.400 15.050.400 25.921.400


LANSIA
Apr 7.600.000 7.855.200 150.000 15.605.200 41.526.600

Q2 May 21.647.000 199.200 150.000 21.996.200 63.522.800


PETUGAS PUBLIK
Jun 18.170.000 4.000.000 6.042.171 1.000.000 29.212.171 92.734.971

Jul 24.860.000 8.000.000 6.042.171 2.400.000 6.666.667 47.968.838 140.703.809 MASYARAKAT


Aug 24.860.000 8.000.000 6.042.171 7.700.000 6.666.667 53.268.838 193.972.646 RENTAN
Q3

Sep 6.096.000 8.000.000 6.042.171 11.900.000 6.666.667 38.704.838 232.677.484

Oct 8.000.000 6.042.172 11.900.000 10.000.000 35.942.172 268.619.656

Q4 Nov 8.000.000 6.042.172 11.900.000 10.000.000 35.942.172 304.561.828

Dec 8.000.000 6.042.172 11.900.000 10.000.000 35.942.172 340.504.000


MASYARAKAT
Jumlah 2021 125.504.000 52.000.000 54.000.000 59.000.000 50.000.000 340.504.000 340.504.000 LAINNYA

Jan 8.000.000 8.000.000 11.900.000 8.000.000 35.900.000 376.404.000

Q1 Feb 8.000.000 8.000.000 11.900.000 8.496.000 36.396.000 412.800.000

Mar 6.000.000 8.000.000 14.000.000 426.800.000

Jumlah 2022 - 22.000.000 24.000.000 23.800.000 16.496.000 86.296.000 426.800.000

Total 125.504.000 74.000.000 78.000.000 82.800.000 66.496.000 426.800.000

Firm Order Option Estimasi Delivery


KETERSEDIAAN VAKSIN PERBULAN
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2O21TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2020 TENTANG PENGADAAN VAKSIN DAN PELAKSANAAN
VAKSINASI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2O19 (COVID-19)

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR


HK.01.07/MENKES/4638/2021 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN VAKSINASI
DALAM RANGKA PENANGGULANGAN PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2O21TENTANG PERUBAHAN ATAS
Pasal 13A
PERATURAN PRESIDEN NOMOR 99 TAHUN 2020 TENTANG PENGADAAN VAKSIN DAN PELAKSANAAN
1) Kementerian
VAKSINASI DALAMKesehatan
RANGKA melakukan pendataan danPANDEMI
PENANGGULANGAN menetapkan sasaranVIRUS
CORONA penerima Vaksin 2O19
DISEASE COVID-19.
(COVID-19)
2) Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID-l9 berdasarkan pendataan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti Vaksinasi COVID-19.
3) Dikecualikan dari kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (2) bagi sasaran penerima Vaksin COVID-19
yang tidak memenuhi kriteria penerima Vaksin COVID-19 sesuai dengan indikasi Vaksin COVID-19 yang
tersedia.
4) Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19 yang tidak mengikuti
Vaksinasi COVID- 19 sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat dikenakan sanksi administratif,
berupa:
• a. penundaan atau penghentian pemberianjaminan sosial atau bantuan sosial;
• b. penundaan atau penghentian layananadministrasi pemerintahan; dan/atau
• c. denda.
5) Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dilakukan oleh kementerian, lembaga,
pemerintah daerah, atau badan sesuai dengan kewenangannya.
Pasal 13B
• Setiap orang yang telah ditetapkan sebagai sasaran penerima Vaksin COVID- 19, yang tidak mengikuti
Vaksinasi COVID-19 sebagaimana dimaksud dalam pasal13A ayat (2) dan menyebabkan terhalangnya
pelaksanaan penanggulangan penyebaran COVID- 19, selain dikenakan sanksi sebagaimana dimaksud
dalam pasal 13A ayat (a) dapat dikenakan sanksi sesuai ketentuan undang-undang tentang wabah
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN
2O21TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN PRESIDEN NOMOR
99 TAHUN 2020 TENTANG PENGADAAN VAKSIN DAN
PELAKSANAAN VAKSINASI DALAM RANGKA PENANGGULANGAN
PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2O19 (COVID-19)
STRATEGI PELAKSANAAN VAKSINASI

Berbasis Faskes (pemerintah


dan swasta)

Berbasis Institusi (TNI,


POLRI, perkantoran, dst)

