by
dr. Fazillah
SUPERVISOR
dr. Emrusmadi Sp.B
Pendahuluan
• Di Amerika, kasus luka bakar merupakan penyebab ketiga kematian kecelakaan 1,25 juta
orang dengan luka bakar datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD).
Zona Hiperemi
Daerah di luar zona statis,
Reaksi vasodilatasi tanpa banyak melibatkan
reaksi selular.
Dapat mengalami penyembuhan spontan,
atau berubah menjadi zona kedua bahkan
zona pertama.
Indikasi Rawat Inap
1. Luka bakar derajat III > 5%
2. Luka bakar derajat II > 10%
3. Luka bakar derajat II atau III yang melibatkan area kritis
(wajah, tangan, kaki, genitalia, perineum, kulit di atas
sendi utama) risiko signifikan untuk masalah
kosmetik dan kecacatan fungsi
4. Luka bakar sirkumferensial di thoraks atau ekstremitas
5. Luka bakar signifikan akibat bahan kimia, listrik, petir,
adanya trauma mayor lainnya, atau adanya kondisi
medik signifikan yang telah ada sebelumnya
6. Adanya trauma inhalasi
Penatalaksanaan
1. Fase Akut
2. Fase Pasca Akut
ALGORITMA PENANGANAN LUKA BAKAR(COMBUSTIO)
PERTOLONGAN PERTAMA PASIEN LUKA BAKAR
Pasien Luka Bakar
Basahi area luka bakar dengan air dingin selama 30 menit untuk mencegah edema dan
meminimalisir kerusakan jaringan
Tutup area luka bakar dengan kain bersih mencegah kehilangan panas tubuh
atau hipotermi
Nilai Luas Luka Bakar, Tipe dan PRIMARY Pasien Luka Bakar
Kedalaman Luka Bakar * SURVEY
EVANS
Hematologi
Hemoglobin (HGB) g% 16.2 13.2-17.3
Eritrosit (RC) 106/ mm3 4.75 4.2-4.87
Leukosit (WBC) 103/ mm3 15.76 4.5- 11.0
Hematokrit % 43.50 43-49
Trombosit (PLT) 103/ mm3 219 150-450
KGD ad random mg/dL 134.7 <200
Albumin g/dL 4.4 3.5-5.0
RFT
Ureum mg/dL 31.9 <50
Kreatinin mg/dL 0.87 0,70-1,20
Diagnosa :combustion grade II
Penatalaksanaan : - IVFD RL = 4 x 60 Kg x 25% luka bakar = 6000cc
3000 cc untuk 8 jam pertama = 125 gtt/i
3000 cc untuk 16 jam berikutnya = 62,5 gtt/i
- Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
- Inj. Ketorolac 30 mg / 12 jam
- Inj. Ranitidine 50 mg / 12 jam
• Rencana : Debridement
Kesimpulan
• Luka bakar adalah trauma yang disebabkan oleh termis, elektris, khemis dan
radiasi yang mengenai kulit, mukosa, dan jaringan yang lebih dalam.
• Beberapa penyebab luka bakar) adalah suhu tinggi, bahan kimia, sengatan
listrik, dan radiasi.
• Luka bakar diklasifikasikan berdasarkan kedalaman, luas permukaan, lokasi,
dan penyebab.
• Untuk mengatasi pasien dengan luka bakar yaitu dengan
– menghindari kontak dengan penyebab,
– menilai keadaan umum,
– perawatan luka,
– resusitasi cairan dan
– nutrisi yang adekuat
• Pasien diawasi dari gejala anemia, gagal ginjal akut, perdarahan lambung,
infeksi hingga sepsis.
Perawatan luka bakar
• Perawatan luka bakar tertutup
• Biasa digunakan antibiotik topikal yang langsung
pada luka bakar kemudian tutup dengan kasa
steril. Atau menggunakan kasa khusus yang
sudah ada antibiotiknya (sufratulle, daryantulle,
dll).
• Kasa pembalut harus ada daya serap dan diganti
tiap 8-24 jam, bila basah, berbau dan bila timbul
nyeri.
• Keuntungan: imobilisasi luka lebih sempurna
• Perawatan luka bakar terbuka
• Luka dibiarkan terbuka dan diharapkan
sembuh sendiri.
• Perawatan harus benar-benar steril.
• Bila terdapat pus, kompres dengan NaCl
0,9%.
• Keuntungan: luka mudah kering, bakteri
sukar berkembang biak, pengawasan luka
lebih mudah, tidak perlu ganti verban
Komplikasi luka bakar
• Infeksi: Merupakan masalah utama, jika
infeksi berat dapat terjadi sepsis. Jika
terjadi infeksi beri antibiotik spektrum luas
atau dalam bentuk kombinasi.
Kortikosteroid jangan diberikan karena
bersifat imunosupresif kecuali pada
keadaan tertentu misalnya edema laring
berat
• Curling’s Ulcer (tukak Curling): Merupakan
komplikasi serius, biasa muncul pada hari
ke – 5 – 10. Terjadi ulkus pada duodenum
atau lambung, kadang-kadang disertai
hematemesis. Antasida perlu diberikan
pada penderita luka bakar sedang hingga
berat
• Gangguan jalan napas: Komplikasi yang
biasanya sudah muncul pada hari ke-1.
Terjadi akibat inhalasi, aspirasi, edema
paru dan infeksi. Penanganannya dengan
membersihkan jalan napas, memberikan
oksigen trakeostomi, kortikosteroid dosis
tinggi dan antibiotik
• Konvulsi: Komplikasi paling unik terjadi
pada anak-anak disebabkan
ketidakseimbangan elektrolit, hipoksia,
infeksi, obat-obatan, sisanya tidak
diketahui.
• Lain-lain: Kontraktur, gangguan kosmetis