Konsep Karakteristik
Konsep Karakteristik
Perbedaan : a. poin pertama menjelaskan mengenai sifat mulia yang telah dikaruniai
tuhan kepada hambanya dan cara menghadapi permasalahan yang sedang terjadi.
b. poin kedua menjelaskan tentang peranan manusia dalam berperilaku sesuai nilai dan
norma dimasyarakat supaya selalu berkembang.
c. poin ketiga menjelaskan bagaimana cara berinteraksi dengan pemilihan kalimat yang
baik antar sesama manusia beragama dan dengan karakteristik dari dalam diri.
implikasi kebertuhanan terhadap sikap pribadi dan sosial
1. Friedrich Heiler
Implikasi kebertuhanan terhadap sikap pribadi dan sosial itu berkaitan dengan
toleransi yang dimana menurut Friedrich heiler yakni sikap seseorang yang mengakui
adanya pluralitas dalam agama serta menghargai pendapat para pemeluk agama
tersebut. Menurut Heiler, setiap pemeluk agama berhak menerima perlakuan yang
sama dari semua masyarakat.
o Yang artinya sikap atau perilaku menghargai dan menghormati setiap tindakan
dan juga keputusan orang lain dalam memilih agama kepercayaannnya
masing-masing dan bersikap adil, juga tidak membedakan antar umat
beragama selagi tidak memberikan dampak negatif bagi individu yang
berkaitan.
2. Hadist Riwayat muslim no. 2607
قَ ْدVالص
ِّ رَّىVق َويَتَ َح ْ َ ُل يV َزا ُل ال َّر ُجVَا يVV ِدى إِلَى ْال َجنَّ ِة َو َمVق يَ ْه ِدى إِلَى ْالبِ ِّر َوإِ َّن ْالبِ َّر يَ ْه
ُ ُدVص َ ق فَإ ِ َّن الصِّ ْدِ ص ْدِّ َعلَ ْي ُك ْم بِال
ِ َّ ِدى إِلَى النVو َر يَ ْهVVور َوإِ َّن ْالفُ ُجV
زَ ا ُلVVَا يVVار َو َم ِ V ِدى إِلَى ْالفُ ُجVب يَ ْه َ ِذVإ ِ َّن ْال َكVَب ف َ صدِّيقًا َوإِيَّا ُك ْم َو ْال َك ِذِ ِ َب ِع ْن َد هَّللاَ َحتَّى يُ ْكت
َب ِع ْن َد هَّللا ِ َك َّذابًا َ ال َّر ُج ُل يَ ْك ِذبُ َويَتَ َحرَّى ْال َك ِذ
َ ب َحتَّى يُ ْكت
Artinya: “Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran
akan mengantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan
pada surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka
dia akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat
dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan
akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk
berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
o Menurut hadist tersebut, Implikasi kebertuhanan terhadap sikap pribadi dan
sosial yaitu rasa tanggunggung jawab dan berperilaku jujur yang dimana
terdapat Tuhan yang selalu mencatat amal baik dan buruk manusia, sehingga
akan mendorongnya untuk selalu jujur dan bertanggung jawab atas semua
perbuatan yang telah dilakukan karena semua perbuatan baik maupun buruk
manusia selama di dunia akan diminta pertanggung jawabannya oleh Allah
SWT di akhirat kelak.
3. KBBI
Implikasi kebertuhanan terhadap sikap pribadi dan sosil yakni orang yang menjunjung
tinggi & memperjuangakan kehidupan masyarakat yang mengedepankan asas
perikemanusiaan dan mementingkan kepentingan umat manusia.
o Maksudnya adalah seseorang dapat menyadari dan percaya bahwa walaupun
berbeda agama antara satu manusia dengan manusia lain tetapi tetap dapat
menciptakan kehidupan yang lebih baik sesuai dengan peri kemanusiaan.
Persamaan : ketiga pendapat tersebut menyangkut tentang kehidupan beragama dengan sikap
positif yang ada pada dalam diri individu dan juga sifat sosial yang berdampak baik bagi diri
sendiri maupun lingkungan sekitar.
Perbedaan : a. poin pertama membahas tentang bertoleransi antar umat beragama yang baik
dengan selalu menerapkan rasa adil terhadap siapapun.
b. poin kedua berkaitan dengan rasa jujur dengan pertanggungjawaban baik selama hidup
didunia maupun diakhirat
Perbedaan : a. poin pertama membahas tentang dasar atau utama bagi seseorang dalam
membangun pribadi mulia
b. poin kedua mengenai cara – cara atau aktivitas yang dapat dilakukan seseorang dalam
proses pengembangan diri
1. Resmussen
Menurutnya, antroposentrisme sebagai teori etika ligkungan yang memandang
pusat alam semesta adalah manusia sehingga kepentingan manusia paling menentukan
dalam pengambilan kebijakan berkaitan dengan alam secara langsung maupun tidak.
o Di dalam antroposentrisme, etika, nilai dan prinsip moral hanya berlaku bagi
manusia, dan bahwa kebutuhan dan kepentingan manusia mempunyai nilai
paling tinggi dan paling penting diantara mahkluk hidup lainnya. Manusia dan
kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem
dan dalam kebijakan yang berkaitan dengan alam, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dan nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya.
2. Andi Handiyanto
Menurut Andy Hadiyanto, pengalaman bertuhan dapat mempengaruhi kepribadian
seseorang & tujuan kehidupan manusia lebih mengutamakan aspek fisik-material
yang dapat membuat aspek keberagamaan dan spiritualitas semakin tersingkirkan dan
terasingkan.
o Bahkan, akibat adanya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di era
modernisasi dapat menciptakan budaya materialistis, hedonis, konsumtif,
mekanis, dan individualistis sehingga manusia modern mengalami ketiadaan
spiritual, ketenangan, dan kedamaian dalam dirinya.
3. Prof. Fazlur Rahman
Menurut pendapat ahli tersebut, islam dan Al-Qur’an itu bersifat “Antroposentris”
yang dimana sebuah agama dan teks dapat menjadikan manusia dan kemanusiaan
sebagai pusat.
o Maksudnya yaitu manusia dianggap sebagai makhluk yang paling istimewa,
yang dimana saat semua makhluk hidup bergantung pada lingkungan
sekitarnya yaitu alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari, namun
dengan cara pandang antroposentris, manusia yang hanya melihat alam
sebagai sumber pemenuhan kebutuhan, dan urusan dunia sebagai urusan
manusia, bukan lagi sebagai urusan tuhan seperti cara pandang teosentris.
Persamaan : dalam ketiga pendapat ahli tersebut, diterangkan bahwa persamaan yang terjadi
yakni antroposentris menjadikan manusia sebagai pusat dan beberapa aspek menjadi
memudar.
Perbedaan : a. pada poin pertama dijelaskan bahwa manusia dan kepentingannya memiliki
nilai tertinggi dalam kebijakan alam dan memiliki peranan paling utama.
b. pada poin kedua membahas tentang dampak dari pengalaman bertuhan dan modernisasi
c. pada poin ketiga beranggapan bahwa apapun yang terjadi didunia adalah urusan yang
berkaitan hanya dengan manusia.