Vaksinasi massal di tempat

Vaksinasi massal bergerak

Pelaksanaan vaksinasi massal di Jakarta, Bandung dan Manado


PENYEDERHANAAN ALUR VAKSINASI SAAT
INI
Pengurangan jumlah meja dari 5 meja menjadi 2 meja, entry data hanya dilakukan di meja 2

Meja 1A Meja 1B Meja 2 Meja 3 Meja 4


Saat ini Pendaftaran di
Pendaftaran tempat Screening Vaksinasi Pencatatan & Observasi

Penyede Ruang Tunggu - Petugas Mobile Meja 1 Meja 2


r-hanaan Penerima Sasaran yang Datang Screening - Vaksinasi Pencatatan & Observasi

• Melakukan entry data dari


• Terdiri dari petugas kesehatan minimal 2
kertas kendali ke dalam
• Melakukan pengecekan sasaran orang (petugas screnning dan vaksinator)
Pcare.
melalui pedulilindungi.id • Melakukan screening terhadap sasaran.
• Waktu observasi dikurangi
Screening meliputi: tanda vital dan
(terdaftar/ belum) menjadi 15 menit
pertanyaan screening sesuai Juknis
• Membagikan kertas kendali • Peserta yang sudah lolos skrining dapat
(menunggu rekomendasi
untuk diisi oleh sasaran. ITAGI dan KOMNAS KIPI)
langsung diberikan vaksin di meja tersebut
• Kartu vaksinasi yang
juga.
sudah dicetak lebih
• Petugas mengisi hasil screening dan
dahulu diisi dengan ditulis
vaksinasi pada kertas kendali.
tangan
PENGECEKAN MELALUI PEDULI LINDUNGI OLEH
PETUGAS MOBILE DI RUANG TUNGGU

 Isi dengan nama


lengkap dan NIK
sasaran. Apabila sudah
terdaftar dalam PCare,
akan muncul tulisan
siap divaksin.
 Apabila sasaran belum
terdaftar, maka dapat
dilakukan pendaftaran
on the spot pada saat di
meja 2. Petugas mobile
memberi tanda pada
kertas kendali sasaran.
LEMBAR KENDALI
KARTU VAKSINASI

Diisi oleh
petugas di
meja 2 dan
diberikan
kepada
sasaran
sebagai
bukti
vaksinasi
INOVASI: BUJUK, DAFTAR DAN ANTAR LANSIA DIVAKSINASI
BEBERAPA PEMDA DAN KOMUNITAS SUDAH MEMBUAT STRATEGI KREATIF UNTUK VAKSINASI LANSIA

• Penjemputan lansia
menggunakan becak dan
odong-odong untuk
mempermudah mobilisasi
peserta vaksinasi seperti di
Kediri dan Surabaya.
• Mendekatkan akses vaksinasi
lansia melalui vaksinasi door to
door ke pemukiman warga
seperti di DKI Jakarta dan
Surabaya.
• Penggunaan gedung sekolah
dan balai desa untuk
pelaksanaan vaksinasi lansia.

40
VAKSINASI MALAM HARI
APRESIASI KEPADA DAERAH YANG SUDAH BERINOVASI UNTUK MENINGKATKAN CAKUPAN VAKSINASI
VAKSINASI LANSIA DAN JEMAAH HAJI
VAKSINASI PKM TINGGIMONCONG
RSUD KOTA TERNATE, MALUKU UTARA
KABUPATEN GOWA, SULAWESI SELATAN

VAKSINASI PKM RIJALI


KOTA AMBON, MALUKU
VAKSINASI PKM BOJO
BARU
KABUPATEN BARRU,
SULAWESI SELATAN

41
42
KESIMPULAN

1. Kementerian Kesehatan telah menyiapkan


Peraturan, SDM, administrasi, logistik, jaringan
fasyankes dan sistem monev untuk pelaksanaan
vaksinasi covid-19
2. Pelaksanaan sesuai dengan pentahapan
ketersediaan vaksin dan prioritas sasaran yang
paling berisiko terhadap mortalitas dan
morbiditas
3. Diplomasi dan Ketersediaan Vaksin cukup
dinamis. Pemerintah melakukan upaya
ketersediaannya sesuai dengan Roadmap
4. Vaksinasi saat ini sudah mulai dilaksanakan
namun penerapan protokol kesehatan tetap
menjadi hal utama yang perlu dilakukan oleh
seluruh masyarakat termasuk tenaga kesehatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai